Anda di halaman 1dari 53

KARAKTERISTIK PENDERITA

FIBROADENOMA MAMMA DI
RSUP DR. WAHIDIN
SUDIROHUSODO PERIODE 1
JANUARI 31 DESEMBER 2014
Oleh : Virna Septiana
NIM : C111 12 318

Pembimbing : dr. Nurlaily Idris, Sp. Rad (K)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH


Fibroadenoma Mammae (FAM) ini merupakan tumor jinak
payudara dan merupakan kasus terbanyak tumor payudara.
Kejadiannya dapat berbentuk tunggal atau multiple (banyak)
pada satu payudara atau kedua payudara.
Berdasarkan laporan dari NSWBreats Cancer Institute,
fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 2125 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia diatas 50,
sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita
terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western
Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita
dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu
dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam
hidupnya. Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi
pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah
menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih
kecil dibanding pada usia muda.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan

latar belakang maka


rumusan masalah yang akan
dikemukakan yaitu Karakteristik
Penderita Fibroadenoma Mammae di
Rumah Sakit Umum Pendidikan dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode
1 Januari 2014 sampai 31 Desember
2014.

TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui dan memahami
asuhan karakteristik penderita
Fibroadenoma mammae Rumah Sakit dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode
1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2014.

2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengkajian pre, intra dan post operatif
pada klien yang menderita Fibroadenoma mammae.
b. Menegakkan diagnosa keperawatan pre, intra dan
post operatif yang tepat untuk pada klien yang
menderita Fibroadenoma mammae.
c. Merumuskan intervensi yang tepat pada klien yang
menderita Fibroadenoma mammae.
d. Mengetahui impementasi pre, intra dan post
operatif pada klien dengan fibroadenoma mammae
e. Mengetahui evaluasi pre, intra dan post operatif
pada klien fibroadenoma mammae.

MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis
Hasil karya tulis ini dapat digunakan sebagai pengalaman
yang nyata tentang karakteristik pada penderita fibroadenoma
mammae.
2. Bagi klien dan keluarga
Dapat memberikan informasi tentang fibroadenoma mammae
serta penannganannya selain itu dapat dijadikan pelajaran
yang berharga.
3. Bagi institusi
Dapat memberikan informasi/pengetahuan kepada jajaran
dunia tentang karakteristik pada penderita dengan
fibroadenoma mammae.
4. Bagi rumah sakit
Hasil karya ini dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
asuhan penderita fibroadenoma mammae.

TINJAUAN PUSTAKA

PAYUDARA
Pengertian Payudara dan Anatomi Payudara

Payudara adalah organ yang berperan dalam


proses laktasi, sedangkan pada pria organ ini tidak
berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam
proses laktasi seperti pada wanita (rudimeter).
Payudara terletak antara iga ketiga dan ketujuh
serta terbentang lebarnya dari linea parasternalis
sampai axillaris anterior dan mediana. Berat dan
ukuran payudara bervariasi sesuai pertambahan
umur, pada masa pubertas membesar, dan
bertambah besar selama kehamilan dan sesudah
melahirkan, dan menjadi atropi pada usia lanjut.

FISIOLOGI PAYUDARA

Perkembangan dan fungsi payudara dimulai oleh


berbagai hormon. Esterogen diketahui merangsang
perkembangan duktus mamilaris. Progesteron
memulai perkembangan lobulus-lobulus payudara
juga diferensiasi sel epitelial.
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang
dipengaruhi oleh hormon, antara lain:
a. Perubahan pertama adalah mulai dari masa
hidup anak melalui masa hidup pubertas, masa
fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause.
b. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan
daur haid..
c. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan
menyusui.

DEFINISI FIBROADENOMA
MAMMAE
Fibroadenoma mammae merupakan neoplasma
jinak yang terutama terdapat pada wanita muda,
dan jarang ditemukan setelah menopause.
Fibroadenoma adalah kelainan pada
perkembangan payudara normal dimana ada
pertumbuhan berlebih dan tidak normal pada
jaringan payudara dan pertumbuhan yang
berlebih dari sel-sel yang melapisi saluran air
susu di payudara.
Fibroadenoma merupakan jenis tumor jinak
mamma yang paling banyak ditemukan, dan
merupakan tumor primer yang paling banyak
ditemukan pada kelompok umur muda.

PATOFISIOLOGI
Fibroadenoma

merupakan tumor jinak payudara


yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang
disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat
sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan
terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini
sering digolongkan dalam mamary displasia.
Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran
luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas,
mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya.
Fibroadenoma mammae biasanya tidak
menimbulkan gejala dan ditemukan secara
kebetulan. Fibroadenoma biasanya ditemukan
sebagai benjolan tunggal, tetapi sekitar 10%-15%
wanita yang menderita fibroadenoma memiliki
beberapa benjolan pada kedua payudara.

PATOFISIOLOGI *LANJUTAN

Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada


payudara belum diketahui secara jelas dan pasti.
Hubungan antara munculnya beberapa fibroadenoma
dengan penggunaan kontrasepsi oral belum dapat
dilaporkan dengan pasti. Selain itu adanya
kemungkinan patogenesis yang berhubungan dengan
hipersensitivitas jaringan payudara lokal terhadap
estrogen, faktor makanan dan faktor riwayat
keluarga atau keturunan. Kemungkinan lain adalah
bahwa tingkat fisiologi estrogen penderita tidak
meningkat tetapi sebaliknya jumlah reseptor
estrogen meningkat. Peningkatan kepekaan terhadap
estrogen dapat menyebabkan hyperplasia kelenjar
susu dan akan berkembang menjadi karsinoma.

PATOFISIOLOGI *LANJUTAN

Fibroadenoma sensitif terhadap perubahan hormon.


Fibroadenoma bervariasi selama siklus menstruasi, kadang
dapat terlihat menonjol, dan dapat membesar selama masa
kehamilan dan menyusui. Akan tetapi tidak menggangu
kemampuan seorang wanita untuk menyusui. Diperkirakan
bahwa sepertiga dari kasus fibroadenoma jika dibiarkan
ukurannya akan berkurang bahkan hilang sepenuhnya.
Namun yang paling sering terjadi, jika dibiarkan ukuran
fibroadenoma akan tetap. Tumor ini biasanya bersifat kenyal
dan berbatas tegas dan tidak sulit untuk diraba. Apabila
benjolan didorong atau diraba akan terasa seperti bergerakgerak sehingga beberapa orang menyebut fibroadenoma
sebagai breast mouse. Biasanya fibroadenoma tidak terasa
sakit, namun kadang kala akan menimbulkan rasa tidak
nyaman dan sangat sensitif apabila disentuh.

KLASIFIKASI FIBROADENOMA
MAMMAE
Secara sederhana fibroadenoma dapat
diklasifikasikan
menjadi tiga macam:
1. Common Fibroadenoma
2. Giant Fibroadenoma
3. Juvenile Fibroadenoma
Fibroadenoma mammae juga dapat dibedakan
secara histologi antara lain:
a. Fibroadenoma Pericanaliculare
b. Fibroadenoma intracanaliculare

GEJALA KLINIS

Gejala klinis yang sering terjadi pada


fibroadenoma mammae adalah adanya bagian yang
menonjol pada permukaan payudara, benjolan
memiliki batas yang tegas dengan konsistensi padat
dan kenyal. Ukuran diameter benjolan yang sering
terjadi sekitar 1-4 cm, namun kadang dapat tumbuh
dan berkembang dengan cepat dengan ukuran
benjolan berdiameter lebih dari 5 cm. Benjolan yang
tumbuh dapat diraba dan digerakkan dengan bebas.
Umumnya fibroadenoma tidak menimbulkan rasa
nyeri atau tidak sakit.

EPIDEMIOLOGI
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara
yang lebih sering didiagnosa pada wanita muda. Fibroadenoma
dilaporkan terjadi pada lebih dari 9% penduduk wanita.
Fibroadenoma sangat dipengaruhi oleh hormon dan bervariasi
selama siklus menstruasi dan masa kehamilan
Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute,
fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25
tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50 tahun. Be
lum a da dat a yang pasti me ngenai i nsiden fibr
oadenoma pa da p op ula si umu m. Dalam suatu studi
disebutkan bahwa angka kejadian fibroadenoma pada wanita
yang menjalani pemeriksaan di klinik payudara sekitar 7%13% sementara itu pada studi yang lain didapatkan 9% dari
otopsi. Fibroadenoma didapatkan dari 50% semua biopsi
payudara dan hal ini meningkat mencapai 75% pada biopsi
payudara wanita yang berumur < 20 tahun (Greenberg, et all,
1998).

