Anda di halaman 1dari 39

Presentasi Kasus

Anemia Dalam Kehamilan


Disusun oleh:
Siti Yayah Urfiah
1110103000005
Pembimbing:
Dr . Aditya Rangga Putra, SpOG

PENDAHULUAN
- Masalah nasional mencerminkan
nilai kesejahteraan masyarakatdan
pengaruhnya sangat besar terhadap
SDM
- Potential danger to mother and child
- Anemia dalam kehamilan diindonesia
masih cukup tinggi diantaranya 70%
diantaranya bumil diindonesia
menderita anemia kekurangan gizi

Anemia fisiologi pada


kehamilan
Pada saat hamil
membutuhkan
oksigen >>
Aliran
uteroplasenta
lancar

eritropoeisis

Menurunkan
viskositas darah
maternal

Vol plasma dan


SDM meningkat

Menurunkan HT,
eritrosit dan [Hb]

Namun tidak
seimbang

hemodilusi

Abdul bari saifudin, dkk. Bina pustaka Sarwono


prawirohardjo.2002

Definisi
Status kehamilan

Hemoglobin (g/dL)

Hematokrit (%)

Trimester 1

11,0

33

Trimester 2

10,5

32

Trimester 3

11,0

33

F gary Cunningham, et al. McGraw-Hill Companies. 2010


Abdul bari saifudin, dkk. Bina pustaka Sarwono
prawirohardjo.2002

Etiologi
1. Berkurangnya produksi sel darah merah
(SDM).
2. Berlebihnya kerusakan (SDM) dan
perdarahan.

F gary Cunningham, et al. McGraw-Hill Companies. 2010

Efek anemia terhadap kehamilan


- Meningkatkan resiko bayi prematur
dan BBLR (Kumar,2013 pada 1000
ibu hamil )

F gary Cunningham, et al. McGraw-Hill Companies. 2010

Gejala dan tanda


Tidak spesifik
Mudah lelah, pucat, mual, nafsu
makan menurun, cenderung
mengantuk, sesak,takikardi, palpitasi
Pada anemia dengan penyebab yang
serius perlu diperhatikan demam,
memar, hepatomegali, splenomegali

Diagnosis Anemia dalam Kehamilan


Anamnesis
Cepat lelah, sering pusing, mata
Hb 11 gr%
tidakdan
anemia
berkunangkunang, :mual
muntah
9 10
gr%hamil :muda
anemia
lebih hebat
pada
ringan
Pemeriksaan
7 8 fisik
gr%
: anemia
Pemeriksaan labsedang
: sebaiknya
<7minimal
gr%
:anemia
dilakukan
2x selama
berat trimester I dan
kehamilan yaitu pada

III
Abdul bari saifudin, dkk. Bina pustaka Sarwono prawirohardjo.2002
Bagus Ida, Ilmu kebiianan, penyakit kandungan dan keluarga
berencana,EGC.2009

Diagnosis
Anemia (Ht < 30%, Hb <10 g/dL)
MCV rendah (<80)
Cek status
besi
Feritin ,
TIBC
Fe serum
Anemia
defisiensi
besi

Normal
Thalasemi
a

MCV sedang (80-94)

MCV tinggi (>94)

Retikulosit, apus darah tepi

Apus arah tepi,


kadar folat da B
12

Retikulosit
>2-3%

Retikulosit
N atau
rendah
Thalasemia

Morfologi
abnormal

Morfologi
normal

Hemolisis
hemoglobinopati
Kelainan membran
Eritrosit
Obat-obatan
Autoimun
Defisiensi G6PD

Perdarahan

Folat <3 ng/mL,


B12 <80 pg/ mL,
Hipersegmentasi
neutrofil
Defisiensi folat atau B12

obat-obatan
Penyakit kronis
Kelainan sumsusm
tulang
Defisiensi Fe ringan
Abdul bari saifudin, dkk. Bina pustaka Sarwono
prawirohardjo.2002

Komplikasi
Ibu
Keguguran
Partus prematurus
partus lama
perdarahan post
partum
Syok
Cardiac failure
Delayed wound
healing

fetus

Prematur
BBLR
IUGR
IUFD

Anemia defesiensi besi


Penyebab anemia yang paling sering terjadi
pada kehamilan
Etiologi: kurangnya asupan besi, infeksi kronik
(malaria), kehamilan berulang
kebutuhan besi: 800mg
Terapi: oral Fe (fero sulfat dan fero glukonat),
Parenteral Fe (ferum dekstran), transfusi darah
Kebutuhan besi = (Hb target - Hb sekarang) x
berat badan x 3

KANDUNGAN BESI

Sulfas ferosus
: 325
Fero fumarat :325
Fero glukonat :325
Besi polisakarida :150

Tablet yang tersedia di PKM :


tab yang berisi 60 mg besi
elemental dan 250 mcg asam
folat

65
107
39
150

Anemia defisiensi asam


folat
Penyebab anemia pada kehamilan
kedua setelah anemia defisiensi besi
Pada kehamilan kebutuhan asam folat
adalah 400 g/hari
Gejala dan tanda sama dengan yang
lainnya ditambah kulit kasar dan glositis
Pemberian folat secara oral sebanyak 15 mg/ hari merupakan penatalaksanaan
pada keadaan defisiensi asam folat

Anemia karena perdarahan akut


Anemia karena perdarahan akut sering
terjadi pada kehamilan dini seperti pada
kasus abortus, kehamilan ektopik, dan
molahidatidosa.
Terapi yang diberikan pada anemia
karena perdarahan akut: transfusi darah
atau suplemen besi jika kadar
hemoglobin 7 g/dL, dapat beraktivitas
dengan baik, dan tidak septik.

Anemia karena penyakit kronik


Penyakit-penyakit yang dapat
menyebabkan anemia adalah gagal
ginjal kronik, kanker dan kemoterapi,
infeksi HIV, dan peradangan kronik.
Penyakit kronik secara umum dapat
menyebabkan beberapa perubahan
yaitu pada fungsi retikuloendotel,
metabolisme besi, dan penurunan
eritropoiesis.

Ilustrasi kasus
Identitas
Nama pasien : Ny. MA
No RM : 00611676
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 8 Mei 1986 (29 Tahun)
Agama : Islam
Suku bangsa: Betawi
Pendidikan : Tamat SLTP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Flamboyan, RT/RW 14/5, Cipete Selatan Cilandak
Jakarta Selatan
Datang ke IGD Kebidanan dan Kandungan RSUP tanggal 11
Februari 2015

Anamnesis
Autoanamnesis pada tanggal 13 Februari 2015

Keluhan Utama
Rujukan dari RSUD Marinir karena anemia dengan kadar
hemoglobin 7,6gr/dl

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengaku hamil 34 minggu, hari pertama haid terakhir 15
juni 2014, tapsiran persalinan 28 maret 2015, Pasien rutin
kontrol ke puskesmas 7x, dan pernah dilakukan USG 3x terakhir
di USG tanggal 10 februari 2015 dengan hasil JPKTH, tidak ada
kelainan pada janin. Pasien mengeluhkan pusing dan mata
berkunang kunang sejak 1 minggu yang lalu, nafsu makan
menurut pasien masih baik 3x sehari, mual dan muntah (-),
pasien merasa mudah lelah akhir-akhir ini. Menurut suaminya
pasien memang tampak pucat sehingga pasien diajak periksa
oleh suaminya. mulas (-), keluar air-air (-), keputihan (-), lendir (-),
keluar darah lendir (-) demam disangkal dan gerak janin aktif.
BAB dan BAK normal.

Riwayat Menstruasi
Menarche : usia 16 tahun
Siklus : teratur, 28 hari
Lama haid : 7 hari
Banyak haid : 3-5 pembalut/ hari
Dismenorea : tidak ada
HPHT : 22 juni 2014
TP : Riwayat Perkawinan
Pasien menikah 1x, usia perkawinan 8 tahun

Riwayat Kehamilan Lalu


1. 23 mei 2011/RS muhammadiyah/9 bulan/Seksio caesarea/lakilaki/2900gr
2. Hami ini

Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB

Riwayat Penyakit Sistemik


Alergi (-), hipertensi (-), diabetes melitus (-), penyakit
jantung (-), asma (-), penyakit paru (-), riwayat
transfusi sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Alergi (-), hipertensi (-), diabetes melitus (-), penyakit
jantung (-), asma (-), penyakit paru (-)

Riwayat Sosial dan Kebiasaan


Merokok (-), alkohol (-), obat tidur/ narkoba (-), minum
jamu (-), aktivitas berlebihan (-). Pasien makan teratur
3x sehari. Pasien mengaku tidak teratur bahkan sering
lupa mengkonsumsi suplemen vitamin dan besi yang
diberikan oleh bidan untuk kehamilan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 13 februari 2015


Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran: Composmentis
Tanda vital : Tekanan darah 100/70 mmHg
Frekuensi nadi 88x/menit
Frekuensi nafas 21x/menit
Suhu 36,7oC
Berat badan : 66 kg
Tinggi badan : 157cm
Kepala : normosefal, rambut hitam dan tersebar
merata
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/THT : Dalam batas normal

Gigi dan mulut : Mukosa bibir tampak pucat,


lembab, karies gigi (-)
Leher : Simetris, pembesaran kel. tiroid (-),
pembesaran KGB (-)
Toraks : Mammae simetris, hiperpigmentasi
pada kedua
areola, retraksi puting tidak ada,
benjolan -/-,
Pulmo suara nafas vesikuler pada seluruh
lapang
paru, ronkhi-/-, wheezing -/-,
Cor S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat, pucat (-), CRT< 3
detik, edema -/-.

Status Obstetri
Abdomen
Inspeksi : abdomen membesar, striae gravidarum (+), linea
nigra (+)
Palpasi : TFU 28 cm, teraba bagian besar, bundar, dan
kenyal
His tidak ada
TBJ : 2480 gram
Auskultasi : denyut jantung janin 146 denyut/menit, reguler

Anogenital
Inspeksi : Vulva dan uretra tenang
Inspekulo : Porsio livid, licin, ostium tertutup, fluor (-),
fluksus (-)
VT : tidak dilakukan

USG (11 februari 2015)


TBJ 2480 gram/ ICA 15/ SDAU
1,58/HC 31,45/FL 6,81
Janin presentasi kepala tunggal
hidup, hamil 35 minggu

Tanggal 11 Februari 2015

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Interpretasi

Hematologi
-

Hemoglobin

8,0 g/dl

11,7-15,5 g/dl

Anemia

Hematokrit

26%

33-45 %

Menurun

Leukosit

6,8 ribu/Ul

5-10 ribu/Ul

Trombosit

142 ribu/ Ul

150-400 ribu/Ul

Menurun

Eritrosit

3,55 juta/Ul

4.40-5.90 ribu/Ul

Menurun

a.

VER

73,9 fl

80-100 fl

Mikrositik

b.

HER

22,6 pg

26 34 pg

hipokrom

c.

KHER

30,5 g/dl

32 36 g/dl

d.

RDW

17,5 %

11,5 14,5 %

e.

Serum iron

18,0 mg/dl

65 175 mg/dl

Menurutn

512,0 mg/dl
7 ng/ml

253 435 mg/dl


10 291 ng/dl

Meningkat
Menurun

110 mg/dl

70-140 mg/dl

f. TIBC
Feritin
KIMIA KLINIK
a.

Diabetes

-.

Gula darah sewaktu

Tanggal 13 Februari 2015

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Interpretasi

Hematologi
-

Hemoglobin

8,8 g/dl

11,7-15,5 g/dl

Anemia

Hematokrit

27%

33-45 %

Menurun

Leukosit

9,4 ribu/Ul

5-10 ribu/Ul

Trombosit

130 ribu/ Ul

150-400 ribu/Ul

Menurun

Eritrosit

3,63 juta/Ul

4.40-5.90 ribu/Ul

Menurun

a.

VER

75,1 fl

80-100 fl

Mikrositik

b.

HER

24,2pg

26 34 pg

hipokrom

c.

KHER

32,5 g/dl

32 36 g/dl

d.

RDW

19,5 %

11,5 14,5 %

Diagnosis
G2P1 hamil 34-35 minggu, janin
presentasi kepala tunggal hidup, BSC
1x
Anemia mikrositik hipokromik ec
defisiensi Fe

Tatalaksana
Observasi tanda vital, his, denyut
jantung janin
CTG
Rencana diagnostik : pemeriksaan
gambaran darah tepi
Rencana terapi :
Transfusi s/d Hb > 8 g/dl
Homobion 1x1
Asam folat 1x1

Follow up
12 Februari 2015 di Ranap
S : pasien mengeluhkan masih pusing, lemas, mulas (-), keluar
air, lendir dan darah disangkal, gerak janin aktif, BAB dan BAK
lancar tidak ada kelainan
O : keadaan umum baik, CM, TD : 100/60 mmHg, HR : 88x/mnt,
RR : 20x/mnt, t : 36,70 C
status generalis : mata : konjungtiva pucat +/+, lain- lain dalam
batas normal
status obstetri : TFU 28 cm, his tidak ada, DJJ 134dpm
I : v/u tenang
A : anemia pada G2P1 hamil 34-35 minggu, janin presentasi
kepala tunggal hidup, BSC 1x
P : Observasi tanda vital, his, denyut jantung janin
- transfusi darah PRC 500 cc, target Hb >10 gr/dl
- hemobion 1x1
- asam folat 1x1

ANALISA KASUS

Keluhan pusing, mata


berkunang- kunang,
riwayat transfusi (-) ,
pasien tidak teratur
konsumsi vitamin dan
besi,perdarahan aktif (-)
tampak pucat konjungtiva
pucat,
Cek lab : anemia,
mikrositik
hipokrom
Hasil lab
Tatalaksan
a

Ny. MA, 29
tahun
Dirujuk karena
anemia Hb 7,6

Suplementa
si besi oral
besi
parenteral
Transfusi
darah

Absorpsi di GI
tract tidak
adekuat
Masa
kehamilan
akhir
Intoleransi
pada
kebutuhan fe
oral
Anemia berat

Kesimpulan dan saran


Kesimpulan

Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu keadaan yang


harus dievaluasi dalam kehamilan pada setiap pemeriksaan
antenatal. Karena anemia pada kehamilan merupakan sebab
potensial morbiditas serta mortalitas ibu dan anak. Diagnosis dan
penyebab anemia dalam kehamilan harus dicari melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
baik. Penatalaksanaan anemia dalam kehamilan juga harus
disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat keparahan dari
anemia.

Saran

Pemeriksaan antenatal yang rutin dapat mengurangi terjadinya


anemia dalam kehamilan. Setiap ibu hamil, sebaiknya
mengkonsumsi suplemen besi oral secara teratur untuk
mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan.

Daftar pustaka

Shiro Kozuma. Approaches to Anemia in Pregnancy. JMAJ. 2009;52 (4):214-218.


F Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. McGraw-Hill Companies. 2010.
Abdul Bari Saifuddin, dkk. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.
K. Kalaivani. Prevalence & Consequences of Anaemia in Pregnancy. Indian J Med Res. 2009;130 (11):627-633.
Iron Deficiency Anemia. Guideines for Control of Iron Defeciency Anemia.
E Albert Reece, John C Hobbins. Clinical Obstetrics: the fetus & mother. Blackwell Publishing. 2007.
Lee, et al. Anemia in Pregnancy. Elsevier Inc. 2011
Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta:EGC. 2011
Abdul Bari Saifuddin, dkk. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2010.
Rustam Mochtar. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta: EGC. 1998.
Mastiadji, Bekti. Hubungan Kadar Hemoglobin, Hematokrit, Jumlah Eritrosit dengan Kadar Feritin pada Kehamilan
Trimester II dan III.Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2011
D. Keith Edmonds. Dewhursts Textbook of Obstetrics & Gynaecology. Blackwell Publishing. 2007
Singh Subhadra, et al. A Study to Compare the Efficacy and Safety of Intravenous Iron Sucrose and Intramuscular
Iron Sorbitol Therapy for Anemia During Pregancy. J Obstet Gynecol India. 2013;63 (1):18-21.
Jamaiyah Haniff, et al. Anemia in pregnancy in Malaysia: a cross-sectional survey. Asia Pac J Clin Nutr. 2007;16
(3):527-536.
Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. 2010.
World Health Organization. The Clinical Use of Blood: in General Medicine, Obstetrics, Paediatrics, Surgery &
Anaesthesia, Trauma & Burns.
Anuradha Gupta, et al. Guidelines for Control of Iron Deficiency Anaemia. India: National Iron+ Initiative. 2013.
Victor Hoffbrand, et al. Essential Haematology. Blackwell Publishing. 2006.
I Made Bakta. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC. 2006.

Hypoksia ?

Anda mungkin juga menyukai