Anda di halaman 1dari 95

TUMOR OKULI

LAPORAN KASUS INDIVIDU


Oleh:
Rahmanita Fildzah N. A 09020002

Dokter Pembimbing : dr. Kartini Hidayati,


Sp.M
1

PENDAHULUAN

Tumor : pertumbuhan/ tonjolan abnormal di tub

TINJAUAN PUSTAKA
Jinak
A. Primer
Ganas
Jinak
TUMOR

B.
Sekunder

C. Metastase

Ganas

Menurut Anatomi Mata


Traktus
Jinak
primer
Uvealis
& ganas primer

1. a. Tumor Eksternal
(Adneksa) dari
Tumor Jinak
Palpebra :
Palpebra
Tumor Ganas Palpebra
Nevus
Papiloma
Molluscum
Contagiosum
Xanthelesma
Hemangioma

Karsinoma
Karsinoma sel basal
Karsinoma sel
skuamosa
Karsinoma kelenjar
sebasea
Karsinoma xeroderma
pigmentosa
Sarkoma
Melanoma ganas

TUMOR JINAK PRIMER


PALPEBRA

Nevus
Tumor jinak dengan
struktur patologi yang
sama dengan nevus
pada tempat lain.
Kongenital namun kurang
berpigmen saat lahir dan
makin membesar dan
gelap pada masa remaja.
Eksisi kosmetik

Papiloma
Ada 2: papiloma skuamosa & keratis seboroika
Terdiri atas bagian pusat fibrovaskular yang menembus epitel
permukaan dan memberikan tampilan papilomatosa.
Memiliki permukaan veruka dan sering berpigmen.

Moluscum Contangiosum
Gejala yang muncul berupa
benjolan, bulat, (papula)
pada kulit. Diameter kecil
1/16-3/16 inci (2-5 mm).
Ciri khas memiliki titik kecil
di atas benjolan.
Dapat menjadi merah dan
meradang
Tx: kuretase, kauter atau
eksisi

Xanthelasma
Suatu massa kekuning-kuningan
sedikit
lebih tinggi dari permukaaan
kulit.
Lokasi di kantus medialis.
Penyebab: endapan lipid dalam
jatingan histiosit pd lapisan
dermis disertai pengendapan
pigment Xanthochrome pada
palpebra
Pengobatan: eksisi atau kauter

HEMANGIOMA

Tumor vaskuler>>
Kapiler dan sel2 endotel yg
berproliferasi
Ukuran dan dalamnya sangat
bervariasi, superfisial berwarna
merah terang, dan ada yang
subkutan berwarna kebiru-biruan.
Pengobatan jika menghalangi
pupil: penyuntikan steroid intralesi
dapat memberi hasil cepat, jika
gagal eksisi parsial diindikasikan
Involusi spontan ditandai oleh
memucatnya warna di daerah
sentral, lesi menjadi kurang tegang
dan lebih mendatar. (>7 tahun)

TUMOR GANAS PRIMER


PALPEBRA

Karsinoma Sel Basal Kelopak Mata

Karsinoma sel basal ialah karsinoma yang


berasal dari sel basal epitel kulit
Most common human malignancy
Elderly patients
Chronic exposure to sunlight
Slow growing, locally invasive, non
metastating

Internal

Faktor Predisposisi
Gejala & Tanda
Tumbuh

Lambat

Nyeri

(-)

Epifora

(+)

Visus

Menurun
sampai
buta
(+)

Ulkus
Roden
Sifat

Tidak
metastasis

Diagnosis
Anamnesis

DIAGNOSIS BANDING
karsinoma epidermoid
melanoma maligna
adenokarsinoma kelenjar kelopak mata

Tumor Ganas Kelopak Mata


Kasinoma Sel Basal

Gambaran histopatologis karsinoma sel


basal tipe noduler (Dutton et al 2007)

Gambaran klinis karsinoma


sel basal
A- tipe noduler (Kersten et al

17

Tumor Ganas Kelopak Mata


Kasinoma Sel Basal

tipe Morpheaform

Karsinoma sel basal kelopak mata tipe morpheaform;


A. gambaran klinis (Kersten et al 2003),
B. gambaran histopatologis (Grossniklaus et al 2003)

18

Tumor Ganas Kelopak Mata


Kasinoma Sel Basal

tipe Berpigmen

Karsinoma sel basal kelopak mata tipe


berpigmen;
A gambaran klinis (Leatherbarrow 2002),
B gambaran histopatologis (Melton 2006)
19

Terapi
Terapi pilihan ialah pembedahan
Tumor yg masih terbatas di
kelopak mata eksisi luas
rekonstruksi
Tumor yg sudah berinvasi ke
jaringan sekitar eksenterasi
orbita
Tumor yg luas diterapi dgn
radiasi untuk mengecilkan
tumor dan mempermudah
rekonstruksi

PENYULIT
Endoftalmitis
Tumor mengadakan invasi ke dalam jaringan kelopak
mata sehingga terjadi kerusakan dan nekrosis. Kelopak
mata mengalami gangguan fungsi. Bila fungsi kelopak
mata atas terganggu, maka akan terjadi keratis
eksposur, kemudian ulkus kornea dan berakhir dengan
endoftalmitis.
Ekstensi ke jaringan sekitar
Tumor tumbuh invasive dan destruktif ke jaringan orbita,
sinus paranasalis, rongga hidung dan rongga tengkorak.

SQUAMOUS CELL CARCINOMA


SCC keganasan ke-2
terbanyak pd kelopak mata
(9%)
US 105 kasus tiap 100.000
penduduk
Australia 166 kasus tiap
100.000 penduduk
SCC kelopak mata >
conjungtiva
Invasi ke bola mata, struktur
orbita, lymphe node regional,
metastese jauh diagnosa

ETIOLOGI
Paparan sinar matahari kronis
Usia tua (60-70 th)
Orang muda dengan imunitas
(radioterapi, HIV)
Human papilloma virus pd
pasien HIV
Zat kimia (minyak, tar, asap
rokok, arsenik, parafin)
Dermatosis prekanker
Pria (75%) > wanita (25%)

DIAGNOSIS KLINIS

Riwayat kelainan dan keganasan kulit


Status imun penderita
Riwayat paparan UV
Riwayat paparan zat kimia
Riwayat lesi jinak kelopak mata

Kelopak mata bawah > sering drpd atas (1,4:1)


Tidak khas ! nodule, plak dg tepi ireguler, luka
kronis, fissura kulit, tepi mengkilat, telengiektasis,
ulserasi, papiloma, cutaneous horn, lesi kistik

Pemeriksaan lain :
Hertel exophthalmometri
Palpasi lymphe node regional
Tes faal hepar
Analisa genetis untuk xeroderma
pigmentosum
Tes HIV
CTscan

POLA INVASI DAN METASTASIS


Dermis otot orbicularis superficial
Wajah, periosteum, pembuluh lymphe,
pembuluh darah, selubung syaraf
Klasifikasi BRODERS grade I,II,III,IV

Grade
Grade
Grade
Grade

1:
2:
3:
4:

75% keratinocytes are well differentiated


>50% keratinocytes are well differentiated
>25% keratinocytes are well differentiated
<25% keratinocytes are well differentiated

Penyebaran lymphatic lnn. Preauriculer,


lnn. Submandibular,
Infiltrasi perineural n.trigeminus, syaraf
motoris ekstraokuli, n. fascialis

HISTOPATOLOGI
Sarang-sarang sel masuk ke dermis
disertai reaksi inflamasi kronis
Keratinisasi pada well differentiated
Undifferentiated sitoplasma eosinofilik,
mutiara keratin, jembatan interseluler

STADIUM KLINIS

T0
T1
T2
T3
T4

lesi in situ
diameter < 2 cm
diameter 2-4 cm
diameter > 4 cm
invasif pada tulang dan otot

TERAPI
PEMBEDAHAN
Bedah eksisi dengan :
Tehnik Mohs
Vriescope
Diikuti dengan bedah rekonstruksi

Kadang diperlukan eksenterasi


orbita dan eksisi en bloc bila
telah melibatkan tulang

RADIOTERAPI
Bila ada KI bedah atau menolak operasi
SCC lebih resisten dosis lebih
Kelemahan :

Tepi tidak terkontrol


Komplikasi post radiasi
Kunjungan berulang kali
Tidak dapat :area yang pernah diradiasi,
tumor di tengah kelopak, usia < 40 th,
xeroderma pigmentosum

CRYOTERAPI
Kelebihan : biaya, nyaman, potensiasi
kataraktogenik , dapat diulang
Tidak dapat : tumor terfiksasi di
periosteum, pada canthus medialis,
diameter >10 mm, lesi tidak jelas
tepinya, lesi melebihi conjungtiva fornix
Nitrogen cair semprot dengan
melindungi bola mata
ES depigmentasi, bulu mata hilang,
hipertrofi scar, ektropion, epifora,
hiperplasia pseudoepitelomatous

KEMOTERAPI
Sebagai terapi tambahan untuk SCC
kelopak mata lanjut
Cisplatin, atau kombinasi dengan
doxorubicin, bleomycin, isotretinoin, interferon

FOLLOW UP
Curiga SCC kelopak mata
evaluasi 6-12 bulan
Telah mengenai lymph node
2-3 bulan selama 2 th pertama

PENCEGAHAN
Sunscreen SPF 15 wajah dan
kelopak mata bawah, dan
dioleskan tipis-tipis pada
kelopak mata atas dan dahi
Pakaian dan topi pelindung
Menghindari paparan sinar
matahari pk. 10.00-15.00 WIB
sore
Menurunkan 78%

Xeroderma Pigmentosa
Penyakit langka ini ditandai oleh
munculnya banyak bintik pada
daerah kulit yang terpajan sinar
matahari. Kemudian diikuti dengan
telangiektasis, bercak-bercak atrofik,
dan akhirnya pertumbuhan mirip kutil
yang dapat mengalami degenerasi
karsinoma.
Gx klinis:
Sakit
Fotofobia
Mata merah atau perdarahan
berulang
Iritasi dan sensasi benda asing
Epiphora
Kering mata
Keluarnya mukopurulen

Sarkoma

- Gx:

Kasus yang relatif jarang, dan


biasanya meluas ke anterior
tumor orbita.
Rhabdomyosarcoma palpebra
dan orbita.
Terapi: Kombinasi radioterapi
dan kemoterapi

- Ptosis
- Proptosis
- Swelling

Lokasi superonasal orbit


Melekat pada otot dan
terkadang menyebabkan
destruksi tulang-tulang
orbita

Pigmentasi variabel
(yaitu sebuah lesi dengan tingkat warna

Melanoma ganas

coklat, merah, putih, biru atau hitam gelap)


batas tidak tegas, ulserasi dan perdarahan.

Superficial spreading melanoma plaque with an irregular


outline and variable pigmentation
Nodular melanoma blue-black nodule surrounded by normal
skin
Melanoma arisin gfrom lentigo maligna (slowly expanding
pigmented macule in elderly Hutchinson freckle)

1. b. Tumor Eksternal
(Adneksa) dari
Tumor Jinak
Konjungtiva :
Kojungtiva
Tumor Ganas Konjungtiva
Nevus
Papiloma
Granuloma
Dermoid Tumor
Dermolipoma
Angioma
Lymphoma & lymphoid
hyperplasia

Karsinoma
Melanoma Maligna
Limfosarkoma

Tumor Konjungtiva

Nevus
Tumor jinak dengan struktur patologi yang sama
dengan nevus pada tempat lain.
Nevus konjungtiva, jarang menjadi ganas. Banyak
dibuang karena alasan jelek.

Papiloma
Letaknya paling banyak dekat limbus, karunkulus atau ditepian
palpebra.
Yang di karunkulus dan di tepian palpebra umumnya lunak dan
bertangkai, dengan permukaan tidak teratur
Sering kali rekuren setelah dibuang

Radang Granulomantosa
Biasanya timbul sekitar benda asing
Penyakit ini membentuk plak-plak meninggi atau
noduli di konj. palpebra

Tumor Dermoid
Tumor terdiri dari jaringan ikat yang
mengandung folikel rambut dan
kelenjar sebasea.
Pengobatan : Eksisi dan
Keratoplasti Lamelar.
Tumor jinak kongenital, biasanya
terjadi didaerah limbus.
Klinis : massa menonjol, batas
tegas, warna keputihputihan, letak
sebagian dikornea dan sebagian
di sklera.

Dermolipoma
Tumor kongenital dengan permukaan licin di kuadran
temporal atas konj bulbi di dekat cantus lateralis
Indikasi insisi jika pertumbuhannya bertambah dan jelek
secara kosmetik.

Limfoma Hiperplasia
limfoid
Lesi konjungtiva yang jarang dan menyerang dewasa tanpa
diawali penyakit sistemik atau terkadang berhubungan dengan
limfosarkoma sistemik
Tampilannya mirip krikil akibat folikel yang membesar.

Angioma

Hemangioma kapiler berbatas tegas, soliter atau berupa tu yg


lebih difus. Yang diserati hemangioma kavernosa, kapiler orbita
atau palpebra yang meluas.

Tumor Ganas Konjungtiva


a. Carcinoma
- sering
didaerah limbus,
pada fissura interpalpebra
sering mirip pterygium. Tumbuh
perlahan dan jarang metastasis
b. Melanoma Maligna

- jarang
- kalau terlokalisir
excisi lokal
- kalau berasal dari
choroid excenterasi
c. Lympho Sarcoma
lebih jarang daripada hiperplasia limfoid
jinak. Banyak juga yang mengenai orbita,
dan beberapa berhubungan dengan
limfoma sistemik.

TUMOR INTRAOKULAR
TRAKTUS UVEALIS

Tumor Traktus
ProliferasiUvealis
dari melanosit sel spindle di koroid

NEVUS

Proliferasi melanosit di superfisial stroma iris

Choroid Nevus

Berhubungab dengan penyakit sistemik

Diagnosis
Tumor Traktus Uvealis

HEMANGIOMA KOROID

Tomato ketchup

Tumor Traktus Uvealis

MEDULOEPITELIOMA KORPUS SILIARIS


Jarang terjadi

Tumor Traktus Uvealis

MELANOMA MALIGNA

Tumor Traktus Uvealis

METASTASIS KE KOROID

Terapi
Etio:
Bentuk
Pemeriksaan
Pasokan darah yang tinggi ke koroid
Fotopsia
Patofis
Gejala
Wanita
pelepasan
USG
Radioterapi
:
e.c. Ca
bila
retina
Mammae
tdkserosa
ada metastasis di tempat lain
Pria e.c.
Penurunan
Elevasi
Biopsi
Kemoterapi
jarum
koroid
Capenglihatan
Paru,
halus
yg pucat
genitouri, intestin

TUMOR INTRAOKULAR JINAK


PRIMER

Tumor Intraokular Jinak Primer

Angioma Retina

Tumor Intraokular Jinak Primer

HAMARTOMA ASTROSIFIK
Tdk memperlihatkan kecenderungan
Bersifat kongenital

Tumor ujung saraf optikus atau retina yg translusen hingga berwarna keputi
Dapat membesar

TUMOR INTRAOKULAR
GANAS PRIMER

Tumor

Diagnosis
Dapat
Karena

RETINOBLASTOMA

Additional exam
X Photo Ro
USG B scan
CT Scan
PA durante op
Lactic Dehidrogenase enzyme (LDH) in
humour aqeous paracintesa
(compared with level serum)
- Specific skin test for retinoblastoma
using crude
membrane extracts of retinoblastoma
cells
developed in tissue culture.
Tapping paracintesa for tumour cells
60
in
-

TUMOR ORBITA
Primer : Dari jaringan orbita
Sekunder : Dari ekstensi tumor sekitar
orbita atau metastase dari
lain organ

Tumor
Orbita
dapat
menyebabkan
penurunan visus bahkan kebutaan karena:
-

Tumor menekan saraf optik atau


vaskulernya
- Tumor mendorong pole posterior bola mata
sehingga bayangan jatuh di belakang bola
mata
(relatif hipermetrop)
Bola mata keluar, terjadi keratitis
eksposur,
ulkus kornea sampai perforasi.

Gejala utama Tumor Orbita ( retro bulber )


ialah Proptosis.
Proptosis ialah menonjolnya bola mata ke
depan.
Penyebab proptosis :
1. Tumor retro bulber
2. Keradangan ( selulitis )
3. Oftalmopati Graves
4. Fistula Arteri Vena ( Karotis Sinus
Kavernosus )

Pemeriksaan Orbita
Pengukuran Proptosis
- Penonjolan mata Normal : 12 20 mm, Beda
kedua mata 2 mm
- Patologis : Penonjolan > 20mm, Beda kedua
mata 3mm

Penatalaksanaan Tumor Orbita


Pengobatan berupa
1. PEMBEDAHAN
2. MEDIKAMENTOSA / SITOSTATIKA
3. PENYINARAN
Macam-macam cara pembedahan pada orbita
ialah Orbitotomi anterior, orbitotomi lateral,
orbitotomi kranial, eksenterasi orbita.

Hemangioma Kapiler
Sifat

: Tumor jinak

Hemangioma Kavernosa
Sifat

Sifat

Limfangioma

Rabdomiosarkoma
Epidemiologi : Sering pada anak-anak

Neurofibroma
Sifat

Glioma Saraf Optikus


Epidemiologi

Tumor Kelenjar Lakrimalis


Sifat

Limfoma
Jenis

Histiositosis

Merupakan proliferasi sel-sel Langerhans dengan granula sitopla

Tumor Metastasis

Tumor-tumor metastasis mencapai orbita melalui penyebaran hematogen, karena orb

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Anamnesis
Keluhan

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pemeriksaan Fisik

Jantung :

Pemeriksaan
Visus
Pinhole
Refraksi
Lapang pandang
Gerakan bola mata
supercilia
cilia

Mata kanan
5/60
Tetap
Tidak menyempit
Baik ke segala arah
dbn
Teratur, tidak ada sekret

Palpebra superior
Palpebra inferior
Lebar rima okuli

dbn

Superior
Inferior

Mata kiri
3/60
Tetap
Tidak menyempit
Baik ke segala arah
dbn
Teratur, tidak ada sekret
dbn
dbn
simetris

dbn
simetris
Konjungtiva palpebra
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi konjungtiva (-)

Injeksi konjungtiva (-)


Injeksi konjungtiva (-)

Konjungtiva bulbi

Kornea
Bilik mata depan
Iris
Bentuk
Refleks (langsung)
Refleks (tidak langsung)

Jaringan fibrovascular + dari kantus medial


hingga tepi limbus

Massa solid warna putih, tepi tidak rata, agak


berdungkul, tampak mendatar di konjungtiva
dekat limbus, diameter sekitar 0,3 cm, CVI
(+) dari limbus dan sekitar massa
Jaringan fibrovascular + dari kantus medial
hingga tepi limbus

Jernih
Kedalaman cukup
Warna coklat
Pupil
Regular, diameter 3 mm
(+)
(+)

Jernih
Kedalaman cukup
Warna coklat
Regular, diameter 3 mm
(+)
(+)

Kesan Normal/

Kesan Normal/

Tidak keruh

Tidak keruh

normal
15,5 mmHg
Tidak dilakukan

normal
23,1 mmHg
Tidak dilakukan

Lensa
TIO (palpasi)
TIO (tonometri)
Funduskopi

OD

OS

Key Word

Wanita
52 tahun
Kedua Mata kabur sejak 3 bulan yll
TD 230/130
Visus VOD 5/60 ph tetap VOS 3/60 ph tetap
TIO : TOD = 15,5 TOS = 23,1
Riwayat pemakaian Alletrol 1 bulan
Riwayat Hipertensi

Problem list

Assesment

Planning Diagnosis

Rencana terapi
Terapi medikamentosa:
Asam mefenamat 500mg 3x1
Amoxicillin 3x1
Betaksolol 2x1
Repitel 6x1
Losartan 50mg 2x1
Terapi pembedahan:
Pro Extirpasi tumor (wide excision) Modalitas terapi
selanjutnya sesuai hasil PA

Planning Monitoring
Pertumbukan tumor
Tekanan darah
TIO dengan pengukuran rutin tonometer schiotz

PEMBAHASAN

Rencana terapi
Terapi medikamentosa:
Asam mefenamat 500mg 3x1
Amoxicillin 3x1
Betaksolol 2x1
Repitel 6x1
Losartan 50mg 2x1
Terapi pembedahan:
Pro Extirpasi tumor (wide excision) Modalitas terapi
selanjutnya sesuai hasil PA

Planning Monitoring
Pertumbukan tumor
Tekanan darah
TIO dengan pengukuran rutin tonometer schiotz

All our dreams can come


true, if we have the courage
to pursue them.
Walt Disney

Anda mungkin juga menyukai