Anda di halaman 1dari 22

PENCEMARAN

SAMPAH

Oleh :
KELOMPOK 9
Erni Wiliyani ZM
Herlin Parian Noor
Nurul Fatimah Apriliani

SAMPAH

0
1

Secara umum, sampah adalah sesuatu


barang atau benda yang sudah tidak
bermanfaat. Sampah merupakan sesuatu
yang kotor, bau, jelek; tidak berguna lagi
sehingga secepatnya harus disingkirkan
dan dibuang.
Menurut Undang-Undang Nomor 18,
sampah diartikan sebagai sisa kegiatan
sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat.

KLASIFIKASI
Sampah di klasifikasikan berdasarkan
beberapa tinjauan :

Berdasarkan
Berdasarkan
Berdasarkan
Berdasarkan

Jenis
Tingkat kelapukannya
Bentuk
Sumber

0
2

Berdasarkan Jenisnya

0
3

Sampah organik : Sampah yang sebagian besar

tersusun oleh senyawa-senyawa organik. Sampah


ini dapat terurai (degradable) sehingga dalam
waktu tertentu akan berubah bentuk dan dapat
menyatu kembali dengan alam.
Sampah an-organik : Sampah yang sebagian
besar tersusun oleh senyawa an-organik, dan
berasal dari sisa industri. Sampah an-organik
umumnya bersifat sukar terurai / sukar lapuk dan
tidak lapuk (non-degradable) sehingga akan selalu
dalam bentuk aslinya di alam.

0
4
Berdasarkan Tingkat Kelapukannya
Sampah lapuk (garbage) : Sampah yang
merupakan bahan-bahan organik; seperti sayuran,
buah, makanan. Pelapukan jenis sampah ini dapat
terjadi dalam waktu tertentu, sehingga akan
berubah bentuk dan dapat menyatu kembali
dengan alam.
Sampah susah lapuk dan tidak lapuk
(rubbish) : Sampah yang merupakan bahan
organik maupun an-organik; seperti; kertas dan
kayu (susah lapuk; pelapukan dapat terjadi tetapi
dalam waktu yang lama, namun dapat dibakar);
kaleng, kawat, kaca, mika (tidak lapuk dan tidak
dapat dibakar), serta plastik (tidak lapuk tetapi
dapat dibakar).

Berdasarkan Bentuk

0
5

Sampah Padat : Sampah padat dapat berupa


makhluk hidup (tumbuhan, hewan) yang
merupakan sampah organik, dan benda-benda tak
hidup (besi, kaleng, plastik, dll.)
Sampah cair : Sampah cair dapat bersumber
dari pabrik / industri, pertanian / perikanan /
peternakan / manusia, dan limbah rumah tangga.
Gas : Sampah dalam bentuk gas dapat
bersumber dari pabrik / industri, alat transportasi,
rumah tangga, pembakaran, dan efek lanjutan
terurainya sampah padat dan cair.

Berdasarkan Sumber

0
6

Rumah tangga : Sampah rumah tangga dapat


bersumber dari kamar mandi dan dapur
perumahan, rumah makan, dll. berupa limbah yang
merupakan cairan bekas mencuci dan
membersihkan sesuatu bahan keperluan seharihari.
Industri : Sampah industri dapat bersumber dari
pabrik, hotel, labratorium, rumah sakit, dll. berupa
limbah yang dibuang yang mengandung berbagai
macam bahan-bahan kimia.
Pertanian : Sampah pertanian bersumber
kawasan pertanian berupa sisa-sisa insektisida dan
pupuk, sisa-sisa produk pertanian (sisa sayuran,
potongan daun /batang / akar, buah) atau sisa

LAHAN BASAH

0
7

Lahan basah punya keunikan


tersendiri dan khas dibanding
sumberdaya lahan lainnya. Lahan
basah umumnya adalah wilayah
yang sangat produktif dan
mempunyai keanekaragaman yang
tinggi, baik keanekaragaman hayati
maupun non hayati, sehingga
diyakini bahwa lahan basah
merupakan salah satu sistem
penyangga kehidupan yang sangat
potensial.

0
8
FUNGSI LAHAN BASAH

Sebagai pemasok air bersih


Sebagai penyaring air dari limbah
berbahaya
Sebagai sumber pakan manusia
Sebagai keanekaragaman hayati
Sebagai peredam bencana dan
Sebagai sumber mata pencaharian.

0
9

DAMPAK PENCEMARAN
SAMPAH DI LAHAN BASAH

Kerusakan lahan akibat pencemaran sampah,


dapat menyebabkan lahan basah tidak lagi
dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Secara garis besar, pencemaran sampah di
lahan basah dapat merubah keseimbangan
ekologis lahan basah, sedimentasi danau dan
rawa, masuknya invasive alien spesies, dan
pengurasan sumberdaya akibat pemanfaatan
berlebih. Kerusakan yang terjadi
menyebabkan banyak kawasan lahan basah
terutama rawa dan danau mengalami
pendangkalan, eutrophikasi, hilangnya
spesies asli, dan menurunnya kesejahteraan

1
UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH0
Prinsip 4 R
Reduce, Mengurangi penggunaan barang yang

berpotensi menghasilkan banyak sampah.

Reuse, Barang yang dianggap sampah dari


kegiatan pertama, sebenarnya bisa berguna untuk
kegiatan berikutnya, baik untuk fungsi yang sama
maupun berbeda.

Recycle, mengubah barang bekas menjadi benda


lain yang lebih berguna dan layak pakai

Replace, Mengganti barang yang sering dipakai


dengan barang yang lebih ramah lingkungan

1
1

Pengelolaan Sampah Sebagai Kebijakan


Publik Daerah
Kebijakan
pemerintah
dalam
rangka
menciptakan
masyarakat
yang
bersih
memang sampai saat ini belum dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Indonesia
sebagai salah satu negara dengan jumlah
penduduk
yang
besar
didunia
dengan
populasi jumlah penduduk berkisar 220 juta
jiwa memang sangat berpengaruh pada pola
konsumsi
masyarakat
yang
berakibat
menimbulkan bertambahnya volume sampah,
dengan jenis dan karakteristik sampah
spesifik sebagai bagian pola konsumsi.

Kebijakan Pengelolaan Sampah

Dasar Hukum
UU No.18 Tahun 2008

PP No. 81 Tahun 2012 Tentang


Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga.

1
2
Pemerintah Kota Banjarmasin telah

menerbitkan 3 (tiga) Perda yaitu:


Perda No. 2 tahun 1993 jo Perda No. 4
Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Kebersihan.
Perda No. 2 tahun 2007 tentang
Pengelolaan Sungai.
Perda No. Perda No. 19 tahun 2002 jo
Perda No. 2 tahun 2006 tentang
Pengaturan dan Pembinaan Pedagang
Kaki Lima.

Peraturan Menteri Lingkungan


Hidup Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, dan Reuse
dan Recycle Melalui Bank
Sampah

Pemerintah Kota (Pemkot)


Banjarmasin,
Kalimantan
Selatan
menerapkan
kebijakan
larangan
penggunaan kantong plastik
pada pusat perbelanjaan
moderen.
Kebijakan
itu
diberlakukan
menyusul
kurang efektifnya aturan
penerapan kantong plastik
berbayar.
Larangan
penggunaan
kantong plastik di pusat
perbelanjaan
modern
ini
tertuang dalam Peraturan
Wali Kota nomor 18/2016
yang berlaku sejak 1 Juni
2016. Saat ini masyarakat
yang berbelanja ke pusat
perbelanjaan moderen di
Kota
Banjarmasin,
diharuskan
membawa

kantong sendiri

1
3

1
4

1
5

PETA PERAN LEMBAGA DALAM PENANGANAN SAMPAH DI BANJARMASIN

1
6

1
7

Upaya manajemen,baik
teknologi, metode atau
model yang buat untuk
memperbaiki
permasalahan
lingkungan AKIBAT
pencemaran sampah

1
8

Dengan fermentasi, semua jenis limbah


organik ( pertanian, perkebunan termasuk
hasil cacahan pelepah kelapa sawit,
peternakan berupa kotoran ternak sapi,
kotoran ternak kerbau, ayam dan aneka ternak
lainnya hingga sampah organik), gulma kebun
( alang-alang, rumput gajah, serasah dan
perdu) dan gulma perairan ( eceng gondok,
alga, ganggang laut) maupun limbah industri
pengolahan hasil pertanian ( limbah cair
pabrik kelapa sawit POME, limbah cair pabrik
tahu dan sagu), atau kemudian disebut
biomassa, di dalam alat kedap udara yang
disebut biodigester, secara alami akan
dihasilkan biogas dan pupuk organik.

1
9

Limbah cair biogas sangat efektif


menjadi media tumbuh probiotik bagi
budidaya ikan (lele). Dari tiap 100
liter limbah cair biogas, atau keluaran
dari digester terkecil 3 m3 per hari,
dapat mendukung 1 m3 media hidup
bagi 200 ekor ikan lele (organik).
Atau, dengan 90 hari masa panen
ikan, larutan probiotik dari digester
biogas akan mendukung kepada 90
m3 kolam media hidup ikan (lele).

BIO GAS

2
0

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai