Anda di halaman 1dari 26

PENATALAKSANAAN IMPAKSI KANINUS

PADA MAKSILA DENGAN TINDAKAN


BEDAH DAN ORTHODONTIK

Nama : Wahyu Dwi Putra,


S.Kg
NIM: 04074821618018
Pembimbing : drg. Rumiris
L.H Purba

Latar Belakang
Impaksi merupakan sumber potensial yang terus menerus
menimbulkan keluhan di masyarakat sejak gigi mulai
erupsi
Kaninus maksila merupakan
gigi dengan insidensi yang
tinggi untuk terjadinya
impaksi setelah molar
ketiga

Ahli Bedah

1.
2.
3.
4.

Orthodontis

Tidak memerlukan perawatan


Perawatan interseptive
Ekstraksi impaksi gigi kaninus
Bedah Flap dan Traksi menggunakan
orthodontik

Etiologi impaksi kaninus


Primer
Tingkat

Sekunder

kecepatan

resorpsi

akar gigi sulung


Trauma pada benih gigi sulung

Tekanan

otot

yang

Gangguan urutan erupsi gigi


Kekurangan

tempat

pada

lengkung rahang

normal
Gangguan endokrin

Benih gigi yang rotasi


Erupsi
celah

kaninus
pada

palatoschisis

RA

ke

arah

penderita

Defisiensi vitamin D

tidak

Klasifikasi impaksi kaninus menurut archer


Klas I : gigi berada di palatum dengan posisi horizontal, vertikal, atau semi vertikal

Klas II : gigi berada di bukal dengan posisi horizontal, vertikal, atau semi vertikal

Klas III : gigi dengan posisi melintang berada diantara dengan korona berada di palatinal
atau akar di bukal yang disebut posisi intermediete

Klas IV : gigi berada vertikal di prosessus alveolaris diantara insisivius dua dan premolar
pertama

Klas V : impaksi kaninus berada di dalam tulang rahang yang edentulus

Akibat yang dapat terjadi bila impaksi


kaninus tidak dirawat
1.Rasa sakit neuralgia,
2.Migren
3.Kista di sekeliling gigi
4.Fraktur rahang.
5.Tinnitus aureus,
6.Otitis
7. Kelainan pada mata

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum perawatan

Pemeriksaan visual
Palpasi
Pemeriksaan Radiografis

Pemeriksaan Radiografi
Film periapikal dan oklusal radiografi
periapikal
Film ekstraoral
Film panoramik
CT
Kegunaan
radiografi dalam penanganan impaksi :
scanning
Ada tidaknya kaninus permanen yang mengalami impaksi
Posisi apeks kaninus permanen impaksi dalam lengkung rahang serta hubungannya dengan apeks
premolar pertama
Letak mahkota kaninus permanen impaksi.
Lebar mesio distal kaninus permanen yang akan erupsi. Hal ini penting untuk menentukan apakah
kaninus permanen tersebut mendapat ruangan yang cukup di dalam lengkung rahang.
Ada tidaknya resorpsi akar insisivus pertama atau kedua.
Perlu atau tidaknya perawatan ortodonti pada gigi geligi lainnya.

Film Periapikal

Sefalometri

Film Oklusal

Panoramik

Impaksi kaninus maksila

Palatal > Bukal

Palatal

1. Eksisi (Gingivektomi)
2. Apically
positioned
flap
3. Closed
eruption
technic

Bukal
1. Membuka open surgical dan
membiarkan erupsi secara
natural
2. Membuka
dengan
open
surgical dan di packing
dengan
auxillary
yang
dibonding
3. Membuka dengan Closed
surgical
dengan
menempatkan
alat
tambahan auxillary

Jenis-jenis flap

Flap intasulcular (Triangular)


Flap Intrasulcular (Rectaangular)
Semilunar Flap
Submarginal Flap ( Ochsenbein-Luebke
Flap)
Trapezoid flap
Envelope flap

Triangular

rectaangular

Semilunar flap

Submarginal flap

Trapezoid flap

Envelope flap

Jenis-jenis alat traksi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Lasso wire
Threaded pins
Orthodontik bands
Standard orthodontik bracket
A simple eyelet
Elastic tie and mudules
Magnets
Balista spring
The monkey hook

Lasso wire
alat orthodontik ini membelit disekitar leher
gigi, namun alat ini dapat menyebabkan iritasi
pada gingiva. Selain itu, alat ini juga dapat
menghambat penyembuhan jaringan pada CEJ

Threaded pins

Alat orthodontik ini membentuk perlekatan pada gigi


impaksi. Kerugian dari alat ini yaitu sulit untuk meletakkan
alat pada axis panjang gigi karena pembukaan surgical
yang kecil, memerlukan restorasi, pada saat pembuatan
lubang harus hati-hati karena jika tidak akan mengenai
pulpa.

Orthodontik bands
Alat ini dapat menggantikan lasso wire dan
threaded pins. Keuntungan alat ini kompatibel
dengan jaringan periodontal. Kerugian dari teknik
ini yaitu membutuhkan pembukaan surgical yang
luas

Standard orthodontik bracket

Sepanjang perlekatan alat orthodontik ini direkatkan dengan komposit.


Kerugian alat ini yaitu base bracket alat orthodontik ini lebar serta sulit
untuk mengadaptasikannya pada permukaan gigi terkecuali pada
permukaan bukal. Gesekan yang besar dari alat ini menyebabkan
iritasi pada jaringan lunak disekitar gigi.

Elastic ties and mudules


Keuntungan dari alat orthodontik ini mudah untuk
diikatkankan, namun cenderung untuk lepas dan
tingginya tigkat terjadinya kerusakan.

Magnets
Alat ini jarang digunakan. Alat ini dibuat dengan
menggunakan logam lanthanida. Kerugian dari alat
ini adalah bersifat korosi.

Balista spring

Dibuat berbentuk kawat rectaangular. Menghasilkan


dorongan sampai mencapai ruang kaninus dan cenderung
vertikal kebawah dan berakhir pada small loop. Dengan
tekanan finger yang ringan, spring dikaitkan pada pigtail
ligature. Dengan ini akan terbentuk gaya ekstrusif untuk
gigi kaninus erupsi

The monkey hook

Auxillary yang simple dengan open loop pada masing masing ujung untuk
merekatkan pada elastik intra oral atau rantai elastomerik

Apically Positioned Flap

Rontgen

Desain
Flap

Menaikkan posisi
flap ke arah
apikal yang
melibatkan
attach gingiva

Gigi impaksi
akan keluar
melalui attach
gingiva

Teknik Closed eruption

Flap
Mukoperiost
eal diangkat

Lakukan
pembuang
tulang secara
minimum

Gigi impaksi
dibonding
untuk
melekatkan
auxillary

Flap ditutup
dan lakukan
penjahitan

Laporan kasus
Seorang perempuan berusia 16 tahun datang dengan keluhan susunan gigi tidak
teratur dan terdapat celah lebar di daerah gigi kaninus kiri atas. Setelah dilakukan
pemeriksaan intra oral, didapatkan gigi kaninus kiri atas belum erupsi. Dari pemeriksaan
radiologis foto panoramik, terlihat gigi kaninus kiri atas impaksi dengan mahkota di arah
palatal (Gambar 3.1). Pasien didiagnosis maloklusi Kelas III Angle dental dan skeletal
disertai impaksi gigi 23.

Rencana perawatan
Rencana perawatannya adalah pemasangan alat ortodontik cekat oleh ahli ortodontik
dan dilakukan surgically exposure gigi 23.
Tindakan bedah yang dilakukan adalah surgically exposure dengan closed-eruption
technique
Perawatan dengan traksi ortodontik dilakukan menggunakan teknik standar edgewise.
Setelah ruang untuk gigi kaninus tersedia secara adekuat dan overjet telah terkoreksi,
dilakukan surgical exposure pada gigi kaninus dan melekatkan button yang disertai
ligature ke archwire yang menggunakan kawat rectangular 0,016 x 0,022 mm.
Setelah 1 tahun perawatan, gigi kaninus terlihat telah berada pada lengkung rahang
yang sesuai

Kesimpulan
Gigi kaninus impaksi harus dipertimbangkan untuk erupsi karena
merupakan penyokong utama pipi dan struktur hidung. Kehilangan
gigi kaninus satu sisi mengakibatkan muka bagian tengah tidak
simetris, sedangkan kehilangan gigi kaninus dua sisi menyebabkan
bibir atas tampak datar. Erupsi gigi kaninus impaksi dengan
pendekatan bedah dan traksi ortodontik perlu dilakukan pada usia
muda agar menghasilkan struktur periodontal dan estetik yang baik.

Anda mungkin juga menyukai