Anda di halaman 1dari 23

MENINGITIS

OLEH :
ABRAHAM B. RUMAYARA,
S.Kep., Ns

A. PENGERTIAN

Meningitis adalah radang


dari
selaput
otak
(arachnoid
dan
piamater).
Suatu peradangan akut
pada selaput otak yang

SELAPUT OTAK

B. PENYEBAB
Meningitis disebabkan oleh
berbagai macam organisme,
tetapi kebanyakan pasien
dengan
meningitis
mempunyai
faktor
predisposisi seperti fraktur
tulang tengkorak, infeksi,
operasi otak atau sum-sum

Seperti
disebutkan
diatas
bahwa
meningitis
itu
disebabkan oleh virus dan
bakteri,
maka
meningitis
dibagi menjadi dua bagian
besar
yaitu
:
meningitis
purulenta
dan
meningitis
serosa.

1. MENINGITIS BAKTERI
Bakteri yang paling sering menyebabkan
meningitis adalah haemofilus influenza,
Nersseria,Diplokokus
pnemonia,
Sterptokokus group A, Stapilokokus
Aurens, Eschericia colli, Klebsiela dan
Pseudomonas. Tubuh akan berespon
terhadap bakteri sebagai benda asing
dan
berespon
dengan
terjadinya
peradangan dengan adanya neutrofil,
monosit dan limfosit.

Cairan eksudat yang terdiri dari


bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk
di ruangan subarahcnoid ini akan
terkumpul di dalam cairan otak
sehingga
dapat
menyebabkan
lapisan yang tadinya tipis menjadi
tebal. Dan pengumpulan cairan ini
akan menyebabkan peningkatan
intrakranial.
Hal
ini
akan
menyebabkan jaringan otak akan
mengalami infark.

2. MENINGITIS VIRUS
Tipe dari meningitis ini sering disebut
aseptik
meningitis.
Ini
biasanya
disebabkan
oleh
berbagai
jenis
penyakit yang disebabkan oleh virus,
seperti; gondok, herpez simplek dan
herpez zoster. Eksudat yang biasanya
terjadi pada meningitis bakteri tidak
terjadi pada meningitis virus dan tidak
ditemukan organisme pada kultur
cairan otak.

Peradangan
terjadi
pada
seluruh koteks cerebri dan
lapisan otak. Mekanisme
atau respon dari jaringan
otak
terhadap
virus
bervariasi tergantung pada
jenis sel yang terlibat.

C. MANIFESTASI KLINIS
Pada awal penyakit, kelelahan,

perubahan
daya mengingat,
perubahan tingkah laku.
Sesuai
dengan
cepatnya
perjalanan
penyakit
pasien
menjadi stupor.
Sakit kepala
Sakit-sakit pada otot-otot

Reaksi

pupil
terhadap
cahaya.
Photofobia apabila cahaya diarahkan
pada mata pasien
Adanya disfungsi pada saraf III, IV, dan
VI
Pergerakan motorik pada masa awal
penyakit biasanya normal dan pada
tahap lanjutan bisa terjadi hemiparese,
hemiplegia, dan penurunan tonus otot.

Refleks Brudzinski dan refleks

Kernig (+) pada bakterial


meningitis dan tidak terdapat
pada virus meningitis.
Nausea
Vomiting
Demam

Takikardia
Kejang
yang

bisa
disebabkan oleh iritasi
dari korteks cerebri atau
hiponatremia
Pasien merasa takut dan
cemas.

D. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang
khas pada meningitis adalah
analisa cairan otak. Lumbal
punksi tidak bisa dikerjakan
pada
pasien
dengan
peningkatan tekanan tintra
kranial. Analisa cairan otak
diperiksa untuk jumlah sel,
protein,
dan
konsentrasi

Pemeriksaan
darah
ini
terutama jumlah sel darah
merah
yang
biasanya
meningkat
diatas
nilai
normal.

Serum elektrolit dan serum


glukosa
dinilai
untuk
mengidentifikasi
adanya
ketidakseimbangan
elektrolit
terutama
hiponatremi.

Kadar
glukosa
darah
dibandingkan dengan kadar
glukosa
cairan
otak.
Normalnya kadar glukosa
cairan otak adalah 2/3 dari
nilai serum glukosa dan
pada
pasien
meningitis
kadar
glukosa
cairan

Pemeriksaan Radiograf
CT-Scan

dilakukan
untuk
menentukan adanya edema
cerebral atau penyakit saraf
lainnya.
Hasilnya
biasanya
normal, kecuali pada penyakit
yang sudah sangat parah.

E. PENGOBATAN
Antibiotik Organisme
Penicilin G

Pneumoccocci Terapi TBC


Micobacterium
Meningoccocci 1. Streptomicyn Tuber culosis
Streptoccocci
2. INH
3. PAS

Gentamicyn

Klebsiella
Pseudomonas
Proleus

Chlorampenikol Haemofilus
Influenza

Isolation precautions
Mempertahankan
hidrasi

yang optimum
Mempertahankan ventilasi
Mengurangi
peningkatan
TIK
Management dari shock

Mengontrol kejang
Mengontrol
temperatur

pada ekstrimitas
Koreksi anemia
Perawatan
komplikasi

dari

DAFTAR PUSTAKA
Donnad, 1991, Medical Surgical
Nursing, WB Saunders.
Mansjoer, 1982, Kapita Selekta
Kedokteran
FKUI,
Media
Aesculapius.
Brunner / Suddarth, 1984, Medical
Surgical Nursing, JB Lippincot
Company, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai