Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS

UU DAN ETIKA
KEFARMASIAN
KELOMPOK 4:
1. NURUL HADISA
I1021131037
2. AVE MILA SYAKIYA
I1021131051
3. SADIAH
I1021131062

FARMASI 2013 REGULER A2


DOSEN PENGAMPU: SHOMA RIZKIFANI,
M.SC.,APT

KASUS
Salah satu apotek yang berlokasi di
Kota Kuala, diduga menjual pil Dextro
secara bebas ke pelajar. Pil ini salah
satu obat penenang yang penjualan
dan konsumsinya harus dengan
resep dokter. Dugaan apotek yang
berada di kawasan pasar ini ual pil
dextro , diperkuat dengan tidak
pernah sepi apotek itu dari pembeli
yang rata-rata berusia 15-18 tahun.

IDENTIFIKASI MASALAH
Menjual obat golongan psikotropika
secara bebas tanpa resep dokter dan
dijual pada anak di bawah umur
tanpa ada pengawasan

PELANGGARAN
1. Kode etik apoteker Indonesia
a. Bab I tentang Kewajiban Umum pasal 1,2,3,5
Apoteker harus menjunjung tinggi,
menghayati,mengamalkan, mengutamakan dan
berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dan
menjauhkan diri dari mencari keuntungan semata
b. Bab II Kewajiban Apoteker terhadap penderita pasal
9
c. seorang apoteker dalam praktik kefarmasian harus
mengutamakan kepentingan masyarakat,
menghormati hak asasi pasien dan melindungi
makhluk hidup insani

2. UU No. 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan
a. Bab III tentang Hak dan Kewajiban pasal 8

informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk


tindakan pengobatan yang telah maupun yang akan
diterima dari tenaga kesehatan
b. Bab VI tentang Upaya Kesehatan pasal 53 ayat 3
Pelaksanaan
pelayanan
kesehatan
harus
mendahulukan
pertolongan keselamatan nyawa
pasien dibanding kepentingan lainnya
c. Bagian ketujuhbelas Pengamanan Zat Aktif pasal 113
ayat 3 Produksi, peredaran, dan penggunaan bahan
yang mengandung zat adiktif harus memenuhi
standar dan/atau persyaratan yang ditetapkan

c. UU No. 5 tahun 1997 tentang


Psikotropika
a. Bab IV tentang peredaran pasal 10
Setiap pengangkutan dalam rangka peredaran psikotropika,
wajib dilengkapi dengan dokumen pengankutan psikotropika
b. Bagian ketiga tentang penyerahan pasal 14 ayat 4
Penyerahan psikotropika oleh apotek, rumah sakit,
puskesmas dan balai pengobatan, puskesmas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan berdasrkan resep
dokter.
c. Bab X tentang Pembinaan dan Pengawasan bagian pertama
pembinaan pasal 46 poin e
mencegah pelibatan anakl yang belum cukup berumur 18
(delapan
belas) tahun dalam kegiatan penyalahgunaan dan/atau
peredaran gelap psikotropika

4. UU No. 8 tahun 1999 tentang


perlindungan konsumen
a. Bab II tentang asas dan tujuan pasal 3 poin f meningkatkan kualitas barang
dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi
barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
konsumen.
b. Bab III tentang hak dan kewajiban pasal 4 poin a, pasal 7 poin b dan d,
hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa;
memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan; menjamin mutu barang dan/atau jasa yang
diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu
barang dan/atau jasa yang berlaku;
c. Bab IV tentang Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha pasal 10 poin e
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau
membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan mengenai bahaya
penggunaan barang dan/atau jasa

5. Sumpah Apoteker pasal 1 ayat


1,4,6
Saya akan membaktikan hidup saya guna
kepentingan perikemanusiaan, terutama
dalam bidang kesehatan
Saya akan menjalankan tugas saya
dengan sebaik-baiknyasesuai dengan
martabatdan tradisi luhur jabatan
kefarmasian
Saya ikrarkan sumpah/janji ini
dengansungguh-sungguh dan dengan
penuh keinsyafan

SANKSI

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai