Anda di halaman 1dari 75

TANTANGAN

PROFESI AKUNTASI &


STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN


PSAK 46
(ACCOUNTING FOR INCOME TAX IAS 12)

Agenda

1. Pajak dalam LK
2.Pajak dan Akuntansi
3.Akt. Pajak Penghasilan
4.Contoh dan Ilustrasi

Pajak Perusahaan
Dipotong
Pajak oleh pihak lain
saat menerima
penghasilan

SPT Pajak
Penghasilan
Beban yang dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak

Bada
n

Memotong
PPh 21
atas gaji

PSAK 46
Pajak atas
Laba
Perusahaan
Beban:
PBB, Meterai
BPHTB,
Pajak Daerah

X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak
Angsuran pajak (PPh25)
Dipotong pihak lain (22,23)
Pajak luar negeri (24) 4

Lapor
KPP
Setor
Kas negara

PPN atas
penyerahan
barang/jasa

Pajak dalam Laporan Keuangan


PT. Pertamina (Persero) LK 31 Desember 2013

Aset lancar

Aset tidak lancar

Liabilitas jangka pendek

iabilitas jangka panjang

Pajak dalam Laporan Keuangan


PT. Pertamina (Persero) LK 31 Desember 2013

Beban pajak

rus kas dari aktivitas operasi

Pajak dalam Laporan Keuangan


PT. Pertamina (Persero) LK 31 Desember 2013

atatan atas LK

Pajak dalam Laporan Keuangan


PT. Pertamina (Persero) LK 31 Desember 2013

Catata
n atas
LK

Pajak dalam Laporan Keuangan


PT. Pertamina (Persero) LK 31 Desember 2013

Catatan atas
LK
Rekonsiliasi
Pajak
Tangguhan

Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan 46
Akuntansi Pajak Penghasilan

Adopsi IAS 12 Accounting for Income Tax


Fokus pada pajak penghasilan perusahaan beban pajak
penghasilan dan pajak tangguhan
Sebelum PSAK 46:
Beban pajak dalam laporan laba rugi adalah pajak terutang
menurut fiskal SAK ETAP

PSAK 46 1997 (eff 1 Jan 1999 perusahaan listed dan 1 Jan


2001 non listed)
Beban pajak : kini dan tangguhan

Aktiva / kewajiban pajak tangguhan


PSAK 46 Revisi 2010 Menyesuaikan dengan IAS 12 ilustrasi, definisi
Perbedaan dengan IAS 12 definisi pajak tangguhan,
konsolidasian, pajak final, SKP

PSAK 46 Revisi 2013


pengaturan pajak final dan hal khusus dihilangkan
ditambahkan pajak
10 tangguhan aset tidak disusutkan dan
properti investasi

Trade off Akuntansi dan


Pajak
Pajak Penghasilan Kena Pajak besar akan
menyebabkan pajak yang harus dibayarkan
besar beban perusahaan besar.
Akuntansi : Laba sebelum pajak besar akan
menyebabkan laba yang dilaporkan besar nilai
perusahaan menjadi tinggi
Trade off : jika laba besar, perusahaan harus
menanggung beban pajak yang semakin besar
Trade off ini akan semakin kecil untuk
perusahaan terbuka, karena kepentingan
pemegang saham menginginkan laba yang tinggi
sehingga pajak tidak dapat dikecilkan.

Perbedaan Pajak dan


Akuntansi -1
PSAK

UndangUndang

AKUNTANSI

PAJAK

PERBEDAAN
Perman
en

Tempore
r

BOOK TAX GAP/


DFFERENCE
Tax Planning atauPajak Tangguhan:
Tax Avoidance Aset / Liabilitas
Beban/Pendapata
n

Tujuan PSAK 46
Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak
penghasilan
Bagaimana mempertanggungjawabkan
konsekuensi pajak :
pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset
(liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan
posisi keuangan entitas.
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada
periode kini yang diakui pada laporan keuangan
entitas.

Mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan


yang berasal dari sisa rugi yang dapat
dikompensasi ke tahun berikut.
Perbedaan pengaturan dengan IAS 12 :
13
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi
FEUI
SKP, penambahan kesesuaian dengan

Definisi
Aset pajak tangguhan adalah jumlah
pajak penghasilan yang dapat dipulihkan
pada periode masa depan sebagai akibat Laba Pajak >
adanya:
Laba
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan,
dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.

Liabilitas pajak tangguhan adalah


jumlah pajak penghasilan terutang pada
Laba Akuntansi
periode masa depan sebagai akibat adanya
>
perbedaan temporer kena pajak.
Laba pajak
14

Definisi
Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat
pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam
menentukan laba atau rugi pada satu periode
dipadankan dengan dengan laba akuntansi
Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode
sebelum dikurangi beban pajak.
Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi
fiskal) adalah laba (rugi) selama satu periode yang dihitung
berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak
atas pajak penghasilan yang terutang (dilunasi).
Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung
berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan
atas laba kena pajak entitas.

15
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi
FEUI

Definisi
Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan
yang terutang (dilunasi) atas laba kena pajak
(rugi pajak) untuk satu periode.
Untuk entitas konsolidasi termasuk laba atas
anak perusahaan
Perbedaan temporer adalah perbedaan
antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada
posisi keuangan dengan dasar pengenaan
pajaknya. Perbedaan temporer dapat berupa:
Perbedaan temporer kena pajak - liabilitas
Perbedaan temporer dapat dikurangkan aset

16
Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi
FEUI

Pengakuan pajak kini


Jumlah pajak kini, yang belum dibayar
harus diakui sebagai liabilitas.
Apabila jumlah pajak yang telah dibayar
melebihi jumlah pajak terutang, maka
selisihnya, diakui sebagai aset.
Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik
kembali untuk memulihkan pajak kini dari
periode sebelumnya diakui sebagai aset.

17

Beban Pajak Kini


Pajak dibayar dimuka = pajak kini <
jumlah yang dibayarkan (PPh 28)
Utang pajak = pajak kini >jumlah yang
dibayarkan (PPh 29)
Kompensasi kerugian yang dapat
digunakan untuk memulihkan pajak =
aset

Pajak kini
Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan
pada peride tersebut:
Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT
hanya atas laba dari induk perusahaan
Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak
final
Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas
dividen dari inverstasi yang dicatat dengan
metode ekuitas
Pajak yang telah dibayarkan namun menurut
ketentuan pajak tidak boleh sebagai kredit
pajak pajak LN tidak dapat dikreditkan
18

Pajak Tangguhan
Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada
laba menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan
dan manfaat pajak tangguhan.
Perusahaan memiliki kerugian dapat dikompensasikan di
masa mendatang manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi Aset pajak tangguhan dan manfaat
pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
19

Pengakuan aset pajak tangguhan dan


liabilitas pajak tangguhan

Perbedaan Temporer Kena Pajak - Liabilitas

Kombinasi Bisnis
Aset Tercatat pada Nilai Wajar
Goodwill
Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas

Perbedaan Temporer dapat Dikurangkan - Aset


Goodwill
Pengakuan Awal Aset atau Liabilitas

Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak Belum


Dimanfaatkan Aset

Investasi pada Entitas Anak, Cabang dan Entitas


Asosiasi dan Bagian Partisipasi dalam pengaturan
Bersama

Perbedaan Temporer Kena


Pajak
Semua perbedaan temporer kena pajak diakui
sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali jika
timbul perbedaan temporer kena pajak yang
berasal dari:
pengakuan awal goodwill; atau
pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari
suatu transaksi yang:
bukan transaksi kombinasi bisnis; dan
pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba
akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak).

