Anda di halaman 1dari 58

Low Back Pain

Aulia Anggun Dwi Kirana


20110310168

Laporan pasien
Identitas pasien
Nama : Ny . Ns
Usia : 71 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Jelok rt 01/04
Status : Menikah
No. RM : 249xxx
Masuk RS : 27 Oktober 2015

ANAMNESIS
Keluhan

utama :
Nyeri punggung 1 bulan

30

hari SMRS

Nyeri punggung menjalar ke kedua


tungkai bawah.
Kesemutan (+)
Nyeri memberat pada malam hari dan
dengan posisi duduk
Nyeri berkurang untuk istirahat (+)
Nyeri disertai bengkak dan benjolan
pada punggung
Nafsu makan berkurang, lemas, mual,
berat badan turun & demam yang
tidak terlalu tinggi

10

hari MRS

Pasien mengeluhkan kedua kakinya


menjadi lemah
Terasa berat untuk berjalan (+)

Riwayat penyakit
dahulu

Riwayat penyakit
keluarga

Stroke 4 tahun yll


dengan kelemahan
anggota gerak kanan

Tb paru -> adik


perempuan pasien adalah
penderita Tb yang sedang
dalam pengobatan Tb
selama 4 bulan.

Disangkal adanya :
Hipertensi (-)
Diabetes melitus (-)
Penyakit jantung, ginjal,
maag (-)
Tb (-)
Tumor (-)

Disangkal adanya :
Hipertensi (-)
Diabetes melitus (-)
Penyakit jantung, ginjal (-)
Tumor (-)

Riwayat psikososial

Anamnesis Sistem
Sistem

serebrospinal : Sistem kardiovaskular: Sistem respirasi


:Sistem muskuloskeletal : Nyeri
punggung bawah
Sistem urogenital
:Sistem integumentum : -

Resume anamnesis
Pasien

adalah seorang ibu rumah tangga


berusia 71 tahun mengeluhkan nyeri
punggung selama 1 bulan. Nyeri
memberat dengan posisi duduk dan pada
malam hari serta berkurang untuk
istirahat. Nyeri menjalar ke kedua tungkai
disertai kesemutan. Nyeri disertai dengan
bengkak
dan
adanya
benjolan
di
punggung, badan lemas, nafsu makan
berkurang, berat badan turun serta sering
mengeluh demam namun tidak terlalu
tinggi.

Pasien

menyangkal adanya riwayat


batuk lama (-), riwayat angkat
junjung berat (-) dan hipertensi (-).
Pasien pernah mengalami stroke 4
tahun yll dengan kelemahan anggota
gerak kanan.
Pasien saat ini tinggal bersama suami
dan adik perempuan. Adik perempuan
pasien adalah penderita Tb paru yang
sedang menjalani pengobatan 4
bulan. Kondisi sosioekonomi pasien
adalah menengah ke bawah.

Pemeriksaan fisik (05 Oktober 2015)


Status

generalis

Keadaan Umum : Sedang, gizi cukup


Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6
Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit, reguler, isi dan
tekanan cukup
RR : 20x/menit
T : 36oC
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Leher: JVP tak meningkat, limfonodi tidak teraba
Dada (anterior) : Paru
: Sonor, irama vesikuler
diseluruh
lapang paru, wheezing (-)
Jantung : Cardiomegali (-), SI-II reguler,
bising (-)
Dada (posterior) : gibbus (+) di punggung, kurvatura baik
Abdomen : Supel, timpani, peristaltik (+) normal,
hepar
dan lien takteraba.
Ekstremitas : Edema (+) pada tungkai kanan, nyeri tekan
(-) atrofi otot (-). Kelemahan kedua kaki

Pemeriksaan fisik (05 oktober 2015)


Status Neurobehavior
Kewaspadaan : Alert
Observasi perilaku
Riwayat perubahan perilaku : (-)
Status mental
Tingkah laku umum: Dalam batas normal
Alur pembicaraan : Dalam batas normal
Perubahan mood dan emosi : Dalam batas normal
Isi pikiran : Dalam batas normal
Kemampuan intelektual : Dalam batas normal
Sensorium
Kesadaran : Compos mentis
Atensi : Dalam batas normal
Orientasi : Dalam batas normal
Memori jangka panjang dan pendek : Dalam batas normal
Simpanan informasi : Dalam batas normal
Tilikan, keputusan dan rencana terganggu: Dalam batas normal

Status Neurologis
Kesadaran
: Compos mentis, GCS E4V5M6
Kepala
: Pupil isokor 3/3mm,
reflek cahaya +/+ ; reflek
kornea +/+

Leher
: Kaku kuduk (-), meningeal
sign lainnya (-)
NPS = 2-3

Nervus Cranialis

Kanan

Kiri

N1

Dbn

Dbn

N 11

Dbn

Dbn

N 111

Dbn

Dbn

N IV

Dbn

Dbn

NV

Dbn

Dbn

N VI

Dbn

Dbn

N VII

Dbn

Dbn

N VIII

Dbn

Dbn

N IX

Dbn

Dbn

NX

Dbn

Dbn

N XI

Dbn

Dbn

N XII

Dbn

Ekstremitas
Gerakan

Kekuatan

Reflek fisiologisReflek patologis


+2

+2

+2

+2

Clonus -/Lasegue tes -/Patrick -/Kontrapatrick -/-

Laboratorium darah (27 okt


2015)
Paremeter

Hasil

Nilai rujukan

Hb

11,9

11,7 15,5 g/dl

AL

9.5

8,6 11,0

HMT

3,7

36-47

AE

4,1

3,80 5,20

AT

61

150-400

MCV

89

80-100

MCH

29

26-34

MCHC

32

32-36

Netrofil

76,40

50-70

Limfosit

12,60

25-40

Monosit

10,40

2-8

Eosinofil

0,40

2,00 4,00

Parameter

Hasil

Nilai rujukan

Basofil

0,2

0-1

LED

31

0-20 mm/jam

GDS

88

70-120

Ureum

23,6

10-50

Creatinin

0,45

0,4 -0,9

SGOT

40

0-35

SGPT

25

0-35

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Rontgen

Thoracolumbal

Foto

vertebra Thorcolumbal dengan 2


posisi, kondisi cukup, hasil :
Vertebra thoracal tampak kyphotic
Opasitas di paravertebra dextra setinggi Vth 9 11
Corpus VTh 10 11 pada aspek anterior, dengan
penyempitan DIV Th10-11. Pedikel yang
tervisualisasi intak
Tak tampak lesi litik/sklerotik, maupun
diskontinuitas

Kesan

Kyphotic gibbus vertebra thoracal, suspect e.c


tuberculosus spondylitis
Opasitas di paravertebra dextra setinggi vTh 9- 11,
suspect paravertebral abscess.

Gambaran

vertebra kyphotic

Cek

BTA -> tidak dapat dinilai


karena dahak pasien tidak keluar
meskipun telah diberi Ambroxol

Resume pemeriksaan

Keadaan umum

: Sedang

Tanda vital

: Dalam batas normal

Status generalis

: Dalam batas normal

Status neurologis

: Compos mentis, GCS

E4V5M6

Laboratorium

: Dalam batas normal

Diagnosis akhir

Diagnosis

klinik : nyeri
punggung bawah, paraplegia
Diagnosis topis : vertebra Th 9-11.
Diagnosis etiologi : Spondilitis
Tb.

Terapi
IFVD Nacl 0,9 % 16 tpm
Inf aminofusin 500 cc/hari
Inj mecobalamin 500 mg/12 jam
Inj ondancentron 4mg/12 jam
Gabapentin tab 2x100 mg
INH 300 mg
Fisioterapi
Corset TLSO

LOW BACK PAIN

Anatomi vertebrae

Anatomi vertebrae
Vertebra

terusun atas:
7 segmen cervical vertebrae,
12 segmen thoracal,
5 segmen lumbal,
5 segmen sacral dan
1segmen coccygeal.
Di dalam tulang belakang terdapat medulla
spinalis yang terletak dari foramen
magnum sampai vertebra Lumbal 1 atau 2.
Fungsi : untuk menopang hampir dua
pertiga dari berat badan.

Struktur tulang belakang yang peka


terhadap nyeri: - periosteum vertebra,
-dura ,
-sendi facet,
-annulus fibrosus dari diskus intervertebralis,
-vena epidural dan ligamentum longitudinal
posterior.
Apabila terjadi gangguan pada berbagai
struktur ini dapat menjelaskan penyebab
nyeri punggung tanpa adanya kompresi
radix saraf.

Tulang

belakang regio servikal


dan lumbal (segmen lumbal 4
dan 5) merupakan struktur yang
paling peka terhadap gerakan
dan mudah mengalami trauma

Definisi
Nyeri

punggung bawah / Low


Back Pain adalah nyeri di daerah
punggung antara sudut bawah
costa sampai lumbosacral. Nyeri
juga bisa menjalar ke daerah lain
seperti punggung atas dan
pangkal paha.

Etiologi
Penyebab

langsung (20%)

Berasal dari spinal : termasuk kondisi seperti infeksi,


tumor, tuberculosis, tractus spondilosis
Berasal bukan dari spinal : termasuk masalah di lain
sistem, seperti : sasluran urogenital, saluran
gastrointestinal, prolaps uteri atau keputihan kronik
pada wanita dll

Penyebab

tidak biasa (80%)

Kebiasaan postur tubuh kurang baik


Cara mengangkat beban berat yang salah
Depresi
Aktivitas yang tidak biasa dan berat
Kebiasaan kerja dan kinerja yang salah

