Anda di halaman 1dari 11

SHOCK KARDIOGENIK

INTAN KINANTI

PENDAHULUAN
Shock dapat didefinisikan sebagai

gangguan sistem sirkulasi yang


menyebabkan tidak adekuatnya perfusi
dan oksigenasi ke jaringan.
Shock dapat dibagi menjadi tiga tahap:
Tahap I : Shock terkompensasi
Tahap II : Tahap progresif
Tahap III: tahap refrakter (irreversible)

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Sindrom klinis syok kardiogenik adalah suatu


keadaan yang terjadi karena tidak cukupnya
curah jantung untuk mempertahankan fungsi
alat-alat vital akibat disfungsi otot jantung.

ETIOLOGI

Disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang


menyebabkan curah jantung menjadi berkurang atau
berhenti sama sekali. Biasanya disebabkan oleh:
Penyakit jantung (iskemik, fungsi jantung, infeksi pada
jantung, emboli)
Obat-obat yang mendepresi jantung
Gangguan irama jantung
Kelebihan cairan atau garam
Lain-lain (kehamilan, tirotoksikosis, anemia, stress
(fisik/emosi), hipertensi akut)

PATO
FISIO
LOGI

MANIFESITASI

KLINIS
Sistem

Kardiovaskuler
Gangguan sirkulasi
Nadi cepat dan halus
Tekanan darah rendah
Vena perifer kolaps
CVP rendah

Sistem Respirasi
Pernapasan cepat dan
dangkal

Sistem Syaraf Pusat


Gelisah, tidak sadar
Sistem Saluran

cerna
Mual, muntah

Sistem Saluran

Kemih
produksi urin

DIAGNOSIS

Shock kardiogenik dapat didiagnosis dengan


melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan :
EKG
Sonogram
Scan jantung
Kateterisasi jantung
Rontgen thorax
Enzim hepar

PENANGGULANGAN SYOK
Posisikan tubuh pasien telentang
Bebaskan jalan napas
Tengadahkan kepala-topang dagu, pasang alat bantu
jalan napas bila perlu
Berikan O 6 liter/menit
Bila pernapas tidak adekuat, berikan O dengan ambu
bag/ETT
Segera pasang infus IV, bila perlu lebih dari 1 infus
Observasi TTV (TD, nadi, warna kulit, isi vena, produksi
urin, CVP
Cari dan atasi penyebab

TERAPI FARMAKOLOGIS
Obat inotropik atau vasodilator PD jantung digunakan
pada penderita gagal jantung akut dengan TD 85-100
mmHg seperti dobutamine 2-20 mcg/KgBB/mnt,
milrinone 0,3-0,75 mcg/KgBB/mnt
Pemberian vasopressor pada penderita gagal jantung
akut dengan TD <70 mmHg seperti epinefrin 0,05-0,5
mcg/KgBB/mnt, norepinephrin 0,2 -1 mcg/KgBB/mnt,
dopamine 5-10 mcg/KgBB/mnt

KESIMPULAN
Syok kardiogenik dapat disimpulkan sebagai adanya

tanda-tanda hipoperfusi jaringan yang disebabkan oleh


gagal jantung
Dapat didiagnosis dengan melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Berhasil tidaknya penanggulangan syok tergantung dari
kemampuan mengenali gejala syok, mengetahui dan
mengantisipasi penyebab syok serta efektivitas dan
efisiensi kerja pada saat-saat pertama penderita
mengalami syok.

DAFTAR PUSTAKA
Aru, Bambang, Idrus Alwi. Buku Ajar Ilmu Penyakti Dalam
Jilid I. edisi IV. Jakarta. FKUI. 2006
Aru, Bambang, Idrus Alwi. Buku Ajar Ilmu Penyakti Dalam
Jilid III, edisi IV, Jakarta, FKUI, 2006
Katzung G, Bertam. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI.
Jakarta. ECG. 2001
Lily Ismudiati R. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta. FKUI. 2003
Sylvia A.P,. Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit. Vol I. Edisi VI. Jakarta. ECG. 2006

Anda mungkin juga menyukai