Anda di halaman 1dari 23

MANGROVE

KELOMPOK
8

Karimah Syakirotin (084)

Afifah Shabirah

(085)

Naila Amalia(093)

Della Fauzia (094)

Sihlvia Oktanita(107)

Zahara Pujie I (111)

Menurut Saenger, dkk, 1983


dalam (Elfis) Mangrove
didefenisikan sebagai formasi
tumbuhan daerah litoral yang
khas dipantai daerah tropis dan
sub tropis yang terlindung.

Habitat
umumnya tumbuh pada daerah intertidal

yang jenis tanahnya berlumpur, atau


berpasir
daerah yang tergenang air laut secara
berkala baik setiap hari maupun yang hanya
tergenang pada saat pasang purnama
terlindung dari gelombang besar dan arus
pasang surut yang kuat
menerima pasokan air tawar yang cukup
dari darat

Jenis Akar Mangrove

Akar Pasak/Akar
Napas
(Pneumatophores)

Akar Lutut (KneeRoots)

Akar Papan (Plank- Akar Gantung (AerialRoots)

Akar Tunjang (Stilt


-Roots)

Akar Banir
(Buttress)

Reproduksi Mangrove
Propagul
Propagul merupkan perkembang biakkan tumbuhan
mangrove memiliki biji terapung yang sesuai untuk
terdispersi melalui air. Propagul yang masak akan jatuh ke
air dan tetap dormansi hingga tersangkut di tanahyang
aman, menebarkan akar dan mulai tumbuh.
Vivipari dan Kriptovivipari
Vivipari adalah kondisi dimana embryo pertama kali
tumbuh, memecahkulit biji dan keluar dari buah pada saat
masih melekat pada tumbuhan induk,
Kriptovivipari(Yunani:kryptos, tersembunyi)
adalahkondisidimana embryotumbuh danmemecah kulit
biji, namun tidak keluar dari kulit buah hingga lepas
daritumbuhan induk

Ekosistem Mangrove
Ekosistem mangrove dinamakan hutan
pasang surut. Hal ini disebabkan mangrove
berada diwilayah yang dipengaruhi pasang
surut air laut. Ekosistem hutan mangrove
muncul pada daerah yang terjadi
pelumpuran dan akumulasi bahan-bahan
organik. Biasanya hal ini terjadi didaerah
taluk yang terlindung dari gempuran arus
dan ombak laut atau sekitar muara sungai.

PROSES FOTOSINTESIS

Ekosistem mangrove memiliki banyak nilai dan


manfaat. Diantaranya, mangrove berfungsi:
sebagai pelindung pantai mengingat

sistem perakarannya yang dapat meredam


ombak, arus, serta menahan sedimen.
untuk penahan erosi lebih murah dan
memberikan dampak ikutan yang
menguntungkan dalam hal meningkatkan
kualitas perairan di sekitarnya, dimana hal
ini tidak bisa diperoleh dari penggunaan
struktur bangunan keras.
untuk melindungi pantai dari hempasan
badai dan angin
pemanfaatan mangrove untuk menahan
intrusi air laut, fungsi ini sama dengan

Ciri-ciri khusus ekosistem


mangrove, diantaranya adalah:
Tanahnya tergenang air laut secara

berkala, baik setiap hari atau hanya


tergenang pada saat pasang pertama.
Tempat tersebut menerima pasokan air
tawar yang cukup dari darat.
Daerahnya terlindung dari gelombang
besar dan arus pasang surut yang kuat.
Airnya berkadar garam (bersalinitas)
payau (2 22 o/oo) hingga asin (mencapai
38 bagian permil).

Bruguiera gymnorrhiza
Pohon yang selalu hijau dengan ketinggian kadang-kadang
mencapai 30 m. Kulit kayu memiliki lentisel, permukaannya halus
hingga kasar, berwarna abu-abu tua sampai coklat (warna berubahubah). Akarnya seperti papan melebar ke samping di bagian
pangkal pohon, juga memiliki sejumlah akar lutut.
Daun : Daun berkulit, berwarna hijau pada lapisan atas dan hijau

kekuningan pada bagian bawahnya dengan bercak-bercak hitam


(ada juga yang tidak). Unit & Letak: sederhana & berlawanan.
Bentuk: elips sampai elips-lanset. Ujung: meruncing Ukuran: 4,5-7 x
8,5-22 cm.

