Anda di halaman 1dari 26

Biaya Produk Bersama dan Biaya

Produk Sampingan

Program Studi Akuntansi


Universitas Tridinanti Palembang
2016

Tujuan Pembelajaran :

Menjelaskan pengertian produk bersama dan produk


sampingan.
Mengidentifikasi produk bersama dan produk sampingan
pada titik pemisahan (split-of), pada situasi terjadinya
biaya bersama (joint cost).
Menjelaskan perlunya melakukan alokasi biaya bersama
yang timbul sampai titik pemisahan .
Menerapkan metode-metode untuk mengalokasikan biaya
bersama (joint cost) ke produk produk bersama (joint
product).
Membedakan keunggulan dan kelemahan masing-masing
metode alokasi biaya bersama ke produk bersama.
Menerapkan metode perhitungan produk sampingan dan
mencatat pendapatan yang diperoleh dari produk
sampingan.

Produk Bersama ?

Produk bersama adalah


produk-produk yang
dihasilkan dari proses
secara serentak (joint
process) sampai titik
pemisahan
menggunakan bahan
baku, tenaga kerja dan
overhead yang sama.
pada satu titik tertentu
(split-off) dapat
dilakukan pemilahan
produk-produk yang
dihasilkan dari proses

Produk
bersama
(Joint
Product)
Produk
Sampingan
(ByProduct)

Produk Bersama dan Produk-produk Yang Dihasilkan Pada


Titik Split-of

Biaya bersama (Joint Cost)

adalah semua biaya yang terjadi sampai titik


split-of berupa penggunaan bahan baku,
tenaga kerja dan overhead
Biaya bersama hanya dialokasikan ke
produk bersama, karena manajemen
mengeluarkan biaya bersama adalah untuk
menghasilkan produk bersama, bukan produk
sampingan.

Beberapa alasan perlunya alokasi


biaya bersama
Untuk mengetahui biaya per unit produk
yang akurat
Prinsip pengakuan biaya (cost principle).
Untuk mengalokasikan biaya ke persediaan
akhir maupun ke harga pokok penjualan
Untuk membantu menentukan tarif
Untuk mendapatkan penggantian atas
biaya produksi yang telah dikeluarkan,
apabila menggunakan sistem kontrak
Untuk mendapatkan klaim atas asuransi

Metode Alokasi Biaya Bersama (Joint


cost)
A.
B.

metode pengukuran unit fisik


metode pengukuran moneter
1.
2.

metode harga jual pada titik split-of


metode harga jual bersih yang diestimasi
pada titik split-of

Metode Pengukuran Unit Fisik

Contoh : Kasus produk bersama pengolahan ikan

Biaya Bersama = Rp
360,750,000

Alokasi Biaya Bersama Metode


Pengukuran Unit Fisik

Catatan : Salah satu kelemahan metode pengukuran


unit fisik adalah tidak mempertimbangkan potensi
pendapatan yang dikontribusikan oleh masingmasing produk bersama

Metode Harga Jual Pada


Titik Split-Of

Langkah-langkah Perhitungan metode harga jual pada


titik split-of

menghitung harga jual pada titik split-of (kolom 4) yang


diperoleh dari dari harga jual per unit pada titik split of
(kolom 3) dikalikan dengan kuantitas produk bersama (kolom
2), sehingga diperoleh harga jual pada titik split-off untuk
ikan segar kualitas 1 sebesar Rp 268,250,000;
menghitung proporsi harga jual pada titik split-off (kolom 5);
mengalokasikan biaya bersama, berdasarkan proporsi harga
jual (kolom 5 ) dikalikan dengan total biaya bersama (Rp
360,750,000), maka diperoleh alokasi biaya bersama per
produk (kolom 6), contoh untuk produk bersama ikan segar
kualiatas 1 diperoleh hasil alokasi sebesar Rp
202,747,093.02, yang diperoleh dari 56% X Rp 360,750,000;
menghitung alokasi biaya bersama per unit (kolom 7),
diperoleh dari total alokasi biaya (kolom 6) dibagi kuantitas
(kolom 2).

Alokasi Biaya Bersama Metode


Harga Jual Pada Titik Split-of

Catatan : kendala penerapan metode ini, adalah


tidak selalu tersedia harga jual pada titik split-of,
karena produk membutuhkan proses tambahan
sebelum dapat dijual.

Metode Harga Jual


Bersih Yang
Diestimasi Pada Titik
Split-of

Harga Jual dan Biaya Proses Tambahan

Langkah-langkah Perhitungan

menghitung total harga jual yang diestimasi (kolom 4), yaitu dari
kolom 2 dikalikan kolom 3;
menghitung biaya proses tambahan (kolom 5), kolom 5
diperoleh dari biaya proses tambahan per unit (Tabel 3), untuk
ikan asap diperoleh angka Rp 4,750 dikalikan dengan kuantitas,
maka diperoleh angka seperti pada kolom 6. Ikan segar kualitas
1, tidak membutuhkan proses tambahan, karena itu kolom 6
sama dengan nol;
menghitung harga jual bersih yang diestimasi (kolom 6),
diperoleh dari kolom 4 dikurangi kolom 5;
mengalokasikan biaya bersama berdasarkan proporsi harga jual
(kolom 8) diperoleh dari kolom 7 dikalikan total biaya bersama
sebesar Rp 360,750,000, diperoleh hasil seperti kolom 8;
menghitung total biaya (kolom 9), yaitu alokasi biaya bersama
(kolom 8) ditambah biaya proses tambahan (kolom 5)
menghitung alokasi biaya per unit (kolom 10) , total biaya (kolom
9) dibagi kuantitas (kolom 2)

Alokasi biaya Bersama Metode Harga Jual Bersih Yang


Diestimasi Pada Titik Split-off

produ
ct

Perbandingan Harga Pokok Per Unit


Berdasarkan Metode Alokasi Yang Dipilih

Perbandingan Marjin Laba Per unit Berdasarkan


Metode Alokasi Yang Dipilih

Akuntansi Biaya Produk


Sampingan (By-Product)

Produk Sampingan (By-Product)

Produk sampingan merupakan hasil insidentil dan


yang tidak dikehendaki dari proses bersama (joint
process),
biaya produk sampingan tidak dibebani dengan
biaya bersama (joint cost)
Produk sampingan dapat dijual dan memiliki pasar
tersendiri, tentu dengan harga jual yang jauh lebih
rendah dibanding produk bersama
Apabila pasar tersedia, maka produk sampingan
dapat dijual pada titik split-of,
jika tidak tersedia pasar pada titik split-of, maka
produk sampingan dapat dijual setelah dilakukan
proses tambahan

Empat Metode: Dua berdasarkan aset, dua


berdasarkan pendapatan:

Metode Pengakuan Aset:

Metode Nilai Realisasi Bersih (NRV)


Metode Pendapatan lain-lain Produksi

Metode pendapatan:

Metode Pendapatan Lain-lain


Metode Pengurangan Biaya Produksi

Perbedaan utama antara kedua metode ini adalah


catatan
pengelompokan
oleh-produk
yang
dihasilkan sebagai persediaan ketika produk
samping itu di produksi, sedangkan pengelompokan
kedua mengakui pendapatan produk samping
dalam periode terjualnya.

Lanjutan Ilustrasi :
Melanjutkan

ilustrasi produk bersama pada


pengolahan ikan di atas,
diketahui bahwa
proses bersama tersebut menghasilkan produk
sampingan
berupa
ikan
kualitas
rendah
sebanyak 1000 kg, dan perusahaan yakin akan
mendapatkan pendapatan tambahan atas
penjualan produk samping yang membutuhkan
proses tambahan untuk diolah menjadi makanan
ternak, biaya proses tambahan Rp 750/kg dan
harga jual setelah proses tambahan adalah
Rp6,000/kg. Tetapi realisasi produk samping
yang terjual hanya sebanyak 800 kg.

Metode Pengakuan Aset

Catatan : Total Penjualan produk sampingan (1000 kg X


Rp6000) dikurangi biaya proses tambahan (Rp750 X 1,000
kg) menghasilkan nilai bersih penjualan Rp 5,250,000

Metode Pendapatan

Catatan : Total Penjualan produk sampingan (800 kg X


Rp6000) dikurangi biaya proses tambahan (Rp750 X 800 kg)
menghasilkan nilai bersih penjualan Rp 4.200.000

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai