Disusun Oleh:
Titis Meyliawati (2012730104)
Pembimbing:
dr. Hj. Rini Febrianti, Sp. THT-KL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANJAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PERIODE 7 NOVEMBER 11 DESEMBER 2016
PENDAHULUAN
BENDA ASING
BENDA ASING
Penyebab tersering kegawat daruratan
otolaringologi
TUJUAN
Untuk menganalisis benda asing
dalam hal jenis, lokasi, usia dan
distribusi jenis kelamin serta
metode untuk pembuangan benda
asing.
METODE PENELITIAN
HASIL
PENGANGKATAN BENDA
Lokasi ASING
80
70
26,86%
60
50
40
30
20
10
0
dengan atau
tanpa anastesi
lokal
dengan anastes
umum
73,13%
hidung
telinga
tenggorok
70 (52,23%)
28 (40%)
Kutu
22
Kecoa
Semut
Myiasis aural
42 (60%)
Higroskopi
15
Non higroskopi
27
66
Usia
< 10 tahun
32 (45,71%)
28
1*
27 **
Higroskopi
10
Non-Higroskopi
17
26
36
36
Organik
26
Non-Organik
10
30
Benda asing organik: bolus daging dan tulang (daging ikan, ayam,
kambing dan kerbau)
Benda asing non-organik: gigi tiruan, koin, plastic dan benda metal
Usia 60 tahun atau lebih merupakan kelompok paling sering dengan
benda asing di tenggorok dengan 10 pasien memperlihatkan impaksi
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini didapatkan bahwa:
Kelompok usia paling banyak terkena adalah
kelompok usia < 10 tahun. Hal ini selaras dengan
penelitian sebelumnya.
Benda asing tersering pada telinga meliputi cotton
wool, biji, kacang, kertas, plastik, penghapus,
serangga, benih padi dan popcorn
Dominasi benda asing di hidung pada anak-anak,
dimana juga terlihat di berbagai penelitian lain
Benda asing dalam tenggorok yang ditemukan
berupa bolus daging pada orang dewasa, dan koin
pada anak-anak. Hal ini selaras dengan penelitian
sebelumnya
KESIMPULAN
Benda asing di telinga dan hidung
ditemukan lebih sering pada anak-anak
dan tenggorokan merupakan lokasi paling
umum dari benda asing pada orang
dewasa dan orang tua
Sebagian besar benda asing di hidung dan
telinga dengan mudah diangkat di IGD
atau di ruang rawat jalan