Anda di halaman 1dari 7

U

G
G
N
)
U
N
R
S
E
P 0%
N
A
N
1
L
K
A
A
U
T
U
T
A C T N I
U
B AN I UN BA DIR
M U R N N
E
P AD PO NE SE
(P ER PE S
B M MA
OLEH:
KO LU
A D I S H A RYO
PE

(02)

ANG G A PRA DA NA (04)


ILHAM ABADI (16)
MUHAMMAD MAUDUDI (18)

Pendahuluan
Komponen as pada umumnya dibuat dari material
baja dan atau besi cor ulet yang mempunyai sifat
keras,kuat,dan tangguh. Pada posisi tumpuan
penyangaa as, atau kaitan antara as dengan
komponen lainnya, biasanya disisipi oleh material
logam jenis lain yang lebih lunak daripada
komponen as itu sendiri. Material logam ini disebut
bantalan, yang berfungsi untuk menstabilkan
kedudukan putaran as, dan as tidak cepat aus.
Komponen bantalan ini antara lain dibuat dari
paduan tembaga, atau dikenal dengan perunggu,
seperti paduan Cu-Sn.

Namun penggunaan bantalan paduan Cu


memiliki kelemahan, yaitu karena sifat
antiseizure yang kurang bagus pada bibit
timah. Keterlamabatan dalam pemberian
minyak pelumas, as menjadi cepat aus. Untuk
mengatasi itu dibuatlah bantalan pelumas
sendiri dari paduan Cu-10%

TEORI
Paduan Cu-Sn dengan kandungan pada batas antar 5.5%
sampai dengan 20%. Pada sejumlah kandungan Sn tersebut,
kekuatan paduan Cu-Sn meningkat. Seperti logam Cu murni
(97%), kekuatannya sekitar 23.000 psi. Tetapi dengan
kandungan Sn sekitar 10%, kekuatannya meningkat menjadi
35.00 psi. Paduan ini dapat dibuat melalui pengerjaan kompak
dan sinter, dan serbuk logam sebagai bahan bakunya. Untuk
pembuatan paduan CuSn, sebagai bahan baku utama adalah
serbuk logam Cu murni dan serbuk logam Sn mumi. Oleh
karena itu pembuatan material logam yang berpori melalui
pengerjaan kompak dan sinter sangat mungkin dilakukan.
Sinteringmerupakan pemanasan material / bahan dengan cara
memanaskannya tidaksampai melampaui titik lelehnya.

Produk ini bisa dihasilkan dengan 2 cara yaitu :


-Proses Kompak
-Proses Sinter

PENGERJAAN SINTER
Pengerjaan sinter dilakukan dengan menggunakan
tungku pemanas listrik yang dilengkapi pipa stainless
steel ( tube furnace). Enam buah spesimen dengan
kandungan bahan bahan pembentuk pori yang divariasikan dari 2% hingga 20% dimasukkanke dalam
pipa. Adanya gerakan aliran uap di dalam spesimen
kemungkinan bisa mengganggu berlangsungnya
proses sinter. Oleh karena itu spesimen dipanasi
pada suhu relatif tinggi, yaitu pada suhu sekitar garis
solidus pada paduan biner Cu-10%Sn (830C)[6].
Setelah ruang pipa tempat spesimen di dalam
tungku pemanas mencapai suhu tersebut, spesimen
yang berada didalam pipa dibiarkan selama 30
menit. Pipa tempat pemanasan spesimen dialiri gas
argon, agar supaya permukaan spesimen, serta
permukaan yang berpori tidak teroksidasi.

Anda mungkin juga menyukai