Anda di halaman 1dari 35

PEMERIKSAAN FISIK

TORAKS

Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran


Respirasi FK USU / RSHAM

PEMERIKSAAN FISIS
PARU

INSPEKSI
PALPASI
PERKUSI
AUSKULTASI

INSPEKSI

KEPALA
WAJAH : PEMBENGKAKAN
MATA : ANEMIA, IKTERUS,
PTOSIS, MIOSIS,
ENDOPTALMUS
HIDUNG : PERNAPASAN
CUPING HIDUNG, DEVIASI
SEPTUM
MULUT : PURSED LIPS
BREATHING, SIANOSIS
SENTRAL, ORAL CANDIDIASIS

PALPASI (Leher)

Posisi pemeriksa dapat dari anterior pasien atau posterior pasien, tetapi paling umum dilakukan
dari posterior pasien

PALPASI TRAKEA
Posisi trakea dapat ditentukan dengan
menempatkan ujung jari II dan jari III yang
membentuk huruf V, atau ujung jari II tangan kiri
dan kanan di incisura suprasternalis dan kemudian
menentukan kedudukan gelang-gelang trakea
dalam hubungannya dengan sternum.

Palpasi : Trakea

INTERPRETASI
Pergeseran trakea ke satu
trakea akan tertarik ke sisi
sisi merupakan petunjuk
yang sakit. / struktur
yang peka pergeseran
mediastinum
posisi struktur mediastinum. atelektasis
yang
Efusi pleura,
disebabkan oleh sumbatan
Pneumotoraks
mucus, tumor, atau benda
asing yang menyumbat
empiema
bronkus,
Kanker paru terletak di
perifer

INSPEKSI DADA
1. BENTUK TORAKS (NORMAL / ABNORMAL)
2. POLA PERNAPASAN :
RESPIRATORY RATE ( BRADIPNEU
TAKIPNEU)
KEDALAMAN ( CEPAT / DANGKAL)
IRAMA : REGULER/IRREGULER
USAHA BERNAPAS

Pigeon chest / pectus carinatum

Dada berbentuk tong


( Barrel Chest )

BENTUK
TORAKS
ANTERIOR
Funnel chest / Pectus
excavatum

Dada dengan skoliosis berat

BENTUK TORAKS
POSTERIOR

VENA CAVA SUPERIOR SYNDROME ( TUMOR PARU )

2. KELAINAN POLA PERNAPASAN

Pernapasan cepat dan dangkal (tachypnea)


Pernapasan cepat dan dalam (hyperpnea, hyperventilation)
Pernapasan lambat (Bradypnea)
Pernapasan Cheyne Stokes (periode pernapasan dalam
dan dangkal secara bergantian yang diikuti dengan periode
apnea)
Pernapasan Ataksik (pernapasan Biot)
Penapasan Obstuksi (Obstructive breathing /PPOK)

PALPASI TORAKS
1. FREMITUS TAKTIL (TACTILE FREMITUS)
Fremitus terjadi karena getaran suara yang berasal dari
laring menjalar ke bronkus dan mengakibatkan paru dan
dinding dada ikut bergetar.
Cara memeriksanya :
1. Dengan kedua telapak tangan pada masing-masing hemitoraks
(kanan dan kiri), kemudian mintalah penderita untuk mengucapkan
kata-kata tujuh-puluh-tujuh dengan suara yang dalam dan kuat

2. Pindahkan tangan pemeriksa dari atas kebagian


bawah dinding dada penderita, dan bandingkan
getaran yang dihasilkan oleh suara tersebut.

INTERPRETASI
Fremitus meningkat
Pneumonia

Fremitus yang menurun


efusi pleura
penebalan pleura
PPOK
Pneumotoraks
massa tumor

2. MENILAI PERGERAKAN ( EKSPANSI )


DINDING DADA : SIMETRIS / ASIMETRIS

Letakkan kedua ibu jari pemeriksa di prosessus sifoideus penderita dan jari-jari lain di arcus
costa. Mintalah penderita untuk melakukan inspirasi maksimal. Perhatikan pergerakan kedua
ibu jari yang menjauhi garis tengah saat dinding dada mengembang dan lihat apakah
pergerakannya simetris atau tidak. Jika > 5 cm kedua ibu jari interpretasi abnormal

Letakkan kedua ibu jari pemeriksaan di garis midspinal setinggi T


10(karena setinggi T 10, paru-paru paling mengembang ) dan jari-jari
lain di arcus costae. Perhatikan pergerakan kedua ibu jari yang
menjauhi garis tengah saat dinding dada mengembang (normal < 5
cm) dan lihat apakah pergerakannya simetris atau tidak.

PERKUSI
Adalah mengetuk dinding toraks depan dan belakang.
Letakkan jari telunjuk kiri pada daerah intercostalis
(sela iga ).
Jari tengah kanan sebagai pemukul/pengetuk dengan
pergelangan tangan kanan cukup fleksibel.
Mulailah dari apeks menuju kearah basal/diapragma,
bandingkan suara resonan kanan dan kiri.
Dimulai dari toraks depan kemudian baru toraks
belakang.

PERKUSI
Perkusi dilakukan dengan meletakkan jari tengah
ke dinding lain, dengan sendi pergelangan tangan
sebagai penggerak.
Perkusi dinding dada berguna untuk membedakan
apakah jaringan dibawahnya terisi udara, cairan,
atau jaringan padat

TEKNIK PERKUSI

LOKASI PERKUSI

BATAS PARU HATI


1. Ketok mulai dari mama kanan menuju distal,
perubahan dari sonor ke redup merupakan batas
paru hati, kira-kira sela iga 6
2. Batas ini berubah pada waktu inspirasi dan ekspirasi
, disebut dengan peranjakan , biasanya sekitar 2 jari.
3. Batas paru hati meninggi pada efusi pleura, infiltrat,
infiltrat di kanan
4. Batas paru hati menurun pada emfisema

Bunyi perkusi yang didapat adalah :


Sonor (resonant), terjadi bila udara cukup banyak dalam jaringan
(alveolus), terdapat pada orang normal.
Pekak/beda (dull) terjadi pada jaringan tanpa udara di dalamnya,
misalnya tumor paru, penebalan pleura.
Redup (stony-dull), bila bagian padat jaringan lebih banyak dari
udara didalamnya, misalnya : infiltrat, konsolidasi, cairan di rongga
pleura.
Hipersonor (hiperresonant) bila udara lebih banyak dari pada
jaringan padat, misalnya pada emfisema paru, kavitas besar
letaknya di tepi pneumotoraks, bula yang besar.

AUSKULTASI

SUARA PERNAPASAN
SUARA TAMBAHAN

EKSTREMITAS SUPERIOR
1. Karat nikotin (nicotine staining) terutama pada kedua
tangan
2. Denyut Nadi : Takikardia
3. Clubbing finger.
4. Sianosis
5. Tremor
6. HPO (Hipertropic pulmonary osteoarthropathy)
7. Edema

CLUBBING FINGER
Pada penggembungan, kuku dan falang distal ujung
jari tangan dan kaki berubah menjadi bulbus.

DIAGNOSIS BANDING :
Endokarditis
Abses paru
Bakterialis
Bronkiektasis
PARU Kolitis ulseratif
Kistik fibrosis
kronik
Kanker paru
Entertittis regional

NON
PARU

Test Schramroths

Fluctuation test

1. Fluctuation test :
Jari pasien diletakkan kedua ibu jari pasien dengan
membuat tekanan yang ringan kemudian kedua jari
telunjuk pemeriksa melakukan palpasi di dasar
kuku .
Interpretasi normal : tidak ada fluktuasi
2. Test Schramroths
Meletakkan permukaan dorsal dari terminal
phalanges kedua jari dengan interpretasi normal
diamond shape.

SIANOSIS
Warna kebiru-biruan atau keabu-abuan kulit yang
disebabkan menurunnya kandungan oksigen darah
TREMOR
Tremor dijumpai ketika penggunaan berlebihan
teofilin dan obat-obatan yang mengandung beta 2
agonist.
Flapping tremor (asterixis) dijumpai pada gagal
napas kronik dan retensi karbondioksida

FLAPPING TREMOR (retensi


karbondioksida)

HPO (Hipertropic pulmonary osteoarthropathy)


Pembengkakan dan nyeri pada daerah sendi
tangan dan kaki
Dilakukan perabaan pada sendi tangan dan kaki
dinilai apakah ada nyeri pada daerah tersebut.
Umumnya ditemukan dengan clubbing finger yang
mengarah kanker paru

EKSTREMITAS INFERIOR

Clubbing finger.
HPO (Hipertropic pulmonary osteoarthropathy)
Eritema nodosum
sarkoidosis
Edema :
Bilateral edema : CPC
Unilateral edema : Deep vein trombosis

Eritema nodusum

Sarkoidosis

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai