GEOLOGY FOR DAMS

C A S E S T U D Y O N S E V ER A L D A M S
PROJECT

DAMS LAYOUT

DAM General Layout (Hydroelectric Dam)

Diversion Tunnel

Terowongan Pengelak
Jatigede
Kondisi Portal Inlet Terowongan

Bendungan Jati Gedhe

Peta Geologi Regional

Peta Kerentanan Gerakan Tanah

Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Jawa Bagian Barat (Skala 1 :500.000 oleh Djadja & Bustami Usman, DVMBG, 2004)

Lay Out Bendungan Jati Gede

Terowongan Pengelak
Jatigede
Kondisi terowongan : perhatikan overbreak

Penampang Geologi

Penampang Class Batuan

Material Lower Half Inlet Terowongan

Material argillaceous
Fissile

Fragmen

Terowongan Pengelak
Jatigede
Kondisi batuan diluar terowongan

Terowongan Pengelak
Jatigede

Terowongan Pengelak
Jatigede
Joints tidak beraturan

Terowongan Pengelak
Jatigede
Posisi inlet tunnel terhadap as dam

Terowongan Pengelak
Jatigede
Tampak galian as dam sebelah kiri

Terowongan Pengelak
Jatigede

Terowongan Pengelak
Jatigede
Kondisi Outlet

Pelaksanaan Terowongan menurut

Klasifikasi Massa Batuan

Klasifikasi Geomekanik Massa

Batuan untuk Keperluan
Pelaksanaan Terowongan
(Lauffer, 1958)

Efek Pembusuran pada

Terowongan pada Crushed Rock

Efek Pembusuran pada Terowongan pada Crushed

Rock Menurut Terzaghi

Daerah Plastis dan Elastis pada

Terowongan Material Kohesif

Daerah plastis di sekitar lingkaran

terowongan pada material kohesif
(Deere, 1969)

Jet Grouting pada Terowongan

Jet Grouting pada Terowongan

Penciutan pada Lubang Terowongan

a) Zona geser yang lebar pada
batuan granit
b) Adanya sesar pada batuan shale
c) Pelapisan abu vulkanik
(bentonite)
d) Adanya batuan lempung yang
lunak
e) Lapisan bidang geser pada biotite
gneiss
f) Batuan dengan butiran halus

LANDSLIDE

COLLUVIAL

THE RIVER BANK

SOLUTION

SHEETPILE CAP

Inside The Tunnel

Inside The Tunnel

Inside The Tunnel

Inside The Tunnel

Inside The Tunnel

Inside the Tunnel

Inside The Tunnel

Inside The Tunnel

Inside The Tunnel

SHOTCRETE MACHINES

SHOTCRETE MACHINES

Bor Piling at Inlet Gate Channel

The Tunnel Outlet

GEOLOGY FOR DAMS

PLTA ORIYA GENYEM
PAPUA

PLTA GENYEM TUNNELING

Kondisi Portal Inlet Terowongan

GEOLOGI
REGIONAL

WEIR SITE

Panah ADALAH
LOKASI AREA PLTA
GENYEM

FORMASI BENAI (batugamping, halus-kasar, pejal)

FORMASI AURIMI (batupasir dan batulempung;

Sisipan batugamping, batulanau dan napal)

PETA GEOLOGI REGIONAL LOKASI PLTA GENYEM

N.Suwarna dan
Y.Noya , 1995

Sumber : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi

Skala 1 : 250.000
Tahun 1995

PASIFIC PLATE

SUNDA
PLATE

HINDIA AUSTRALIA
PLATE

INTERPRETASI
CITRA SATELIT
GAYA TEGASAN UTAMA
BERARAH UMUM TIMUR LAUT
BARAT DAYA(panah warna merah),
DENGAN URUTAN KEJADIAN :

Tahap 1 : Terbentuknya lipatan

dengan arah sumbu lipatan Barat
laut-Tenggara.

Tahap 2: Terbentuknya Sesar

mendatar geser kanan berarah Utara
Selatan

Tahap 3 : Sesar Turun bertangga

termasuk terbentuknya Air Terjun

STRIKE

DIP

AIR TERJUN / WATER FALL

STRIKE
N 110 E

DIP
47

(dari hulu )

Sumbu lipatan

Tunnel Initial

Tunnel Alternatif

Batas erosi

Lebih hancur

Tunnel initial

Sumbu lipatan
Tunnel alternatif

Lebih utuh

ORIGINAL TUNNEL ROCK CLASS

ALTERNATIVE TUNNEL ROCK CLASS

Inlet Portal
Elv. + 406.00

TUNNEL

ANDSTONE
V

62.00

SANDSTONE

SANDSTONE

LIMESTONE

LIMESTONE

IV

III

II

71.09

50.93

177.67
TUNNEL 1 = 525.47 m

GEOLOGY STRUCTURE ALTERNATIVE ALIGMENT

SCALE V = 1:2000
SCALE H = 1:2000

122.08

SANDSTONE
III

164.76

Kelas Batuan menurut Bieniewski 1989 :

