PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Jinak
A. Primer
Ganas
Jinak
TUMOR
B.
Sekunder
C. Metastase
Ganas
1. a. Tumor Eksternal
(Adneksa) dari
Tumor Jinak
Palpebra :
Palpebra
Tumor Ganas Palpebra
Nevus
Papiloma
Molluscum
Contagiosum
Xanthelesma
Hemangioma
Karsinoma
Karsinoma sel basal
Karsinoma sel
skuamosa
Karsinoma kelenjar
sebasea
Karsinoma xeroderma
pigmentosa
Sarkoma
Melanoma ganas
Nevus
Tumor jinak dengan
struktur patologi yang
sama dengan nevus
pada tempat lain.
Kongenital namun kurang
berpigmen saat lahir dan
makin membesar dan
gelap pada masa remaja.
Eksisi kosmetik
Papiloma
Ada 2: papiloma skuamosa & keratis seboroika
Terdiri atas bagian pusat fibrovaskular yang menembus epitel
permukaan dan memberikan tampilan papilomatosa.
Memiliki permukaan veruka dan sering berpigmen.
Moluscum Contangiosum
Gejala yang muncul berupa
benjolan, bulat, (papula)
pada kulit. Diameter kecil
1/16-3/16 inci (2-5 mm).
Ciri khas memiliki titik kecil
di atas benjolan.
Dapat menjadi merah dan
meradang
Tx: kuretase, kauter atau
eksisi
Xanthelasma
Suatu massa kekuning-kuningan
sedikit
lebih tinggi dari permukaaan
kulit.
Lokasi di kantus medialis.
Penyebab: endapan lipid dalam
jatingan histiosit pd lapisan
dermis disertai pengendapan
pigment Xanthochrome pada
palpebra
Pengobatan: eksisi atau kauter
HEMANGIOMA
Tumor vaskuler>>
Kapiler dan sel2 endotel yg
berproliferasi
Ukuran dan dalamnya sangat
bervariasi, superfisial berwarna
merah terang, dan ada yang
subkutan berwarna kebiru-biruan.
Pengobatan jika menghalangi
pupil: penyuntikan steroid intralesi
dapat memberi hasil cepat, jika
gagal eksisi parsial diindikasikan
Involusi spontan ditandai oleh
memucatnya warna di daerah
sentral, lesi menjadi kurang tegang
dan lebih mendatar. (>7 tahun)
Internal
Faktor Predisposisi
Gejala & Tanda
Tumbuh
Lambat
Nyeri
(-)
Epifora
(+)
Visus
Menurun
sampai
buta
(+)
Ulkus
Roden
Sifat
Tidak
metastasis
Diagnosis
Anamnesis
DIAGNOSIS BANDING
karsinoma epidermoid
melanoma maligna
adenokarsinoma kelenjar kelopak mata
17
tipe Morpheaform
18
tipe Berpigmen
Terapi
Terapi pilihan ialah pembedahan
Tumor yg masih terbatas di
kelopak mata eksisi luas
rekonstruksi
Tumor yg sudah berinvasi ke
jaringan sekitar eksenterasi
orbita
Tumor yg luas diterapi dgn
radiasi untuk mengecilkan
tumor dan mempermudah
rekonstruksi
PENYULIT
Endoftalmitis
Tumor mengadakan invasi ke dalam jaringan kelopak
mata sehingga terjadi kerusakan dan nekrosis. Kelopak
mata mengalami gangguan fungsi. Bila fungsi kelopak
mata atas terganggu, maka akan terjadi keratis
eksposur, kemudian ulkus kornea dan berakhir dengan
endoftalmitis.
Ekstensi ke jaringan sekitar
Tumor tumbuh invasive dan destruktif ke jaringan orbita,
sinus paranasalis, rongga hidung dan rongga tengkorak.
