Anda di halaman 1dari 12

Flukonazole

Nama dagang:
Diflucan, Funzol
Lidia Dwi Putri
2011730054

Kegunaan Terapi :
Fluconazole dapat digunakan untuk
mengobati candidosis mukosa dan
candidosis cutaneous. Selain itu,
obat ini juga efektif untuk
perawatan berbagai jenis gangguan
dermatophytosis dan pityriasis
versicolor.

Fluconazole adalah jenis ramuan obat yang


menjanjikan bagi perawatan penyakit
candidosis stadium lanjut/berat pada
pasien yang tidak menderita neutropenia,
namun sebaiknya tidak digunakan sebagai
pilihan utama pada pasien neutropenia
kecuali jika terdapat alasan-alasan
tertentu.
Fluconazole telah terbukti bermanfaat
untuk perawatan prophylaktat terhadap
penyakit candidosis yang diderita oleh
pasien pengidap neutropenik. Fluconazole
tidak tidak efektif untuk mengobati
aspergillosis dan mucormycosis.

Fluconazole merupakan jenis obatobatan yang ampuh untuk mengatasi


meningitis cryptococcal, tetapi tidak
boleh dijadikan prioritas utama untuk
pasien pengidap AIDS kecuali jika
terdapat alasan-alasan tertentu.
Fluconazole terbukti lebih efektif dan
lebih dapat ditoleransi dibandingkan
amphotericin B untuk mengobati
atau mencegah terjadinya

Dosis & CaraPemberian: Flukonazol


tersedia dalam bentuk kapsul 50 dan 150 mg
dan infus 2 mg/ml. Dosis tunggal 150 mg.
Modifikasi dosis perlu dilakukan pada pasien
dengan gangguan ginjal.
Fluconazole merangsang terjadinya absorpsi
secara sempurna pada saat dilakukan
pengobatan secara oral, sehingga jenis
pengobatan oral menjadi prioritas utama.
Flukonazol dapat dipakai dengan atau tanpa
makanan Jika pemberian obat pada pasien
tidak memungkinkan untuk diberikan lewat
mulut, maka fluconazole diberikan dalam
bentuk larutan intravena, atau melalui infus
dengan kadar infus 5-10 ml/menit.

Vaginal candidosis dapat diobati dengan


fluconazole oral dengan dosis 150 mg.
Sedangkan Oropharyngeal candidosis diobati
dengan dosis 50-200 mg/hari selama 1-2
minggu. Candidosis jenis Oesophageal dan
mucocutaneus serta candidosis saluran
kencing bagian bawah memerlukan
fluconazole dengan dosis 100-200 mg/hari
yang diberikan selama 2-4 minggu.
Dosis yang disarankan untuk pasien
penderita cryptococcosis atau candidosis
stadium lanjut adalah 400 mg/hari.
Dosis yang disarankan untuk anak-anak
adalah 1-2 mg/kg untuk jenis candidosis
superficial dan 5 mg/kg untuk cryptococcosis

Pengobatan jangka panjang menggunakan


fluconazole dengan tujuan menyembuhkan pasien
cryptococcosis yang juga menderita AIDS harus
dilakukan pada dosis 200 mg/hari.
Untuk mencegah candidosis pada pasien
penderita neutropenik, maka dosis yang diberikan
adalah 100-400 mg/hari.
Pasien-pasien yang memiliki resiko tinggi
terhadap serangan infeksi stadium lanjut harus
diobati dengan dosis 400 mg/hari dan hal ini
harus dimulai beberapa hari menjelang
munculnya gejala neotropenia dan berlangsung
selama 1 pekan setelah jumlah neutrofil kembali
pada kisaran 1 x 109/l.

Pasien yang menderita gangguan


renal harus diberi dosis normal
selama 48 hari pertama pengobatan.
Segera setelah itu, interval dosis
harus dilipatgandakan sampai
dengan 48 jam (dengan kata lain,
dosis dikurangi setengahnya).

Kehamilan dan
menyusui :Penggunaan pada masa
kehamilan dan menyusui tidak
direkomendasikan.
Efek samping :Sakit kepala, nyeri
abdominal, diare, dan pusing. Ruam pada
kulit bisa terjadi tapi jarang. Flukonazol
bisa menyebabkan kerusakan hati pada
kasus jarang. Fungsi hati harus dimonitor
setelah beberapa hari penggunaan obat.

Pasien penderita kanker atau AIDS memiliki


kemungkinan untuk mengidap sindrom
Stevens-Johnson (fatal exfoliative skin
rashes), namun hubungan sebab akibat
penyakit ini dengan fluconazole belumlah
jelas, terutama jika penanganan dilakukan
secara terus-menerus dengan obat-obatan
jenis lain.
Ada baiknya untuk menghentikan konsumsi
fluconazole pada pasien penderita infeksi
jamur superficial, di mana pasien tersebut
mengalami pengelupasan kulit.
Pasien penderita infeksi jamur stadium
lanjut/berat yang juga mengalami
pengelupasan kulit harus diawasi terus

Berbeda dengan ketoconazole,


fluconazole tidak menghambat
metabolisme adrenal maupun steroid
testicular manusia. Syaratnya, obat
ini dikonsumsi dengan dosis yang
tepat

Anda mungkin juga menyukai