Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

J
PADA Tn.J DENGAN HIPERTENSI SERTA PENERAPAN
MANAJEMEN LAYANAN LANSIA DI KOMUNITAS
RW I KELURAHAN PADANG PASIR
KECAMATAN PADANG BARAT

METHA YULIANTI, S.Kep

BP.1441313049
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2015

BAB 1
PENDAHULUA
N
LATAR BELAKANG
JUMLAH LANSIA
UHH MENINGKAT > 72 Tahun
MENINGKAT
(BPS,2014)
Hasil Riset Kesehatan Dasar, pola penyakit pada lansia
terbanyak adalah gangguan sendi, kemudian diikuti oleh
hipertensi, katarak, stroke, gangguan mental emosional,
penyakit jantung dan diabetes mellitus (Menkes RI,2007).
HASIL SURVEY DILAPANGAN RW I KEL.PADANG
PASIR
Tanggal 14 September 2015 didapat 44 orang lansia. 21,05%
lansia menderita penyakit Hipertensi,21,05% menderita penyakit
rematik, 13,16% lansia mengalami DM, 63,64% lansia tidak
mengikuti senam lansia.

TUJUAN
UMUM

Memberikan
pembinaan dan
askep yang
komprehensif
terhadap lansia
binaan dengan
penyakit
hipertensi dan
mampu
menerapkan
manajemen
layanan pada
lansia

TUJUAN KHUSUS : Mampu


melakukan

Pengkajian pada
lansia
binaan dengan masalah
hipertensi ,Menegakkan
diagnosa keperawatan,
Merumuskan Intervensi
keperawatan, Implementasi
tindakan keperawatan
melaksanakan Evaluasi
terhadap implementasi yang
menganalisa kasus lansia
binaan
Menerapkan manajemen
pelayanan komunitas lansia
Menganalisa manajemen
pelayanan

Manfaat
Penelitian
PROFESI
KEPERAWATAN
INSTITUSI

A.

BAB II TINJAUAN
KEPUSTAKAAN B. Konsep hipertensi
KONSEP LANSIA

Pengertian
Proses penuaan
Batasan umur
lansia
Perubahan
yang terjadi
pada lansia
Klasifikasi
lansia

-Pengertian
-Etiologi
-Tanda dan gejala
hipertensi
- Klasifikasi hipertensi
- Faktor yang
mempengaruhi hipertensi
pada lansia
- Komplikasi
-Penatalaksanaan
C. Asuhan keperawatan
teoritis
Pengkajian - Evaluasi

LAPORAN KASUS
A. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

1. data umum klien


Keluarga Tn. J yaitu Ny. N, Tn.A dan An. F. tipe klrga
extended family, agama islam, golongan ekonomi
menegah.
2. Tahap perkembangan keluarga berada pada tahap
perkembangan klrga lansia
3. Tugas perkmb. Klrg yg belum terpenuhi
mempertahankan ikatan keluarga antar generasi dan
melanjutkan untuk merasionalisasikan kehilangan
keberadaan anggota keluarga.

RIWAYAT
KESEHATA
N
KELUARGA
Tn.J mengeluhkan sering merasa pusing,
berat pada kuduknya dan susah tidur.
Jarang memeriksakan kesehatannya.
Saat pengkajian tekanan darah Tn.J
170/100 mmHg
Ny.N, Tn.A dan An.F saat dilakukan
pengkajian tidak ada keluhan mengenai
kesehatannya.

Riwayat Keluarga Sebelumnya


Keluarga Tn.J tidak ada yang memiliki
riwayat
penyakit
DM,
jantung,mengatakan
bahwa
orang
tuanya ibu (alm) menderita penyakit
hipertensi dan jantung

ANALISA DATA
Tn.J mengatakan menderita penyakit tekanan darah
tinggi sejak 2 tahun yang lalu
Tn.J mengatakan gejala-gejala yang sering dirasakan
adalah kepala terasa pusing, cepat lelah dan mudah
emosi
Jarang mengontrol kesehatan terakhir dicek sekitar
satu bulan yang lalu yaitu 180/100 mmHg.
Pada saat dilakukan pengkajian (16 September 2015)
tekanan darahnya adalah 170/100 mmHg.

