Anda di halaman 1dari 36

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

& HUKUM KETENAGAKERJAAN

Bab 6 : CARA KERJA YANG SELAMAT


& SEHAT PADA INDUSTRI JASA
KONSTRUKSI

Endang Khamdari & Sidiq Wacono


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta
KPK Manajemen Konstruksi

KESELAMATAN KERJA PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Memasuki Lokasi Proyek
Lokasi proyek yang sedang dikerjakan dan di
samping jalan raya harus dipagari.
Orang yang tidak berwenang dilarang masuk.
Semua orang yang memasuki areal proyek harus
memakai tanda pengenal yang dikeluarkan oleh
masing-masing perusahaan.
Khusus tamu harus mengenakan tanda pengenal
tersendiri yang diberikan petugas satpam di pos
jaga.
Karyawan dari kantor pusat / wilayah sebagai tamu
di proyek harus menggunakan tanda pengenal yang
berlaku di kantor pusat / wilayah.

KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

.. lanjutan

2. Morning Safety Meeting


Pertemuan singkat (10-15 menit) yang dilakukan
sebelum pekerjaan dimulai di pagi hari.
Pertemuan ini di hadiri semua orang yang akan
bekerja atau melaksanakan pengawasan di
lapangan, baik Mandor, Kepala Regu Kerja,
Pelaksana, Site Manager dan Subkontraktor.
Pengenalan singkat oleh petugas K3 tentang
keselamatan kerja secara umum maupun sesuai
perkembangan di lapangan.
Memeriksa kelengkapan pemakaian APD (Alat
Pelindung Diri) dan kesiapan pekerja.

KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

.. lanjutan

3. Inspeksi K3
Dilaksanakan secara periodik oleh petugas
K3 untuk menjaga standar penerapan SMK3.
Inspeksi dilakukan terhadap tenaga kerja
perusahaan kontraktor maupun sub
kontraktor serta pekerja perusahaan supplier.

4. Safety Patrol
Patroli rutin oleh petugas K3 setiap hari untuk
memonitor keadaan lapangan dan
melakukan pencegahan agar tidak terjadi
kecelakaan .

KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

.. lanjutan

5. Alat Pelindung Diri


Para pekerja harus setiap saat memakai APD :

KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

6. Rambu-Rambu
Tanda Larangan .

.. lanjutan

KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

.. lanjutan

6. Rambu-Rambu
Tanda harus menggunakan .

KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

.. lanjutan

6. Rambu-Rambu
Tanda peringatan untuk pekerja.

KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

6. Rambu-Rambu
Tanda Arah .
Arah menuju ketempat
yang aman / jalur evakuasi

Tempat bebas merokok

.. lanjutan

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Tangga Proyek
Tangga Dari Kayu .

Tangga Portable.

Tangga Kuda-Kuda.

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

1. Tangga Proyek
Tangga yang dapat
diperpanjang
Tangga lepas mekanik.
Tangga permanen.
Tangga sementara.

lanjutan

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

2. Perancah
Umum

Perancah tidak boleh dipakai menyimpan bahan, kecuali yang


segera dipakai.
Tidak boleh bekerja dekat bangunan perancah pada waktu
angin kencang.
Semua perancah dilengkapi platform minimal setebal 60 cm.
Platform diatas 2 meter dipasang papan yang rapat.
Papan pengaman kaki (toeboard) tebal minimal 2,5 cm dan
lebar minimal 15 cm
Bagian dari platform yang mempunyai kemungkinan bahaya
jatuh bagian terbuka ketinggian 2 meter atau lebih diberi
pagar pengaman.
Gang ramp dan jalur pengangkutan bahan :

Ditutup rapat dengan papan.


Lebar > 60 cm
Kemiringan tidak melebihi 1 : 4
Gang ramp diatas ketinggian 2 meter dilengkapi dengan
balustrade.

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

3. Bahan
Penyimpanan bahan

Penanganan Bahan Secara Manual


Penanganan Bahan Mudah Terbakar
Bahan Kimia Berbahaya
Gas Yang Mudah Terbakar

lanjutan

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

4. Instalasi Listrik Kerja


Ikuti penggunaan listrik sesuai PUIL 2000 (Peraturan
Umum Instalasi Listrik).
Kabel untuk bekerja dipasang di ketinggian + 2 meter
agar terhindar dari lintasan, genangan air, kabel
bocor / terkelupas.
Panel diletakkan jauh dari tanah.
Panel mempunyai tutup dan kunci.
Gunakan RCCB dan MCB pada panel.
Jangan biarkan kabel berseliweran di lantai.
Jangan menggunakan kabel telanjang seperti stop
kontak.
Setelah menggunakan peralatan listrik anda harus
mematikan listrik.

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

5. Penggunaan Peralatan
Peralatan Manual
o Pegangan pada peralatan manual harus bersih,
tidak licin.
o Pegangan harus kuat.
o Memindahkan, tidak boleh dengan dilemparkan, dll

Peralatan Yang Menggunakan Tenaga Listrik


Peralatan Yang Menggunakan Tekanan Angin
.
Bagian-Bagian Peralatan Yang Bergerak
Harus Diberi Pelindung (Guard) .

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

6. Pengoperasian Alat Berat


Hanya operator yang di tunjuk yang berhak
mengoperasikan peralatan.
Alat beras harus dilengkapi dengan Alat
Pemadam Kebakaran (APAR).
Alat indikator pada mesin harus lengkap dan
berfungsi .
Untuk alat berat yang dalam pekerjaannya
bergerak maju mundur, harus dilengkapi
kaca spion, minyak rem, dll
Pada saat berhenti bekerja / istirahat alat
berat harus diparkir di tempat yang rata.

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

7. Pekerjaan Pengangkatan
Operator harus mempunyai SIO
Alat pengangkat sudah disertifikat oleh Depnaker.
Operator mendapat isyarat/signal dari 1 (satu) orang
saja.
Kait dari pengangkat harus ada kunci pengaman.
Sling harus dalam keadaan baik
Dilarang berada di bawah muatan yang sedang
diangkat/tergantung.
Muatan yang diikat dilepas diletakkan pada palet.
Muatan yang panjang diangkat dengan hati-hati dan
ada tali penahan yang cukup panjang untuk
mengontrol pengangkatan.
Dilarang menumpang di atas muatan yang diangkat

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

8. Pekerjaan Galian / Parit


Bahaya yang mungkin terjadi ;
o Longsor akibat getaran peralatan dan tumpukan
hasil galian.
o Kontak dengan jaringan listrik, gas atau lainnya
akibat gas bocor, dan tersengat listrik.
o Tertabrak kendaraan, dll

Untuk mengendalikan bahaya tersebut ;


o Posisi alat berat minimal 1,5 meter dari pinggir
jalan.
o Material hasil galian ditimbun maksimal 0,6 meter
dari sisi jalan.
o Dipasang turap penahan, dll

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

9. Bekerja di Ketinggian
Lantai terbuka, dinding terbuka dilindungi dengan
diberi pagar pengaman yang tingginya 1 1,5 meter.
Lubang pada shaft harus diberi penutup sementara.
Lubang pada lantai dilindungi dengan penutup atau
pagar pengaman.
Penutup harus rata dengan lantai .
Tangga sementara harus diberi railing.
Akses keatas dapat menggunakan tangga atau
passenger hoist.
Pintu pada passenger hoist harus dalam keadaan
tertutup.
Operator passenger hoist harus mempunyai sertifikat.
Bekerja di ketinggian di tepi bangunan harus
mengenakan safety belt .

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

10. Pengendalian Terhadap Barang Jatuh


Jangan menumpuk material di sisi platform.
Jangan membuang sampah, bahan-bahan bekas
dengan cara melempar dari lantai atas.
Gunakan cerobong sampah.
Gunakan jaring pengaman.
Gunakan platform penangkap, dll

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

11. Pekerjaan Pembongkaran


Pekerjaan pembongkaran harus mengajukan surat ijin
kerja (work permit).
Sebelum pembongkaran dimulai aliran listrik dan gas
harus dimatikan.
Daerah berbahaya disekitar gedung di beri ramburambu dan di pagari.
Pembongkaran harus di awasi seorang ahli.
Pembongkaran dimulai dari bagian atas gedung dan
diteruskan kebawah.
Pekerja tidak boleh bekerja pada tingkat yang
berbeda .
Pembongkaran tidak boleh diteruskan pada situasi
cuaca buruk, seperti angin kencang yang dapat
merobohkan bangunan.
Pada daerah yang berdebu harus menggunakan APD
: Masker

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

12. Bekerja Di Ruang Terbatas / Tertutup


(Confined Space)
Contoh ruang terbatas: Lubang galian, Septic tank,
Pengolah limbah, Tangki penimbun, Saluran
pembuangan, Parit galian > 2,5 m, Lubang terbatas dan
kurang aliran udara. Tidak dirancang untuk ditempati
pekerja secara terus menerus.

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

12. Bekerja Di Ruang Terbatas / Tertutup (Confined


Space)
Pelaksanaan Pekerjaan Di Ruang Tertutup :

Usahakan aliran udara segar ke dalam ruangan tertutup jangan


menggunakan oksigen murni, bisa terbakar.
Minta ijin kerja untuk ruangan tertutup
Sebelum memasuki ruang tertutup cek kadar oksigen, gas
beracun dan gas yang mudah terbakar.
Gunakan APD yang sesuai seperti helm pengaman, sabuk
pengaman, sepatu pengaman, sarung tangan dan masker yang
sesuai.
Harus ada seseorang yang siaga memonitor dan tetap
berhubungan dengan pekerjaan.
Setelah pekerja memasuki ruangan tertutup pengawas masih
tetap ditempatnya, dll

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

12. Bekerja Di daerah Lalu Lintas


Kasus yang banyak terjadi adalah tertabrak kendaraan
dan alat berat. Pengendalian lalu lintas di daerah kerja
sangat penting untuk melindungi pekerja
Program Pengendalian Lalu Lintas
Untuk Mengingatkan Pengendara
Mengarahkan Lalu Lintas Di Sekitar Lokasi
Pekerjaan

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

12. Pekerjaan Pengelasan

Setiap memulai pekerjaan pengelasan harus mengajukan ijin


kerja (work permit).
Tukang las harus mempunyai sertifikat yang sesuai.
Lokasi harus bersih dari kotoran, potongan-potongan yang
mudah ter-bakar, cecerann oli dsb.
Sedia APAR yang sesuai.
Tukang las harus mempunyai APD yang sesuai : helm, sarung
tangan, kaca mata las, pelindung muka, celemek dan pelindung
kaki, dll

CARA KERJA YANG AMAN PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI ...........

lanjutan

12. Pekerjaan di Atas Air


Bila bekerja ada bahaya jatuh keair dan tenggelam,
mereka harus memakai pelampung / baju pengaman
dan alat-alat lain yang sejenis ban pelampung.
Pelampung harus dikenakan jika melaksanakan
perjalanan di atas air mulai dari masuk ke alat
transport sampai naik kembali ke darat.

KESEHATAN KERJA PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI
1.

Kebersihan Dan Kerapihan Di Tempat Kerja ( House


Keeping )

Karyawan dan pekerja harus memelihara tempat kerjanya masingmasing.


Tempat kerja harus bersih dan rapih.
Tempat kerja yang bersih dan rapih dapat mencegah dari bahaya :
o
o
o

Tersandung
Terjatuh
Kebakaran

KESEHATAN KERJA PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI
1.

........... lanjutan

Kebersihan Dan Kerapihan Di Tempat Kerja ( House


Keeping )
Sebelum membuang potongan-potongan kayu / papan yang
tidak terpakai, paku-paku yang ada harus dicabut /
dibengkokan terlebih dahulu.
Peralatan dan benda kerja kecil tidak boleh dibiarkan
tergeletak karena dapat menyebabkan tersandung / terjatuh.
Daerah lalu lalang harus bersih dari bahan-bahan maupun
peralatan yang melintang dijalan.
Tempat yang licin oleh tumpahan oli agar disiram pasir /
dibersihkan.

KESEHATAN KERJA PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI

........... lanjutan

2. Kesehatan Kerja
Mencegah pekerja dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kondisi tempat kerja.
Barak pekerja dan sekitarnya harus bersih dari
sampah. Sampah dibuang pada tempat tertutup untuk
dibawa keluar lokasi atau ditimbun / di bakar.
Genangan air agar dikeringkan.
Sediakan WC/kamar mandi yang cukup jumlahnya
yang memenuhi syarat kesehatan dan dijaga
kebersihannya.
Sediakan tempat cuci tangan, untuk mencuci tangan
setelah bekerja dan sebelum makan.

KESEHATAN KERJA PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI

........... lanjutan

2. Kesehatan Kerja

Sediakan air minum yang memenuhi syarat.


Adakan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Laksanakan pengasapan (fogging) untuk mengusir
nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah.
Gunakan APD sesuai dengan jenis pekerjaan.

KEADAAN DARURAT PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Pencegahan Terhadap Bahaya Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi karena adanya 3 (tiga) unsur
yaitu :

Benda / bahan bakar.


Sumber panas.
Oksigen.

Kebakaran dapat di klasifikasikan menjadi 4 (empat)


yaitu :

Klas A : Api berasal dari kebakaran benda padat kecuali logam,


bila terbakar meninggalkan arang / abu.
Klas B : Api berasal dari benda cair dan gas yang mudah
terbakar.
Klas C : Kebakaran yang diakibatkan oleh listrik.
Klas D : Kebakaran yang diakibatkan oleh bahan logam ;
magnesium, titanium.

KEADAAN DARURAT PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI
1.

.lanjutan

Pencegahan Terhadap Bahaya Kebakaran


Jenis alat pemadam kebakaran ringan (APAR),
berdasarkan komposisi zat yang digunakan untuk
memadamkan terbagi atas :

Pemadam api tepung kimia kering (Dry Chemical Powder)


Tepung kimia regular untuk memadamkan api dari kelas B
dan kelas C
Tepung kimia serba guna (multipurpose) dapat memadamkan
api dari kelas A, B dan C.
Tepung kimia kering, khusus memadamkan api kelas D
(logam).
Pemadam api air.
Hanya dapat memadamkan api kelas A.
Pemadam api busa
Dapat untuk memadamkan api kelas A, tetapi lebih efisien
untuk memadamkan kebakaran kelas 3.

KEADAAN DARURAT PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI

.lanjutan

1. Pencegahan Terhadap Bahaya Kebakaran


Ditempat kerja dimana tenaga kerja
dipekerjakan harus tersedia :

APAR
Saluran air yang cukup dengan tekanan besar.

APAR harus tersedia pada :

Bangunan dimana terdapat barang yang mudah


terbakar.
Ditempat pekerjaan pengelasan.
Disetiap gedung yang sedang dibangun dimana
terdapat barang-barang dan alat-alat yang mudah
terbakar.

KEADAAN DARURAT PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI

.lanjutan

1. Pencegahan Terhadap Bahaya Kebakaran


APAR harus diletakkan ditempat yang mudah dilihat
dan dicapai.
APAR harus diperiksa dalam jangka waktu tertentu
yang dijaga agar tidak terjadi kerusakan teknis.
Bahan-bahan yang mudah terbakar seperti serbuk
gergaji, potongan kayu yang tidak terpakai tidak boleh
terkumpul ditempat kerja.
Dilarang merokok, menyalakan api dekat bahan yang
mudah terbakar.

KEADAAN DARURAT PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI

.lanjutan

2. Tanggap Darurat
Membuat skenario tanggap darurat yang mungkin
terjadi.
Menetapkan tim tanggap darurat dan uraian tugasnya,
antara lain petugas pemadam kebakaran dan P3K.
Menyediakan perlengkapan untuk keadaan darurat.
Mengadakan pelatihan terhadap petugas tim tanggap
darurat bekerja sama dengan pihak luar untuk :
pemadam kebakaran dan P3K.
Mengadakan simulasi keadaan darurat yang diikuti tim
tanggap darurat beserta seluruh pekerja proyek.
Mengadakan evaluasi hasil simulasi untuk perbaikan
pada skenario keadaan darurat yang ada.

KEADAAN DARURAT PADA


PEKERJAAN KONSTRUKSI

.lanjutan

3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


Prinsip-prinsip pertolongan pertama pada
kecelakaan
Mencegah kehilangan darah dalam jumlah yang
besar.
Mempertahankan pernapasan dan detak jantung.
Mencegah korban agar tidak mengalami cedera
tambahan.
Mencegah hilangnya kesadaran / pingsan.
Membawa korban ke dokter, ruang darurat ataupun
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai