Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

GANGGUAN IMUNOLOGIS
HIV & AIDS

Veronika Herawati, S.Kep. Ns

HIV

H uman
I mmunodeficiency
V irus

ACQUIRED (DI DAPAT, BUKAN KETURUNAN)


IMMUNE (SISTEM KEKEBALAN TUBUH)
DEFICIENCY (TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK)
SYNDROME ( KUMPULAN GEJALA PENYAKIT)

PENGERTIAN
HIV

merupakan virus (Retrovirus yg termasuk


gol virus RNA) yang menyerang system kekebalan
tubuh manusia dan menyebabkan AIDS.

HIV

menyerang Lymphosit T yang memiliki


reseptor CD4 dipermukaannya.

AIDS

( Acquired Immuno-Defisiensi Syndrom):


Merupakan kumpulan beberapa gejala penyakit
akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh
manusia yang disebabkan oleh HIV.

Dimanakah HIV itu berada?


HIV hidup di dalam:
Darah
Cairan vagina dan cairan sperma
Air Susu Ibu
HIV TIDAK dapat hidup dalam:
o Dalam air mendidih atau panas kering
dg suhu 56C selama 10-20 met.
o Bahan kimia seperti (cream utk
mencegah kehamilan) dan byclean
(pemutih),
o Namun ada penelitian yg mengatakan
HIV hidup dalam darah yg tertinggal di

PATOFISIOLOGI

Sel T dan makrofag serta sel dendritik /


langerhans ( sel imun ) adalah sel-sel yang
terinfeksi Human Immunodeficiency Virus
( HIV ) dan terkonsentrasi di kelenjar limfe,
limpa dan sumsum tulang. Human
Immunodeficiency Virus ( HIV ) menginfeksi
sel lewat pengikatan dengan protein perifer
CD 4, dengan bagian virus yang bersesuaian
yaitu antigen.
Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam
respon imun, maka Human Immunodeficiency
Virus ( HIV ) menginfeksi sel lain dengan
meningkatkan reproduksi dan banyaknya
kematian sel T 4 yang juga dipengaruhi
respon imun sel killer penjamu, dalam usaha

KEY AND LOCK HIV WITH HUMAN


CELL

Illustration courtesy of Louis E. Henderson, Senior Scientist


(emeritus, retired) AIDS Vaccine Program, National Cancer
Institute (Frederick, MD)

Bagaimana cara
penularan HIV ???

Melalui hubungan seks bebas tanpa


menggunakan kondom dengan seseorang
yang terinfeksi HIV.

Jarum suntik tdk steril, narkoba suntik


(IDUs), alat tato, tindik yang dipakai secara
bergantian, tidak steril (tercemar) dipakai
secara bergantian.

Kegiatan medis yang menggunakan alat


tusuk dan iris yang sudah tercemar HIV

ransfusi Darah tercemar/ tanpa Scree

LAHIRKAN DAN MENYUSUI dari Ibu y

Konsumsi ASI yang


berkepanjangan akan menyebabkan
50% bayi akan terkena infeksi dari ibu
dengan HIV(+).
Problem seperti fissura puting
susu, mastitis atau abses mammae
akan meningkatkan resiko.
Untuk mengurangi resiko
penularan, otoritas kesehatan
menganjurkan membatasi ASI hanya
sampai 6 bulan dan memakai kondom
selama waktu masa menyusui untuk
menghindari infeksi HIV.

HIV
TIDAK MENULAR MELALUI:

KONTAK SOSIAL

Makan bersama

Feces, urine, air liur, keringat


dan air mata.

Berjabat tangan

Gigitan nyamuk/serangga

23

Berciuman pipi

Berpelukan

Bekerja Bersama

24

ORANG YANG TERINFEKSI


OLEH HIV

ORANG YANG TERINFEKSI HIV DAPAT


TERLIHAT SEHAT
ORANG YANG TERINFEKSI HIV
BIASANYA TIDAK TAHU BAHWA
DIRINYA SUDAH TERINFEKSI HIV,
SEHINGGA DAPAT MENULARKAN
VIRUS INI KEPADA ORANG LAIN.
TES Lab darah HIV ADALAH CARA
UNTUK MENGETAHUI APAKAH
SESEORANG SUDAH TERINFEKSI HIV

Tertular

PERKEMBANGAN HIV MENJADI AIDS:


