Anda di halaman 1dari 20

Kasus Besar :

GRAVES DISEASE
Saras Eka Mardhanti Sabir
Pembimbing : dr. Andi Cahaya Tahir,
Sp.PD
Kepaniteraan Klinik Bagian SMF Ilmu
Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo

Pendahuluan
Graves

disease berasal dari


nama Robert J.Graves, MD, circa
tahun 1830, adalah penyakit
autoimun yang ditandai dengan
hipertiroidism (produksi
berlebihan dari kelenjar tiroid)
yang ditemukan dalam sirkulasi
darah. Insidensinya dapat terjadi
pada semua umur dan lebih
sering ditemukan pada wanita

IDENTITAS PASIEN
Nama

Lengkap : Ny. N
Umur : 56 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Abeli Sawa
No. RM : 40 28 73
Ruangan : Mawar/K16
Tgl Masuk RS : 18 Agustus 2015
DPJP : dr. Haeril Aswar, Sp.PD

ANAMNESIS

Keluhan Utama

: Jantung Berdebar-debar

Riwayat Penyakit :

Pasien masuk RS dengan keluhan jantung berdebar-debar yang


dirasakan 2 jam lalu SMRS. Pasien juga mengeluh pusing(+), nyeri
dada(+)sebelah kiri tapi tidak tembus ke belakang, nyeri seperti ditusuktusuk dan bersifat hilang timbul. Nyeri dada yang kadang-kadang disertai
sesak nafas(+), batuk (-),nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-),demam
(-),nafsu makan meningkat(+) tetapi disertai penurunan BB dalam 1 bulan
terakhir ini. Pasien juga mengeluh sering kepanasan sehingga tidur di lantai,
mudah merasa kelelahan(+) gelisah (+),tangan terasa gemetar(+) mudah
memar terutama di bagian paha. BAK dan BAB kesan normal dan lancar.

Riwayat dengan keluhan yang sama(+) : tahun 2005 pasien mengalami


keluhan yang sama dan menjalani terapi rutin dengan diagnosa yang di
dapat grave disease.

Riwayat pengobatan(+) : pasien rutin mengkonsumsi obat-obat PTU dan


Propanolol.

Riwayat penyakit lain : DM (-), Hipertensi (-)

Riwayat keluarga(+) : kemenakan yang tinggal serumah dengan pasien


mengalami gejala yang sama.

Pemeriksaan Fisik
Status Present
KU

: Sakit sedang
Status Gizi: Baik
BB = 70 kg,
TB = 159 cm, (IMT
=27,77 kg/m2)

Tanda Vital
TD : 130/80mmHg
Nadi: 80x/menit
Pernapasan : 24

x/menit, tipe: thorakal


abdominal
0

Suhu
:
36,3
C/axillar
Kesadaran: Compos
Mentis

Status Generalisata
Kulit

Berwarna sawo matang, pucat (-)


memar (+), berkeringat dan kulit
lembab(+)

Kepala

Bentuk oval, simetris


Deformitas (-)
Bibir kering (-), lidah kotor (-),

Rambut

Berwarna hitam(+), tidak mudah


rontok

Mata

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik


(-/-), exopthalmus (+/+)
Pupil bulat isokor 2,5mm/2,5mm, edema
palpebra (-)

LEHER

Inspeksi : pembesaran kelenjar KGB(-)


pembesaran Kel.Tiroid(+) 1B
Palpasi : pembesaran kel. Tiroid (+)
ikut gerak menelan,Trakea di tengah,
JVP= R + 2 cmH2O

THORAKS

Inspeksi : Pergerakan simetris kanan =


kiri.
retraksi sela iga (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
vokal fremitus simetris kanan = kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler(+), ronkhi -/-,
wheezing -/-

JANTUNG

Inspeksi : ICS tidak tampak


Palpasi : ICS teraba di ICS V (S), palpitasi (+)
Perkusi: Batas Jantung, jantung dalam batas
normal
Auskultasi: BJI/II reguler(+), Murmur (-), S3
Gallop (-)

Inspeksi : tampak cembung, ikut gerak napas


Auskultasi: Peristaltik kesan normal (8x/menit)
Palpasi : Nyeri tekan regio epigastric (-), hepar
dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani(+)

ABDOMEN

PUNGGUNG

EKSTREMITAS

Inspeksi : deformitas (-)


Palpasi :Vokal fremitus simetris ki=ka
Perkusi : nyeri ketuk (-)
Auskultasi : vesikuler, RBK -/- Wh -/-

kekuatan otot : ka5-5, ki 5-5


terdapat udem pretibial kiri dan kanan
ekstremitas (pitting udem), tidak ada nyeri
tekan.

PEMERIKSAAN DARAH RUTIN


PARAMETER

Nilai

Nilai rujukan

WBC

11,38

4.00 10.00

RBC

5,31

4.00 6.00

HGB

13,1

12.0 16.0

HCT

36,3

37.0 48.0

MCV

68,4

80.0 97.0

MCH

24,7

26.5 33.5

PLT

426

150 400

KIMIA DARAH
PARAMETER

NILAI

NILAI RUJUKAN

GDS

98

70-180

Creatinin

0,5

0,5-1,0

Asam Urat

7,1

2,6-6,0

Colestrol Total

126

< 200

SGOT

12

<31

SGPT

<31

Cairan Elektrolit
Parameter

Nilai

Nilai rujukan

Na

112,9

135-145 mmol/L

2,97

3,5-5,5 mmol/L

Cl

78,3

98-108 mmol/L

RESUME

Perempuan umur 56 tahun


Palpitasi (+)

lemas (+), mudah kepanasan dan keringat (+). Gelisah (+)


Nyeri dada sebelah kiri tidak tembus ke belakang, sehingga pasien biasa merasa
sesak napas (+)
Nafsu makan meningkat(+) tetapi terjadi Penurunan BB 1 bulan terahir.
Badan mudah memar terutama daerah bagian ekstremitas.
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama 9 tahun yang lalu dan sedang
dalam pengobatan.
Riwayat penyakit dalam keluarga (+) : kemenakan pasien yang tinggal serumah.
Pemeriksaan fisik :
- Mata : Exopthalmus D = S
- Palpasi Leher : Pembesaran Kel. Tiroid (+) ikut gerak menelan ( grade IB)

Palpasi Thorax : ICS teraba di ICS V(S) . Palpitasi (+)


Ekstremitas : tremor pada kedua ekstremitas superior
udem pretibial ki=ka

Diagnosa :
Graves Disease
Rencana Pemeriksaan :
- Pemeriksaan antibodi tiroid yang meliputi anti tiroglobulin dan
antimikrosom,
- Test penampungan yodium radioaktif (radioactive iodine uptake)
- Pemeriksaan sidikan tiroid (thyroid scanning)

PENATALAKSANAAN
Farmakologi

IVFD RL 16 tpm
Propanolol 10 mg
(2 dd 1)
Propiltiuurasil 100
mg (3 dd 1)
Diazepam 2 mg (1
dd 1)

Non

farmakologis
Bed rest
Diet tinggi kalori,
protein, multivitamin
serta mineral

PEMBAHASAN
Kasus

Teori

Perempuan 56 tahun

Hipertiroidisme akibat Graves disease memiliki


rasio Perempuan:Laki-laki (7-8 : 1).
Rentang usia yang terkena adalah 20-40 tahun.

- Lemas, Mudah kepanasan dan


berkeringat.
- BB menurun.
- Lab : GDS : 98, Cholestrol Total : 126

- Tremor pada tangan

Metabolisme Energi: Metabolisme tubuh akan


meningkat sehingga meningkatkan metabolisme
panas, proteolisi , lipolysis dan penggunaan
oksigen oleh tubuh. Metabolisme basal hampir
mendekati 2x meneybabkan pasien tidak tahan
terhadap hawa panas lalu akan mudah berkeringat.
Pada satu sisi , lipolysis akan menyebabkan
penurunan berat badan dan pada sisi lain
menyebabkan hyperlipidemia dan peningkatan
enzim
proteolitik
sehingga
menyebabkan
proteolysis sehingga menyebabkan proteolysis
yang berlebihan dan peningkatan pembentukan
dan sekresi urea. Hal ini menyebabkan penurunan
massa otot dan menyebabkan otot melemah.
Pelepasan hormone tiroid berlebihan juga dapat
menyebabkan perangsangan glikogenolisis dan
gluconeogenesis sehingga kadar gula darah juga

kasus

Teori

Tremor Pada kedua tangan pasien

Sistem Saraf : Peningkatan


eksibilitas neuromuscular akan
menimbulkan hiperrefleksia dari
saraf dan pembuluh darah akibat
dari aktifitas T3 dan T4. Gangguan
sirkulasi cerebral juga terjadi oleh
karena hipervaskularisasi ke otak,
menyebabkan pasien mudah
terangsang. Nervous, gelisah
depresi dan mencemaskan hal-hal
yang sepele. Kadang-kadang
pasien menggerakan tangannya
tanpa tujuan tertentu dan timbul
tremor halus pada tangan.

Palpitasi
TD : 130/80

Kardiovaskular : Penderita
mengeluh berdebar-debar dan
terasa berat pada bagian jantung
akibat kerja perangsangan jantung,
sehingga curah jantung dan
tekanan darah sistol akan
meningkat. Bila akhirnya penyakit
ini menghebat, bisa timbul fibrilasi.

Kasus

Teori

Pemeriksaan fisik
Mata : exopthalmus (D dan S)
Kulit : berwarna sawo matang,
berkeringat dan kulit lembab.

Gejala toksik pada pemeriksaan


fisikberupa :
Retraksi atau lag kelopak mata,
eksoftalmos, takikardia, fibrilasi atrial,
ginekomastia, tremor, kulit yang hangat
dan lembab.

Palpasi leher: pembesaran kel. Tiroid (+)


ikut gerak menelan, derajat 1B

Pemeriksaan kelenjar tiroid ditemukan


pembesaran difus yang disertai bruit akibat
peningktan vaskularisasi kelenjar tiroid

Kasus

Teori

Pemeriksaan Endokrinologi :
pada pasien tidak di periksa
mengingat awal pemeriksaan
pertama kali FT4 meningkat
dan TsHs menurun pada tahun
2005 (riwayat grave disease
sejak 2005 dan masih sampai
sekarang menjalani terapi
pengobatan)

Hipertiroid adalah suatu keadaan klinik yang


ditimbulkan oleh sekresi berlebihan dari hormon
tiroid yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).
Didapatkan pula peningkatan produksi triiodotironin
(T3) sebagai hasil meningkatnya konversi tiroksin
(T4) di jaringan perifer.
Pada penyakit graves adanya antibodi terhadap
reseptor TSH dimembran sel folikel tiroid
menyebabkan perangsangan produksi hormon tiroid
secara terus menerus sehingga kadar hormon tiroid
menjadi tinggi. Kadar hormon tiroid yang tinggi ini
menekan produksi TSH di kelenjar hipofisis sehingga
kadar TSh menjadi rendah bahkan kdng2 tdk
terdeteksi

Kasus

IVFD RL 16 tpm
Propanolol 10 mg (2 dd 1)
Propiltiuurasil 100 mg (3 dd 1)
Diazepam 2 mg (o-o-1)

Teori
-obat antitiroid : golongan tionamid
(tiourasil dan imidazol) mekanisme
kerjanya adalah mencegah /
mengurangi biosontesis hormon tiroid
T3 dan T4. PTU mempunyai
kelebihan dibandingkan methimazole
karena dpt menghambat konversi T4
menjadi T3
-obat golongan B-adrenergicantagonis ; propanolol sangat
bermanfaat untuk mengendalikan
manifestasi klinis tirotoksikosis
melalui blokade pada reseptor
adrenergik. Beberapa efek samping
yang mungkin terjadi : nausea, sakit
kepala, insomnia, fatique dan depresi.
yang jarang terjadi adalah kemerahan,
demam, agranulositosis dan
trombositopenia .

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai