Kelompok 1 Miksi
Kelompok 1 Miksi
KELOMPOK
1
RIWAYAT
KESEHATAN,
PEMERIKSAAN FISIK,
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
KELOMPOK 1
HUSNUL KHATIMAH
YAYUK HARDIANTI
YAYUK AMRIANI
SRI WAHYUNI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
HASANUDDIN
2011
PENDAHULUAN
Beberapa istilah yang
berkaitan dengan sistem
urinaria,adalah:
KELAINAN MIKSI
Disuri
Hematuri
Piuri
Lituri
PENGKAJIAN RIWAYAT
KESEHATAN
PEMERIKSAAN FISIK
B. Abdomen/ perut
Inspeksi ukuran, kesimetrisan,
massa/gumpalan, bengkak, adanya vena yang
menonjol, distensi, kulit perut yang berkilau
atau tertarik.
Pembesaran atau tidak simetris bisa
mengindikasikan hernia atau massa superficial.
Vena yang menonjol dapat mengindikasikan
kondisi disfungsi ginjal.
Distensi, kulit perut yang berkilau atau tertarik
bisa dihubungkan dengan retensi cairan.
Asites bisa mengindikasikan akumulasi cairan
di rongga peritoneal
C. Ginjal
Auskultasi arteri renal dengan menempatkan bel
stetoskop di area arteri renal, lokasinya di kiri dan
kanan kuadran atas perut.
Jika didapati adanya sistolik bruit (whoosing
sound) mengindikasikan adanya stenosis arteri
renal.
Palpasi ginjal dengan posisi klien supine dan
pemeriksa berdiri di samping kanan klien.
Pemeriksa meletakkan salah satu tangan di
belakang pinggang pasien dengan jari-jari tangan
tidak mengenai iga bagian bawah. Tangan yang
lain (telapak tangan menghadap ke bawah)
ditempatkan di sebelah anterior ginjal dengan jarijari tangan tepat di atas umbilicus.
LANJUT
Klien diminta untuk menarik napas dalam dan
tangan pemeriksa yang berada di sebelah
anterior ditekan ke depan. Pemeriksa mungkin
merasakan kutub ginjal yang licin dan bulat di
antara kedua belah tangan. Ginjal kanan lebih
mudah diraba daripada ginjal kiri. Jika ada
massa/gumpalan yang teraba, kemungkinan
adanya tumor atau batu. Tenderness dan nyeri
saat dipalpasi mengindikasikan adanya proses
inflamasi. Pembesaran bilateral ginjal
mengindikasikan penyakit polisistitis ginjal.
Kedua ginjal tidak berukuran sama
mengindikasikan hidronefrosis.
D. Meatus Urinari
Pada klien laki-laki, posisinya bisa duduk atau
berdiri. Pemeriksa menekan ujung glans penis
untuk membuka meatus urinari. Sedangkan
pada klien wanita, posisinya dorsal litotomi.
Kemerahan, bengkak, atau adanya sekresi
lain mengindikasikan infeksi atau penyakit
seksual.
Ulserasi mengindikasikan penyakit menular
seksual.
Pada laki-laki, deviasi meatus dari tengah
mungkin mengindikasikan defek kongenital.
E. Kandung Kemih
Palpasi di atas simfisis pubis dan
abdomen untuk mengetahui adanya
distensi.
Perkusi yang menghasilkan bunyi
pekak di daerah kandung kemih
mengindikasikan adanya retensi urin.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.
Urinalisis
Observasi warna dan kejernihan urin
Pengkajian bau urin
Pengukuran keasaman dan berat jenis urin
Tes untuk memeriksa keberadaan protein,
glukosa, dan badan keton dalam urin
Pemeriksaan mikroskopik sedimen urin sesudah
melakukan pemusingan (centrifuging) untuk
mendeteksi sel darah merah (hematuria), sel
darah putih, slinder (silindruria), kristal
(kristaluria), pus (piuria) dan bakteri
(bakteriuria)
Tujuan/Rasional
Tes Kemampuan
Pemekatan Ginjal
- Berat Jenis
- Osmolalitas Urin
Pemeriksaan Klirens
Kreatinin (Klirens Kreatinin
Endogen)
Pemeriksaan Kadar
Kreatinin Serum
3.
Ultrasound
Ultrasound atau pemeriksaaan USG
menggunakan gelombang suara
yang dipancarkan ke dalam tubuh
untuk mendeteksi abnormalitas
Organ-organ dalam sistem urinarius
akan menghasilkan gambar-gambar
ultrasound yang khas. Abnormalitas
seperti akumulasi cairan, massa,
malformasi, perubahan ukuran
organ ataupun obstruksi dapat
diidentifikasi
CONT....
5.
6. Biopsi Ginjal
Menusukkan jarum biopsi melalui kulit ke dalam jaringan
renal atau dengan melakukan biopsi terbuka melalui luka
insisi yang kecil di daerah pinggang untuk mengevaluasi
perjalanan penyakit ginjal dan mendapatkan spesimen bagi
pemeriksaan mikroskopik elektron serta imunofluoresen,
khususnya bagi penyakit glomerulus
7. Pemeriksaan Radioisotop
Dilakukan dengan kamera skintilasi yang ditempatkan di
sebelah posterior ginjal sementara pasien berada dalam
posisi telentang, telungkup atau duduk memberikan
informasi tentang fungsi ginjal.
8. Pengukuran Urodinamik
Pengukuran urodinamik yang paling sering dilakukan :
CONT...