Kelas V RMR : 0 21
Kelas IV RMR : 21 41
Kelas III RMR : 41 61
Kelas II RMR : 61 81
Kelas I RMR : 81 100

Rentang RMR di Lokasi Proyek 7 - 84

2. KLASIFIKASI BATUAN BERDASARKAN HASIL UJI

LAPANGAN DAN LABORATORIUM

IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI BATUAN

Tipe Batuan Utama :

1. Batu Lempung (Clay Stone) UCS : 6 8 Mpa
2. Batu Pasir (Sand Stone)

UCS : 11 58 Mpa

3. Batu Gamping (Lime Stone) UCS : 60 - >100 Mpa

Batugamping

bagian bawah
terlihat lebih
jelas
perlapisannya,
meskipun tetap
keras dan
kompak.
(Foto diambil pd lokasi

lereng bag. bawah dari

titik bor lama BW 2)

SINGKAPAN NO. 70
GEJALA SERETAN SESAR TURUN
MINOR(DRAG FAULT) YANG YANG
DIAKIBATKAN OLEH SESAR BERTANGGA
(STEPFAULT)

Struktur Ketidak
selarasan bersudut
(angular
unconformity )
antara alas
endapan teras
sungai purbaKwarter dengan
Batulempung
berlapis Formasi
Aurimi-Tersier

Inlet portal

AIR TERJUN /WATERFALL (dari hilir)

Lapisan
Batugamping
bagian atas
relatif masiv

Lapisan bagian bawah berlapislapis

( foto pd lokasi lereng dekat water fall

bagian bawah.)

Geomorfology

Pada arah hulu aliran alur berada pada batuan dasar atau lapisan soil yang tipis (batuan lapuk masih tipis),
sementara pada bagian hilir aliran berada pada batuan relative lemah berupa endapan alluvial limpah
sungai purba ( Flood plain alluvial deposit) yang bercampur dengan endapan talus ( Scree deposit) maupun
kipas alluvial (Alluvial fan ). Lintasan Conduit umumnya berada pada daerah hulu-hulu alur-alur sungai.

Gerakan Tanah
Foto-foto sebagian
lintasan conduit.
Kondisi dilapangan
menunjukkan bahwa gejala
Rapid Flowage (gerakan tanah
cepat) tidak dijumpai. Artinya
dalam kurun waktu yang relative
lama (puluhan tahun bahkan
ratusan tahun) daerah ini cukup
stabil.

Struktur Geology

Illustrasi . : Struktur Geology Antiklinorium

Tunneling Genyem
Kondisi Portal Inlet Terowongan

Power House

Kondisi batuan diarea lokasi proyek

Kondisi batuan ditepian sungai

Clay Shale ?

GEOLOGY FOR DAMS

BENDUNG JATIBARANG
SEMARANG

Geologi Bendung Jatibarang

N

4 KM

Legenda

M angkang

SEM AR AN G

D a t a r a n p a n t a i, s u n g a i d a n d a n a u
m e r u p a k a n A lu v ia l
N a p a l p e ja l d i b a g ia n a ta s , s e te m p a t
b e r k a r b o n n a p a l b e r s is ip a n b a tu p a s ir , tu f a n
m e r u p a k a n F o r m a s i K a lib e n g
B a t u p a s ir t u f a n , k o n g lo m e r a t e , b r e k s i
v u lk a n ik , m e r u p a k a n F o r m a s i D a m a r
B r e k s i v u lk a n ik , a lir a n la v a , t u f ,
b a tu p a s ir t u f a n & b a t u le m p u n g ,
m e r u p a k a n F o r m a s i K a lig e ta s

K . K re o

Lokasi
proyek

B a tu a n G u n u n g a p i G a ja h M u n g k u r
A lir a n b a s a l o liv in a u g it m e r u p a k a n
B a t u a n G u n u n g a p i K a lig e s ik
B r e k s i a n d e s it h o r e n b le n d a - a u g it
d a n a lir a n , s e b a g ia n b e r o n g g a
m e ru p a k a n F o rm a s i J o n g k o n g
B a tu a n G u n u n g a p i K e m a lo n d a n S a n g k u

K . G a ra n g

A n d e s it
P e r s e lin g a n b a t u le m p u n g , n a p a l,
b a tu p a s ir tu fa n , m e r u p a k a n F o r m a s i K e r e k

G u n u n g p a ti

U n g a ra n

Sesar
Sungai

PETA G EO LO G I
K O T A S E M A R A N G D A N S E K IT A R N Y A

Peta Geologi Lembar Semarang-Magelang

Lokasi
Proyek

Terowongan Pengelak
Jatibarang

Penampang Geologi

Penampang Terowongan Pengelak

Detail Terowongan Pengelak

Terowongan Pengelak Jatibarang

Kondisi Portal Inlet Terowongan

Deep Layer of Residual Soil