Anda di halaman 1dari 9

TB pada anak

I gede jordi surya P.


Elva djamaludin
Roisah yunan negari

Data pasien

S
O
A
P

TB
Tuberkulosis adalah penyakit akibat
infeksi kuman mycobacterium
tuberculosis yang bersifat sistemik
sehingga dapat mengenai hampir
semua organ tubuh dengan lokasi
terbanyak di paru yang biasa
merupakn infeksi primer

Anamnesis:
Berkurangnya berat badan 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang
jelas atau gagal tumbuh.
Demam tanpa sebab jelas, terutama jika berlanjut sampai 2 minggu.
Batuk kronik 3 minggu, dengan atau tanpa wheeze.
Riwayat kontak dengan pasien TB paru dewasa.
Pemeriksaan fisis
Pembesaran kelenjar limfe leher, aksila, inguinal.
Pembengkakan progresif atau deformitas tulang, sendi, lutut, falang.
Uji tuberkulin. Biasanya positif pada anak dengan TB paru, tetapi bisa
negatif pada anak dengan TB milier atau yang juga menderita
HIV/AIDS, gizi buruk atau baru menderita campak.
Pengukuran berat badan menurut umur atau lebih baik pengukuran
berat menurut panjang/tinggi badan.

Gejala

Penatalaksanaan

TATALAKSANA
Obat harus diminum teratur, setiap hari, dan dalam waktu yang cukup lama. Dosis obat harus disesuaikan dengan berat badan.
Secara garis besar dapat dibagi menjadi tata laksana untuk :
TBC paru tidak berat Pada TBC paru yang tidak berat cukup diberikan 3 jenis obat anti tuberkulosis (OAT) dengan jangka waktu terapi 6 bulan. Tahap intensif terdiri dari isoniazid (H), Rifampisin (R) dan Pyraninamid
(Z) selama 2 bulan diberikan setiap hari (2HRZ). Tahap lanjutan terdiri dari Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) selama 4 bulan diberikan setiap hari (4HR).
TBC paru berat atau TBC ekstrapulmonal Pada TBC berat (TBC milier, meningitis, dan TBC tulang) maka juga diberikan Streptomisin atau Etambutol pada permulaan pengobatan. Jadi pada TBC berat biasanya
pengobatan dimulai dengan kombinasi 4-5 obat selama 2 bulan, kemudian dilanjutkan dengan Isoniazid dan Rifampisin selama 10 bulan lagi atau lebih, sesuai dengan perkembangan klinisnya. Kalau ada kegagalan
karena resistensi obat, maka obat diganti sesuai dengan hasil uji resistensi, atau tambah dan ubah kombinasi OAT.
Obat anti tuberkulosis yang digunakan adalah :
Isoniazid (INH) : selama 6-12 bulan
Dosis terapi : 5-10 mg/kgBB/hari diberikan sekali sehari
Dosis profilaksis : 5-10 mg/kgBB/hari diberikan sekali sehari
Dosis maksimum : 300 mg/hari
Rifampisin ( R ) : selama 6-12 bulan
Dosis : 10-20 mg/kgBB/hari sekali sehari
Dosis maksimum : 600 mg/hari

Pirazinamid (Z) : selama 2-3 bulan pertama


Dosis : 25-35 mg/kgBB/hari diberikan 2 kali sehari
Dosis maksimum : 2 gram/hari

Etambutol (E) : selama 2-3 bulan pertama


Dosis : 15-20 mg/kgBB/hari diberikan sekali atau 2 kali sehari
Dosis maksimum : 1250 mg/hari

Streptomisin (S) : selama 1-2 bulan pertama


Dosis : 15-40 mg/kg/hari diberikan sekali sehari intra muskular
Dosis maksimum : 1 gram/hari

Kortikosteroid diberikan pada keadaan khusus seperti : Tb milier, meningitis Tb, endobronkial Tb, pleuritis Tb, perikarditis Tb, peritonitis Tb.
Boleh diberikan prednison 1-2 mg/kg BB/hari selama 1-2 bulan
PENGHENTIAN PENGOBATAN
Bila setelah 6 bulan evaluasi membaik : batuk menghilang, klinis membaik, anak menjadi lebih aktif, berat badan meningkat, foto thorax membaik, penurunan LED
Bila setelah 6 bulan tidak ada perbaikan, kemungkinan :
Kepatuhan minum obat yang kurang
MDR (Multi Drug Resisten)
Diagnosis bukan TBC
OBAT PENCEGAHAN DENGAN INH : 5-10 mg/kg BB/hari diberikan pada :
Profilaksis primer : anak yang kontak erat dengan penderita TB menular (BTA positip, tetapi belum terinfeksi).
Profilaksis sekunder : anak dengan infeksi TB yaitu tuberkulin positip dan klinis baik, dengan faktor resiko yang memungkinkan menjadi TB aktif.
umur dibawah 5 tahun
menderita penyakit infeksi (morbili, varicella)
mendapat obat imunosupresif (sitostatik, steroid, dll)
umur akil balik
kalau ada infeksi HIV
KOMPLIKASI
Pada anak komplikasi biasanya terjadi pada 5 tahun pertama setelah infeksi terutama 1 tahun pertama. Penyebaran limfohematogen menjadi Tb milier atau meningitis Tb atau efusi pleura biasanya terjadi 3-6 bulan
setelah infeksi primer. Tb tulang dan sendi terbanyak terjadi dalam 3 tahun pertama, dan Tb ginjal dan kulit terbanyak setelah 5 tahun dari infeksi primer.

https://dokterindonesiaonline.com/ta
g/penanganan-terkini-tuberkulosisatau-tb-tbc-pada-anak/

Anda mungkin juga menyukai