Anda di halaman 1dari 32

EPILEPSI

dr. Rini Andriani SpS

DEFINISI

Secara klinis merupakan gangguan


paroksismal dimana cetusan neuron
korteks serebri mengakibatkan
serangan penurunan kesadaran,
perubahan fungsi motorik atau
sensorik, perilaku atau emosional
yang intermiten dan stereotipik

DEFINISI

Epilepsi berbeda dengan kejang


(seizure)
Kejang merupakan cardinal sign
dari epilepsi
Epilepsi merupakan suatu penyakit
kronik, berupa kejang berulang,
tanpa provokasi dan biasanya tidak
terduga (unpredictable)

KLASIFIKASI KLINIS
I. Kejang parsial (fokal, lokal)
A.Kejang parsial sederhana
B.Kejang parsial komplek (kejang lobus
temporal atau psikomotor)
II.Kejang umum (konvulsif / nonkonvulsif)
A. Absans (absence / petit mal)
B. Kejang mioklonik

KLASIFIKASI KLINIS
C.Kejang tonik
D.Kejang atonik
E.Kejang klonik
F.Kejang tonik klonik (grand mal)
III.Kejang epileptik yang tidak dapat
diklasifikasikan

KLASIFIKASI ETIOLOGI
I. Idiopatik (primer)
Tidak diketahui penyebabnya
Merupakan jenis epilepsi terbanyak
Sering kali menunjukkan predisposisi
genetik
II.Simptomatik (sekunder)
Penyebabnya diketahui :

KLASIFIKASI ETIOLOGI
-

Trauma kepala
Tumor otak
Gangguan metabolik
Infeksi susunan saraf pusat
Anomali kongenital
Obat-obatan dan alkohol
Penyakit serebrovaskuler
Penyakit degeneratif

KLASIFIKASI SINDROMA EPILEPSI


# Sindroma epilepsi umum
Infantile spasm (sindroma West)
Childhood absence (Petit mal)
Sindroma Lennox-Gastaut
Juvenile Myoclonic epilepsy

KLASIFIKASI SINDROMA EPILEPSI


# Sindroma epilepsi yg berkaitan dgn
lokasi tertentu
Benign focal epilepsy of childhood
Epilepsi lobus temporal
Epilepsi lobus frontal
Kejang pasca trauma
Epilepsi partialis continua

EPIDEMIOLOGI

Insidens sebesar 44 kasus per 100,000


populasi setiap tahun (hauser & co, 1990)
2/3 kasus terjadi pada masa kanak-kanak
Insidens meningkat kembali pada usia
diatas 60 tahun
1.1 1.5 kali lebih sering terkena dari
Semakin meningkat, insidens mencapai 80
kasus per 100,000 pop/tahun

KEJANG PARSIAL (FOKAL)


A. Kejang Parsial Sederhana
Kejang parsial sederhana timbul bila
cetusan kejang terjadi pada daerah
yang terbatas dan terlokalisir dikorteks
fokus epileptogenik
Pasien dpt berinteraksi secara normal
dgn lingkungannya selama serangan,
kec.pd kejang yg fokus epileptogenik
daerah ttt

KEJANG PARSIAL SEDERHANA

Gejala aura yg mendahului bersifat


subyektif berupa gerakan motorik
maupun gangguan sensorik
unilateral
Aura yang sering timbul berupa rasa
tidak enak di epigastrium, ketakutan,
deja vu serta halusinasi penciuman

KEJANG PARSIAL
B. Kejang parsial kompleks
Secara klinis timbul penurunan
kesadaran yg diakibatkan penyebaran
cetusan kejang pada jaringan otak
secara bilateral, kearah basal otak
bagian frontal dan sistem limbik
Timbul automatism
Post iktal pasien terlihat bingung dan
disorientasi

KEJANG PARSIAL KOMPLEKS

70 80 % berasal dari fokus di di


lobus temporal
Sisanya berasal dari fokus di lobus
frontal dan lobus occipital

KEJANG UMUM (GENERALIZED)


A. Absans atau petit mal
Kehilangan kesadaran sesaat yg disertai
pandangan mata kosong dan
berhentinya segala aktifitas penderita
Serangan timbul dan berakhir secara
tiba-tiba tanpa tanda-tanda sebelumnya
Gejala post iktal tidak ada
Perbaikan terjadi dalam waktu singkat

ABSANS (PETITMAL)

Gerakan mioklonik ringan pada


kelopak mata atau otot-otot wajah
Kehilangan tonus otot dan
automatism dapat timbul bila
serangan memanjang
Tipikal dan atipikal absans

KEJANG UMUM (GENERALIZED)


B. Kejang mioklonik
Gerakan menyentak, involunter, mendadak
dan cepat
Dapat timbul bilateral maupun unilateral
Bervariasi dari gerakan hanya pada otot
wajah, lengan / otot kaki sampai spasme
otot masif bilateral pada kepala, batang
tubuh dan ektremitas secara simultan

KEJANG UMUM (GENERALIZED)


C. Atonik
Disebut juga sebagai drop attacks
Kehilangan tonus otot secara
mendadak pada bagian tubuh
tertentu / keseluruhan shg
menyebabkan pasien terjatuh
Bila disertai kejang mioklonik
seringkali menimbulkan perlukaan
pada tubuh

KEJANG UMUM (GENERALIZED)


D. Kejang tonik-klonik (grand mal)
Kehilangan kesadaran secara tiba-tiba
dengan ekstensi tonik ekstremitas dan
batang tubuh (fase tonik), tangisan
epileptik diikuti gerakan klonik (fase klonik)
Timbul dalam berbagai variasi
Dapat didahului oleh gejala berupa kejang
klonik singkat sblm fase tonik-klonik

KEJANG TONIK-KLONIK (GRAND


MAL)

Post iktal pasien sulit dibangunkan


sesaat, kemudian terlihat letargi dan
cenderung mengantuk
Dapat dijumpai gejala prodormal bbrp
menit sampai jam sblm serangan,
berupa ansietas, irratabilitas,
penurunan konsentrasi serta sakit
kepala

PENATALAKSANAAN

Epilepsi atau bukan ?


Primer atau sekunder ?
Faktor presipitasinya dan resiko?
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Elektroensefalografi (EEG)
Pemeriksaan neuroimaging

ANAMNESIS

Sangat penting untuk menentukan


diagnosis
Harus dilakukan seteliti mungkin
untuk mendapatkan gambaran jenis
kejang, faktor presipitasi dan resiko
Pada anak-anak riwayat
perkembangan harus ditanyakan

ANAMNESIS
* Faktor resiko (Hauser WA, 1990)
Trauma kepala (luka dlm peperangan)
Stroke
Ensefalitis virus
Alkohol
Penyakit Alzheimer
Cedera kepala sedang

PEMERIKSAAN FISIK

Biasanya tidak dijumpai kelainan


Bila dijumpai defisit fokal neurologis
menunjukan adanya proses patologis
di otak
Asimetris wajah atau ekstremitas
dapat menunjukan atrofi serebri pada
kontra lateral

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Untuk mencari faktor-faktor yang


berkontribusi sbg penyebab kejang
Pemeriksaan serum elektrolit,
glukosa, fungsi ginjal dan hati
Elektolit, cbc dan lft sebagai base line
sblm tx
Pemeriksaan toksikologi urine dan
darah
LP bila ada tanda-tanda infeksi

EEG

Merupakan pemeriksaan yg paling


penting untuk menegakkan diagnosis
Membantu menegakkan diagnosis
dan karakteristik spesifik sindroma
epilepsi
Menentukan manajemen dan
prognosis
Discharge epileptiform : gelombang
tajam dan runcing

NEUROIMAGING

MRI harus dikerjakan pada pasienpasien dengan epilepsi simptomatik,


usia >18 tahun, perkembangan yg
abnormal serta bila defisit fokal
neurologis +
CT scan < sensitif utk lesi-lesi ttt
CT scan > sensitif utk lesi kalsifikasi

PENGOBATAN
# Pada kejang parsial dan secondarily
generalized
Karbamazepine
Valproate
Phenytoin
Lamotrigine
Phenobarbital pada negara sedang
berkembang

PENGOBATAN
# Pada kejang umum tonik-klonik
Valproate
Karbamazepine
Lamotrigine
Phenytoin
Phenobarbital (negara sedang
berkembang)

PENGOBATAN
# Pada kejang mioklonus
Valproate
Klonazepam
Lamotrigine
# Pada kejang absans
Valproate
Ethosuximide

PENGOBATAN

Efek samping hrs dimonitor


Efek samping yg berhubungan
dengan dosis
Efek samping idiosinkrasi

OPERASI

Dilakukan pada kasus-kasus yg


kejangnya tidak dapat dikontrol
dengan obat-obatan anti epilepsi yg
optimal serta telah mengganggun
kualitas hidup

Anda mungkin juga menyukai