Jarang kontrol ke pelayanan kesehatan dan


hanya meminum obat yang dibelinya di
warung, bila kondisi badannya mulai terasa
tidak sehat,baru ke YANKES
Kebiasaan

makan makanan yang asin dan


bersantan dan kurang mengatur pola
makannya secara khusus.

Jarang

melakukan olahraga fisik seperti


senam lansia

DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
Ketidakefektifan manajemen
pengobatan keluarga
( Hipertensi )

RENCANA
PERAWATAN
Luangkan

waktu bersama keluarga.


Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri
dan berpartisipasi di dalam tahap pengobatan.
Bantu anggota keluarga untuk menyatakan
perasaan yang berhubungan dengan penyakit
pada saudara mereka agar membawa konflik
keluarga menjadi terbuka.
Mendorong kepercayaan individu/kepercayaan diri
setiap anggota keluarga tentang penyakit dan
review informasi yang relevan.

Ajarkan anggota keluarga mengenal proses


penyakit dan jelaskan hubungan antara proses
penyakit dan regimen pengobatan.
Bekerjasama dengan keluarga untuk
mengidentifikasi perilaku yang berkontribusi
menjadi konflik dalam keluarga dan membantu
mereka mengidentifikasi perilaku alternatif.
Bekerjasama dengan anggota keluarga untuk
mengembangkan aktifitas sehari-hari yang
mengatur regimen pengobatan yang sesuai
dengan gaya hidup.
Arahkan anggota keluarga ke agensi yang sesuai
bila dibutuhkan.

IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Membina

hub. Slg percaya dgn keluarga.


Mengidentifikasi masalah kesehatan pada keluarga.
Melak. Pemeriksaan TD pada Tn.J
Memberikan penyuluhan kesehatan tentang HT
pada keluarga.
Menganjurkan dan memfasilitasi Tn.J untuk kontrol
ke Puskesmas.
Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang sudah
dilakukan.

PEMBAHASAN
Pengkajian
Asuhan keperawatan pada lansia adalah
suatu rangkaian kegiatan dari
proses
keperawatan yang ditujukan pada lansia.
Kegiatan tersebut meliputi pengkajian kepada
lansia dengan memerhatikan kebutuhan biologis,
psikologis, kultural dan spritual (Depkes, 2011).
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh
perawat secara mendalam dapat ditemukan
potensi masalah yang dialami oleh pasien
sehingga dapat dilakukan intervensi yang sesuai
dengan masalah yang terjadi pada lansia

Berdasarkan hasil pengkajian diketahui


penyebab hipertensi yang dialami oleh Tn.J
adalah faktor genetik (keturunan) dan pola
makan. Tn.J mengatakan belum mengetahui
secara pasti tentang tensinya. Tn.J baru
mengetahui semenjak 2 tahun yang lalu ia
menderita hipertensi. Disamping itu ada
keluarganya yang juga mengalami penyakit
yang sama seperti yang dialaminya yaitu
almarhum ibunya. Selain itu hipertensinya juga
diperberat oleh kebiasaan makan yang
mengandung lemak dan yang bergaram.

Berdasarkan data-data yang didapatkan tersebut


maka keadaan yang dialami oleh Tn.J adalah
hipertensi didefenisikan Hipertensi merupakan
kondisi dimana tekanan darah sitolik sama
dengan atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg (JNC
VII).
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih
besar dari 140 mmHg dan atau tekanan diastolik
sama atau lebih 90 mmHg. Hipertensi sistolik
terisolasi tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90
mmHg (Nugroho, 2008).

Tanda dan gejala yang ditemukan pada Tn.J


seperti : Sakit kepala, pusing rasa berat di
tengkuk kepala dan susah tidur.
Sesuai dengan pendapat (Aziza & Lucky,
2007) Tanda dan gelala hipertensi yaitu ;
Sakit kepala, Epitaksis, Rasa berat di
tengkuk, Mata berkunang kunang, Mual,
muntah, Kelemahan / letih, Sesak nafas,
Kenaikan tekanan darah dari normal,
Penurunan kekuatan genggaman tangan,
Pandangan mata kabur/tidak jelas.

DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
Diagnosis

keperawatan keluarga dengan lansia


yang bisa ditegakkan yaitu ketidakefektifan
manajemen pengobatan keluarga.

Diagnosis tersebut didefinisikan sebagai pola


ketika
keluarga
mengalami
kesulitan
mengintegrasikan program pengobatan dalam
kegiatan sehari-hari dan melakukan tindakan
yang berakibat buruk untuk penyakit, sehingga
kepuasan untuk menunjukkan tujuan kesehatan
yang spesifik tidak ada.

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada


keluarga Tn.J ditemukan diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan Manajemen Pengobatan Keluarga pada
Tn.J dengan hipertensi. Diagnosa ini ditegakkan
berdasarkan data-data dan keluhan yang dirasakan oleh
Tn.J antara lain : dimana terdapatnya aktivitas keluarga
yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan yaitu Tn.J
mengatakan bahwa ia hanya memeriksakan kesehatannya
ke pelayanan kesehatan jika telah merasakan gejala yang
mengganggu aktifitas. Selain itu Tn.J dan keluarga juga
mengatakan masih belum memahami cara perawatan pada
penyakit hipertensi. Tn.J mengatakan ia masih sering
mengonsumsi makanan yang mengandung lemak dan
makanan yang mengandung garam disamping itu Tn.J
jarang melakukan aktifitas fisik seperti olahraga maupun
senam.

INTER VENSI DAN


IMPLEMENTASI

Intervensi yg diberikan pd lansia Tn.J lebih kepada upaya


promotif dan preventif dgn memberikan penyuluhan ttg
penyakit dan penanganannya.
Sesuai dgn teori yg dikeluarkan Depkes RI (2002),dmn
perawatan lanjut usia bertujuan mempertahankan
kesehatan dan kemampuan lanjut usia dengan jalan
perawatan
peningkatan
kesehatan
(promotif),
pencegahan penyakit (preventif) serta membantu
mempertahankan dan membesarkan semangat hidup
mereka, selanjutnya perawatan menolong dan merawat
lanjut usia yang menderita penyakit dan gangguan
tertentu.

EVALUASI
Setelah dilakukan sembilan kali pertemuan
dengan klien dan keluarga, Tn.J dan keluarga
sudah mampu mengidentifikasi konflik yang tidak
terselesaikan dan menyatakan keinginan untuk
menyelesaikan konflik.
Anggota keluarga mengharapkan Tn.J bisa kembali
pulih seperti dulu dengan cara pola hidup sehat
yaitu dengan mengatur pola makan dan
melakukan
perawatan
terhadap
penyakit
hipertensi yang dideritanya.
Anggota keluarga (Tn.J) juga menyatakan
mekanisme koping yang akan mengurangi konflik
yaitu bahwa saat ini Tn.J sudah dapat merasakan

Berdasarkan hal diatas maka dapat diambil


kesimpulan bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien sudah berhasil yang
ditandai dengan sudah mulai memahami
tentang cara perawatan pada anggota keluarga
dengan
hipertensi
dan
bersedia
mempraktikkannya dalam aktivitas sehari-hari
sejak intervensi dilakukan.

B.

Manajemen Layanan
Keperawatan

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Gerontik


Di RW I Kelurahan Padang Pasir
Padang Barat

Dilaksanakan dari tgl 14 September


s/d
10 Oktober 2015, dgn melalui 5 tahap
yaitu :
Tahap persiapan, pengumpulan data,
penentuan masalah dan

Tahap pengkajian, dilakukan dengan :

Penyebaran kuesioner pada seluruh lansia


di RW I Kel. Padang Pasir
Wawancara dengan petugas kesehatan.
Observasi di lapangan

2.Rumusan Masalah

ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan pada lansia RW I
kelurahan Padang Pasir
kecamatan Padang Barat.

3.Penyusunan rencana (POA)


Dari masalah yg ditegakkan, maka disusunlah
beberapa rencana kegiatan, yaitu :
Penyuluhan tentang hipertensi dan teknik
relaksasi otot progresif (Demonstrasi teknik
relaksasi otot progresif).
Penyuluhan tentang rematik dan senam rematik
( Demonstrasi senam rematik )
Penyuluhan tentang DM (demonstrasi senam
kaki)
Penyegaran Kader
Pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, kadar
gula darah dan kadar asam urat).

. Implementasi kegiatan

Kegiatan pertama yang dilakukan penyuluhan


hipertensi dan demonstrasi senam otot progresif
pada tanggal 19 September 2015. Dihadiri oleh 22
orang lansia. Materi yang diberikan al : pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, komplikasi,
pencegahan hipertensi serta demonstrasi senam
otot progresif.
Kegiatan kedua penyuluhan ttg rematik dan senam
rematik yaitu tanggal 22 September 2015 yang
dihadiri oleh 12 orang

Kegiatan

ketiga yaitu
penyuluhan DM dan senam kaki
pada tanggal 01 oktober 2015
yang dihadiri 13 lansia
sebanyak .
Kegiatan keempat penyegaran
kader lansia pada tanggal 07
Oktober 2015.Dihadiri oleh 8
kader. Materi yang diberikan al :
posyandu lansia, proses menua,
gizi lansia dan sistem
pencatatan dan pelaporan.

Kegiatan

kelima
yaitu
pemeriksaan kesehatan (tekanan
darah, gula darah,dan asam pada
tanggal 10 Oktober 2015 yang
dihadiri oleh 24 lansia.

Pembahasan Manajemen layanan


keperawatan
1. Penyuluhan tentang hipertensi dan senam otot
progresif
-Penyuluhan ini diadakan karena tingginya
kejadian hipertensi pada lansia di RW I Kelurahan
Padang Pasir. Berdasarkan survey yang dilakukan
mahasiswa didapatkan bahwa hipertensi
merupakan penyakit terbanyak yang dialami lansia
yang berada di RW I.
- Penyuluhan bertujuan untuk mengubah perilaku
masyarakat kearah perilaku sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal.

Teknik relaksasi otot progresif adalah suatu


latihan dan olah pernafasan yang dilakukan
untuk menghasilkan respon yang dapat
memerangi respon stress sehingga dapat
menurunkan kerja jantung dan dapat
menurunkan tekanan darah (Suddarth dan
Brunner, 2002).
Dengan diadakannya penyuluhan tentang
hipertensi dan teknik relaksasi otot progresif ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan
masyarakat khususnya lansia dalam mengatasi
hipertensi.

2.Penyuluhan tentang rematik dan senam


rematik
Penyuluhan ini diadakan karena penyakit
rematik merupakan penyakit no.2 tertinggi
pada lansia di kelurahan Padang Pasir.
Penyuluhan bertujuan untuk mengubah
perilaku masyarakat kearah perilaku sehat
sehingga tercapai derajat kesehatan yang
optimal.

Menurut Maryam (2008) bahwa senam yang


dilakukan secara teratur dan benar dalam jangka
waktu yang cukup memiliki beberapa manfaat
diantaranya meningkatkan kesegaran jasmani,
memperlambat proses degenerasi, membentuk
sikap dan gerak, membentuk kondisi fisik
(kekuatan otot, kelenturan dan keseimbangan)
serta memberikan rangsangan terhadap sarafsaraf yang lemah.
Rusli (2012) juga menjelaskan bahwa senam
sangat bermanfaat bagi kesehatan lansia
terutama untuk peregangan, kelenturan otot dan
pernafasan. Penelitian yang dilakukan oleh
Handayani (2012) juga ditemukan adanya
perbedaan kebugaran jasmani saat sebelum dan
sesudah melakukan senam lansia.

3. Penyuluhan tentang DM, demonstrasi senam


kaki
Penyuluhan ini membekali warga untuk
memahami bagaimana proses terjadinya
penyakit diabetes mellitus, bagaimana
perawatan penyakit diabetes mellitus,
bagaimana cara melakukan senam kaki untuk
penderita diabetes mellitus.

4. Penyegaran Kader Posyandu Lansia


Menurut World Health Organization (WHO) 1993,
kader adalah laki-laki atau perempuan yang dipilih
masyarakat dan dilatih untuk menangani masalahmasalah kesehatan baik perseorangan maupun
masyarakat
pada
tempat-tempat
pelayanan
kesehatan dasar. Pelatihan merupakan suatu proses
belajar mengajar terhadap pengetahuan dan
keterampilan tertentu serta sikap agar peserta
semakin terampil dan mampu melaksanakan
tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai
dengan standar.

Menurut
Simon,
dalam
Sandi
2013,
peningkatan pengetahuan dan keterampilan
kader sangat dipengaruhi adanya pelatihan,
dengan pelatihan diharapkan kader dapat
mengelola posyandu sesuai kompetensinya,
karena
pengetahuan
dan
keterampilan
merupakan domain yang sangat penting bagi
pembentukan
perilaku
seseorang.
Kader
merupakan motor penggerak kegiatan dalam
pelayanan kesehatan dasar dan merupakan
penghubung antara petugas kesehatan dan
masyarakat. Oleh sebab itu dengan adanya
penyegaran
kembali
kader
posyandu
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan motivasi kader dalam pelaksanaan
posyandu lansia.

5. Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain
pengukuran berat badan, pemeriksaan
tekanan darah, gula darah dan asam urat.
Lansia sangat antusias menghadiri kegiatan
pemeriksaan kesehatan ini. Lansia dengan
hasil pemeriksaan yang tidak normal,
disarankan untuk memeriksakan kesehatan
lengkap ke puskesmas. Tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan adalah meningkatkan
kesadaran
dan
derajat
kesehatan
masyarakat khususnya lansia.

KESIMPULAN
Hasil pengkajian yang didapatkan sesuai dengan
pengkajian teoritis yaitu terjadinya penyakit hipertensi
pada Tn.J disebabkan oleh faktor keturunan, pola makan
dan aktivitas. Disamping itu Tn.J mengatakan ia jarang
melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan. Tn.J
mengatakan belum paham mengenai bagaimana cara
perawatan penyakit hipertensi.
Diagnosa keperawatan yang ditegakkan sesuai dengan
diagnosa keperawatan teoritis yaitu ketidakefektifan
manajemen pengobatan keluarga (hipertensi) yang
didefenisikan sebagai suatu pola ketika keluarga
mengalami
kesulitan
mengintegrasikan
program
pengobatan dalam kegiatan sehari-hari
dan melakukan
tindakan yang berakibat buruk untuk penyakit, sehingga
kepuasan untuk menunjukkan tujuan kesehatan yang
spesifik tidak ada.

Rumusan intervensi keperawatan yang direncanakan sesuai


rumusan intervensi keperawatan teoritis yaitu : dengan
membina hubungan saling percaya antara pasien, perawat
dan keluarga, mengajarkan anggota keluarga untuk mengenal
hubungan antara proses penyakit dan regimen pengobatan,
serta bekerjasama dengan anggota keluarga untuk
mengembangkan aktivitas sehari-hari yang sesuai dengan
gaya hidup.
Implementasi keperawatan yang diberikan seluruhnya
sesuai dengan intervensi yang sudah disusun secara teori.
Evaluasi asukan keperawatan pada Tn.J menunjukkan bahwa
asuhan keperawatan yang diberikan telah memberikan
dampak positif bagi kondisi Tn.J yaitu terjadinya penurunan
tekanan darah dan penambahan pengetahuan bagi keluarga
tentang perawatan Tn.J.

SARAN
Bagi
Puskesmas
dan
Posyandu

Bagi Peneliti
Selanjutnya

Bagi Institusi
Pendidikan

Alhamdulillah

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai