Kelompok 01
1. Palajuna Septarina (061430400327)
2. Rahma Suryani
(061430400329)
3. Shinta
(061430401265)
Dosen Pembimbing :
Ir. Rusdianasari, M.T.
Definisi Besi
Besi merupakan salah satu unsur yang terdapat di dalam
bumi. Keberadaan besi di dalam air tanah biasanya
berhubungan dengan pelarutan batuan dan mineral terutama
Oksida, Sulfida Karbonat, dan Silikat yang mengandung
logam logam tersebut.
Biji besi adalah batuan yang mengandung mineral mineral
besi dan sejumlah mineral lain seperti silika, alumina,
magnesia, dan lain lain. Biji besi terdiri atas oksigen dan
atom besi yang berikatan bersama dalam molekul.
Baja karbon
Baja karbon digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan banyaknya karbon
yang terkandung dalam baja, yaitu :
1. Baja karbon rendah
Baja yang mengandung karbon antara 0,10 s/d 0,30 %.
Dalam perdagangan dibuat dalam bentuk pelat, batangan untuk keperluan tempa,
pekerjaan mesin, dan lain-lain.
2. Baja karbon sedang.
Baja ini mengandung karbon antara 0,30 s/d 0,60 %.
Biasanya digunakan sebagai alat-alat perkakas, baut, poros engkol, roda gigi, ragum,
pegas, dan lain-lain.
3. Baja karbon tinggi.
Baja yang mengandung karbon antara 0,70 s/d 1,5 %.
Digunakan untuk keperluan pembuatan alat-alat konstruksi misalnya landasan, palu,
gergaji, pahat, kikir, mata bor, bantalan peluru, dan sebagainya.
Baja perkakas
Banyak digunakan untuk bahan membuat perkakas, misalnya
stempel, kaliber, serta alat-alat potong. Baja perkakas
dikelompokkan berdasarkan :
Sifat-sifat baja perkakas tanpa paduan yang terpenting adalah
sebagai berikut :
Kandungan karbon antara 0,35 1,6 %.
Temperatur pengerasan 750 8500 C.
Temperatur tempering 100 3000 C.
Temperatur kerja sampai 2000 C.
Baja paduan
Baja paduan adalah campuran antara baja karbon dengan unsurunsur lain yang akan mempengaruhi sifat-sifat baja.
Unsur-unsur paduan untuk baja ini dibagi dalam dua golongan
yaitu :
Unsur yang membuat baja menjadi kuat dan ulet, dengan
menguraikannya ke dalam ferrite (misalnya Ni, Mn, sedikit Cr dan
Mo). Unsur ini terutama digunakan untuk pembuatan baja
konstruksi.
Unsur yang bereaksi dengan karbon dalam baja dan membentuk
karbida yang lebih keras dari sementit (misalnya unsur Cr, W, Mo,
dan V). Unsur ini terutama digunakan untuk pembuatan baja
perkakas.
Besi tuang
Paduan antara besi dengan zat arang yang berkisar antara 2,3
3,6 %. Besi tuang disusun oleh besi, 2,11-4,50% karbon dan 3,5%
silikon .
Besi tuang digolongkan dalam 4 kelompok utama yaitu :
1. Besi Tuang Kelabu (Gray Cast Iron)
Bahan untuk membuat besi tuang kelabu adalah besi kasar
kelabu. Besi kasar kelabu mempunyai kandungan silisium yang
tinggi antara 1,5 5,5 % dan kadar mangan yang rendah.
Besi tuang kelabu memiliki kandungan carbon antara 2,5 4,0
%, mangan 0,2 1,0 %, dan fosfor 0,002 1,0 % serta sulfur 0,02
0,025 %.
Baja tuang
Baja tuang adalah baja yang dituang dalam bentuk tertentu.
Baja tuang banyak digunakan untuk pembuatan mesin-mesin
yang besar, seperti rumah turbin, sudu-sudu turbin, dan sebagai
bagian-bagian motor bakar.
Kadar karbon dari baja tuang biasanya lebih rendah dari
pada kadar karbon dari besi tuang dan biasanya kurang dari 1,0
% C. sebagai unsur tambahan selain karbon, baja tuang
mengandung 0,20 0,70 % Si, 0,5 1,0 % Mn, fosfor di
bawah 0,06 % dan belerang dibawah 0,06 %.
Pembuatan Besi
B. Proses Pembuatan
. Pembuatan Besi
Kasar
.Proses dalam
Tanur Tinggi
.Proses Reduksi
Langsung Tidak
Langsung
Baja
. Proses Pembuatan
HEMATIT
Zat
arang
dari
kokas
terbak
rendah
Konvertor Bessemer diisi dengan besi kasar kelabu yang
banyak mengandung silisium. Silisium dan mangan serta
zat arang akan terbakar. Pada saat udara mengalir melalui
besi kasar, udara membakar zat arang dan campuran
tambahan sehingga isi dapur masih tetap dalam keadaan
encer. Terak yang terbentuk kemudian dikeluarkan dan
muatan dituangkan ke dalam panci penuang.
Hasil dari konvertor Bessemer disebut baja Bessemer
yang banyak digunakan untuk bahan konstruksi. Proses
Bessemer juga disebut proses asam karena muatannya
bersifat asam dan batu tahan apinya juga bersifat asam.
Apabila digunakan muatan yang bersifat basa lapisan batu
itu akan rusak akibat reaksi penggaraman.
tinggi
Konvertor Thomas juga disebut konvertor basa dan
prosesnya adalah proses basa, sebab batu tahan apinya
bersifat basa serta digunakan untuk mengolah besi kasar
yang bersifat basa. Muatan konvertor Thomas adalah besi
kasar putih yang banyak mengandung fosfor.
Proses pembakaran sama dengan proses pada konvertor
Bessemer, hanya saja pada proses Thomas fosfor terbakar
setelah zat arangnya terbakar. Pengaliran udara tidak
terus-menerus dilakukan karena besinya sendiri akan
terbakar.
Hasil proses yang keluar dari konvertor Thomas disebut
baja Thomas yang biasa digunakan sebagai bahan
konstruksi dan pelat ketel.
Proses Martin
Proses ini menggunakan dapur Siemens Martin yang sering
disebut proses Martin. Pada proses ini digunakan muatan besi
bekas yang dicampur dengan besi kasar sehingga dapat
menghasilkan baja dengan kualitas yang lebih baik jika
dibandingkan dengan baja Bessemer maupun Thomas.
Gas yang akan dibakar dengan udara dialirkan ke dalam
ruangan-ruangan, gas pembakaran yang bergerak ke luar
masih memberikan panas kedalam ruang.
Pada pembakaran zat arang terjadi gas CO dan CO2 yang
naik ke atas dan mengakibatkan cairannya bergolak. Bahan
tambahan akan bersenyawa dengan zat asam membentuk
terak yang menutup cairan tersebut sehingga melindungi
cairan itu dari oksida lebih lanjut.
Terak dikeluarkan. Hasil akhir dari proses Martin disebut baja
Martin. Baja ini bermutu baik karena komposisinya dapat
diatur
Besi
Beton
Aplikasi besi
dan baja pada
pembuatan
Gergaj
i
Aplikasi Besi
dan Baja pada
atap
Roda
Gigi