Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KASUS

TINEA KAPITIS
Yuliazra
61111064
Preseptor:
dr. Riska Afrianty, M.Ked (DV), Sp.DV
dr. Filiandini Prasanti, Sp.KK
SMF PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
2016

PENDAHULUAN
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang
mengandung zat tanduk, misalnya statum korneum
pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan
golongan jamur dermatofita.
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tinea kapitis
adalah higienitas yang buruk, kepadatan penduduk dan
status sosial ekonomi yang rendah.3-5 Di negara-negara
maju, Trichophyton tonsurans merupakan penyebab
paling umum, sedangkan di negara-negara berkembang
penyebab paling umum adalah Microsporum canis.5

TINJAUAN
PUSTAKA

DEFINISI
Tinea kapitis adalah suatu infeksi pada kulit
kepala dan rambut yang disebabkan oleh spesies
dermatofita.
Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik,
kemerah-merahan, alopesia, dan kadang terjadi
gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut
kerion.
Dermatofita merupakan golongan jamur yang
menyebabkan dermatifitosis yang mempunyai
sifat mencerna keratin.1

EPIDEMOLOGI

CARA PENULARAN

ETIOLOGI
Meradang

Tidak meradang

Black Dot

Favus

M.audouinii

M.audouinii

T.tonsurans

M.gypseum

M.canis

M.canis

T.violaceum

T.schonleinii

M.gypseum

M.ferrugineum

M.nanum

T.tonsurans

T.mentagrophytes
T.scholeinii
T.tonsurans
T.verrucosum

T.violaceum

KLASIFIKASI
Infeksi Ektrothrix

Invasi terjadi pada batang


rambut luar.
Hifa fragmen ke
arthroconidia ,
menyebabkan kerusakan
kutikula.
Infeksi ini disebabkan oleh
Microsporum spp. (M.
audouinii dan M. canis)

Infeksi Eksothrix

Infeksi terjadi di dalam


batang rambut tanpa
kerusakan kutikula.
Arthroconidia ditemukan
dalam batang rambut.
Infeksi ini disebabkan oleh
Trichophyton spp.
(T.tonsurans di Amerika
Utara , T. violaceum di
Eropa , Asia, sebagian
Afrika).
Black dot, kerion, favus

PATOGENESIS

GAMBARAN KLINIK

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Seboroik
Dermatitis Atopi
Psoriasis
Alopesia Areata
Pseudopelade Brocq

MEDIKASI
TOPIKAL
Tidak dianjurkan untuk terapi tunggal dalam pengobatan tinea
kapitis
Selenium sulfida, shampo ketokonazol dan shampo povidone
iodine
misalnya asam salisilat 2-4%, asam benzoat 6-12%, sulfur 4-6%,
vioform 3%, asam undesilenat 2-5% dan zat warna (hijau brilian
1% dalam cat Castellani)
Obat-obat derivat imidazol 1-2% dalam krim atau larutan dapat
menyembuhkan, demikian pula ketokonazol krim atau larutan 2%

SISTEMIK
Griseofulvin
Dosis 10-25 mg/kgBB/hari selama 6-12 minggu

Terbinafin
62,5 mg- 250 mg/hari tergantung BB selama 2-3
minggu

Golongan azole
Itrakonazol 3-5mg/kgBB/hari selama 4-6 minggu
Ketokonazol 200 mg/hari selama 10hari-2 minggu
Flukonazol 1,5-6 mg/kgBB

KOMPLIKASI
Alopesia sikatrik permanen
Infeksi berulang

Prognosis
Jika pengobatan telah lengkap dan penyembuahn
telah tercapai, prognosis umumnya baik.

LAPORAN
KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama
: An. T
Usia
: 10 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan
:Alamat
: Kavling Seroja, Batu Aji
Agama
: Kristen
Suku
: Batak
Tanggal pemeriksaan : 8 September 2016

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Gatal pada kulit kepala sejak 4 bulan yang lalu
Keluhan Tambahan:
Gatal pada kulit kepala sejak 4 bulan yang lalu
disertai rambut yang mudah rontok.

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien datang ke poliklinik penyakit kulit dan
kelamin RSUD Embung Fatimah dengan
keluhan gatal pada kulit kepala disertai rambut
yang mudah rontok sejak 4 bulan yang lalu.
Awalnya hanya berupa bintik-bintik merah yang
merupai jerawat disertai gatal. Karena rasa gatal
tersebut pasien sering menggaruk kulit kepala.

Semakin lama gatal semakin meluas dan muncul


bercak kecoklatan dan sisik di kulit kepala.
Pasien sudah berobat ke klinik oleh dokter
diberikan obat minum dan shampo yang ibu
pasien tidak ingat namanya. Obat rutin
dikonsumsi, shampo baru digunakan 3 kali dan
ibu pasien mengatakan gatal berkurang, namun
rambut pasien masih rontok. Pasien memiliki
hewan peliharaan anjing.

Riwayat Penyakit Terdahulu:


Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti
ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
keluhan yang sama dengan pasien.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata
Keadaan Umun
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Gizi
: Kurang
Hygiene
: Kurang
Suhu badan
: Tidak diperiksa
Nadi
: 90x/menit
Tekanan Darah
: Tidak diperiksa
Pernafasan
: 22x/ menit

Status Dermatologikus
Lokalisasi : Regional, capitis
Distribusi : Soliter
Bentuk
: Sirsinar
Susunan : Polisiklik
Batas
: Tegas
Efloresensi:Tampak makula hiperpigmentasi ukuran
plakat dengan skuama halus diatasnya dan tampak
daerah alopesia di sekitar lesi dengan rambut yang
mudah tercabut disekitarnya.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
MIKOLOGIK
Pulasan jamur dengan KOH 10% pada kerokan
kulit kepala dan belakang telinga.
Hasil: Tidak ditemukan hifa dan spora

RESUME
Pasien datang ke poliklinik penyakit kulit dan
kelamin RSUD Embung Fatimah dengan keluhan
gatal pada kulit kepala disertai rambut yang
mudah rontok sejak 4 bulan yang lalu yang
awalnya hanya berupa bintik-bintik merah yang
merupai jerawat disertai gatal. Gatal semakin
meluas dan muncul bercak kecoklatan dan sisik
di kulit kepala. Pasien sudah berobat ke klinik,
gatal berkurang namun rambut pasien masih
rontok.

Di tempat tinggal pasien memiliki hewan


peliharaan anjing. Status dermatologikus
tampak makula hiperpigmentasi ukuran plakat
dengan skuama halus diatasnya, soliter, bentuk
sirsinar, polisiklik, batas tegas, dengan daerah
alopesia dan rambut yang mudah dicabut
disekitar lesi. Pada hasil kerokan kulit tidak
ditemukan hifa dan spora.

Diagnosis Banding:
Tinea capitis
Dermatitis seboroik
Alopesia areata

Diagnosis Sementara:
Tinea Capitis

Penatalaksanaan:
UMUM
Edukasi tentang penyakit tinea
kapitis
Menjaga kebersihan tubuh dan
pakaian
Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan hewan
Menjalani pengobatan sesuai
petunjuk dokter

KHUSUS
Topikal
Anti jamur: Ketokonazole 2% krim
Dosis: 2 kali sehari
Anti jamur: Ketokonazole 2%
shampo
Dosis: 2-3 kali seminggu
Sistemik
Anti jamur sistemik: Griseofulvin
tablet 250mg
Dosis: 1 kali sehari

Pemeriksaan Anjuran:
Pembiakan (kultur)
Woods Lamp

Prognosis
Quo Ad Vitam
: Bonam
Quo Ad Functionam : Bonam
Quo Ad Sanationam : Bonam

PEMBAHASAN
KASUS

TEORI

Usia: 10 tahun

Sering muncul pada anak- anak usia


antara 3 sampai 14 tahun.

Higienitas, lingkungan rumah


terdapat hewan peliharaan
BB 19kg : Gizi kurang

Sering terjadi di daerah pedesaan dan


tranmisi meningkat dengan
higienitas yang buruk, kepadatan
penduduk dan status sosial ekonomi
yang rendah
Mekanisme ini dapat dipengaruhi
oleh faktor umum seperti gizi,
keadaanhormonal, usia, dan faktor
khusus seperti penghalang mekanik
dari kulit dan mukosa,sekresi
permukaan, dan respons radang.12

KASUS

TEORI

Gatal sejak 4 bulan yang lalu.


Lesi bermula dari papul eritematosa
Awalnya berupa bintik-bintik merah
yang kecil disekitar rambut,
merupai jerawat. Karena rasa gatal
kemudian papul akan melebar dan
tersebut pasien sering menggaruk
membentuk bercak yang menjadi
kulit kepala.
pucat atau coklat dan bersisik
Semakin meluas, muncul bercak
mengelilingi batang rambut dan
kecoklatan dan sisik di kulit kepala
akhirnya menyebar secara sentrifugal
dan pada area yang gatal
yang melibatkan folikel rambut
Rambut makin rapuh, mudah rontok. disekitarnya.
Keluhan penderita adalah rasa gatal,
warna rambut menjadi abu-abu dan
tidak berkilau. Rambut mudah patah
dan terlepas dari akarnya sehingga
mudah dicabut dengan pinset tanpa
rasa nyeri yag menyebabkan alopesia
setempat

KASUS

ANALISA

Hasil pemeriksaan dengan KOH 10%


dengan hasil tidak didapatkan hifa
dan spora pada kerokan kulit.

Hal ini memungkinkan terjadi karena


terapi yang telah dijalani sebelumnya
berupa obat minum dan shampo yang
diberikan dokter.

Pasien sudah mendapatkan terapi


dari klinik sebelumnya, namun ibu
pasien lupa nama obat

Tinea Kapitis

Dermatitis Seboroik

Alopesia Areata

Definisi

Infeksi kulit kepala


dan rambut yang
disebabkan oleh
spesies dermatofita.
Kelainan ini dapat
ditandai dengan.

lesi terdapat pada daerah


yang mengandung banyak
kelenjar sebasea

kelainan rambut yang


ditandai dengan daerah pada
kulit tempat rambut
menghilang secara komplit
dan cepat, dapat mengenai
rambut kepala, alis, bulu
mata dengan penyebab yang
tidak diketahui

Etiologi

Dermatofita

Belum diketahui
Pytosporum ovale yg
berlebihan

Tidak ketahui

Efloresensi

papul eritematosa yang


kecil disekitar rambut,
melebar dan membentuk
bercak yang menjadi
pucat atau coklat dan
bersisik mengelilingi
batang rambut ,
menyebar secara
sentrifugal yang
melibatkan folikel rambut
disekitarnya.. Rambut
mudah patah dan terlepas
dari akarnya : alopesia
setempat

gatal hebat dengan


makula eritema ditutupi
papul-papul berbatas
tidak tegas dan skuama
halus putih berminyak,
kadang ditemukan erosi
dengan krusta
kekuningan

Meluas secara cepat.


Bercak bulat atau oval
yang tidak lagi berambut,
kulit mengkilat, pada tepi
bercak rambut yang
putus-putus.
(exclamation mark hair).
Jika rambut dicabut
tampak folikel rambut
yang atrofi

TINEA KAPITIS

DERMATITIS
SEBOROIK

ALOPESIA AREATA

TEORI

KASUS

Griesofulvin tablet 250 mg 1 kali


sehari

Hal ini sesuai dengan teori yang


menyatakan bahwa terapi tinea kapitis
yang disetujui oleh FDA adalah
griseofulvin dengan dosis 10-25
mg/kgBB/hari.

Terapi lainnya yang diberikan adalah


ketokonazol 2% shampoo dan krim

Hal ini sesuai dengan teori, bahwa


ketokonazol topikal boleh diberikan
sebagai ajuvan

PROGNOSIS
KASUS
Bukan bentuk kerion sehingga
kemungkinan komplikasi alopesia
sikatrik permanen <<

TEORI
Prognosis akan baik jika pengobatan
tuntas dan edukasi tentang personal
hygiene dan lingkungan, keteraturan
dalam pengobatan, konsumsi
makanan bergizi untuk meningkatkan
daya tahan tubuh dilaksanakan
dengan baik oleh pasien sehingga
tidak terjadi kekambuhan