EPIDEMIOLOGI *LANJUTAN
Data dari penelitian di Depatemen Patologi Rumah Sakit Komofo
Anyoke Teaching di Ghana (Bewtra, 2009) dilaporkan bahwa dari
65 spesimen payudara ditemukan 31 kasus (48%) penderita
fibroadenoma, dan sebanyak 11 kasus (35%) terjadi pada kelompok
remaja (<19 tahun). Penelitian di Nigeria Timur, melaporkan 318
kasus fibroadenoma yang terjadi pada usia rata-rata 16-32 tahun.
Berdasarkan hasil Laboratorium Histopatologi di Yaman
melaporkan bahwa dari seluruh kasus tumor jinak (79,9%), FAM
merupakan tumor jinak yang paling banyak terjadi (30,0%) yang
terjadi pada usia rata-rata 22,2 tahun (Al Thobhani, 2006).
Fibroadenoma mammae terutama sering terjadi pada wanita
muda di Afrika.
Sebuah analisis klinikopatologi melaporkan bahwa dari 202 lesi
jinak payudara terjadi pada wanita kulit hitam. Hasil studi
menunjukkan bahwa kejadian puncak fibroadenoma terjadi pada
usia lebih dini yang terjadi pada pasien kulit hitam dibandingkan
pada pasien kulit putih.

FAKTOR RISIKO FIBROADENOMA


MAMMAE
Sampai saat ini penyebab FAM masih belum
diketahui secara pasti, namun berdasarkan hasil
penelitian ada beberapa faktor risiko yang
mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain:
a. Umur
b. Riwayat Perkawinan
c. Paritas dan Riwayat Menyusui Anak
d. Penggunaan Hormon
e. Obesitas
f. Riwayat Keluarga
g. Stress
h. Faktor Lingkungan

PENCEGAHAN

1. PENCEGAHAN PRIMER
a. Mencegah terpaparnya dengan zat atau
bahan yang dapat memicu berkembangnya
sel-sel tumor fibroadenoma.
b. Menggunakan atau mengkonsumsi zat
dan bahan yang dapat menurunkan
kejadian FAM.
c. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

PENCEGAHAN SEKUNDER
a. Anamnesa
b. Diagnosa
1. Pemeriksaan Fisik
2. Mammografi
3. Ultrasonografi (USG)

4. Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC)


c. Penatalaksanaan Medis
Terapi untuk fibroadenoma tergantung dari beberapa hal
sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsi

PENCEGAHAN TERSIER

Pencegahan tersier dilakukan untuk mengurangi


ketidakmampuan dan melakukan rehabilitasi.
Rehabilitasi dilakukan untuk mengurangi
ketidakmampuan penderita agar dapat
melakukan aktivitasnya kembali. Upaya
rehabilitasi dilakukan baik secara fisik, mental,
maupun sosial, seperti menghilangkan rasa
nyeri, mendapatkan asupan gizi yang baik, dan
dukungan moral dari orang-orang terdekat
terhadap penderita pasca operasi.

KERANGKA KONSEP PENELITIAN


Jenis kelamin
Kelompok Umur
Letak fibroadenoma
mammae
Fibroadenoma

Ukuran diameter
fibroadenoma mammae

Mammae

Jumlah fibroadenoma
mammae
Diagnosis
histopatologi
Penatalaksanaan
medis

KARAKTERISTIK PENDERITA
FIBROADENOMA MAMMAE
1. Sosiodemografi: Umur
Suku
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Tempat Tinggal
Riwayat Penyakit Keluarga
Indeks Massa Tubuh
2. Paritas

3. Riwayat pemakaian alat


kontrasepsi hormonal
4. Riwayat menyusui
5. Letak fibroadenoma
mammae
6. Ukuran diameter
fibroadenoma mammae
7. Jumlah fibroadenoma
mammae
8. Cara diagnostik
9. Penatalaksanaan medis
10. Lama rawatan
11. Keadaan sewaktu pulang

METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
data sekunder.
2. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pendidikan dr. Wahidin
Sudiruhosodo Makassar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 16 minggu, dari bulan Agustus hingga bulan
Desember 2015, dimulai dari penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian,
pengumpulan dan pengolahan data, hingga pembuatan laporan hasil penelitian.
3. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Semua penderita fibroadenoma mammae yang pernah dirawat inap di RSUP dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar
2. Sampel
Semua penderita fibroadenoma mammae yang pernah dirawat di RSUP dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar periode 1 Januari 2014 31 Desember 2014.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah :


Kriteria inklusi :
Semua data rekam medik berupa nama, jenis kelamin, umur dari sediaan
histopatologi fibroadenoma mammae yang dilengkapi dengan tipe
histologinya pada 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2014.
Kriteria eksklusi :
Data rekam medis dengan pemeriksaan secara Sitologi.
5. Cara Pengambilan Sampel
Sampel diambil dengan cara total sampling/exhausted yang berasal
dari rekam medik RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Yang
menjadi sampel adalah pasien yang didiagnosis fibroadenoma mammae.
6. Cara Pengambilan dan Penyajian Data
Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan sistem Excel
dan SPSS, metode statistik yang akan digunakan adalah distribusi
frekuensi dan hasilnya akan disajikan dalam bentuk tabel disertai
penjelasan.

HASIL

PEMBAHASAN

ANALISIS DISTRIBUSI JENIS


KELAMIN PENDERITA
FIBROADENOMA MAMMAE
Berdasarkan distribusi penderita fibroadenoma mammae menurut jenis
kelamin dimana perempuan lebih banyak menderita fibroadenoma mammae
yaitu sebanyak 93 kasus (100%), sedangkan laki-laki sebanyak 0 kasus (0%).
Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa tumor
payudara sering terjadi pada wanita, meskipun pria juga dapat menderita
tumor payudara, tapi kasusnya sangat jarang. Hal ini di karenakan jenis
kelamin mempunyai peranan penting dalam resiko terjadinya tumor
payudara, dimana wanita memiliki hormon estrogen dan progesteron.
Salah satu faktor resiko terjadinya kanker payudara adalah peningkatan
hormon estrogen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh American Cancer
Society mengenai faktor resiko kanker payudara lebih banyak pada wanita,
kejadian pada laki-laki cuma berkisar sekitar 1%. Kecenderungan wanita
menderita tumor payudara dibandingkan pria kemungkinan disebabkan
oleh sel-sel pada payudara wanita yang terus tumbuh dan berkembang
karena pengaruh hormon estrogen dan progesterone. Hormon ini
merupakan hormon dominan yang dimiliki wanita, dan hanya dalam jumlah
yang sangat kecil terdapat pada laki-laki.

ANALISIS DISTRIBUSI UMUR


PENDERITA FIBROADENOMA
MAMMAE
Berdasarkan distribusi penderita fibroadenoma mammae menurut umur yaitu
pada kelompok umur <15 tahun didapatkan penderita fibroadenoma mammae
sebanyak 2 kasus (2.2%), kelompok umur 15-25 tahun didapatkan penderita
fibroadenoma mammae sebanyak 48 kasus (51.6%), kelompok umur 26-35 tahun
didapatkan penderita fibroadenoma mammae sebanyak 26 kasus (27.9%),
kelompok umur 36-45 tahun didapatkan penderita fibroadenoma mammae
sebanyak 12 kasus (12.9%), kelompok umur >45 tahun didapatkan penderita
fibroadenoma mammae sebanyak 5 kasus (5.4%).
Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma
umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun. Fibroadenoma
didapatkan dari 50% semua biopsi payudara dan hal ini meningkat mencapai
75% pada biopsi payudara wanita yang berumur < 20 tahun (Greenberg, et all,
1998). Data dari penelitian di Depatemen Patologi Rumah Sakit Komofo Anyoke
Teaching di Ghana (Bewtra, 2009) dilaporkan bahwa dari 65 spesimen payudara
ditemukan 31 kasus (48%) penderita fibroadenoma, dan sebanyak 11 kasus
(35%) terjadi pada kelompok remaja (<19 tahun). Penelitian di Nigeria Timur,
melaporkan 318 kasus fibroadenoma yang terjadi pada usia rata-rata 16-32
tahun. Berdasarkan hasil Laboratorium Histopatologi di Yaman melaporkan
bahwa dari seluruh kasus tumor jinak (79,9%), FAM merupakan tumor jinak
yang paling banyak terjadi (30,0%) yang terjadi pada usia rata-rata 22,2 tahun
(Al Thobhani, 2006).

ANALISIS DISTRIBUSI LETAK TUMOR


PENDERITA FIBROADENOMA MAMMAE
Berdasarkan distribusi penderita fibroadenoma
mammae menurut letak tumor yaitu pada kanan
didapatkan penderita fibroadenoma mammae
sebanyak 38 kasus (40.9%). Pada kiri didapatkan
penderita fibroadenoma mammae sebanyak 38
kasus (40.9%). Pada keduanya didapatkan
penderita fibroadenoma mammae sebanyak 17
kasus (18.2%).
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian Carty, et all (1995) di Breast Unit,
Royal South Hants Hospital, Southampton yang
menemukan bahwa proporsi letak fibroadenoma
tertinggi adalah di payudara kiri (54%).

ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN DIAMETER


TUMOR PENDERITA FIBROADENOMA
MAMMAE
Berdasarkan distribusi penderita fibroadenoma
mammae menurut ukuran diameter tumor yaitu pada
ukuran diameter 5 cm didapatkan penderita
fibroadenoma mammae sebanyak 100 kasus (90.1%).
Pada ukuran diameter >5 cm didapatkan penderita
fibroadenoma mammae sebanyak 11 kasus (9.9%).
Ukuran diameter benjolan yang sering terjadi sekitar
1-4 cm, namun kadang dapat tumbuh dan berkembang
dengan cepat dengan ukuran benjolan berdiameter
lebih dari 5 cm (Underwood,2000). Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Bewtra (2009) di Ghana yang
menemukan rata-rata ukuran diameter fibroadenoma
adalah 3,8 cm (< 5 cm) dan 22,5% dengan ukuran > 5
cm.

ANALISIS DISTRIBUSI JUMLAH TUMOR


PENDERITA FIBROADENOMA MAMMAE
Berdasarkan distribusi penderita fibroadenoma
mammae menurut jumlah tumor yaitu pada kelompok
jumlah tumor 1 didapatkan penderita fibroadenoma
mammae sebanyak 68 kasus (73.1%). Pada kelompok
jumlah tumor >1 didapatkan penderita fibroadenoma
mammae sebanyak 25 kasus (26.9%).
Sekitar 80% dari kasus fibroadenoma yang terjadi
merupakan fibroadenoma tunggal atau terdapat hanya
1 fibroadenoma (NSW, 2005). Hal ini juga didukung
oleh penelitian Cant, et all (1995) di Afrika Selatan
juga menemukan dari 99 orang penderita
fibroadenoma, 56 orang (56,56%) diantaranya hanya
memiliki 1 fibroadenoma atau fibroadenoma tunggal.

ANALISIS DISTRIBUSI DIAGNOSIS


HISTOPATOLOGI PENDERITA FIBROADENOMA
MAMMAE
Berdasarkan distribusi penderita fibroadenoma
mammae menurut gambaran histopatologi yaitu pada
common fibroadenoma didapatkan sebanyak 87 kasus
(93.5%). Pada giant fibroadenoma didapatkan sebanyak
4 kasus (4.3%). Pada juvenile fibroadenoma didapatkan
sebanyak 2 kasus (2.2%).
Sekitar 80% dari seluruh kasus fibroadenoma yang
terjadi adalah fibroadenoma tunggal. Secara
keseluruhan insiden giant fibroadenoma sekitar 4% dari
seluruh kasus fibroadenoma. Juvenile fibroadenoma
biasa terjadi pada remaja perempuan, dengan insiden
0,5-2% dari seluruh kasus fibroadenoma. Sekitar 10-25%
pasien dengan juvenile fibroadenoma memiliki lesi yang
multiple atau bilateral.

