PENCEMARAN

LINGKUNGAN

Sebelum
rantai
kegiatan
penambangan,
industri
pertambangan
telah
melakukan
tahapan penambangan yang dimana tiap
tahapan
menimbulkan
potensi
dampak
terhadap
lingkungan
sekitar,
tahapan
penambangan tersebut, yakni :

Eksplorasi

Konstruksi

Eksploitasi

Pengolahan

Pengangkutan

Komponen lingkungan yang terkena dampak

rantai kegiatan pertambangan
Industri pertambagan
- Eksplorasi
- Konstruksi
- Eksploitasi
- Pengolahan
- Pengangkutan

DAMPAK

Lingkungan
Sosial,Ekonomi
dan Budaya

LIngkungan Fisik
dan
Biologi

Tanah :
Bentang Alam
Estetika
Longsoran

Air :
Biota air
Polusi
perubahan pola alir

Udara :
Polusi
Kebisingan
Partikulat

Warisan
alam

Warisan
Budaya

Kesehatan Kependuddukan

Tata Nilai

1.EROSI DAN
SEDIMENTASI
2.AIR ASAM TAMBANG

EROSI DAN SEDIMENTASI

EROSI : Proses pengikisan tanah oleh air
atau angin yang selanjutnya material hasil
kikisan diendapkan di tempat lain
(sedimentasi).

JENIS EROSI
1.

2.
3.
4.
5.

Erosi Percikan (raindrop splash)

Merupakan percikan air hujan yang menetes dan
memecah permukaan tanah sehingga memisahkan
partikel tanah.
Erosi Lembaran (sheet erotion)
Merupakan jenis erosi yang terjadi pada lahan miring
dalam bentuk lapisan tipis atau lembaran
Erosi Alur (rilling erotion)
Adalah proses pemindahan tanah yang membentuk
alur oleh adanya intensitas hujan yang agak tinggi
Erosi Selokan (gullying)
sama dengan point 3
Erosi Kanal (stream channel)
ttp untuk alur lebih besar

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

TERHADAP EROSI OLEH AIR
1.

Keadaan cuaca
Berhubungan dengan intensitas dan lamanya hujan
berlangsung

2.

Jenis tanah
Terkait dengan erodibilitas tanah

3.

Topografi
Tergantung kepada panjang dan kecuraman lereng

4.

Vegetasi penutup
Berhubungan dengan jenis vegetasi dan luas tanah
yang terkena erosi

Dampak Erosi secara umum

Kerusakan tanah
Sedimentasi
Kekeruhan perairan umum

Dampak Erosi oleh Air

Penurunan produktivitas tanah
Kehilangan unsur hara yang diperlukan
tanaman
Kualitas tanaman menurun
Penurunan kapasitas infiltrasi dan
kemampuan tanah menahan air
Struktur tanah menjadi rusak
Longsornya tebing

Cara-Cara Pengendalian Erosi

1.

2.

Minimasi areal terganggu

* membuat batas yang jelas di areal
pertambangan
* penebangan tidak melebihi batas tambang
Cara vegetatif
Kemampuan tanaman untuk melindungi tanah dari
erosi tergantung pada:
* ketinggian tanaman
* keadaan daun tanaman
* kepadatan tanaman
* sistem perakarannya

3. Cara Mekanis
* membuat teras-teras
* membuat SPA (Saluran Penyaliran Air)
* membuat dam pengendali
4. Cara Kimia
Penggunaan bahan kimia pemantap tanah
(soil conditioner) yang berbentuk emulsi
dicampur dengan air dengan
perbandingan tertentu dan disemprotkan
ke permukaan tanah

Teras Datar

saluran

guludan

permukaan tanah

Teras Kridit
tanaman penguat
guludan

saluran
5-12 m
5-12 m

Teras Pematang
tanaman penguat
pematang
Saluran

guludan kecil
saluran kecil

2-3 m

pematang

12 m

Teras Bangku

pasangan batas
lahan yang ditanami
galengan
saluran
ditanami
rumput

Bentuk Penampang SPA

Penampang
Tidak dianjurkan

Penampang

Trapesium
Parabolik
Dianjurkan

AIR ASAM TAMBANG

Terbentuk karena adanya reaksi mineral
sulfida, umumnya pyrit (FeS2), dengan
oksigen, air dan bakteri tertentu
(Thiobacillus ferrooxidans).
Reaksi yang terjadi :
FeS2 + 15/4 O2 + 7/2 H2O

Fe(OH)3 + 2SO42- + 4H+

Pengendalian Air Asam Tambang

1.
2.
3.
4.

Pengaturan tanah timbunan antara NAF (< 2 kg

H2SO4 /ton) dan PAF (> 2 kg H2SO4 /ton)
Pemberian bahan penetral seperti batugamping dan
abu batubara (ada kandungan oksida basa)
Menggunakan mikroorganisme (bakteri) pereduksi
sulfat : Desulfovibrio, Desulfomaticulum, Desulfarculus,
Desulfofacirum, Deslulfococcus dan Sulforospririllum
Wetland (lahan basah), ada beberapa jenis tumbuhan
air dari marga Cyperus, Eleocharis, Fimbristylis,
Pennisetum, dan Phragmites (kandungan biomassa
tinggi dan perakarannya intensif)

Reaksi penetralan air asam

tambang dengan kapur
Ca(OH)2 + H2SO4 = CaSO4 + 2H2O
Ca(OH)2 + FeSO4 = Fe(OH)3 + CaSO4
3Ca(OH)2 + Fe2(SO4)3 = 2Fe(OH)3 + 3CaSO4