Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS JURNAL

PENGEMBANGAN KURIKULUM

By
KELOMPOK 6

KEMAMPUAN KOMUNIKASI EFEKTIF DUNIA PENDIDIKAN


KEDOKTERAN
DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC SEBAGAI BAHAN
REFLEKSI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Kurikulum adalah sejumlah pengalaman


pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga,
dan kesenian yang disediakan oleh
sekolah bagi murid-murid di dalam dan di
luar sekolah dengan maksud
menolongnya untuk berkembang
menyeluruh dalam segala segi dan
merubah tingkah laku mereka sesuai
dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr.
Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik


modern
dalam
pembelajaran
yaitu
menggunakan
pendekatan ilmiah. Dengan adanya kurikulum 2013 yang
fokus pada pendekatan ilmiah melahirkan salah satu
metode pembelajaran yang Paradigma pengajarannya
menitikberatkan pada pendidik dalam mentransformasikan
pengetahuan telah bergeser pada peran peserta didik
dalam mengembangkan peran dan kemampuan yang
dimiliki,metode inilah yang disebut dengan Problem Based
Learning(PBL). Kurikulum berbasis kompetensi dapat
merubah dari mahasiswa yang kurang kompeten menjadi
mahasiswa yang lebih kompeten.

Scientific approach/pendekatan ilmiah

Merupakan
cara
memahami
objek
pengetahuan
yang
direkomendasikan
oleh
para sainstis yang terdiri
atas kegiatan mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba, dan melaporkan
hasil percobaan
(Martin,
1997).

Perubahan paradigma metode pembelajaran


berpusat pada peserta didik telah diterapkan pada
beberapa perguruan tinggi baik di dunia maupun di
Indonesia. Khususnya dalam keperawatan tuntutan
masyarakat sebagai pengguna jasa lulusan pendidikan
keperawatan juga semakin meningkat sehingga
muncullah suatu kurikulum yang diharapkan mampu
mengatasi berbagai kelemahan dalam dunia
pendidikan keperawatan.

Sebagai salah satu model pembelajaran yang cukup efektif diterapkan


dalam kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah, Problem Based
Learning (PBL) selain dapat meningkatkan kemampuan komunikasi
yang efektif peserta didik sesuai dengan penelitian di Sri Lanka
menunjukkan lebih dari 50% mahasiswa Fakultas kedokteran setuju
dengan model pembelajaran PBL karena dapat meningkatkan
komunikasi dan ketrampilan dalam pemecahan masalah juga
memiliki beberapa kekuatan atau kelebihan :
Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
Meningkatakan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.
Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa
untuk memahami masalah dunia nyata.
Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan.

CONT
Mengembangkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
Memberikan kesempatan bagi siwa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
miliki dalam dunia nyata.
Mengembangkan minat siswa untuk secara
terus menerus belajar.
Memudahkan siswa dalam menguasai konsepkonsep yang dipelajari guna memecahkan
masalah dunia nyata. (Sanjaya, 2007).

PBL juga masih punya kelemahan yang sesuai dengan


penelitian di di Sri Lanka menunjukkan lebih dari 50%
mahasiswa Fakultas kedokteran setuju dengan model
pembelajaran PBL karena dapat meningkatkan
komunikasi dan ketrampilandalam pemecahan
masalah, akan tetapi model pembelajaran PBL boros
waktu. Terdapat 50% mahasiswa termotivasi dan 28%
menikmati setiap sesi dan 47% tidak bahagia dengan
kurang berpartisipasi terhadap temannya. Keefektifan
metode PBL sangat tergantung pada desain penelitian
yang digunakan. (Middlebex University, 2002).

Model pembelajaran tersebut juga diterapkan di Fakultas


Kedokteran dan Keperawatan dibeberapa Universitas di
Indonesia. Lulusan dokter akan senantiasa dihadapkan
pada pasien dengan berbagai macam kasus dan dituntut
untuk mampu berfikir kritis dan sistematis untuk
menganalisa sesuai penyakit yang diderita pasien. Mulai
tahun akademik 2005-2006, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI) mengimplementasikan
Kurikulum Fakultas (KURFAK) 2005 yang menerapkan
beberapa perubahan yang mendasar dalam
pendidikanyang salah satunya merupakan problem based
learning.

Dalam pengaplikasiannya di indonesia kondisi Pelaksanaan


kurikulum berbasis kompetensi ini juga membawa
pengaruh bagi kegiatan di perpustakaan.Sesuai dan
terbukti dengan adanya penelitian yang dilakukan Stikes
Muhammadiyah Lamongan oleh Dadang kusbiantoro
mengenai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Dalam Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar Pada Program
Studi Ilmu Keperawatan,bahwa Pelaksanaan kurikulum
berbasis kompetensi ini juga membawa pengaruh bagi
kegiatan di perpustakaan.

NEXT

peserta didik memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar


yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di
samping itu, dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah dapat
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk meningkatkan
kompetensi sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajarinya.
Dari hasil observasi didapatkan banyak mahasiswa belajar dalam
kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan makalah yang akan
dipresentasikan.
PBL yang diterapkan di bidang pendidikan ilmu kedokteran dapat
dijadikan cerminan dalam penerapan pelaksanaan pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran yang dimaksudkan dalam kurikulum
2013. Pendekatan scientific yang dihadirkan melalui PBL dalam
kurikulum 2013 merupakan metode yang sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh konstruktivisme. Penerapan PBL yang dimaksudkan
bukan hanya menjelaskan langkah-langkah baku dalam pemecahan
masalah tetapi bagaimana suatu masalah dipecahkan.

Teori yang Melandasi Problem


Based Learning (PBL)
Teori Belajar Konstruktivisme
Teori Perkembangan Kognitif
Teori Penemuan Jerome Bruner
Teori konstruktivisme ini menyatakan
bahwa siswa harus menemukan
sendiri
dan
mentransformasikan
informasi
kompleks,
mengecek
informasi baru dengan aturan-aturan
lama,
dan
merevisinya
apabila
aturan-aturan itu tidak sesuai (Trianto
,2007).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
dengan adanya kurikulum 2013 dengan pendekatan berbasis
pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan
pembelajaran dengan kurikulum yang dulu terbukti dengan telah
diterapkannya implementasi dari kurikulum 2013 di tingakat perguruan
tinggi khususnya di beberapa fakultas kedokteran dan keperawatandi
Indonesia,meskipun masih terdapat beberapa kelemahan dari
pendekatan ilmiah dengan metode PBL yaitu banyaknya waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan kasus yang ada serta banyaknya
masalah yang harus di pecahkan oleh peserta didik tetapi,hal tersebut
masih dapat dicegah dengan mengantisipasi beberapa masalah yang
kemungkinan dapat menghambat pembelajaran tersebut yaitu harus
memperhatikan 1) kebiasaan guru mengajar, 2) fasilitas pendukung
pembelajaran,
3)
persiapan
pembelajaran,
4)
pelaksanaan
pembelajaran, dan 5) penilaian hasil belajar.

SARAN
Dalam rangka implementasi KBK di perguruan Tinggi, maka
hendaknya kita berusaha untuk menerapkan dengan baik
upaya-upaya yang dikembangkan dalam kurikulum baru
ini,mengingat perkembangan zaman yang semakin pesat
kemajuannya yang sesuai dengan adanya desakan dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat,dan dengan adanya
penerapan kurikulum 2013 ini di beberapa tingkat pendidikan
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pembelajaran attitude,softskill dan knowledge yang nantinya
dapat diaplikasikan dalam berkomunikasi di kalangan
masyarakat.Dan Bagi Kementrian Pendidikan Nasional Perlu
dirancang kurikulum masa depan untuk memberikan
keterampilan yang mengacu pada keterampilan yang
dibutuhkan untuk menjawab tantangan di masa depan.

A
M
I
R
E
T
N
A
D
N
A
I
K
SE
H
I
S
A
K

Anda mungkin juga menyukai