Anda di halaman 1dari 24

Atmospheric corrosion

Oleh:
Zuliantoni
2105201008
Arya Mahendra S 2106201001
M. Fadly Hi Abbas 2106201003

Korosi adalah proses degradasi/deteriosasi/perusakan


material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan
yang bersifat khemis, fisis, dan biologis.

Material science

Environmental science

Atmospheric Corrosion : korosi yang terjadi pada


material yang kontak dengan udara atmosfer
beserta polutan yang terkandung di dalamnya

Atmospheric Corrosion dapat dikelompokkan menjadi :


dry (kering), damp (lembab), dan wet atmosphere, dimana
terdapat elektrolit dalam skala mikro (uap/moisture) dan
lapisan visible elektrolit dipermukaan material.
Type Atmosfer :
1.
2.
3.
4.
5.

Industrial Atmospheres
Suburban Atmospheres
Temperate Marine Atmospheres
Tropical Marine Atmospheres
Rural Atmospheres

Mekanisme Korosi

Gambar proses terjadinya korosi disebabkan oleh embun

( Reaksi Oksidasi )
Fe
Fe++ + 2e(Reaksi dalam Air)
H2O
(OH)- + H+ atau
4e-+ O2 + 2H2O
4(OH)(Reaksi Reduksi)
2H+ + 2eH2 gas

Mekanisme Korosi
(Metal dengan lapisan film)

Proses korosi disebabkan air

Parameter yang mempengaruhi laju korosi


atmosfer

Laju korosi beberapa logam


di atmosfer yang berbeda

Lingkungan
Atmosfer di pelosok
Atmosfer Marine
Atmosfer Industri
Air Laut
Tanah

Laju Pengkaratan, GMD


(Gram/M2/Hari)
Baja

Seng

Tembaga

0,29
0,15
2,5
0,5

0,017
0,031
0,10
1,0
0,3

0,014
0,032
0,029
0,8
0,07

Macam-macam daerah atmosfer

Rural Atmospheres
Paling rendah
Tidak mengandung polutan kimia, tetapi mengandung partikel
organic dan non-organik
Zat korosif yang terkandung: uap, oksigen, karbon dioksida
Atmosfer tropis dan kering (orid) merupakan masalah ekstrem di
kelompok rural

Urban Atmospheres
hampir sama dengan rural atmosfer hanya ada sedikit
aktivitas industri
kontaminan : SOx, NOx, buangan dari kendaraan
danbahan bakar domestik

Industrial Atmospheres
Atmosfer type ini selalu dikaitkan dengan aktivitas
industri yang sangat padat
Zat pengotor (korosif) : sulfur dioxida, chlorida,
phosphate, nitrate dengan konsentrasi yang
cukup tinggi

Kandungan inorganik ion Sulfur


Compound

Formula

Oxidation state(s)

Sulfate
Sulfite
Thiosulfate
Tetrathionate
Elemental sulfur
Sulfide

SO42SO32S2O32S4O62S80
S2-

+6
+4
-1, +5
-2, +6
0
-2

Kandungan konsentrasi Sulfur dalam atmosfer


Compound
Hydrogen sulfide
Sulfur dioxide
Carbon disulfide
Carbonyl sulfide
Methyl mercaptan
Ethyl mercaptan
Dimethyl sulfide
Dimethyl disulfide

Formula
H2S
SO2
CS2
COS
CH3SH
CH3CH2SH
CH3SCH3
CH3SSCH3

Atmospheric
concentration
0.2 1 ppb
0.2 5 ppb
0.1 0.4 ppb
0.2 0.6 ppb
58 ppt

Production
(Tg y-1)
16.5 70.6
15.0
3.8 4.7
2.7 3.5
39.6 45.4
1.3 3.4

Marine Atmospheres
karakteristik atmosfer type ini diberikan oleh
partikel chlorida yang terbawa angin
(windswept) akan mendarat dipermukaan
material
sangat korosif
korosivitas tergantung pada angin, kecepatan
angin, dan jarak dari pantai

Produk Korosi yang sering terbentuk


pada 4 jenis logam

Partikel yang berperan dalam Korosi Atmosfer

Time of wetness
Sulfur dioxide
Chlorides
Pengotor lainnya diudara (other contaminant)

Time of wetness

Critical relative humidity (CRH), kebersihan permukaan material,


hydroscopic produk korosi (menentukan CRH kedua), capillarity
condensation of moisture in corrosion product
Mekanisme kondensasi kapiler menentukan pembentukan
elektrolitdi microscopic surface crack dan metal surface-dust
particle interface
Sumber surface elektrolit yang lain:
Chemical condensation : chlorides, sufates, carbonates
Adsorbed molecular water layer
Direct moisture precipitation: ocean spray, dew, rain
Menentukan lamanya (durasi) proses elektrokimia
Hal ini juga dipengaruhi oleh pembentukan dan penguatan larutan
elektrolit

Sulfur dioxide
Terserap di permukaan logam
Daya larut tinggi (high solubility) di air
Cenderung membentuk asam sulfat pada permukaan
film yang lembab
Membentuk ion sulfat dengan oksidasi sulfur dioksida
Pada material ferrous terbentuk autocatalytic

Chlorides
Udara atmosfer dengan kadar garam,
mempervcepat laju korosi (NaCl, MgCl2)
Membentuk besi klorida kompleks unstable
(soluble), sehingga terjadi corrosive attack

Pengotor Lain di Udara


Hydrogen sulfide, hydrogen chloride, dan chlorine
Paduan Nitrogen dalam bentuk NOx mempercepat
atmospheric attack
Defosit solid dapat mempercepat laju korosi

Temperatur
Kenaikan temperatur merangsang serangan
korosi dengan kenaikan laju reaksi elektrokimia
dan proses difusi
Humidity konstan, temperatur naik, maka laju
korosi naik

Pengendalian Korosi Atmosfer


1. Dengan perbaikan lingkungan yang korosif
2. Dengan pemberian zat koroden untuk mengurangi zat
pengkorosi
3. Dengan melindungi permukaan logam dengan pelapisan
4. Dengan pemberian zat yang tahan terhadap karat tertentu
5. Dengan pemberian zat pelambat korosi (Inhibitor)
6. Perlindungan katodik dan anodik.Melindungi komponen baja

Anda mungkin juga menyukai