DELIVERY SYSTEM
KELOMPOK 1 BD:
Amalia Rahmatika 1113102000053
Berliana Novianita 1113102000050
Lisa Ibrahim 1113102000070
M.Rizal Rosyidi 1113102000008
Ramaza Rizka 1113102000076
Pendahuluan
Rute
Definisi
Gastroretentive
merupakan
sistem penghantaran obat yang
memiliki kemampuan menahan
obat di dalam saluran
pencernaan khususnya di
lambung untuk memperpanjang
periode waktu.
Setelah
Dinamika
Gastroinstestinal
Sistem
Digestive Anatomy
Pengosongan Lambung
Keuntungan
Kekurangan
Sediaan di Pasaran
Sistem gastroretentif
High density
DDS
Non-floating system
Mucoadhesive
system
Magnetic system
Magnetic system
Gastroretentif
system
Hydrodynamic
balanced system
Floating system
Effervescen
t
Non
effervescen
t
Microballons/
mikrosfer
Butir alginat
Kompartemen
mikroporos
Non-floating system
High density (sinking) DDS
Meningkatkan densitas dalam cairan lambung hingga 1,5-2,4 gram/cm 3.
Tergantung dari densitas yang dihasilkan, retensi obat di lambung dapat diperpanjang hingga 5,8-25
jam.
Bioadhesive or Mucoadhesive system
Retensi sediaan obat jenis ini didasarkan pada penempelan obat di mukosa lambung.
Polimer yang biasa digunakan dalam sistem ini antara lain; polycarbophil, carbopol, lectin, chitosan,
carboxy methyl cellulose, gliadin dan sebagainya.
Dikembangkan agen adesif baru dari fimbria (fili) bakteri dan analognya untuk penempelan di usus
Magnetic system
Dalam sistem ini, obat mengandung magnet kecil dan magnet lain akan ditempatkan di atas posisi
lambung
Mungkin akan mengurangi kepatuhan pasien
Unflodable system
Pada sistem ini, sistem yang dikompresi ditempatkan dalam pembawa seperti kapsul. Pada waktu
kontak dengan cairan lambung sistem ini mengembang menjadi bentuk yang dapat bertahan dalam
lambung selama periode waktu tertentu
Sistem ini akan melebar ukurannya dan tak terlipat sehingga akan tertahan di sfingter saat akan
keluar dari lambung.
Mekanisme : Sistem ini berbentuk kecil saat ditelan tetapi akan melebar saat kontak dengan cairan
lambung dan setelah rentang waktu tertentu, sistem akan kembali mengecil sehingga mudah
dikeluarkan.
Polimer yang digunakan biasanya kombinasi polimer biodegradable.
Penyiapan sistem ini dilakukan dengan cara menyalut obat dengan polimer inert seperti bubuk besi,
barium sulfat, zinc oksida, dan titanium oksida.
MUKOADHESIF
Unfolding System
Klasifikasi non-floating
Hydrodynamically balanced system / HBS (pengaruh hidrodinamik);
Sistem ini mengandung hidrokoloid pembentuk gel yang akan mengapung
pada cairan lambung. Sistem ini dapat mengandung satu atau lebih jenis
hidrokoloid pembentuk gel antara lain; HPMC, etilselulosa, HPC, agar,
karagenan, asam alginat. Ini juga mengandung polimer pembentuk matriks
seperti polikarbofil, poliakrilat dan polistiren. Setelah kontak dengan cairan
lambung, obat akan mengalami hidrasi dan akan terbentuk gel koloid yang
mengelilingi permukaan obat.
Klasifikasi non-floating
Microballoons/hollow microsphere (gelembung mikro atau mikrosfer
berongga)
Mikrosfer berongga mengandung obat pada cangkang polimer bagian luar
yang dibuat dengan cara pembentukkan emulsi dengan metode difusi
pelarut. Pelarut etanol : diklorometana (1:1) dan polimer akrilat dimasukkan
ke dalam larutan PVA dalam air teragitasi pada suhu 40C. Fase gas
dihasilkan dalam droplet polimer terdispersi dengan evaporasi diklorometana
membentuk celah kecil pada mikrosfer polimer yang mengandung obat.
Klasifikasi non-floating
Alginate beads (butir alginat)
Kalsium alginat yang dikeringkan dengan
metode freeze dried telah dikembangkan
untuk bentuk sediaan multi unit floating.
Dengan meneteskan larutan natrium alginat
ke dalam larutan kalsium klorida, dapat
dibentuk butir sferis dengan diameter sekitar
2,5 mm. Kemudian butir sferis dipisahkan
dan dikeringkan dengan metode air dried dan
akan terbentuk sistem tak berpori yang akan
mengapung dalam cairan lambung.
Klasifikasi non-floating
Microporous compartment (kompartemen mikroporos)
Dalam sistem ini, reservoir obat akan terenkapsulasi dalam
kompartemen mikroporos berpori pada dinding bagian atas
dan bawah. Sistem juga mengandung floating chamber yang
mengandung udara yang menyebabkan obat akan
mengapung dalam cairan lambung. Cairan lambung akan
memasukki mikroporos, melarutkan obat dan membawa obat
terlarut untuk diserap di usus halus.
Tes
umum:
Penampilan,kekerasan,
friabilitas,
kandungan obat,
variasi bobot,
keseragaman kandungan,
waktu
disolusi
dan
pelepasan obat.
Swelling system
Bentuk sediaan ketika kontak
dengan cairan lambung akan
mengembang dengan ukuran
yang mencegah obat melewati
pilorus. Hasilnya bentuk
sediaan tetap berada dalam
lambung untuk beberapa waktu
tertentu (Chawla et al., 2003).
Contoh uji swelling :
Uji Swelling :
Tablet ditimbang satu persatu (W1)
dan ditempatkan dalam cawan Petri
yang mengandung 15 mL of 0.1N
HCl.
Pada interval waktu terntu tablet
diambil dari cawan Petri dan
kelebihan permukaan air dihilangkan
menggunakan kertas saring.Tablet
yang
mengembang
ditimbang
kembali (W2).
Tablet
yang
mengembang
dikeringkan pada 60C selama 24
jam dalam suatu oven dan dijaga
dalam desikattor selama 24 jam dan
ditimbang kembali (W3).
Degree of swelling = (W2 - W1) W1
%Erosion = (W1 - W3) X
Floating system
Floating
system,pertama
kali diperkenalkan oleh Davis
pada tahun 1968, merupakan
sistem dengan densitas yang
kecil,
yang
memiliki
kemampuan
mengambang
kemudian
mengapung
dan
tinggal
dilambung
untuk
beberapa waktu.
Pada
saat
sediaan
mengapung dilambung, obat
dilepaskan
perlahan
pada
kecepatan
yang
dapat
ditentukan,hasil
yang
diperoleh adalah peningkatan
gastric residence time (GRT)
dan pengurangan fluktuasi
konsentrasi obat dalam plasma
(Chawla et al., 2003).
Medium yang
disesuaikan
Hasil uji
penetapan kadar
semua formula
memenuhi
persyaratan
kadar
tablet propanolol HCl
yang
tercantum
dalam
Farmakope
Indonesia edisi IV
yaitu 90,0 - 110,0 %
dari
kadar
yang
Dari
kurva (Anonim,
jumlah
tercantum
propanolol
terdisolusi
1995).
Hubungan jumlah
matriks yang
ditambahkan pada tiap
formula dengan
kecepatan pelepasan
propanolol HCl
Kesimpulan
Tablet lepas lambat propanolol HCl dengan sistem
Floating, dapat dibuat dengan menggunakan matriks
Methocel K15M dengan sistem effervescent.
Profil pelepasan propanolol HCl dari tablet lepas lambat
dengan sistem floating adalah linear terhadap waktu dan
akar waktu, sehingga kinetika pelepasannya mengikuti
kinetika orde nol.
Mekanisme pelepasannya merupakan kombinasi erosi dan
difusi, mekanisme difusi lebih dominan.
Daftar Pustaka