MORBILI
Pembimbing:
dr. Metrizal, Sp.A
Oleh:
Tiara Rahmadika
1010070100159
Maulida Rahmi
1010070100090
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG
2016
Definisi
Etiologi
Faktor resiko
Tanda
dan
gejala
Diagnosis
a. Anamnesis
- Anak dengan panas 3-5 hari (biasanya tinggi, mendadak),
batuk pilek harus dicurigai atau didiagnosis banding ,morbili
- Mata merah, dan fotopobbia
- Dapat disertai diare dan muntah
- Dapat disertai dengan gejala pendarahan (pada kasus yg
berat): epistaksis, petekie dan ekimosis
- Anak resiko tinggi, adalah bila kontak dengan penderita
morbili (1 atau 2minggu sebelumnya) dan belum pernah
vaksinasi campak
b. Pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding
1.
Rubela
2.
Roseola
3.
4.
Demam skarklet
5.
Sindrom kawasaki
6.
Akibat obat-obatan
Pemeriksaan Penunjang
10
Serologis
Bronkopneumonia : di lakukan
pemeriksaan foto dada dan analisis gas
darah.
Penatalaksanaan
11
Simtomatik
Antipiretika
Ekspetoran
12
Suportif
Istirahat cukup
13
(3)
14
Komplikasi
1.
2.
Bronkopneumonia
3.
Laringotrakeobronkitis
4.
Ensefalitis
5.
Diare persisten
15
Laporan
Kasus
Indentitas
Pasien
Nama
: An. KK
Usia
: 12 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Nama Orang Tua : Ny.N / Tn. S
Masuk RS tanggal: 12 Oktober 2016
Alamat
: Bukittinggi
16
Anamnesis
(Alloanamnesis dari Ibu kandung Pasien)
Keluhan Utama
Demam sejak 6 hari sebelum
masuk rumah sakit
17
20
19
Riwayat Imunisasi :
20
: Sumur
Jamban
: Di dalam rumah
Pekarangan
Sampah
Kesan
: Higientitas bersih
21
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran
: CMC
Frekuensi nadi : 98 x/menit, reguler, kuat angkat
Frekuensi nafas: 35x /menit
Suhu
: 38,1C
Berat badan
: 54 kg
Tinggi badan : 146 cm
BB/U
: 128%
TB/U
: 96%
BB/TB
: 142%
Status Gizi
: Gizi lebih
Sianosis
: Tidak ada
Edema
: Tidak ada
Anemis
: Tidak ada
Ikterus
: Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Kulit
:Teraba hangat, turgor kembali baik di keempat
ekstremitas. Terdapat lesi multipel di seluruh tubuh.
Distribusi universal. Bentuk tidak khas. Susunan tidak
khas. Ukuran plakat, dengan efloresensi terdapat ruamruam makulopapular.
KGB
bening
Kepala
Mata
: Konjungtiva hiperemis, sklera tidak ikterik, mata
tampak sembab, dan terdapat sekret kekuningan di kedua
mata pupil isokor, diameter 2mm/2mm, reflek cahaya +/+
normal. air mata (+), mata cekung (-)
Pemeriksaan Fisik
Telinga
Hidung
(-)
Tenggorok
tidak hiperemis
Mulut
24
Paru
Perkusi
Vesikuler, rhonki
Auskulta (-/-),
wheezing
si
(-/-)
25
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
26
Abdomen
Inspeksi
: Distensi (-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas :
Akral hangat, CRT <2 detik, refleks fisiologis +/+ refleks patologis-/Edema (-/-)
Genitalia :
Perempuan, tidak terdapat kelainan
27
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan tgl 13 Okt 2016
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
HB
13.4g/dL
HB
HT
37.7 %
HT
Trombosit
234.000/ mm3
Trombosit
Leukosit
3.690/mm3
Leukosit
28
Diagnosi
s
Diagnosa banding
Roseola infantum
Rubella
Erupsi Obat Alergi
Morbili
stadium
erupsi
29
Terapi
30
FOLLOW UP
13Oktober 2016,
07.00
S/ Demam ada
Ruam kemerahan di seluruh tubuh ada
mata merah, ada
Batuk ada
Intake peroral, toleransi baik.
Buang air kecil tidak ada keluhan
Buang air besar tidak ada kelainan
Nyeri perut ada
O/
Mata
KU
Kes
Sedan
g
Sadar
N
(x/men
it)
98
Follow UP
Nf
T(C)
(x/men
it)
30
37,8
19 Oktober
2016, 07.00
P/
Follow up
Tirah baring
Rawat Isolasi
IVFD RL 20 tpm makro
Diet ML 2000 Kkal
Ranitidin 2 x 150 mg
Paracetamol tab 3 x 500 mg
GG 3 x 1 tab
Follow up
20 Oktober 2016,
07.00
S/ Demam ada
Ruam kemerahan di seluruh tubuh
mulai berkurang
Mata merah ada, sekret tidak ada
kekuningan sudah tidak ada
Batuk ada
Intake peroral, toleransi baik.
Buang air kecil tidak ada keluhan
Buang air besar tidak ada keluhan
O/
Mata
KU
Kes
Sedan
g
Sadar
N
(x/me
nit)
93
Nf
(x/me
nit)
30
T(C)
37,6
Follow up
20 Oktober 2016,
07.00
P/
Tirah baring
Rawat Isolasi
IVFD RL 20 tpm makro
Diet ML 2000 Kkal
Ranitidin 2 x 150 mg
Paracetamol tab 3 x 500 mg
GG 3 x 1 tab
DISKUSI
Teori
Teori
Penyebaran ke berbagai organ
melalui
Hematogen
Saluran nafas
Inflamasi saluran nafas
atas; bercak koplik pada
mukosa bukalis meluas
ke jari trakeobronkial
Batuk, pilek,
Bronkopneumoni
Gangguan
Pola nafas; bersihan
jalan nafas
Teori
Mata
kemerahan,
berair sesuai dengan manifestasi
dengan sekret kekuningan
klinis dari morbili, yaitu
sejak 4 hari sebelum
koriza dan mata meradang
masuk rumah sakit.
disertai batuk dan demam
tinggi dalam beberapa hari
diikuti dengan timbulnya
ruam-ruam yang memiliki
ciri khas yaitu diawali dari
belakang telinga kemudian
menyebar ke wajah, dada,
tubuh, lengan dan kaki
bersamaan
dengan
meningkatnya suhu tubuh.
Teori
Teori
Teori
Teori
Pemeriksaan Penunjang :
Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb
13.4g/dL, leukosit 3.690/mm3,
trombosit 234.000/mm3,
hematokrit 37.7%.
Teori
Tatalaksana :
Pasien diistirahatkan,
diberikan cairan yang cukup,
pemberian suplemen
nutrisi, antibiotik diberikan
bila terjadi infeksi sekunder,
antipiretik bila demam.
Pasien memiliki indikasi
perawatan di ruang isolasi
karena asupan oral sulit.
Alhamdulillah,,
Terima kasih,,,,