Ruang fisik
diisi oleh
penyu
(volume
tubuh
penyu)
[space]
Rumah Pohon
Rumah di Sungai
Palmerstons Follies
in-group; out-group
Perlindungan budaya [cultural shelter]
Faktor utk bertahan hidup [survival]
[...]human language manifest itself
primarily in speech as distinct languages,
each of which is geographically determined
as factor of place, language can sharply
distinguish between insider and outsider
[...](Roberts 2008)
Objek
kajian
[bahasa]
Linguistik terapan:
Teori penerjemahan, Pengajaran
Bahasa, Fonetik medikal, Fonetik
Forensik, dll
Fonetik,
fonologi,
morfologi,
sintaksis
simantik
*Language as Social
Semiotics (Halliday)
Mikro:
Bahasa
*Critical Discourse
Analisis (Fairclough)
Kogni
pembeda/pembatas
tif
ruang perlindungan budaya
Identitas: Definisi
KBBI: ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang; jatidiri.
Kata kunci: - difference perbedaan dan sameness
kesamaan keserupaan
De Saussure: diffrence makna pembeda pada
fonem
Identitas terbentuk dalam oposisi biner
Identitas terbentuk dalam jejaring oposisi
The difference or character that marks off an
individual from the rest of the kind, selfhood
The sameness some individuals share to make up the
same kind or universal.
Empat Pendekatan
Interaksional
ttg
Identitas
Ada empat pandangan tentang identitas (de
Fina et al. 2006: 2-5). identitas bukan
sebagai produk, tetapi sebagai proses
sosial.
Konstruksionisme Sosial
Pandangan konstruksionisme sosial proses
interaksi sosial nyata dan spesifik interaksi
kewacanaan.
Contoh 1: klaim lagu Rasa Sayange sebagai milik
Malaysia, kita protes masyarakat menyatakan
identitasnya dalam suatu proses interaksi budaya dan
politik antara Indonesia dan Malaysia. Padahal, ketika
tidak terjadi klaim, kita diam saja, identitas tidak
dipersoalkan.
Contoh 2: dalam interaksi kebahasaan perbedaan
bahasa atau dialek membangun perbedaan identitas
pada penutur [Indonesia-Malaysia; dialek Jawa SoloBanyumas; Dialek bhs Indonesia Jawa-Medan]
Identitas Plural
Saat seorang aktivis perempuan
berdialog tentang emansipasi
perempuan, ia menggolongkan
dirinya sebagai perempuan
yang berdikotomi dengan lakilaki. Ketika ia harus berbicara
di DPR, sebagai anggota fraksi
suatu partai, dapat saja ia
melupakan perempuannya dan
mengidentifikasikan dirinya
Ungkapan Indeksikal
Ruang
Demogra
fis
Bhs
B
Bhs
A
Bhs
C
Bhs
C
Identitas >
dlm ruang
kognitif
Bhs A
Bhs
C
Bhs B
Identitas >
dlm ruang
kognitif
Bhs A
Bhs B
Identitas >
dlm ruang
kognitif
Dwibaha
Kesimpulan 1
Bahasa tidak hidup sendirian. Hidup
bersama bahasa (-bahasa) lain ekologi
bahasa
Bahasa membentuk ruang bagi penuturnya:
demografis/geografis dan kognitif.
Bahasa dan ruang membentuk identitas
penuturnya.
Bahasa merupakan wahana bagi
kebudayaan yang melatarinya dan
mendukung identitas penuturnya.
Kesimpulan 2
Bahasa tidak lagi memiliki fungsi komunikasi saat penuturnya
habis [vernakular] punah(Crystal 2000).
Bahasa masih bertahan dalam fungsi : referensi kultural dan
religius [mitis].
Kebertahanan fungsi referensi kultural dan religius [mitis] dapat
mempertahankan vitalitas kebudayaannya.
Kebertahanan itu juga masih dapat mempertahankan
identitasnya.
Namun, fungsi vernakular memang merupakan faktor penting
dalam memperkuat identitas kreol
Kebertahanan bahasa dan kebudayaan tergantung pada:
kebanggaan dan kesetiaan bahasa.
Kebanggaan dan kesetiaan bahasa dipengaruhi oleh faktor luar
bahasa (bahasa saingan, ekonomi, politik, emansipasi sosial.)
Ruang Bahasa
[Demografis/Geografis dan Kognitif]
Ruang bahasa ruang
fisik/demografis/Geografis yang diisi oleh
pemakai bahasa tertentu
Ruang bahasa kognitif
ruang bahasa yang terdapat dalam
pikiran seseorang saat dlm ruang
demografis atau geografis
bhs
lain
Bhs A
Bhs B
Ruang
demografis/geog
rafis Bhs C
Jamaika I am a creol
Haiti Je suis crole
Singapura Singlish
Dialek
Language Power
[William F. Mackey 1973: 516]
Language Power:the sum total investment in
time, money and energy that is made for the
learning or preserving a particular language
Indikator:
Demografis (penutur)
Sebaran (di mana saja penutur berada?)
Mobilitas (pergerakan penutur)
Ekonomi (sumbangan pada penghasilan)
Ideologi (nasionalisme atau kepentingan
agama)
Kultural (referensi kultural)
Language Attraction
[William F. Mackey 1973:1624 ]
Language attraction: The attraction of one
language for another depends [] on the
differences in status, territorial distance,
and interlingual distance.
Indikator:
Status (status sebagai bahasa adat,
agama, pemerintahan)
Teritorial (apakah bahasa tertentu menarik
perhatian penutur bahasa lain)
Interlingual (kedekatan dengan bahasa
lain)
Language Pressure
[William F. Mackey 1973: 2528 ]
Language pressure: .. Language
attraction becomes language
pressure
Perilaku (perilaku yang
disebabkan oleh kesadaran
adanya language pressure)
Akulturasi (secara tidak sadar
penutur melihat bahasa lain
sebagai lebih secara kultural dan
menyesuaikan diri pada bahasa
Kasus: Vitalitas
Bahasa Kao Sangat Rendah
Bahasa Pagu Rendah [LIPI 2004-2008]
INTERN
AL
Kodifikasi:
aksara,
tata
bahasa
Ekolo
gi
Bahas
a
Persaingan bahasa
dalam bidang
ekonomi, sosial,
religius
Ekologi Bahasa
Language ecology the study of interactions
between any given language and its environment . . .
The true environment of a language the society
that uses
it as one of its codes. Language exists only in the
minds of
its users, and it only functions in relating these users
to one
another and to nature, i.e. their social and natural
environment.
Part of its ecology psychological: its
interaction with other languages in the minds of biand
multilingual speakers. Another part sociological:
its interaction with the society in which it functions
as a medium of communication.
The ecology of a language determined primarily by
Diglosia, Bilingualisme,
Multilingualisme
1. Diglossia is when two languages or language varieties
exist side by side in a community. e.g. High variety which is
used in government, the media and education. The other
Low variety used with family, friends etc. (Indonesia is a
good example)
Bacaan:
Benny H. Hoed, 2014, Ruang, Bahasa dan Identitas, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
Universitas Indonesia
Terima Kasih