ANALISIS DISTRIBUSI PENATALAKSANAAN


MEDIS PENDERITA FIBROADENOMA MAMMAE
Berdasarkan distribusi penderita fibroadenoma
mammae menurut penatalaksanaan medis yaitu
dengan operasi didapatkan sebanyak 77 kasus
(82.8%) dan tidak operasi didapatkan sebanyak 16
kasus (17.2%).
Operasi pengangkatan tumor ini disebut dengan
biopsi eksisi yaitu operasi/pembedahan dengan
mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit
jaringan sehat disekitarnya (Mansjoer, 2000). Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Carty, et all
(1995) yang menemukan bahwa dari 87 orang
penderita fibroadenoma mammae, 53 orang penderita
(60.91%) mendapatkan penatalaksanaan medis
berupa operasi eksisi.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Gambaran histopatologi dari penderita Fibroadenoma mammae di
RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 2014
dibedakan menjadi common fibroadenoma, giant fibroadenoma dan
juvenile fibroadenoma. Total penderita Fibroadenoma mammae adalah
sebanyak 93 orang.
2. Prevalensi Common Fibroadenoma di RSUP dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar pada tahun 2014 adalah sebanyak 87 orang
(93.5%).
3. Prevalensi Giant Fibroadenoma di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar pada tahun 2014 adalah sebanyak 4 orang (4.3%).
4. Prevalensi Juvenile Fibroadenoma di RSUP dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar pada tahun 2014 adalah sebanyak 2
orang
(2.2%).
5. Gambaran histopatologi dari penderita Fibroadenoma mammae di
RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 2014
yang
tersering didapati adalah tipe Common Fibroadenoma
yaitu
sebanyak 87 orang (93.5%).

KESIMPULAN *LANJUTAN
6. Jenis kelamin tersering dari penderita Fibroadenoma
mammae di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada
tahun 2014 adalah perempuan yaitu sebanyak 93 orang
(100%).
7. Usia tersering dari penderita Fibroadenoma mammae di
RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 2014
adalah kelompok umur 15-25 tahun yaitu sebanyak 48 orang
(51.6%).
8. Diameter tumor tersering dari penderita Fibroadenoma
mammae di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada
tahun 2014 adalah <5 cm yaitu sebanyak 100 tumor (90.1%).
9. Jumlah tumor tersering dari penderita Fibroadenoma
mammae di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada
tahun 2014 adalah 1 tumor yaitu sebanyak 68 orang (73.1%).

SARAN
1. Lokasi penelitian sebaiknya diperluas, mengingat masih
banyak sentra diagnostik yang lain yang terdapat di kota
Makassar, sehingga data demografi yang diperoleh semakin
akurat.
2. Rekam Medis sebagai sumber data penelitian sebaiknya
lebih lengkap dalam melampirkan unsur-unsur demografi,
pelaporan pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan follow up
yang dilakukan, serta lebih spesifik dalam pengklasifikasian
sehingga memudahkan dalam pengolahan data.
3. Sehubungan dengan tingginya angka kejadian dari
Fibroadenoma mammae, maka sebaiknya tindakan-tindakan
dalam upaya diagnosis dini (skrining) harus secara intensif
dilakukan, seperti periksa payudara sendiri (SADARI),
periksa payudara oleh klinisi (SARANIS), dan mammography
sehingga kejadian tumor payudara dapat dicegah lebih awal.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, & Lyinda Jual. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi ke- 10.
Alih Bahasa, Yasmin Asih. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Doenges, E.M. 2008. Nursing Diagnosis Manual: planning, individualizing, and
documenting client care. 2nd ed. United States of America: F. A. Davis Company
Grace A pierce. 2006. At a Glance Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Kumar. 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7. Jakarta: EGC.
Nancy R dan Judith M Wilkinson. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.
Nanda Nic Noc. Jakarta: EGC.
Nasar I Made (ed). 2010. Patologi II (Khusus). Jakarta: Sagung Seto.
Price Sylvia, & Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Dasar Penyakit
( Pathophysiologi: Clinical Concepts of Diasase Process. Jakarta : EGC.
Reksoprodjo, Soelarto (ed). 2010. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Tangerang: Bina
Rupa Aksara.
Sjamsuhidajat dan Wim De Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Vol 3. Jakarta:
EGC.
Sujono dan Teguh. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi Pertama. Jogjakarta:
Graha Ilmu.
Suzanne, C Smeltser (ed). 2003. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner
& Suddarth. Jakarta: EGC.
Apriyanti.2012. Latar Belakang Fibroadenomma Mammae. Diakses: 27 Mei
2013. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-apriyanthi- 68022-bab1.pdf

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai