Prak Geomorfo Drainage
Prak Geomorfo Drainage
2016
ACARA 3
POLA PENGALIRAN DAN GENETIK SUNGAI
POLA PENGALIRAN
Pola pengaliran adalah suatu hasil dari proses erosi dan tektonik yang membentuk
sebuah pola tertentu atau wadah sebagai tempat pengaliran air yang
menggambarkan tingkat-tingkat yang berbeda, litologi, dan struktur suatu daerah.
Pola aliran secara regional dikontrol oleh kemiringan lereng,jenis dan ketebalan
lapisan batuan,struktur geologi,jenis dan kerapatan vegetasi dan kondisi iklim
Pola pengaliran sangat mudah dikenal dari peta topografi atau foto udara
HOWARD (1987) membedakan pola pengaliran menjadi pola pengaliran dasar dan pola
pengaliran modifikasi (ubahan). Definisi pola pengaliran yang digunakan sebagai berikut
Pola pengaliran adalah kumpulan dari suatu jaringan pengaliran di suatu daerah yang
dipengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh curam hujan,alur pengaliran tetap pengali.
Biasanya pola pengaliran yang demikian disebut sebagai pola pengaliran permanen
(tetap)
Pola dasar adalah salah satu sifat yang terbaca dan dapat dipisahkan dari pola dasar
lainnya.
Perubahan (modifikasi) pola dasar adalah salah satu perbedaan yang dibuat dari pola
dasar setempat.
POLA PENGALIRAN
DASAR
DENDRITIK
KARAKTERISTIK
Perlapisan batuan sedimen relatif datar atau paket batuan kristalin yang tidak seragam dan memiliki
ketahanan terhadap pelapukan. Secara regional daerah aliran memiliki kemiringan landai, jenis pola
pengaliran membentuk percabangan menyebar seperti pohon rindang.
PARALEL
Pada umumnya menunjukkan daerah yang berlereng sedang sampai agak curam dan dapat ditemukan pula
pada daerah bentuklahan perbukitan yang memanjang. Sering terjadi pola peralihan antara pola dendritik
dengan pola paralel atau tralis. Bentuklahan perbukitan yang memanjang dengan pola pengaliran paralel
mencerminkan perbukitan tersebut dipengaruhi oleh perlipatan.
TRELLIS
Baruan sedimen yang memiliki kemiringan perlapisan (dip) atau terlipat, batuan vulkanik atau batuan
metasedimen derajat rendah dengan perbedaan pelapukan yang jelas. Jenis pola pengaliran biasanya
berhadapan pada sisi sepanjang aliran subsekuen.
REKTANGULAR
Kekar dan / atau sesar yang memiliki sudut kemiringan, tidak memiliki perulangan lapisan batuan dan sering
memperlihatkan pola pengaliran yang tidak menerus.
RADIAL
Daerah vulkanik, kerucut (kubah) intrusi dan sisa - sisa erosi. Pola pengaliran radial pada daerah vulkanik
disebut sebagai pola pengaliran multi radial.
Catatan : pola pengaliran radial memiliki dua sistem yaitu sistem sentrifugal (menyebar ke luar dari titik
pusat), berarti bahwa daerah tersebut berbentuk kubah atau kerucut, sedangkan sistem sentripetal
(menyebar kearah titik pusat) memiliki arti bahwa daerah tersebut berbentuk cekungan.
ANULAR
MULTIBASINAL
Endapan berupa gumuk hasil longsoran dengan perbedaan penggerusan atau perataan batuan dasar,
merupakan daerah gerakan tanah, vulkanisme, pelarutan gamping dan lelehan salju (permafrost)
POLA PENGALIRAN
MODIFIKASI
SUB DENDRITIK
PINNATE
Umumnya struktural
Tekstur batuan halus dan mudah tererosi
ANASTOMATIK
MENGANYAM
(DIKHOTOMIK)
SUB PARALEL
KOLINIER
SUB TRALLIS
DIREKSIONAL TRALLIS
TRALLIS BERBELOK
TRALLIS SESAR
ANGULATE
KARST
Perlipatan memanjang.
Percabangan menyatu atau berpencar , sesar paralel
Kekar dan / atau sesar pada daerah miring
Batugamping
KONTROL
STRUKTUR
BENTUK SUNGAI
A. DINAMIK
1. SESAR AKTIF
-Teras
-Lembah memanjang
-Saluran "OFFSET"
-Sungai subsekuen
-Lembah terjal
2. PERLIPATAN
AKTIF
-Sungai anteseden
-Sungai konsekuen
3. KEGIATAN
VULKANIK
B. PASIF.
1. TERAS SESAR
-Teras
-Lembah memanjang
-Sungai subsekuen
-Lembah terjal
-Saluran "OFFSET'
2. KEMIRINGAN
-Aliran paralel
-Aliran sepanjang lereng kemiringan.
-Aliran konsekuen
3. KUBAH
-Pola radial
-Sungai konsekuen
-Pola anular
-Sungai subsekuen
4. ANTIKLIN
SINKLIN
-Pola tralis
5. KELURUSAN
SUNGAI
-Lembah asimetri
-Sungai subsekuen
-Kelurusan saluran
6. KEKAR
-Pola rektangular
-Sungai subsekuen
-Sungai subsekuen
-Pola tralis
-Pembelokkan sungai
-Sungai subsekuen.
TUGAS ACARA 3 :
Langkah kerja
1. Tentukan pola pengaliran
Strahler (1964)
Aliran sungai yang paling ujung dan tidak memiliki anak sungai disebut orde
pertama
Apabila dua aliran dengan orde sama bertemu maka akan terbentuk anak
sungai dengan orde setingkat lebih tinggi
Apabila dua anak sungai yang berbeda orde sungai bertemu maka orde
pertemuan anak sungai tersebut adalah orde paling besar
Ket:
Rb =
Nu-1
Nu
Rb = Indeks tingkat percabangan sungai
Nu = jumlah alur sungai untuk orde ke u
Nu - 1 = jumlah alur sungai untuk orde ke u - 1
Kerapatan sungai
Dd = L/A
Ket:
Dd = indeks kerapatan sungai (km/km2)
L = jumlah panjang sungai
termasuk anak-anak sungainya
A = Luas DAS (km2)