Klasifikasi low back pain


berdasarkan perjalanan penyakit :
Acute Low Back Pain

Chronic Low Back Pain

4 12 minggu

> 12 minggu

Hilang timbul

Berulang-ulang ; sembuh lama

Penyebab : traumatik

Penyebab : OA , tumor ,
degenerasi discus
invertebralis

Karakteristik Low Back


Pain

Pembed Viscero
a
genik

Vasculo
genik

istirahat

tetap

Aktivitas

Neurog
enik

Spondil
ogenik

Psikoge
nik

Berdiri
Meningk
->
at pada
membaik malam
hari

tetap

++

Organ
spesifik

Sifat
nyeri

Menetap

Difus,
berdeny
ut

Panas,
menjalar
, seperti
ditusuktusuk

Radikule
r

inkonsist
en

Penjalara n

Bokong,
tungkai

Batuk/m
engejan/
membun
gkuk

++

Spasme
otot

++

++

-/+++

LBP Spondilogenik
Nyeri

yang disebabkan oleh berbagai


proses patologik di columna vertebralis
yang terdiri dari osteogenik, diskogenik.
LBP osteogenik disebabkan oleh:
Trauma yang dapat menyebabkan
spondilolistesis,
Keganasan, kongenital misalnya scoliasis
lumbal. Metabolik misalnya osteporosis,
ostefibrosis.
Radang atau infeksi, misalnya osteomyelitis
vertebra dan spondilitis tuberculosa.

Spondilitis Tb
Infeksi

Mycobacterium
Tuberculosa yang mengenai
tulang belakang
Area torako-lumbal terutama
thorakal bawah (T10) dan lumbal
atas merupakan tempat yang
paling sering terlibat, karena
pada area ini terjadi pergerakan
dan tekanan tahan beban tubuh
yang maksimum, kemudian
diikuti area sakral dan servikal.

Epidemiologi
Amerika

Utara, Eropa dan Saudi


Arabia, penyakit ini mengenai
orang dewasa dengan usia ratarata 40-50 tahun. Sementara di
Asia dan Afrika sebagian besar
mengenai anak-anak. Pada
kasus Tuberculosis, keterlibatan
tulang dan sendi terjadi pada
kurang lebih 10% kasus.

Penyebaran bakteri
tuberculosa
Hematogen
Melalui arteri
intercostal atau
lumbal yang
memberikan suplai
darah ke vertebra
yang berdekatan
melalu pleksus
batsons yang
mengelilingi
columna vertebralis
sehingga
menyebabkan
banyak vertebra
yang terlibat.
Sekitar 70% kasus
melibatkan dua
vertebra yang
berdekatan

Limfogen melalui
jalur limfatik yang
sudah ada
sebelumnya di
luar tulang
belakang

Infeksi tuberculosa meluas

Progresifitas

penyakit ini
tergantung dari :
Derajat kerusakan
Level lesi
Jumlah vertebrae yang terlibat

Salah

satu komplikasi yang dapat


terjadi adalah : Potts paraplegia

Infeksi

sudah meluas -> timbul


abses paravertebra ->
penekanan a. Medulla spinalis ->
timbul defisit neurologis ->
paraplegia

Penegakan diagnosis
Anamnesis
Gambaran dari penyakit sistemik :
Kehilangan berat badan,
keringat malam, berkurangnya
nafsu makan, demam yang
berlangsung intermiten
terutama sore dan malam hari.
Ada riwayat batuk lama (> 3
minggu)
1.

2.

pemeriksaan fisik
Nyeri terlokalisir pada satu regio tulang
belakang atau nyeri yang menjalar
Infeksi di servikal -> pasien tidak dapat
menolehkan
kepalanya,
mempertahankan kepala dalam posisi
ekstensi
Infeksi di thoracal -> punggung tampak
kaku
Infeksi di regio lumbal -> abses akan
tampak sebagai suatu pembengkakan
lunak yang terjadi diatas atau di bawah
lipat paha.

Tampak

adanya deformitas,
dapat berupa : kifosis
(gibbus/angulasi tulang
belakang), scoliasis, bayonet
deformity, sublukasi,
spondilolithesis dan dislokasi.
Adanya gejala dan tanda dari
kompresi medulla spinalis (defisit
neurologis).

3. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium

LED dapat meningkat(tida spesifik)


Tuberkulin skin tes/mantoux tes
Kultur urin -> melihat keterlibatan
ginjal
Apusan darah tepi -> leukositosis
dan atau limfositosis (relatif)

Radiologi
Tanda radiologis baru nampak pada onset 38 minggu
Tahap awal : lesi osteolitik di bagian anterior
superior atau sudut inferior corpus vertebra,
osteoporosis yang kemudia berlanjut
dengan penyempitan discus intervertebralis
serta erosi corpus vertebrae
Keterlibatan vertebrae lateral dapat
menimbulkan scoliosis (jarang)
Dapat terlihat keterlibatan jaringan lunak,
seperti : abses paravertebra.

Hernia Nucleus Pulposus


Hernia

Nucleus Pulposus / HNP


adalah keadaan dimana nucleus
pulposus keluar menonjol yang
kemudian menekan canalis
spinalis melalui annulus fibrosus
yang robek. Dasar terjadinya HNP
adalah degenerasi discus
invertebralis, yang pada
umumnya biasanya didahului
oleh riwayat angkat junjung
berat.

Patofisiologi HNP

Tatalaksana

Pencegahan LBP

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai