Disusun Oleh:
Shelly Dwi Silvita
Wulan Tika Nuraini
Fajar Hidayatul Azizi
SMF ILMU KESEHATAN MATA
PROGRAM
PRESEPTOR
: PROFESI DOKTER
FAKULTAS
KEDOKTERAN
Ike
Kusminar,
dr. Sp.M UNISBA
RSAU DR. M. SALAMUN
2016
Identitas pasien
Nama
: Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia
: 39 tahun
Alamat
: Gadog, Ciumbuleuit
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Penjaga Kost
Tanggal Pemeriksaan : 07 November 2016
Keluhan Utama
Penglihatan mata kanan buram
Anamnesis
Anamnesa Khusus :
Pasien datang ke RSAU dr. M. Salamun dengan keluhan
penglihatan mata kanan buram sejak 5 tahun lalu. Keluhan
muncul secara bertahap. Awalnya seperti melihat kabut yang
semakin lama semakin tebal, dan pandangan menjadi semakin
buram namun tidak sampai mengganggu aktifitas sehari-hari
pasien.
Pasien mengatakan, keluhan disertai dengan mata terasa
silau saat melihat cahaya dan saat berada diluar rumah saat
siang hari. Pasien merasa penglihatannya lebih jelas saat berada
ditempat teduh. Pasien juga mengatakan penglihatan buram
/tidak jelas ketika melihat sesuatu yang berjarak jauh.
cont anamnesis
Pasien menyangkal mengalami nyeri pada mata. Pasien menyangkal
penglihatan menjadi ganda, memicingkan mata ketika melihat dan menyangkal
pernah menggunakan kacamata. Pasien menyangkal pernah menderita sakit
mata merah dan berair yang berulang, serta melihat seperti ada bayangan pelangi
di sekitar benda bercahaya, dan terlihat bercak putih dimata. Riwayat benturan
atau luka terutama dibagian mata disangkal. Riwayat mual, muntah, dan nyeri
kepala hebat disangkal.
Pasieng mengaku pernah melakukan operasi katarak pada mata kiri
sekitar 6 bulan yang lalu, dan saat ini telah ditanam lensa buatan di mata kiri.
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma yang dialami pasien sejak
masih kecil dan rutin mengkonsumi obat asma yang diberikan oleh dokter
selama sekitar 12 tahun, namun pasien lupa nama obatnya, obat berbentuk tablet
dan diminum setiap kali pasien mengalami asma. Pasien menyangkal memiliki
riwayat diabetes melitus, namun sekitar 6 bulan lalu sebelum operasi, pasien
sempat mengalami darah tinggi, namun sekarang sudah tidak darah tinggi.
Dikeluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang sama dengan pasin.
Status general
Keadaan Umum
Kesadaran
Vital Sign
Tek. Darah
Nadi
Laju Napas
Suhu
Status Lokalis
OD
OS
Muscle balance
Orthotropia
Orthotropia
Visus
6/30
6/9
Pergerakan Bola
Mata
Baik ke segala arah
Duksi
Baik ke segala arah
Versi
Pemeriksaan Eksternal
Palpebra
Superior
Palpebra
Inferior
Sillia
Apparatus
Lakrimalis
Konjungtiva
Edema (-), Hiperemis (-), folikel (-), papil (-)
tarsalis superior
Konjungtiva
tarsalis inferior
OD
OS
Konjungtiva bulbi
Kornea
COA
Pupil
bulat, diameter 3 mm
Reflex cahaya direct/indirect (+/+)
Iris
Lensa
TIO Palpasi
Normal
Normal
Tes Konfrontasi
OD
OS
Cilia
Trichiasis (-)
Trichiasis (-)
Conjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Kornea
jernih
Jernih
COA
jernih
Jernih
Iris
Sinekia (-)
Sinekia (-)
Lensa
RESUME
Pasien seorang wanita usia 39 tahun datang ke poliklinik
mata RSAU dr. M. Salamun dengan keluhan penglihatan mata
kanan buram sejak 5 tahun lalu. Penurunan visus mata kanan
bersifat continous dan progresif. Photofobia (+), pandangan kabut
(+). Riwayat operasi katarak mata kiri 6 bulan lalu. Riwayat
konsumsi obat-obatan asma selama 12 tahun (+).
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit
ringan, kesadaran kompomentis. Mata kiri lensa pseudofakia (+)
shadow test (-). Mata kanan lensa keruh sebagian, shaddow test (+).
Pemeriksaan visus snellen chart, OD : 6/30, OS 6/9. pemeriksaan
slit lamp ditemukan gambaran opak pada posterior lensa mata
kanan.
Diagnosis kerja
Katarak Subkapsuler Posterior Ocular
Dextra e.c suspk. drug induced + Pseudofaki
Ocular Sinistra
Rencana Pemeriksaan
Funduscopy
Biometri
Pemeriksaan darah rutin
Gula Darah Sewaktu
Rencana Operasi:
Extra Capsular Cataract Extraction ( ECCE)
Prognosis
Quo ad vitam ad bonam
Quo ad functionam dubia ad bonam
Analisis Kasus
Pasien yang berusia 39 tahun datang dengan keluhan penglihatan
mata kanan terasa buram, semakin lama terasa semakin buram. Penurunan
fungsi penglihatan pada usia tersebut umumnya disebabkan oleh kelainan
refraksi maupun kelainan organik seperti katarak. Namun usia tersebut
jarang terjadi karena katarak tipe degeneratif melainkan katarak karena
pengaruh obat, radiaasi dan trauma. Pasien juga mengatakan bahwa
penglihatan mata kanan seperti terlihat kabut. Pasien juga menyatakan
tidak dapat melihat dengan jelas saat siang hari ketika berada diluar rumah
dan saat terkena cahaya. Hal ini terjadi karena pada waktu siang pupil akan
berkonstriksi karena terkena sinar matahari sehingga menyebabkan katarak
menutupi lensa. Pasien merasa lebih nyaman saat berada ditempat yang
redup, pupil akan berdilatasi sehingga pasien dapat melihat melewati bagian
lensa yang tidak ditutupi oleh katarak. Gejala ini umumnya timbul pada
mata dengan katarak, sedangkan pada mata dengan kelainan refraksi,
terjadi gangguan dalam akomodasi, tidak didapatkan adanya penglihatan
yang berkabut.