Anda di halaman 1dari 17

Analisis Peragam

Prof. Dr. Ir. Loekito Adi Soehono,


M.Agr

Pendahuluan
Suatu metode analisis yang menggabungkan teknik
analisis regresi dan analisis ragam
Dalam analisis ini digunakan peubah pengiring untuk
mengurangi galat percobaan. Peubah ini dipilih
dengan hati-hati agar penggunaannya sesuai dengan
tujuan yaitu mengurangi keragaman galat percobaan
Setelah kita menganalisis data menggunakan
analisis ragam, sering didapatkan suatu kesimpulan
bahwa tidak ada perbedaan antar perlakuan. Hal ini
mengakibatkan ragam galat percobannya besar
sehingga perlu dicari faKtor-faktor lain yang
mempengaruhi obyek yang kita amati

Kegunaan Analisis Peragam


1.Mengendalikan galat dan
meningkatkan ketepatan
2.Mengoreksi rata-rata perlakuan
dari peubah tak bebas
3.Penafsiran data
4.Penguraian peragam total
5.Pendugaan pengamatan yang
hilang

Asumsi Analisis Peragam


Peubah X bersifat tetap, diukur tanpa
kesalahan dan bebas dari perlakuan
Regresi Y terhadap X setelah
pengeluaran pengaruh perlakuan dan
kelompok adalah linier dan bebas
dari perlakuan dan kelompok
Sisaannya menyebar normal dan
bebas disekitar nilai tengah nol dan
ragam sama

Model Matematis Analisis Peragam


(RAL)
1,2,., t
Yij i ( X ij - Xi .=
. ) ij
j = 1,2,.,n

Yij
= nilai pengamatan perlakuan ke-i pada

ulangan
ke-j
i
= nilai rata-rata pengamatan yang

sebenarnya
=pengaruh perlakuan ke-I
= koefisien regresi
X
= pengaruh pengukuran peubah bebas yang
X. .ij
ij
dihasilkan dari perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j

Model Matematis Analisis Peragam


(RAK)
t
Yij i j ( X ij i-=
X. .1,2,.,
) ij
j = 1,2,.,n

Yij
= nilai pengamatan perlakuan ke-i pada

ulangan
ke-j
i
= nilai rata-rata pengamatan yang
j
sebenarnya

= pengaruh perlakuan ke-i


= pengaruh kelompok ke-j
= koefisien regresi
X. .
X
= pengaruh pengukuran peubah bebas yang
ij
ij
dihasilkan dari perlakuan ke-i dan ulangan

Pengujian Pada Analisis


Peragam
Pengujian Nilai Tengah Perlakuan
Terkoreksi
Aspek regresi yang menguraikan JK (total terkoreksi)
menjadi komponen-komponen yang berasal dari regresi
i
1 2 ..... Hipotesis
dan residual.
pada RAL dan RAK.
Ho :

KTPD
H1 : minimal terdapat dua pengaruh perlakuan yang berbeda
KTGD
Fhit =

F( t 1 ),(( r 1 )( t 1 )1 )

Fdan
( t 1dibandingkan
),t ( r 1 )1 )
dengan Ftabel
dan
untuk RAL

untuk RAK

Pengujian Pada Analisis


Peragam
Pemeriksaan Ketepatan Model
Model yang telah didapatkan harus diperiksa terlebih
dahulu apakah model tersebut sudah memenuhi
asumsi atau tidak.
Hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ho : = 0
H1 : (0JPG( XY ) )2 / JK G( X )
KTGD
F hitung :

F( v1,v 2 )

Titik kritis =

dengan v1 = 1 dan v2 = (r-1) (t-1) -1 untuk RAK


v1 = 1 dan v2 = t(r-1)-1 untuk RAL

Pengujian Pada Analisis


Peragam

Pengujian Keefektifan Peragam

Dibuat pembandingan antara ragam rata-rata perlakuan


sebelum dengan sesudah dikoreksi oleh peubah
konkomitan. Pembandingan tersebut dinamakan efisiensi
relatif ( ER ).
KTG sebelum dikoreksi
ER
KTG efektif setelah dikoreksi
KTGsebelum dikoreksi = KTG pada analisis ragam

JK P( X )
KT

KTG efektif setelah dikoreksiGD


=
(
t

1
)
JK
G ( X )

Dengan ketentuan :
ER = 1 , analisis ragam relatif sama dengan analisis peragam
ER < 1 , analisis ragam lebih efektif atau lebih teliti
ER > 1 , analisis peragam lebih efektif atau lebih teliti

Perhitungan dalam Analisis


Peragam
Tabel Analisis Peragam
Untuk RAL
SK
db
JK(X) RAL
Jumlah
Kuadrat
danJKHasil
KaliJP(XY)
X & Y untuk
(Y)
Perlakuan

t-1

JKP(Y)

JPP(XY)

JKP(X)

Galat

t(r-1)

JKG(Y)

JPG(XY)

JKG(X)

Total

rt-1

JKT(Y)

JPT(XY)

JKT(X)

SK

db Tabel Analisis
JK
KT
Fhitung
Peragam
untuk
RAL

Perlakuan

t-1

JKPD

KTPD =

Galat

t(r-1)-1

JKGD

KTGD =

Total

(rt-1)-1

JKTD

JK PD
t 1

JK GD
t( r 1 ) 1

KTPD
KTGD

Perhitungan dalam Analisis


Peragam
Tabel Analisis Peragam untuk RAK
Jumlah Kuadrat dan Hasil Kali X & Y untuk RAK
SK

db

JK(Y)

JP(XY)

JK(X)

Perlakuan

t-1

JKP(Y)

JPP(XY)

JKP(X)

Kelompok

r-1

JKK(Y)

JPK(XY)

JKK(X)

Galat

(t-1)(r-1)

JKG(Y)

JPG(XY)

JKG(X)

Total

rt-1

JKT(Y)

JPT(XY)

JKT(X)

Tabel Analisis Peragam untuk RAK


SK

db

JK

KT

Perlakuan

t-1

JKPD

KTPD =

Kelompok

r-1

JKKD

KTKD =

Galat

(r-1)(t-1)-1

JKGD

KTGD =

Total

(rt-1)-1

JKTD

Dalam RAK, t = perlakuan dan r = kelompok

Fhitung
JK PD
t 1
JK KD
r 1
JK GD
( r 1 )( t 1 ) 1

KTPD
KTGD
KTKD
KTGD

Contoh Kasus
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh antara tingkat
pertambahan konsentrat dan urea pada pembuatan silase batang
tebu terhadap konsumsi dan kecernaan in-vivo. Dilakukan pada 9 ekor
sapi peranakan Friesian Holstein (PFH) jantan berumur 11 12 bulan
dengan berat badan 146 194 kg. Pakan perlakuan yang diberikan
adalah silase batang tebu dengan penambahan konsentrat dan urea
yang disusun isoprotein kasar 12 % dengan proporsi :
R1 = Batang tebu 60 %, Konsentrat 40 %, Urea 0,85 %
R2 = Batang tebu 50 %, Konsentrat 50 %, Urea 0,44 %
R3 = Batang tebu 40 %, Konsentrat 60 %, Urea 0 % dari BK pakan
Dilakukan pada 3 kelompk berdasarkan Berat badan sapi peranakan
Friesian Holstein (PFH) jantan tersebut :
Kelompok I: 149.33 + 4.16 Kg
Kelompok II : 157.33 + 1.50 Kg
Kelompok II : 177.33 + 15.28 Kg

Data Hasil Penelitian Sebagai Berikut:

Kelompok
Total
Perlakuan

II

III

Xi.

Yi.

R1

160.5

4.42

167.5

4.38

202

4.51

530

13.31

R2

153

3.54

153

3.92

176

4.58

482

12.04

R3

155

3.85

179

5.08

175.5

4.62

509.5

13.55

468.5

11.81

499.5

13.38

553.5

13.71

1521.5

38.9

Total
kelompok X.j
dan Y.j

Pembahasan
Analysis of Variance for KBK (Y), using Adjusted SS for Tests

Source
DF
Seq SS
Adj SS
Adj MS
F
P
BB Awal
1
0.8617
0.5852
0.5852 3.90 0.105
Perlakua 2
0.1625
0.1625
0.0813 0.54 0.612
Error
5
0.7500
0.7500
0.1500
Total
8
1.7742

Term
Coef SE Coef
T
P
Constant
1.163
1.605
0.72 0.501
BB Awal 0.018686 0.009460
1.98 0.105
Perlakuan
R1
-0.0278 0.1963 -0.14 0.893
R2
-0.1521 0.1991 -0.76 0.479

Pengujian Pada Analisis


Peragam
Pengujian terhadap nilai tengah perlakuan
terhadap analisis peragam
Ho :

1 2 ..... i

H1 : minimal terdapat dua pengaruh perlakuan yang


berbeda
F20, .405 6.94
Ftabel =

Keputusan : Terima Ho Karena Ftabel>Fhitung


Kesimpulan
:
Perlakuan
pakan
tidak
memberikan
pengaruh
yang
nyata
terhadap
KBK
( Konsumsi Bahan Kering) (Kg/ekor/hari).

Pengujian Pada Analisis


Peragam
Pemeriksaan ketepatan model
Ho : = 0
H1 : 0
Fhit =

( JPG ( XY ) ) 2 / JK G ( X )
KTGD

= ((5.986) 2 / 442.22) / 0.17 = 0,4764

Ftab = = 7.71

Keputusan : Terima Ho
Kesimpulan : Penggunaan berat badan (BB) awal (X, kg)
sebagai peubah
pengiring belum tepat.

Pemeriksaan Keefektifan Peragam

MTB > Name c16 = 'RESI5'


MTB > Oneway 'KBK (Y)' 'Perlakuan' 'RESI5'.

One-way ANOVA: KBK (Y) versus Perlakuan

Analysis of Variance for KBK (Y)


Source
DF
SS
MS
F
P
Perlakua 2
0.439
0.219
0.99 0.426
Error
6
1.335
0.223
Total
8
1.774
Individual 95% CIs For Mean
Based on Pooled StDev
Level
N
Mean
StDev ----+---------+---------+---------+-R1
3 4.4367 0.0666
(-------------*------------)
R2
3 4.0133 0.5262 (------------*-------------)
R3
3 4.5167 0.6215
(------------*-------------)
----+---------+---------+---------+-Pooled StDev = 0.4717
3.50
4.00
4.50
5.00

ER

KTG sebelum dikoreksi


0.223 / 0.17 = 1.3118
KTGefektif setelah dikoreksi

Kesimpulan : Karena ER lebih dari 1 maka analisis peragam efisien atau


derajat
ketelitian meningkat, atau analisis peragam secara
relative lebih teliti
daripada analisis ragam.

Anda mungkin juga menyukai