Anda di halaman 1dari 19

Pemipaan, Sanitasi, dan

Pengelolaan Limbah

Kelompok 4
Ratri Milawati
Elis Krisdiana
Catur Bagus

SISTEM PEMIPAAN PADA BANGUNAN TINGGI

Instalasi pipa pada


digunakan untuk

bangunan

tinggi

1.

air bersih (panas dan dingin).

2.

Air es untuk keperluan tata udara,

3.

Air untuk keperluan pencegahan


penanggulangan bahaya kebakaran,

4.

pembuangan air kotor, air buangan, air


hujan, dan air limbah.

5.

jaringan pipa untuk ventilasi dan saluran


gas, dan di rumah sakit terdapat pula
saluran oksigen.

dan

Sistem Horizontal
adalah suatu system pemipaan yang banyak
digunakan untuk mengalirka kebutuhan air pada suatu
kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal yang
tidak bertingkat
a. Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir
Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang
lebih efesien, dan kerugiannnya adalah daya pancar
pada titik kran air tidak sama, semakin jauh semakin
kecil daya pancarnya.
b. Pemipaan yang melingkar/membentuk ring
Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang
banyak, padahal kekuatan daya pancar air kesemua
titik-titik akan menghasilkan air yang sama

4.2. Sestim Vertikal


Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan system vertical
banyak digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinngi.
Cara pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu
pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan
kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut.
Kemudian air dialirkan dengan menggunakan pompa untuk
langsung ke titik-titik kran yang diperlukan. Sistem ini lebih
menguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi sering mengalami
kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa mengalami
pemadaman.
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada tangki
di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempattempat yang memerlukan, dengan menggunakan system
gravitasi/diturunkan secara lansung.

Jenis Pipa
Jenis pipa yang digunakan juga
beragam jenisnya:
1. air

bersih dialirkan melalui pipa


besi (steel pipe atau black pipe),

2. pipa

galvanis,

3. pipa

Poly Vinyl Chlorode (PVC)

4. pipa

tembaga.

JARINGAN PIPA AIR BERSIH


Untuk
memasok
kebutuhan air bersih
pada
bangunan
tinggi,
biasanya
digunakan
pompa
agar
air
dapat
disalurkan ke tempat
yang letaknya jauh
dari
permukaan
tanah
dan
jika
bangunannya sangat
tinggi, maka jaringan
pemipaan dibagi atas
beberapa zona.

JARINGAN PIPA AIR KOTOR DAN PIPA AIR


VENTILASI
Untuk menghindari masuknya udara yang baunya tak sedap,
maka pada saluran pembuangan dipasang perangkap udara,
berupa genangan air tertahan akibat adanya sekat
perangkap (menggunakan konsep pipa bejana
berhubungan). Perangkap udara dapat berbentuk pipa,
tabung
bak kontrol
leher angsa
Perangkap udara ini juga dapat mencegah masuknya binatang
kecil ke dalam ruangan pipa.
Untuk pipa air kotor yang mengandung lemak perlu
digunakan perangkap minyak untuk memudahkan perbaikan
pipa jika terjadi sumbatan maka disediakan lubang kontrol
untuk pembersihan, yang dapat ditempatkan pada lantai.

PERALATAN PENGOLAH AIR LIMBAH


Pada dasarnya pengelolaan limbah terjadi dalam 2
proses, yaitu
1.

Proses

Mekanik,

2.

Proses Biologi/Kimia, berupa proses aktivitas

berupa
pemisahan, dan pengendapan,

penyaringan,

bakteri yang memanfaatkan 02 dari udara dan


proses netralisasi cairan dengan asam atau
memasukan bahan kimia untuk oksidasi, seperti
aerasi dengan menggunakan molekul o2, proses
pengelolaan endapan aktif
dan pemusnahan
kuman dengan menggunakan kaporit.

PENGOLAHAN DAN PENANGANAN


LIMBAH
Penanganan limbah yang baik akan
menjamin kenyamanan bagi semua
orang. Dipandang dari sudut sanitasi,
penanganan limbah yang baik akan :
1.

Menjamin tempat tinggal / tempat


kerja yang bersih

2.

Mencegah timbulnya pencemaran


lingkungan

3.

Mencegah berkembangbiaknya hama


penyakit dan vektor penyakit

Usaha Untuk Mengurangi Dan


Menanggulangi Pencemaran Lingkungan

-Pengendalian non teknis, yaitu suatu usaha


untuk mengurangi pencemaran lingkungan
dengan cara menciptakan peraturan perundangundangan yang dapat merencanakan, mengatur,
mengawasi segala bentuk kegiatan industrii.
-Pengendalian teknis, yaitu suatu usaha untuk
mengurangi pencemaran lingkungan dengan caracara yang berkaitan dengan proses produksi.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah : 1.

Mengutamakan keselamatan manusia

2.

Teknologinya harus sudah dikuasai dengan


baik

3.

Secara teknis dan ekonomis dapat


dipertanggung jawabkan.

PENANGANAN LIMBAH PADAT


Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, rumah
tangga, rumah sakit, hotel, pusat perdagangan/restoran
maupun pertanian/peternakan. Penanganan limbah
padat melalui beberapa tahapan, yaitu :
1.

Penampungan dalam bak sampah

2.

Pengumpulan sampah

3.

Pengangkutan

4.

Pembuangan di TPA.

Metode Penanganan Limbah Organik


Padat :

Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi


kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk melalui
proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos
adalah sampah kering maupun hijau dari sisa tanaman,
sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan makanan dll.
Dalam proses pembuatan kompos ini bahan baku akan
mengalami dekomposisi / penguraian oleh
mikroorganisme.

Gas Bio, yaitu pengubahan sampah organik yang berasal


dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas
yang dapat berfungsi sebagai bahan bakar alternatif

Makanan ternak ( Hog Feeding ), adalah pengolahan


sampah organik menjadi makanan ternak. Agar sampah
organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus
dipilih dan dibersihkan terlebih dulu agar tidak tercampur
dengan sampah yang mengandung logam berat atau
bahan-bahan yang membahayakan kesehatan ternak.

Penanganan Limbah Anorganik Padat


1. Empat R
Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran. Reduce yaitu usaha
mengurangi pencemaran lingkungan. Recycle yaitu usaha
mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang
sampah. Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan
dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barangbarang yang seharusnya sudah dibuang.
2. Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah
secara terkendali pada suhu tinggi. Insenerator efisien karena
sanggup mengurangi volume sampah hingga 80 %. Kekurangan alat
ini adalah mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah logam.
3. Penghancuran sampah (pulverisation), adalah proses pengolahan
sampah anorganik padat dengan cara menghancurkannya di dalam
mobil sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah
sehingga sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang
dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau
letaknya rendah.

4. Sanitary Landfill, adalah metode penanganan limbah


padat dengan cara membuangnya pada area tertentu. Ada 3
metode sanitary landfill, yaitu :

Metode galian parit (trenc method), sampah dibuang ke


dalam galian parit yang memanjang. Tanah bekas galian
digunakan untuk menutup parit. Sampah yang ditimbun
dipadatkan dan diratakan. Setelah parit penuh, dibuatlah
parit baru di sebelah parit yang telah penuh tersebut.

Metode area, sampah dibuang di atas tanah yang rendah,


rawa, atau lereng kemudian ditutupi dengan tanah yang
diperoleh ditempat itu.

Metode ramp, merupakan gabungan dari metode galian


parit dan metode area. Pada area yang rendah, tanah
digali lalu sampah ditimbun tanah setiap hari dengan
ketebalan 15 cm, setelah stabil lokasi tesebut diratakan
dan digunakan sebagai jalur hijau (pertamanan),
lapangan olah raga, tempat rekreasi dll.

5. Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu proses


pengolahan sampah dengan cara mengepres sampah tesebut
menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak
tempat.

Anda mungkin juga menyukai