ETIOLOGI
Paparan sinar matahari kronis
Usia tua (60-70 th)
Orang muda dengan imunitas
(radioterapi, HIV)
Human papilloma virus pd
pasien HIV
Zat kimia (minyak, tar, asap
rokok, arsenik, parafin)
Dermatosis prekanker
Pria (75%) > wanita (25%)
DIAGNOSIS KLINIS
Pemeriksaan lain :
Hertel exophthalmometri
Palpasi lymphe node regional
Tes faal hepar
Analisa genetis untuk xeroderma
pigmentosum
Tes HIV
CTscan
Grade
Grade
Grade
Grade
1:
2:
3:
4:
HISTOPATOLOGI
Sarang-sarang sel masuk ke dermis
disertai reaksi inflamasi kronis
Keratinisasi pada well differentiated
Undifferentiated sitoplasma eosinofilik,
mutiara keratin, jembatan interseluler
STADIUM KLINIS
T0
T1
T2
T3
T4
lesi in situ
diameter < 2 cm
diameter 2-4 cm
diameter > 4 cm
invasif pada tulang dan otot
TERAPI
PEMBEDAHAN
Bedah eksisi dengan :
Tehnik Mohs
Vriescope
Diikuti dengan bedah rekonstruksi
RADIOTERAPI
Bila ada KI bedah atau menolak operasi
SCC lebih resisten dosis lebih
Kelemahan :
CRYOTERAPI
Kelebihan : biaya, nyaman, potensiasi
kataraktogenik , dapat diulang
Tidak dapat : tumor terfiksasi di
periosteum, pada canthus medialis,
diameter >10 mm, lesi tidak jelas
tepinya, lesi melebihi conjungtiva fornix
Nitrogen cair semprot dengan
melindungi bola mata
ES depigmentasi, bulu mata hilang,
hipertrofi scar, ektropion, epifora,
hiperplasia pseudoepitelomatous
KEMOTERAPI
Sebagai terapi tambahan untuk SCC
kelopak mata lanjut
Cisplatin, atau kombinasi dengan
doxorubicin, bleomycin, isotretinoin, interferon
FOLLOW UP
Curiga SCC kelopak mata
evaluasi 6-12 bulan
Telah mengenai lymph node
2-3 bulan selama 2 th pertama
PENCEGAHAN
Sunscreen SPF 15 wajah dan
kelopak mata bawah, dan
dioleskan tipis-tipis pada
kelopak mata atas dan dahi
Pakaian dan topi pelindung
Menghindari paparan sinar
matahari pk. 10.00-15.00 WIB
sore
Menurunkan 78%
Xeroderma Pigmentosa
Penyakit langka ini ditandai oleh
munculnya banyak bintik pada
daerah kulit yang terpajan sinar
matahari. Kemudian diikuti dengan
telangiektasis, bercak-bercak atrofik,
dan akhirnya pertumbuhan mirip kutil
yang dapat mengalami degenerasi
karsinoma.
Gx klinis:
Sakit
Fotofobia
Mata merah atau perdarahan
berulang
Iritasi dan sensasi benda asing
Epiphora
Kering mata
Keluarnya mukopurulen
Sarkoma
- Gx:
- Ptosis
- Proptosis
- Swelling
Pigmentasi variabel
(yaitu sebuah lesi dengan tingkat warna
Melanoma ganas
1. b. Tumor Eksternal
(Adneksa) dari
Tumor Jinak
Konjungtiva :
Kojungtiva
Tumor Ganas Konjungtiva
Nevus
Papiloma
Granuloma
Dermoid Tumor
Dermolipoma
Angioma
Lymphoma & lymphoid
hyperplasia
Karsinoma
Melanoma Maligna
Limfosarkoma
Tumor Konjungtiva
Nevus
Tumor jinak dengan struktur patologi yang sama
dengan nevus pada tempat lain.
Nevus konjungtiva, jarang menjadi ganas. Banyak
dibuang karena alasan jelek.
Papiloma
Letaknya paling banyak dekat limbus, karunkulus atau ditepian
palpebra.
Yang di karunkulus dan di tepian palpebra umumnya lunak dan
bertangkai, dengan permukaan tidak teratur
Sering kali rekuren setelah dibuang
Radang Granulomantosa
Biasanya timbul sekitar benda asing
Penyakit ini membentuk plak-plak meninggi atau
noduli di konj. palpebra
Tumor Dermoid
Tumor terdiri dari jaringan ikat yang
mengandung folikel rambut dan
kelenjar sebasea.
Pengobatan : Eksisi dan
Keratoplasti Lamelar.
Tumor jinak kongenital, biasanya
terjadi didaerah limbus.
Klinis : massa menonjol, batas
tegas, warna keputihputihan, letak
sebagian dikornea dan sebagian
di sklera.
Dermolipoma
Tumor kongenital dengan permukaan licin di kuadran
temporal atas konj bulbi di dekat cantus lateralis
Indikasi insisi jika pertumbuhannya bertambah dan jelek
secara kosmetik.
Limfoma Hiperplasia
limfoid
Lesi konjungtiva yang jarang dan menyerang dewasa tanpa
diawali penyakit sistemik atau terkadang berhubungan dengan
limfosarkoma sistemik
Tampilannya mirip krikil akibat folikel yang membesar.
Angioma
- jarang
- kalau terlokalisir
excisi lokal
- kalau berasal dari
choroid excenterasi
c. Lympho Sarcoma
lebih jarang daripada hiperplasia limfoid
jinak. Banyak juga yang mengenai orbita,
dan beberapa berhubungan dengan
limfoma sistemik.
TUMOR INTRAOKULAR
TRAKTUS UVEALIS
Tumor Traktus
ProliferasiUvealis
dari melanosit sel spindle di koroid
NEVUS
Choroid Nevus
Diagnosis
Tumor Traktus Uvealis
HEMANGIOMA KOROID
Tomato ketchup
MELANOMA MALIGNA
METASTASIS KE KOROID
Terapi
Etio:
Bentuk
Pemeriksaan
Pasokan darah yang tinggi ke koroid
Fotopsia
Patofis
Gejala
Wanita
pelepasan
USG
Radioterapi
:
e.c. Ca
bila
retina
Mammae
tdkserosa
ada metastasis di tempat lain
Pria e.c.
Penurunan
Elevasi
Biopsi
Kemoterapi
jarum
koroid
Capenglihatan
Paru,
halus
yg pucat
genitouri, intestin
Angioma Retina
HAMARTOMA ASTROSIFIK
Tdk memperlihatkan kecenderungan
Bersifat kongenital
Tumor ujung saraf optikus atau retina yg translusen hingga berwarna keputi
Dapat membesar
TUMOR INTRAOKULAR
GANAS PRIMER
Tumor
Diagnosis
Dapat
Karena
RETINOBLASTOMA
Additional exam
X Photo Ro
USG B scan
CT Scan
PA durante op
Lactic Dehidrogenase enzyme (LDH) in
humour aqeous paracintesa
(compared with level serum)
- Specific skin test for retinoblastoma
using crude
membrane extracts of retinoblastoma
cells
developed in tissue culture.
Tapping paracintesa for tumour cells
60
in
-
TUMOR ORBITA
Primer : Dari jaringan orbita
Sekunder : Dari ekstensi tumor sekitar
orbita atau metastase dari
lain organ
Tumor
Orbita
dapat
menyebabkan
penurunan visus bahkan kebutaan karena:
-
Pemeriksaan Orbita
Pengukuran Proptosis
- Penonjolan mata Normal : 12 20 mm, Beda
kedua mata 2 mm
- Patologis : Penonjolan > 20mm, Beda kedua
mata 3mm
Hemangioma Kapiler
Sifat
: Tumor jinak
Hemangioma Kavernosa
Sifat
Sifat
Limfangioma
Rabdomiosarkoma
Epidemiologi : Sering pada anak-anak
Neurofibroma
Sifat
Limfoma
Jenis
Histiositosis
Tumor Metastasis
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Anamnesis
Keluhan
Pemeriksaan Fisik
Jantung :
Pemeriksaan
Visus
Pinhole
Refraksi
Lapang pandang
Gerakan bola mata
supercilia
cilia
Mata kanan
5/60
Tetap
Tidak menyempit
Baik ke segala arah
dbn
Teratur, tidak ada sekret
Palpebra superior
Palpebra inferior
Lebar rima okuli
dbn
Superior
Inferior
Mata kiri
3/60
Tetap
Tidak menyempit
Baik ke segala arah
dbn
Teratur, tidak ada sekret
dbn
dbn
simetris
dbn
simetris
Konjungtiva palpebra
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Konjungtiva bulbi
Kornea
Bilik mata depan
Iris
Bentuk
Refleks (langsung)
Refleks (tidak langsung)
Jernih
Kedalaman cukup
Warna coklat
Pupil
Regular, diameter 3 mm
(+)
(+)
Jernih
Kedalaman cukup
Warna coklat
Regular, diameter 3 mm
(+)
(+)
Kesan Normal/
Kesan Normal/
Tidak keruh
Tidak keruh
normal
15,5 mmHg
Tidak dilakukan
normal
23,1 mmHg
Tidak dilakukan
Lensa
TIO (palpasi)
TIO (tonometri)
Funduskopi
OD
OS
Key Word
Wanita
52 tahun
Kedua Mata kabur sejak 3 bulan yll
TD 230/130
Visus VOD 5/60 ph tetap VOS 3/60 ph tetap
TIO : TOD = 15,5 TOS = 23,1
Riwayat pemakaian Alletrol 1 bulan
Riwayat Hipertensi
Problem list
Assesment
Planning Diagnosis
Rencana terapi
Terapi medikamentosa:
Asam mefenamat 500mg 3x1
Amoxicillin 3x1
Betaksolol 2x1
Repitel 6x1
Losartan 50mg 2x1
Terapi pembedahan:
Pro Extirpasi tumor (wide excision) Modalitas terapi
selanjutnya sesuai hasil PA
Planning Monitoring
Pertumbukan tumor
Tekanan darah
TIO dengan pengukuran rutin tonometer schiotz
PEMBAHASAN
Rencana terapi
Terapi medikamentosa:
Asam mefenamat 500mg 3x1
Amoxicillin 3x1
Betaksolol 2x1
Repitel 6x1
Losartan 50mg 2x1
Terapi pembedahan:
Pro Extirpasi tumor (wide excision) Modalitas terapi
selanjutnya sesuai hasil PA
Planning Monitoring
Pertumbukan tumor
Tekanan darah
TIO dengan pengukuran rutin tonometer schiotz