Periode jendela/
window periode

3 - 6 BULAN

HIV +

3 - 10 TAHUN

AIDS

1 - 2 TAHUN

Cara pencegahan:
A
B
C
D

bstinance

Tidak Melakukan Hubungan Seks di


Luar Nikah (NO FREE SEX)

e faithfull

Saling setia dg 1
pasangan

ondom

Gunakan Kondom bagi yang sering

berganti-ganti pasangan atau


sudah terkena HIV/AIDS

ont Use
Tidak menggunakan Narkoba
rugs

dukas
i

mulailah edukasi AIDS sejak dari


sekolah

INFEKSI
OPORTUNISTIK
Pada ODHA

Infeksi Oportunistik
Adalah

penyakit infeksi disebabkan


oleh organisme yang tidak
menimbulkan penyakit pada orang
yang memiliki sistem kekebalan
tubuh normal

ODHA

rentan terhadap IO karena


sistem kekebalan tubuhnya
menurun sehingga tidak cukup kuat
untuk melawan penyakit

IO YANG SERING TERJADI PADA


PENDERITA AIDS ADALAH :
Tuberkulosis
Pneumonia (Pneumocystis carinii)
Infeksi jamur berulang di kulit, mulut dan
tenggorokan
Infeksi gastrointestinal (Cryptosporidiosis)
Diare kronis dengan penurunan berat badan
Infeksi neurologik (Cryptococcal), atau
meningitis sub-akut
Keganasan : Sarkoma Kaposi, NHL,
Demam tanpa sebab yang jelas
Kelainan neurologis
IMS : Herpes Simplex, Condiloma Acuminata

Ketika sistem pertahanan tubuh


lumpuh, maka infeksi lainnya jadi
berat

TBC

PENGOBATAN PADA KLIEN


DENGAN HIV/ AIDS

HIV reaktif, mutlak diberikan obat-obat


profilaksis infeksi oportunistik.
AIDS, pengobatan infeksi oportunistik dan
pengobatan ARV. Tidak semua klien dengan
HIV/ AIDS membutuhkan ARV, ARV dibutuhkan
apabila sistem kekebalan tubuh menurun.

SYARAT MULAI ARV


1.
.
.
2.
.
.

Bila tersedia pemeriksaan CD4 :


Stadium III & IV WHO tidak melihat
CD4
Stadium I dan II WHO < 350/ mm3
Bila tidak tersedia pemeriksaan CD4 :
Stadium III dan IV WHO tidak melihat
TLC
Stadium II TLC < 1200.

Tujuan Terapi ARV


1.Memperbaiki kualitas
hidup
2.Mencegah infeksi
oportunistik
3.Mencegah progresi
penyakit
4.Mengurangi transmisi
kepada yg lain

Obat ARV yang tersedia


NRTI
Zidovudine (AZT)
Stavudine (d4T)
Lamivudine (3TC)
Didanosine (ddl)
(APV)
Abacavir (ABC)
Zalcitabine (ddC)

NNRTI
PI
Efavirenz (EFV) Indinavir (IDV)
Delavirdine (DLV)Nelfinavir (NFV)
Nevirapine (NVP) Saquinavir (SQV)
Amprenavir

Emtricitabine (FTC)
Atazanavir (ATV)
(FPV)
NtRTI
Tenofovir (TDF)
(ENF)

Ritonavir (RTV)
Lopinavir (LPV/r)

Fosamprenavir
FI
Enfuvirtide

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ODHA

PENERAPAN ASKEP
Sama dengan askep kepada pasien lainnya
Keterampilan yang memadai
Mudah mengenali semua gejala dan tanda
penyakit yang berhubungan dengan infeksi
HIV
Berpengetahuan dan berpengalaman
memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien dengan penyakit kronik dan progresif
lainnya
Semua prinsip asuhan keperawatan harus
diterapkan secara bertanggung jawab
Selalu menerapkan kewaspadaan universal
(UPI)

TUJUAN KEPERAWATAN

Manajemen masalah infeksi dan


pengobatan
Memaksimalkan kualitas hidup
Menatalaksana penyakit kronis dan
terulangnya penyakit
Mencegah dan atau mengobati
infeksi oportunistik
Mencegah penularan selanjutnya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT


NANDA ANTARA LAIN:
1.

2.

3.

Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan,


kelelahan, efek samping pengobatan, demam,
malnutrisi.
Ketidakseimbangan nutrisi (kurang dari
kebutuhan tubuh) b.d. kehilangan nafsu
makan, kesulitan menelan, lesi oral dan
esofagus
Ansietas b.d. prognosis yang tidak jelas,
persepsi tentang penyakit, dan pengobatan

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

4. Volume cairan kurang b.d. asupan cairan


yang tidak adekuat sekunder terhadap lesi
oral dan diare
5. Resiko infeksi b.d. imunodefisiensi seluler
6. Resiko penyebaran infeksi dengan faktor
resiko: sifat cairan tubuh yang menular.
7. Gangguan gambaran diri b.d. penyakit kronis,
penurunan BB, dan gangguan seksual.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai