Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

TERAPI CAIRAN

Disusun Oleh :
Annisa Nurul Azizah
1102011036

Pembimbing
Dr. Uus Rustandi. Sp. An
Dr. Ruby Satria Nugraha, Sp. An, Mkes
Dr. Rizky, Sp.An

CAIRAN TUBUH

bayi prematur: 80% BB


bayi normal: 7075% BB
sebelum pubertas: 6570% BB
orang dewasa: 5060% BB

Perubahan jumlah dan komposisi cairan tubuh, yang dapat terjadi


pada perdarahan, luka bakar, dehidrasi, muntah, diare, dan puasa
preoperatif maupun perioperatif, dapat menyebabkan gangguan
fisiologis yang berat. Jika gangguan tersebut tidak dikoreksi secara
adekuat sebelum tindakan anestesi dan bedah, maka resiko
penderita menjadi lebih besar.2

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

KOMPONEN CAIRAN
TUBUH

ASUPAN DAN PENGELUARAN


CAIRAN NORMAL

GANGGUAN KESEIMBANGAN
CAIRAN

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT PADA PEMBEDAHAN
Faktor preoperatif
1. Kondisi yang telah ada
2. Prosedur diagnostik
3. Pemberian obat
4. Persiapan bedah
5. Penanganan medis
terhadap kondisi yang telah
ada
6. Restriksi cairan preoperatif
7. Defisit cairan yang telah
ada sebelumnya

Faktor intrapreoperatif
1. Induksi anestesi
2. Kehilangan darah yang
abnormal
3. Kehilangan abnormal cairan
ekstraselular ke third space
4. Kehilangan cairan akibat
evaporasi dari luka operasi

Faktor intrapreoperatif

1. Stres akibat operasi dan nyeri


pasca operasi
2. Peningkatan katabolisme
jaringan
3. Penurunan volume sirkulasi
yang efektif
4. Risiko atau adanya ileus

TERAPI CAIRAN
1. Resusitasi

pemberian infus Normal Saline (NS), Ringer


Asetat (RA), atau Ringer laktat (RL) sebanyak 20
ml/kg selama 30-60 menit. Pada syok hemoragik
bisa diberikan 2-3 L dalam 10 menit.
2. Rumatan
Orang dewasa = 3035 ml/kgBB/hari
elektrolit utama Na+=1-2 mmol/kgBB/hari dan
K+= 1mmol/kgBB/hari
Untuk anak-anak menggunakan rumus Holiday
Segar

JENIS CAIRAN
1. Cairan Kristaloid
RL, NaCl 0,9%
2. Cairan Koloid plasma expanders
Alami (protein plasma, albumin), Sintesis
(dextran, heta starch)

TERAPI CAIRAN PERIOPERATIF


Faktor yang harus diperhatikan dalam
pemberian cairan perioperatif:
1. Kebutuhan Normal Cairan Dan Elektrolit
Harian
2. Defisit Cairan Dan Elektrolit Pra Bedah

3. Kehilangan Cairan Saat Pembedahan


Perdarahan
Kehilangan Cairan Lainnya

4. Gangguan Fungsi Ginjal

TERAPI CAIRAN PREOPERATIF


Penderita dewasa yang dipuasakan karena

akan mengalami pembedahan (elektif)


harus mendapatkan penggantian cairan
sebanyak 2 ml/kgBB/jam lama puasa
cukup diganti dengan ciran hipotonis
seperti garam fisiologis, Ringer Laktat dan
Dextrose

4-2-1 Rule
-

4 ml/kg/hr
2 ml/kg/hr
1 ml/kg/hr
Extra fluid

for the first 10 kg of body weight


for the second 10 kg body weight
subsequent kg body weight
for fever, tracheotomy, denuded surfaces

Terapi Cairan Intraoperatif


Kebutuhan dasar 2 ml/kgBB ditambah dengan:

Terapi Cairan Postoperatif


Memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi.
Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah

(cairan lambung, febris).


Melanjutkan penggantian defisit prabedah dan selama
pembedahan.
Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi cairan.
Kebutuhan air untuk penderita di daerah tropis dalam
keadaan basal sekitar 50 ml/kgBB/24 jam.
Penggantian cairan pasca bedah cukup dengan cairan
hipotonis dan bila perlu larutan garamisotonis
Bila kadar hemoglobin kurang dari 10 gr%, sebaiknya
diberikan transfusi darah untuk memperbaiki daya angkut
oksigen.

Transfusi darah
bila kehilangan darah > 50%, biasanya

diperlukan transfusi.
Kebutuhan transfusi dapat ditetapkan pada
saat prabedah berdasarkan nilai hematokrit
dan EBV
EBV pada neonatus prematur 95 ml/kgBB,
fullterm 85 ml/kgBB, bayi 80 ml/kgBB dan
pada dewasa laki-laki 75 ml/kgBB,
perempuan 85 ml/kgBB.
V = (Hb target Hb inisial) x 80% x BB

Anda mungkin juga menyukai