DAFTAR PUSTAKA

Unandar Budimulja. Mikosis: dalam Prof.Dr. dr. Adhi Djuanda, dkk Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Jakarta : FKUI.
2008; p.92-99
E.M Higgins, dkk. Guideline for The Management of Tinea Capitis.British Journal of Dermatology. 2000; 143:53-58
Shannon Verma, Michael P. Hefferman. Superficial Fungal infection: Dermatophytosis, Onychomycosis, Tinea Nigra,
Piedra. Dalam Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, dkk. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine 7th ed. Volume 1 & 2. New York Mc Graw Hill, 2008 : p 1807-1813
Health Protection Agency. Tinea Capitis in The United Kingdom: A report on its diagnosis, management and prevention. London :
Health Protection Agency, March 2007
N Rebollo, dkk. Tinea Capitis. Review Article. Actas Dermosifiliogr. 2008;99:91-1006
Maha A, Dayel, Iqbal Bukhari. Tinea Capitis. The Gulf Journal of Dermatology and Venereology.Vol.1. No.1. 2004
Robin Graham-Brown, Tony Burns. Dermatologi. Edisi 8. Jakarta : Erlangga. 2005; p. 35
Siregar S. Penyakit Kulit Jamur. Edisi 2. Jakarta : EGC.2004;p.13
Klaus Wolff, Richard Allen Johnson, dkk. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Cinival Dermatology 5th ed.New York Mc Graw
Hill. 2007
Brendan P. Kelly. Superficial Fungal Infections : Pediatrics in Review. American Academy of Pediatrics. 2012;33;e22
Paller A.S., Mancini A.J. Hurwitz Clinical Pediatric Dermatology. 3 rd ed. Philadelphia. Elvisier Saunders. 2006
Cholis, M., Imunologi Dermatifitosis Superfisialis. Dalam: Dermatofitosis Superfisialis. Balai Penerbit FKUI: Jakarta. 2004
Brent D. Michaels, DO and James Q. Del Rosso. Tinea Capitis in Infant: Recognition, Evaluation, and Management Suggestions.
The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology. J Clin Aesthet Dermatol. 2012

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Porto Ab Inkomplit
    Porto Ab Inkomplit
    Dokumen11 halaman
    Porto Ab Inkomplit
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Trauma Tajam
    Trauma Tajam
    Dokumen24 halaman
    Trauma Tajam
    Yunita Elfia
    Belum ada peringkat
  • Porto Pneumonia
    Porto Pneumonia
    Dokumen12 halaman
    Porto Pneumonia
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen30 halaman
    Refer at
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen30 halaman
    Refer at
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Koklea Implant
    Koklea Implant
    Dokumen7 halaman
    Koklea Implant
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen27 halaman
    Presentation 1
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Cover Dan Kata PNGNTR
    Cover Dan Kata PNGNTR
    Dokumen3 halaman
    Cover Dan Kata PNGNTR
    Oksayana Lutta
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Koklea Implant
    Koklea Implant
    Dokumen18 halaman
    Koklea Implant
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Case Report Infark Cerebri
    Case Report Infark Cerebri
    Dokumen19 halaman
    Case Report Infark Cerebri
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI IMPLAN KOKLEA MENGGUNAKAN POLI RESORBABLE
    OPTIMASI IMPLAN KOKLEA MENGGUNAKAN POLI RESORBABLE
    Dokumen19 halaman
    OPTIMASI IMPLAN KOKLEA MENGGUNAKAN POLI RESORBABLE
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Anestesi Obesitas
    Anestesi Obesitas
    Dokumen14 halaman
    Anestesi Obesitas
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Bab V Asi Sambau
    Bab V Asi Sambau
    Dokumen4 halaman
    Bab V Asi Sambau
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Koklea Implant
    Koklea Implant
    Dokumen18 halaman
    Koklea Implant
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Referat Tinea Kapitis
    Referat Tinea Kapitis
    Dokumen21 halaman
    Referat Tinea Kapitis
    Lia Khanifa
    100% (4)
  • Cover Journal Reading
    Cover Journal Reading
    Dokumen1 halaman
    Cover Journal Reading
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi Obesity
    Referat Anestesi Obesity
    Dokumen18 halaman
    Referat Anestesi Obesity
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • ASI_ISPA
    ASI_ISPA
    Dokumen5 halaman
    ASI_ISPA
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • TINEA KAPITIS
    TINEA KAPITIS
    Dokumen18 halaman
    TINEA KAPITIS
    wenny kawa
    Belum ada peringkat
  • Case T Kapitis Rara
    Case T Kapitis Rara
    Dokumen28 halaman
    Case T Kapitis Rara
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • ASI_ISPA
    ASI_ISPA
    Dokumen5 halaman
    ASI_ISPA
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Asi
    Bab Iv Asi
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv Asi
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen6 halaman
    Bab Vi
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujua1
    Lembar Persetujua1
    Dokumen12 halaman
    Lembar Persetujua1
    RizkaRamadani
    Belum ada peringkat