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae

Subkingdom

: Tracheobionta

Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Myrtales

Famili

: Rhizophoraceae

Genus

: Bruguiera

Species

: Bruguiera gymnorrhiza

Bunga : Bunga bergelantungan dengan panjang

tangkai bunga antara 9-25 mm. Letak: di ketiak


daun, menggantung. Formasi: soliter. Daun
Mahkota: 10-14; putih dan coklat jika tua, panjang
13-16 mm. Kelopak Bunga: 10-14; warna merah
muda hingga merah; panjang 30-50.
Buah : Buah melingkar spiral, bundar melintang,
panjang 2-2,5 cm. Hipokotil lurus, tumpul dan
berwarna hijau tua keunguan. Ukuran: Hipokotil:
panjang 12-30 cm dan diameter 1,5-2 cm.

Ekologi
Merupakan jenis yang dominan pada hutan mangrove yang tinggi dan
merupakan ciri dari perkembangan tahap akhir dari hutan pantai,
serta tahap awal dalam transisi menjadi tipe vegetasi daratan.
Tumbuh di areal dengan salinitas rendah dan kering, serta tanah yang
memiliki aerasi yang baik.
Jenis ini toleran terhadap daerah terlindung maupun yang mendapat
sinar matahari langsung. Mereka juga tumbuh pada tepi daratan dari
mangrove, sepanjang tambak serta sungai pasang surut dan payau.
Ditemukan di tepi pantai hanya jika terjadi erosi pada lahan di
hadapannya. Substrat-nya terdiri dari lumpur, pasir dan kadangkadang tanah gambut hitam. Kadang-kadang juga ditemukan di
pinggir sungai yang kurang terpengaruh air laut, hal tersebut
dimungkinkan karena buahnya terbawa arus air atau gelombang
pasang.
Regenerasinya seringkali hanya dalam jumlah terbatas. Bunga dan
buah terdapat sepanjang tahun. Bunga relatif besar, memiliki kelopak
bunga berwarna kemerahan, tergantung, dan mengundang burung
untuk melakukan penyerbukan.

Penyebaran
Dari Afrika Timur dan Madagaskar
hingga Sri Lanka, Malaysia dan
Indonesia menuju wilayah Pasifik Barat
dan Australia Tropis.

Bruguiera hainessii
Pohon yang selalu hijau dengan ketinggian
mencapai 30 meter dan batang berdiameter sekitar
70 cm. Kulit kayu berwarna coklat hingga abu-abu,
dengan lentisel besar berwarna coklat-kekuningan dari
pangkal hingga puncak.

Daun : Daun berkulit, berwarna hijau pada lapisan atas

dan hijau kekuningan di bawahnya. Unit & Letak:


sederhana & berlawanan. Bentuk: elips sampai bulat
memanjang. Ujung: meruncing. Ukuran: 9-16 x 4-7 cm.
Bunga : Letak: Di ujung atau ketiak tangkai/tandan
bunga (panjang tandan: 18-22 cm). Formasi: kelompok
(2-3 bunga per tandan. Daun Mahkota: putih, panjang
7-9 mm. Berambut pada tepi bawah dan agak
berambut pada bagian atas cuping. Kelopak Bunga: 10;
hijau pucat; bagian bawah berbentuk tabung,
panjangnya 5 mm.
Buah : Hipokotil berbentuk cerutu atau agak
melengkung dan menebal menuju bagian ujung.
Ukuran: Hipokotil: panjang 9 cm dan diameter 1 cm

Ekologi :

Tumbuh di tepi daratan hutan


mangrove pada areal yang relatif kering
dan hanya tergenang selama beberapa
jam sehari pada saat terjadi pasang
tinggi.
Penyebaran :
Dari India hingga Burma, Thailand,
Malaysia, seluruh Indonesia dan Papua
New Guinea.

Bruguiera parviflora
Berupa semak atau pohon kecil yang selalu hijau, tinggi (meskipun
jarang) dapat mencapai 20 m. Kulit kayu burik, berwarna abu-abu
hingga coklat tua, bercelah dan agak membengkak di bagian pangkal
pohon. Akar lutut dapat mencapai 30 cm tingginya.
Daun : Terdapat bercak hitam di bagian bawah daun dan berubah

menjadi hijaukekuningan ketika usianya bertambah. Unit & Letak:


sederhana & berlawanan. Bentuk: elips. Ujung: meruncing. Ukuran:
5,5-13 x 2-4,5 cm.
Bunga : Bunga mengelompok di ujung tandan (panjang tandan: 2 cm).
Letak: di ketiak daun. Formasi: kelompok (3-10 bunga per tandan).
Daun mahkota: 8; putihhijau kekuningan, panjang 1,5-2mm. Berambut
pada tepinya. Kelopak Bunga: 8; menggelembung, warna hijau
kekuningan; bagian bawah berbentuk tabung, panjangnya 7-9 mm.
Buah : Buah melingkar spiral, panjang 2 cm. Hipokotil silindris, agak
melengkung, permukaannya halus, warna hijau kekuningan. Ukuran:
Hipokotil: panjang 8- 15 cm dan diameter 0,5-1 cm.

Ekologi :

Jenis ini membentuk tegakan monospesifik pada areal yang tidak


sering tergenang. Individu yang terisolasi juga ditemukan tumbuh
di sepanjang alur air dan tambak tepi pantai. Substrat yang cocok
termasuk lumpur, pasir, tanah payau dan bersalinitas tinggi. Di
Australia, perbungaan tercatat dari bulan Juni hingga September,
dan berbuah dari bulan September hingga Desember. Hipokotilnya
yang ringan mudah untuk disebarkan melalui air, dan nampaknya
tumbuh dengan baik pada areal yang menerima cahaya matahari
yang sedang hingga cukup. Bunga dibuahi oleh serangga yang
terbang pada siang hari, seperti kupu-kupu. Daunnya berlekuklekuk, yang merupakan ciri khasnya, disebabkan oleh gangguan
serangga. Dapat menjadi sangat dominan di areal yang telah
diambil kayunya (misalnya Karang Gading-Langkat Timur Laut di
Sumatera Utara; Giesen & Sukotjo, 1991).
Penyebaran :
Dari India, Seluruh Asia Tenggara (termasuk Indonesia) hingga
Australia utara

Bruguiera sexangula
Pohon yang selalu hijau dengan ketinggian kadang-kadang
mencapai 30 m. Kulit kayu coklat muda-abu-abu, halus hingga
kasar, memiliki sejumlah lentisel berukuran besar, dan pangkal
batang yang membengkak. Akar lutut, dan kadangkadang akar
papan.
Daun : Daun agak tebal, berkulit, dan memiliki bercak hitam di

bagian bawah. Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk:


elips. Ujung: meruncing. Ukuran: 8-16 x 3-6 cm.
Bunga : Letak: Di ketiak daun. Formasi: soliter (1 bunga per
tandan). Daun makhota: 10-11; putih dan kecoklatan jika tua,
panjang 15mm. Kadang berambut halus pada tepinya. Kelopak
bunga: 10-12; warna kuning kehijauan atau kemerahan atau
kecoklatan; panjang tabung 10-15 mm.
Buah : Hipokotil menyempit di kedua ujung. Ukuran: Hipokotil:
panjang 6-12 cm dan diameter 1,5 cm.

Ekologi :

Tumbuh di sepanjang jalur air dan tambak


pantai, pada berbagai tipe substrat yang tidak
sering tergenang. Biasanya tumbuh pada kondisi
yang lebih basah dibanding B. gymnorrhiza.
Kadang-kadang terdapat pada pantai berpasir.
Toleran terhadap kondisi air asin, payau dan
tawar. Perbungaan terjadi sepanjang tahun.
Bunganya yang besar diserbuki oleh burung.
Hipokotil disebarkan melalui air.
Penyebaran :
Dari India, Seluruh Asia Tenggara (termasuk
Indonesia) hingga Australia utara.

Anda mungkin juga menyukai