Kelompok 7:
1. Ine Ciptanisah P
2. Kiagus M fahmi S
3. Lestari Hutasoit
4. Nita Fauziyah
5. Siti Puspita H
LATAR BELAKANG
PATI SINGKONG
banyak didapat di
alam dan harganya
relatif murah.
Tidak
ditemukan
adanya potensi iritasi
pada amilum
(BeMiller dkk., 2009)
KOMPOSISI
Masing-masing bahan
memiliki
khasiat
diantaranya
antiseptikum,
antiiritan, keratolitikum,
antifugi dan aroma
khas vanilin berasal
dari balsem peru serta
melengkapi
dari
menthol dan oleum
rosae
Netto: 100g
Tiap g mengandung:
Balsem peru 2%
Zink oksida 3,5%
Sulfur PP 1,4%
Asam salisilat 0,8%
Champora 0,31%
Menthol 0,47%
Oleum rosae qs
Amilum manihot 30%
Talkum ad 70%.
FORMULASI SEDIAAN
Diayak terlebih dahulu ZnO memakai mesh 100.
Dimasukkan as.salisilat ke dalam mortar yang telah diaseptiskan
dengan etanol 2 tetes, gerus homogen.
Ditambahkan amylum manihot dan talcum sedikit demi sedikit.
Dimasukkan champora kedalam mortar yang telah diaseptiskan,
tambahkan amylum manihot dan talcum, gerus homogen.
Dimasukkan menthol ke dalam mortar yang telah diaseptiskan, tambahkan
amylum manihot dan talcum, gerus homogen.
Dimasukkan balsam peru ke dalam mortar yang telah diaseptiskan,
tambahkan amylum manihot dan talcum, gerus homogen.
Lanjutan.......
Dimasukkan zink oxide kedalam mortar yang telah diaseptiskan tambahkan
amylum manihot dan talcum, gerus homogen
Dimasukkan sisa amylum manihot dan talcum ke dalam mortar, gerus
homogen.
1
EVALUASI
HOMOGENITAS
DAN
ORGANOLEPTIK
3
EVALUASI
FARMAKOLOGI
UJI IRITASI
(PATCH TEST)
PADA HEWAN
UJI
EVALUASI
BIOLOGI
MENGHITUNG
JUMLAH
KOLONI
MIKROBA (ALT)
HASIL PENGAMATAN
Evaluasi
Hasil
Gambar
Homogenitas
Organoleptik
Bau
bau aromanya khas vanilin
yang berasal dari balsem
peru, menthol dan oleum
rosae (bau mirip bedak
Herocyn)
Warna
Puith pucat,
Tekstur
Lembut, halus
Cemaran Mikroba
Uji Iritasi
PEMBAHASAN
Dalam proses pembuatan terdapat perlakuan
khusus pada beberapa bahan yaitu ZnO dan sulfur.
pada ZnO harus di ayak terlebih dahulu untuk
memenuhi persyaratan bedak tabur yang halus,
sedangkan pada sulfur PP tidak ikut diayak. Hal ini
sulfur PP jika ikut diayak akan menimbulkan butiran
bermuatan listrik akibat gesekan.
Evaluasi homogenitas yang dilakukan pada
proses pengayakan sesuai derajat kehalusan bedak
tabur dengan mesh no 100 dan no 44, tujuannya
untuk memastikan keseragaman bahan tercampur
homogen, kering dan tidak menggumpal.
Uji mikroba
Berdasarkan hasil uji mikroba diperoleh Angka
Lempeng Total (ALT) dari sediaan bedak tabur
herokita sebesar 32x103 koloni. Keputusan
Direktorat Jenderal POM No HK.00.06.4.02894
tentang Persyaratan Cemaran Mikroba pada
Kosmetika menyebutkan persyaratan cemaran
maksimum mikroba sebesar 105 koloni.
Uji Iritasi
Tidak terjadi iritasi pada kulit, evaluasi
farmakologi pada test patch pada sediaan
bedak tabur herokita tersebut aman digunakan
pada kulit
KESIMPULAN
Sediaan bedak tabur herokita yang komposisinya balsem peru,
zink oksida, sulfur PP, Asam salisilat, champora, menthol, oleum
rosae qs, talkum dan amilum manihot sebagai bahan alamnya
mengandung pati sebesar 80% tersusun atas amilosa dan
amilopektin sebesar 17-20% memiliki daya serap minyak dan
biang keringat. Evaluasi yang dilakukan terdiri atas evaluasi
memberikan hasil yang baik dan memenuhi persyaratan sifat
fisik
sediaan
berupa
homegenitas
dan
organoleptik
menunjukkan sediaan tersebut homogen, warna putih pucat,
bentuknya serbuk (tekstur halus) dan bau aromanya khas vanilin
yang berasal dari balsem peru, menthol dan oleum rosae (bau
mirip bedak Herocyn) dan hasil uji mikroba dikategorikan aman
dalam sediaan bedak tabur tidak menimbulkan iritasi pada
hewan uji kelinci.
HORE !
BEBAS GATAL DENGAN
HEROKITA !!!