Anda di halaman 1dari 43

Noninvasif

Invasif

Menilai perfusiorganantara laintekanan


darahsistolikdandiastolik,suhubada
n,denyutjantungdanfrekuensiperna
fasan.
Tidakdapatmenghasilkanhasilakuratu
ntukmenilai fungsijantung.

Pemantauan tekanan melalui


penempatan beberapa kateter ke dalam
sistim sirkulasi yang bertujuan untuk
secara terus menerus atau intermiten
memantau tekanan intra arterial, intra
cardial, tekanan arteri pulmonal dan
parameter oksigenasi.
Sebagaiperingatankepadaklinisisebelu
mterjadinyagangguanhemodinamik.

TEKANAN DARAH
tekanan darah yang dipompakan jantung keseluruh tubuh,
yang kita sebut dengan tekanan Sistolik,

tekanan darah yang balik menuju jantung yang kita sebut


dengan tekanan Diastolik

Kedua tekanan tersebut memiliki nilai yaitu yang diberi


dengan satuan mm Hg (milimeter Air raksa)

Dalam menyebutkan tekanan darah juga harus menyebutkan


2 nilai tersebut contohnya : 120/70 artinya : nilai 120 mmHg
adalah tekanan Sistolik (selalu lebih tinggi) dan 70 mmHg
adalah tekanan Diastoliknya.

Kedua tekanan tersebut sekurang-kurangnya Harus


berselisih 30 satuan. Karena jika selisihnya kurang dari 30
satuan, berarti perfusi organ menurun

Kategori

Systolic
mmHgTekanan
Darah Atas

Diastolic
mmHgTekanan
Darah Bawah

Hipotensi (tekanan
darah rendah)

< 90

< 60

Normal

90 119

60 - 79

Prahipertensi

120 139

80 89

Hipertensi Stadium
1

140 159

90 99

Hipertensi Stadium
2

160 179

100 119

Hipertensi Parah

180

120

Mekanisme tekanan darah


Berdasar pada sistem susunan syaraf pusat yang terdiri dari
Baroreseptor (pusat pengatur tekanan) yang ada di dasar
otak, dan susunan syaraf otonom yang menyebar mengikuti
sumsum tulang belakang.

Siklus Baroreseptor > Hormon > Pembuluh darah


merupakan siklus mekanisme Tekanan darah
Primer.
Sedangkan Siklus Sistem syaraf Otonom (SSO) >
Jantung Ginjal > Pembuluh darah adalah siklus
mekanisme Tekanan darah Sekunder.

Kedua mekanisme di atas nampaknya memberikan penguatan


pada Pembuluh darah, untuk melaksanakan pengaturan Tekanan
darah,

yaitu saling mengimbangi, sehingga tekanan darah senantiasa


selalu berada dalam keadaan yang seimbang tidak mengalami
kenaikan dan atau penurunan yang drastis.

Kenaikan dan penurunan yang drastis (di atas 30 satuan untuk


Sistolik dan di atas 15 satuan untuk Diastolik) menyebabkan
pembuluh darah menjadi Rapuh dan mudah mengalami pecah.
Hal mana akan sangat berdampak buruk terutama bagi pembuluh
darah otak yang begitu halus (1/7 X dari tipisnya sehelai rambut),
dan mudah pecah sehingga akan menyebabkan STROKE
pendarahan.

2 alat yang dibutuhkan untuk mengukur


tekanan darah.
@stetoskop (stethoscope), gunanya untuk
mendengarkan denyut nadi.
@manset tensimeter
(sphygmomanometer).
ada 3 jenis tensimeter
*tensimeter air raksa,
*tensimeter aneroid (menggunakan
jarum),
*tensimeter digital.

Faktor-faktor yang
menentukan tekanan darah
adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin
tinggi tekanan
darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar
resistensi
terhadap aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan
darah
meningkat

-Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan
merespon saat tekanan darah turun
dan berusaha menstabilkan tekanan
darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik
membutuhkan energi sehingga butuh
aliran
yang lebih cepat untuk suplai O2 dan
nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem reninangiontensin vasokontriksi
perifer

d. Usia : semakin bertambah umur semakin


tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki
tekanan darah rendah karena
komposisi tubuhnya yang lebih banyak
lemak sehingga butuh O2 lebih
untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah
karena pusat pengatur
emosi akan menset baroresepsor untuk
menaikan tekanan darah

NADI
Nadi adl aliran darah yg menonjol dan dpt
diraba di berbagai tempat pada tubuh
Nadi merupakan indikator status
sirkulasi

Pengkajian Nadi
Frekuensi nadi dpt dikaji pd setiap arteri, namun arteri
radialis dan arteri karotis dpt dgn mudah diraba.
Frekuensi Jantung Normal
Usia Frek.(denyut/mnt)
Bayi 120-160
Toddler 90-140
Prasekolah 80-110
Usia Sekolah 75-100
Remaja 60-90
Dewasa 60-100

Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi


normal, maka disebut bradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi
normal, maka disebut tachicardi.

Tempat Nadi
Temporal : diatas tulang tengkorak, diatas dan
lateral thd mata
Karotid : sepanjang tepi medial otot
sternokleidomastoid di leher
Apikal : rongga interkostal ke4 sampai ke5 pada
garis midklavikular kiri
Brakial : alur diantara otot bisep dan trisep
pada fosa antekubital
Radial : disisi ibu jari dan jari telunjuk pd
pergelangan tangan

Femoral : dibawah ligamen inguinal,


ditengah antara simpisis pubis dan spina
iliaka anterior superior
Poplitea : dibelakang lutut pada fossa
poplitea
Tibia posterior : bagian dalam
pergelangan kaki
Pedis dorsal : sepanjang bagian atas
kaki

1. Umur
Semakin bertambah usia, secara bertahap denyut
nadi semakin menurun.
2. Sex
Pada umur yang sama laki laki dan wanita, denyut
nadi sangat bervariasi setelah pubertas, denyut nadi
laki laki lebih lembat wanita.
3. Irama
Jarak ketukan nadi pertama ke ketukan nadi
selanjutnya
Normal : Aqual time.

4. Stisitas dinding artery


Ukuran elastisitas sebuah arteri
Normal : lembut dan lurus
Pada ortu sering kali ditemukan keras dan tidak
elastis
5. Latihan fisik
6. Suhu
7. Emosi
8.Obat-obatan
9. Hemoragi/perdarahan
10. Perubahan postur

Pengertian
Proses menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbon dioksida,uap
air dan sisa oksidasi dari paru paru
Respirasi merupakan proses pertukaran
gas yang keluar masuk saluran
pernafasan yang melibatkan sistem
kardiovaskuler dan kondisi hematologis.

> Pernapasan internal adalah pertukaran


oksigen dan karbon dioksida antara
darah dalam kapiler dengan sel-sel
jaringan tubuh.
> Pernapasan eksternal adalah
pertukaran oksigen dan karbon dioksida
yang terjadi antara udara dalam
gelembung paru-paru dengan darah
dalam kapiler

Ventilasi
Proses masuknya oksigen ke alvioli
kemudian di kelurkan dari alvioli ke
atmosfir
Ventilasi di pengaruhi oleh
Tekanan O2
Keadaan jalan nafas
Kemampuan mengembang dan
mengempisnya paru

Merupakn cara pertukaran 02 dan Co2


alveoli dengan kapiler
Di pangaruhi oleh
Ketebalan membran
Luas permukaan membran
Perbedaan tekanan

Pengangkutan O2 ke jaringan dan


pengangkutan Co2 dari jaringan ke udara
Di pengaruhi oleh
Curah jantung
Jumlah eritrosit
Exercise (latihan)

Frekuensi Pernafasan Normal


Bayi baru lahir 40 - 60 x/menit.
1 - 11 bulan 30x/menit
2 tahun 25x/menit
4 - 12 tahun 19 23x/menit
14 - 18 tahun 16 - 18x/menit
Dewasa 12 - 20x/menit
Lansia ( >65 tahun ) Jumlah respirasi
meningkat bertahap

Oksimetri Pulse adalah metode noninvasif yang sederhana pemantauan


persentase hemoglobin (Hb) yang jenuh
dengan oksigen
Sebuah sensor ditempatkan pada bagian
tipis dari tubuh pasien, biasanya ujung
jari atau cuping, atau dalam kasus bayi,
di kaki.

Oksimetri
nadi
adalah
metoda
noninvasif pemantauan kontinu saturasi
oksigen-hemoglobin (SaO2). Meskipun
pemeriksaan
ini
tidak
dapat
menggantikan pemeriksaan analisis gas
darah, namun pemeriksaan ini sangat
efektif untuk memantau pasien terhadap
perubahan mendadak atau perubahan
kecil saturasi oksigen.

unit perawatan kritis


unit perawatan umum,
Unit lingkungan diagnostik
Unit tindakan di mana dibutuhkan
pemantauan ( SaO2 )

Henti jantung
Syok
Penggunaan obat-obat vasokontriktor
Pemberian zat warna per IV (seperti
metilen biru),
Anemia berat, dan
Kadar CO2 tinggi.

menggunakan alat sensor (probe) yang


dilekatkan pada ujung jari, dahi, daun
telinga atau tulang hidung.

Sensor mendeteksi perubahan kadar


saturasi oksigen dengan memantau
sinyal cahaya yang dibangkitkan oleh
oksimeter
dan
direfleksikan
oleh
denyutan aliran darah melalui jaringan
pada probe

Pemeriksaan kadar hemoglobin


Gas darah arteri, dan
Pemeriksaan laboratorium

Catheter Jantung

CVP adalah suatu hasil dari pengukuran


tekanan vena sentral dengan jalan memasang
suatu alat Central Venous Catheter.

Tekanan vena sentral (Central venous


pressure, CVP) adalah tekanan intravaskular
didalam vena cava torakal.

Beberapa lokasi pemasangan CVP :

vena
vena
vena
vena

jugularis interna
subklavia
basilika
femoralis

Menggambarkan keseimbangan antara


volume
intravaskular,
venous
capacitance, dan fungsi ventrikel kanan.

menggambarkan banyaknya darah yang


kembali ke dalam jantung

Menggambarkan kemampuan jantung


untuk memompa darah kedalam sistem
arterial.

Menurut Gardner dan Woods nilai


normal tekanan vena sentral adalah 38 cmH2O.
Menurut Sutanto nilai normal CVP
adalah 410 mmHg.
Pada umumnya pemantauan dilakukan
melalui vena subklavia.

1.

2.
3.

4.

Pemantauan Tekanan Vena Sentral pada


pasien akut.
Jumlah total parenteral Gizi.
Obat-obat tertentu dapat diberikan
secara aman hanya melalui saluran
pusat.
Kurangnya akses perifer.

Kontraindikasi Pemasangan CVP:

Nyeri dan inflamasi pada area penusukan


Bekuan darah karena tertekuknya kateter
Perdarahan: ekimosis atau perdarahan besar
bila jarum lepas
Tromboplebitis
Microshock
Disritmia jantung
Pembedahan leher

Anda mungkin juga menyukai