Perbedaan temporer kena pajak terkait dengan


investasi pada entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, dan pengaturan bersama, maka liabilitas
pajak tangguhan harus diakui sesuai dengan
21
Akuntansi Keuangan
2 - Departemen
FEUI
paragraf
40.Akuntansi

Penilaian Kembali Aset Pajak


Tangguhan
Tidak Diakui
Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas
menilai kembali aset pajak tangguhan.
Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak
diakui sebelumnya apabila kemungkinan besar
laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk
dipulihkan.
Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian
meningkatkan kemampuan entitas untuk
menghasilkan laba kena pajak dalam jumlah yang
memadai pada periode masa depan sehingga
aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak
diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan

Anak, Asosiasi, Pengaturan


Bersama

Entitas mengakui liabilitas pajak tangguhan pada anak,


cabang, dan asosiasi, serta pengaturan bersama, kecuali
sepanjang kedua kondisi berikut telah terpenuhi:
entitas mampu mengendalikan waktu pemulihan
perbedaan temporer; dan
kemungkinkan besar perbedaan temporer akan
terpulihkan di masa depan.
tangguhan dari anak,
cabang dan entitas asosiasi, serta pengaturan
bersama sepanjang dan hanya sepanjang
kemungkinan besar terjadi:
perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa
depan yang dapat diperkirakan; dan
laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang
memadai sehingga perbedaan temporer dapat
dimanfaatkan.

Entitas mengakui aset pajak

Pengukuran

Liabilitas (aset) pajak kini diukur sebesar jumlah


yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi)
kepada otoritas perpajakan, tarif pajak
(peraturan pajak) pada periode pelaporan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang akan berlaku
pada saat aset dipulihkan atau liabilitas
diselesaikan
Jika terjadi perubahan tarif di masa mendatang
akan mempengaruhi pengakuai aset atau Perubah
an
liabilitas pajak tangguhan.
Tarif

24

Pos diakui dalam Laporan


Laba Rugi
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai
penghasilan atau beban pada laporan laba rugi,
kecuali apabila pajak penghasilan yang berasal
dari:
suatu transaksi atau kejadian yang diakui, pada
periode yang sama atau berbeda, di luar laporan
laba rugi baik dalam pendapatan komprehensif lain
maupun secara langsung dalam ekuitas. Atau
kombinasi bisnis

Pos diakui di Luar Laporan


Laba Rugi
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui di luar
laporan laba rugi apabila pajak terkait pada
pos-pos tersebut pada periode yang sama
atau berbeda, diakui di luar laporan laba rugi.
Oleh karena itu, pada periode yang sama atau
berbeda, pajak kini dan pajak tangguhan
terkait dengan pos-pos yang diakui:
dalam pendapatan komprehensif lain, harus
diakui pada pendapatan komprehensif lain.
langsung ke ekuitas, harus diakui langsung
pada ekuitas.

Penyajian

Saling hapus
Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan
liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, entitas:
Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus
jumlah yang diakui; dan
Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.

Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan


dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset
pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait
dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
pajak atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena
pajak berbeda yang akan merelaisasikan secara bersama

Beban Pajak Laba Rugi


Aktivitas Normal
Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba
rugi dari aktifitas normal disajikan tersendiri pada
laporan laba rugi komprehensif.
Jika entitas menyajikan pendapatan komprehensif
lain, maka pajaknya dilaporkan terpisah dari laba
rugi dari aktivitas normal.

28

Pengungkapan
Komponen utama beban (penghasilan) pajak diungkapkan
secara terpisah :
beban (penghasilan) pajak kini;
Penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari periode sebelumnya;
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan baik yang berasal dari
timbulnya perbedaan temporer maupun dari realisasinya;
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan terkait dengan
perubahan tarif pajak atau penerapan peraturan perpajakan yang baru;
jumlah manfaat yang ditimbulkan dari rugi pajak yang tidak diakui
sebelumnya, kredit pajak atau perbedaan temporer periode
sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak kini;
jumlah manfaat dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit
pajak, atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan
untuk mengurangi beban pajak tangguhan;
Dll.

Pengungkapan

Hal-hal yang juga diungkapkan secara terpisah:


Agregat pajak kini dan pajak tangguhan berkaitan dengan
transaksi-transaksi yang langsung dibebankan atau
dikreditkan langsung ke ekuitas;
jumlah pajak penghasilan berkaitan dengan setiap
komponen pendapatan komprehensif lain
penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak
dengan laba
rekonsiliasi angka antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian
laba akuntansi dan tarif pajak yang berlaku
rekonsiliasi angka antara tarif pajak efektif rata-rata dan tarif pajak
yang berlaku, penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan
perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode akuntansi
sebelumnya;
jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan, rugi pajak belum dikompensasi dan kredit
pajak belum dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai aset pajak
tangguhan pada laporan keuangan;
jumlah agregat perbedaan temporer yang dihubungkan dengan
investasi pada entitas anak, cabang dan perusahaan asosiasi dan
bagian partisipasi dalam pengaturan bersama atas liabilitas pajak

CONTOH & ILUSTRASI

Ilustrasi PPH 21
(Gaji Bulanan)

Kertarajasa pada tahun 2012 bekerja


pada sebuah perusahaan manufaktur
alutsista dengan memperoleh gaji
sebulan
Rp
2.750.000,00
dan
membayar iuran pensiun sebesar Rp
125.000,00. Kertarajasa telah menikah
dan memiliki tiga orang anak.
Bagaimanakah penghitungan PPh 21
atas Kertarajasa? Bagaimana jurnal
yang dibuat oleh pemberi kerja saat
membayar gaji?
32

Ilustrasi
(Gaji Bulanan)

Jawaban
Jawaban::
Pemberi
PemberiKerja
Kerja
125.000
125.000
21
21

Jurnal
Jurnal
Beban
BebanGaji
Gaji 2.750.000
2.750.000
Utang
Dana
Utang Dana Pensiun
Pensiun
Utang
Utang PPh
PPh
36.375
36.375
Kas
2.588.625
Kas
2.588.625

Jika
JikaKertarajasa
Kertarajasatidak
tidakmemiliki
memilikiNPWP,
NPWP,maka
makapajak
pajakterutang
terutangper
perbulan
bulan 33
=
=
=120%
120%xx36.375
36.375
=Rp
Rp43.650,00
43.650,00

Ilustrasi (Gaji Bulanan)


Kudungga
Kudungga adalah
adalah pegawai
pegawai suatu
suatu perusahaan
perusahaan otomotif,
otomotif, menikah
menikah
dengan
dengan dua
dua anak
anak dan
dan memperoleh
memperoleh gaji
gaji sebulan
sebulan Rp
Rp 4.000.000.
4.000.000.
Perusahaan
Perusahaan mengikuti
mengikuti program
program Jamsostek,
Jamsostek, premi
premi Jaminan
Jaminan
Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja dan
dan premi
premi Jaminan
Jaminan Kematian
Kematian dibayar
dibayar oleh
oleh
pemberi
pemberi kerja
kerja dengan
dengan jumlah
jumlah masing-masing
masing-masing 0.5%
0.5% dan
dan 0.3%
0.3%
dari
dari gaji.
gaji. Perusahan
Perusahan menanggung
menanggung iuran
iuran JHT
JHT setiap
setiap bulan
bulan yakni
yakni
3.7%
3.7% dari
dari gaji,
gaji, sedangkan
sedangkan Kudungga
Kudungga membayar
membayar iuran
iuran JHT
JHT
sebesar
sebesar 2%
2% dari
dari gaji
gaji tiap
tiap bulan.
bulan. Di
Di samping
samping itu,
itu, perusahaan
perusahaan juga
juga
mengikuti
mengikuti program
program pensiun
pensiun untuk
untuk pegawainya
pegawainya dengan
dengan
membayar
membayar iuran
iuran pensiun
pensiun untuk
untuk Kudungga
Kudungga ke
ke dana
dana pensiun
pensiun yang
yang
pendiriannya
pendiriannya disahkan
disahkan oleh
oleh Menkeu,
Menkeu, setiap
setiap bulan
bulan sebesar
sebesar Rp
Rp
110.000,00.
110.000,00. Kudungga
Kudungga sendiri
sendiri membayar
membayar iuran
iuran pensiun
pensiun sebesar
sebesar
Rp
Rp85.000,00.
85.000,00.
Bagaimanakah
Bagaimanakahpenghitungan
penghitunganPPh
PPh21
21atas
atasKudungga?
Kudungga?
Bagaimana
Bagaimanajurnal
jurnalyang
yangdibuat
dibuatoleh
olehpemberi
pemberikerja?
kerja?
34

Ilustrasi (Gaji Bulanan)


Jawaban
Jawaban: :

20.000
20.000
12.000
12.000
228.000
228.000
195.000
195.000
21
21

Jurnal
JurnalPemberi
PemberiKerja
Kerja
Beban
Gaji
4.000.000
Beban Gaji 4.000.000
Beban
20.000
BebanJKK
JKK
20.000
Beban
12.000
BebanJKM
JKM
12.000
Beban
JHT
148.000
Beban JHT
148.000
Beban
Dapen
110.000
Beban Dapen
110.000
Utang
JKK
Utang JKK
Utang
Utang JKM
JKM
Utang
Utang

JHT
JHT

Utang
Utang Dana
Dana Pensiun
Pensiun
Utang
Utang PPh
PPh
100.767
100.767
Kas
3.734.233
Kas
3.734.233

35

Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Angsuran Pajak)

Fa. Ekacakra senantiasa melaporkan SPT pada pertengahan Maret setiap


tahun dan melakukan pembayaran angsuran PPh 25 berdasar pelaporan
tersebut. Di bulan Desember tahun lalu Fa. Ekacakra membayarkan
angsuran pajak sebesar Rp 13.200.000,00, sedangkan berdasar SPT tahun
ini Fa. Ekacakra akan membayarkan angsuran sebesar Rp 15.750.000,00
per bulan. Bagaimanakah Fa. Ekacakra melakukan penjurnalan di setiap
bulannya, dengan menggunakan pendekatan pembebanan akhir tahun
atau pendekatan pembebanan langsung?
Jawaban
:

36

Ilustrasi PPh 22
Koperasi Medang Kamulan menerima pembayaran dari
Kantor Humas Pemprov atas penyediaan furniture
berbahan kayu jati senilai Rp 350.000.000,00. Berapakah
beban PPh 22 dan bagaimana jurnalnya
Jawaban :
Beban PPh 22 = 1,5% x 350.000.000
= Rp 5.250.000,00
Jurnal Koperasi
Jurnal Humas Pemprov
Kas
344.750.000 Furniture
350.000.000
Pajak dibayar di muka PPh 22
5.250.000 Kas
344.750.000
Penjualan
350.000.000 Utang PPh 22
5.250.000

37

Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Bendaharawan Negara)

CV. Pancala mengirimkan tagihan ke Pemprov Aceh atas


pengadaan barang sebesar Rp 220.000.000,00 termasuk PPN.
Pengadaan barang tersebut dikenai pemungutan PPh 22 sebesar
1,5%. Harga pokok penjualan atas barang tersebut adalah Rp
115.000.000,00.
Bagaimanakah
CV.
Pancala
melakukan
penjurnalan?
Jawaban :

38

Ilustrasi - (Impor)
PT. Kutai Kartanegara melakukan transaksi jual beli dengan
Tenggarong Inc. yang berdomisili usaha di luar negeri atas sebuah
mesin cetak tanpa menggunakan API. Nilai kontrak diketahui $
10,000.00 berdasar ketentuan FOB shipping point. PT. Kutai
Kartanegara mengasuransikan pengiriman tersebut dengan biaya
premi sebesar 10% dari kontrak pembelian, dengan biaya
pengangkutan senilai $ 1,500.00. Adapun Bea Masuk dan pungutan
lain masing masing adalah senilai 20% dan Rp 5.000.000,00. Kurs
yang ditetapkan oleh Menkeu adalah Rp 10.000,00/ $ sedangkan oleh
BI Rp 9.500,00/ $. Berapakah besar beban PPh 22?
Jawaban

39

Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Impor)

PT. Argabelah melakukan impor atas barang dengan nilai


pembelian $ 36.000 (kurs KMK berlaku Rp 9.100/ $). Perusahaan
membayar biaya asuransi dan pengangkutan masing masing
sebesar 7,5% dan 5% dari nilai pembelian. Bea Masuk sebesar
10% dari CIF dan Bea Masuk lainnya $ 2.500. Penyerahan barang
dikenai PPN dan PPnBM 20%. Jika perusahaan memiliki API (tarif
PPh 22 2,5%), bagaimanakah penjurnalan dilakukan ?
Jawaban :

40

Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Impor)

Jawaban :

41

Ilustrasi PPh 23
(Pencatatan Transaksi Sewa Aset)

Fa. Kurusetra merupakan perusahaan yang menjalankan


kegiatan produksi dengan menggunakan mesin yang
sebagian di antaranya disewa dari pihak ketiga. Fa.
Kurusetra melakukan pembayaran biaya sewa setiap bulan
ketiga dan bulan kesembilan tahun berjalan untuk nilai sewa
selama satu semester, sekaligus memotong PPh 23 dengan
tarif 2%. Meski demikian, baik Fa. Kurusetra maupun
perusahaan
penyewa
tetap
melakukan
pengakuan
pendapatan dan beban untuk setiap bulan di pembukuan
masing masing. Jika nilai sewa per bulan adalah Rp
1.750.000,00, bagaimanakah penjurnalan dilakukan?

42

Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Sewa Aset)

Jawaban :

43

Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Dividen)

PT. Kiskendha melakukan pembayaran dividen tahunan senilai Rp


275,00 per lembar saham kepada sepuluh pemegang saham yang masing
masing memiliki 100 lot saham. Atas pembayaran dividen dikenai
pemotongan PPh 23 dengan tarif 15%. Bagaimana perusahaan dan
masing masing pemegang saham melakukan pencatatan saat
pengumuman dan saat pembayaran?
Jawaban
:

44

Pencatatan Transaksi PPh 23


Final

Pihak Pemotong
Mencatat seperti dalam memperlakukan pajak tidak final.

Pihak yang Dipotong Pajaknya


Pencatatan dapat dilakukan dengan dua pendekatan:
Mencatat Gross
Seperti pajak tidak final.
Mencatat Net Hanya sebesar nilai setelah pajak.

Pilihan tergantung bagaimana perusahaan menentukan


sistem pembukuan.
Standar akuntansi tidak menjelaskan secara rinci
perlakuan pajak final ini, sehingga dalam praktik kedua
pendekatan dapat diterapkan.
Dampak yang terjadi Tarif pajak efektif akan sangat
berbeda antara kedua pendekatan.

45

Pajak kini

Perusahaan memperoleh PKP sebesar 4 milyar. Termasuk dalam penghasilan


tersebut penghasilan dari LN sebesar 500 juta yang telah dikenakan pajak
sebesar 40%. Jumlah pajak yang telah dipotong oleh pihak lain adalah:

PPh 21 atas gaji dan honor sebesar 500juta dan PPh 26 sebesar 100 juta atas gaji
expat yang bekerja di perusahaan.
PPh final sebesar 60 juta,
PPh 23 tidak final sebesar 120 juta
PPh 24 sebesar 200 juta
PPh 25 sebesar 500 juta
PPh 22 sebesar 100 juta
Pajak kini anak perusahaan 300 juta
Perusahaan mencatat pembayaran pajak dibayar dimuka
baik final maupun tidak final sebagai pajak dibayar dimuka.
PKP 4 milyar pajaknya = 1000
juta
Beban pajak
1.000 jt
Kredit PPh 22 100 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 22
100
Kredit PPh 23 120 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 23
120
Kredit PPh 24 125 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 24
125
Pph 25
500 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 25
500
PPh 29 sebesar155 jt
Utang PPh 29
155
Beban pajak kini parent :
Beban pajak
135 jt
1.135 = (500 + 60 + 75)
Pajak dibayar dimuka PPh final
60
Beban Pajak kini konsolidasian =
Pajak dibayar dimuka PPh 24
75
1135 + 300 = 1.435 juta
46

Ilustrasi Perbedaan Temporer


Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?

Ilustrasi Perbedaan Temporer


Liabilitas 1
Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan

2011

2012

2013

Total

Pendapatan

260.000

260.000

260.000

780.000

Beban

120.000

120.000

120.000

360.000

Laba sebelum pajak

140.000

140.000

140.000

420.000

35.000

35.000

35.000

105.000

Pajak Penghasilan (25%)

Laporan Pajak

2011

2012

2013

Total

Penghasilan

200.000

300.000

280.000

780.000

Beban yang boleh dikurangkan

120.000

120.000

120.000

360.000

Penghasilan kena pajak

80.000

180.000

160.000

420.000

Pajak terutang (25%)

20.000

45.000

40.000

105.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer


Liabilitas 1
Perbandingan
Perbandingan

2011

2012

2013

Total

Laporan Keuangan (PSAK)

35.000

35.000

35.000

105.000

Pajak Terutang (Fiskal)

20.000

45.000

40.000

105.000

Difference

15.000

(10.000)

(5.000)

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan


Tahun

Laporan yang diperlkan

2011

Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000


Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000

2012

Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000


Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000

2013

Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000


Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer


Liabilitas 1

Laporan Posisi Keuangan


Aset:

Income Statement

2011

2011

Pendapatan:
Beban:

Liabilitas:
Pajak tangguhan
Utang pajak

15.000
20.000

Equity:

Beban pajak

Laba bersih
Pelaporan dalam laporan keuangan

35.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer


Liabilitas 2
Ilustrasi: PT. Mulia memiliki perbedaan antara akuntansi dan pajak
terkait dengan pengakuan piutang sebesar 150.000. Menurut
akuntansi pengakuan pendapatan diakui pada tahun 2011,
sedangkan menurut pajak diakui pada 2012 sebesar 100.000 dan
2013 sebesar 50.000. Misal laba menurut akuntansi 2011 sebesar
600.000, 2012 sebesar 800.000 dan 2013 sebesa 1.000.000 dan
tidak ada perbedaan yang lain.
Bagaimana perbedaan tersebut dilaporkan dalam laporan keuangan

Ilustrasi Perbedaan Temporer


Liabilitas 2
2010

2011

2012

Total

Beban pajak penghasilan (PSAK)

150.000

200.000

250.000

600.000

Pajak terutang (Fiskal)

112.500

225.000

262.500

600.000

37.500

(25.000)

(12.500)

112.500
37.500

225.000
(25.000)

262.500
(12.500)

600.000
0

150.000

200.000

250.000

37.500

(12.500)

Difference
Beban Pajak kini (Fiskal)
Beban (manfaat) Pajak Tangguhan
Beban pajak penghasilan (PSAK):

Saldo akhir periode


Liabilitas Pajak Tangguhan

Beban pajak penghasilan


150.000
Income Tax Payable
112.500
Deferred Tax Liability
37.500
Beban pajak penghasilan
200.000
250.000
Deferred Tax Liability 25.000
12.500
Income Tax Payable
225.000
262.500

600.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer


Aset 1
Ilustrasi : PT. Mawar memiliki saldo aset pajak tangguhan sebesar
300.000 pada akhir 2012, yang muncul karena perbedaan temporer
sebesar 1.200.000 (tarif pajak 25%). Callaway Corp. Pada akhir
tahun 2013 aset pajak tangguhan secara kumulatif meningkat
menjadi 500.000. Pada 2013, penghasilan kena pajak sebesar
5.000.000.
Berdasarkan hasil review aset pajak tangguhan sebesar 60.000
tidak dapat dipulihkan di masa mendatang (belum termasuk
500.000).

Ilustrasi Perbedaan Temporer Aset 1


sebelum review
Akhir 2012
Laba sebelum pajak (PSAK)
Perbedaan temporer

Tahun 2013 Akhir 2013


4.200.000

1.200.000

Penghasilan kena pajak

800.000

2.000.000

5.000.000
25%

Pajak terutang

25%

25%

1.250.000
Tahun 2013

Laba sebelum pajak


(PSAK)

4.200.000

Pajak kini

1.250.000

Beban (manfaat) pajak


tangguhan

(200.000)

Beban pajak penghasilan

1.050.000

Laba bersih

3.190.000

Beban pajak penghasilan


1.050.000
Aset pajak tangguhan 200.000
Utang pajak
1.250.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer Aset 1


setelah review
Tahun 2013
Laba sebelum pajak
(PSAK)

4.200.000

Pajak kini

1.250.000

Beban (manfaat) pajak


tangguhan

(200.000)

Beban pajak penghasilan

1.110.000

Pajak kini
1.250.000
Pajak tangguhan (200.000)
Penilaian kembali 60.000
Total
1.110.000

Laba bersih
3.190.000
Beban pajak penghasilan
1.250.000
Utang pajak
1.250.000
Aset pajak tangguhan
200.000
Beban pajak penghasilan
200.000
Penurunan nilai aset pajak tangguhan
Beban pajak penghasilan
60.000
Aset pajak tangguhan
60.000

Ilustrasi Perbedaan Permanen dan


Temporer
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
4.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut pajak.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.

Ilustrasi Perbedaan Permanen dan


Temporer
2013

Laba sebelum pajak (PSAK)

4.000.000

Perbedaan depresiasi

(800.000)

Perbedaan pendapatan
sewa

1.000.000

Perbedaan sumbangan

400.000

Total penghasilan kena


pajak

3.600.000

Pajak terutang (fiskal)

Aset Pajak
Tangguhan

Liabilitas
Pajak
Tangguhan
800.000

1.000.000

900.000

Pajak tangguhan

250.000

Jurnal
Beban Pajak penghasilan

850.000

Aset pajak tangguhan

250.000

200.000

ILUSTRASI
Entitas A membeli mesin senilai 10.000
2/1/X1. Mesin menurut akuntansi
didepresiasikan selama 5 tahun, tanpa
nilai sisa.
Untuk tujuan pajak mesin termasuk
kelompok 1 didepresiasikan selama 4
tahun.
Misalkan penghasilan entitas sebesar
7.000 beban operasi selain depresiasi
2.000.
Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi
58

ILUSTRASI
Depresiasi menurut akuntansi 10.000/5=2.000
AKUNTANSI
20X1

20X2

20X3

20X4

20X5

Pendapatan

7.000

7.000

7.000

7.000

7.000

Bbn Operasi

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

Bbn Penyusutan

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

Total Beban

4.000

4.000

4.000

4.000

4.000

Laba sblm pajak

3.000

3.000

3.000

3.000

3.000

750

750

750

750

750

2.250

2.250

2.250

2.250

2.250

Beban Pajak (akt)


Laba setelah pajak

59

ILUSTRASI
Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500
PAJAK
Pendapatan
Bbn Operasi
Bbn Penyusutan
Total Beban
Penghasilan kena
pajak
Pajak terutang

60

20X1

20X2

20X3

20X4

20X5

7.000
2.000
2.500
4.500
2.500

7.000
2.000
2.500
4.500
2.500

7.000
2.000
2.500
4.500
2.500

7.000
2.000
2.500
4.500
2.500

7.000
2.000

625

625

625

625

1.250

2.000
5.000

ILUSTRASI
20X1

20X2

20X3

20X4

20X5

Laba sblm pajak


Beban Pajak (akt)
PAJAK

3.000
750

3.000
750

3.000
750

3.000
750

3.000
750

Penghasilan kena pajak


Pajak terutang
Perbedaan

2.500
625

2.500
625

2.500
625

2.500
625

5.000
1.250

Perbedaan laba
Perbedaan pajak
Liabilitas pajak tangguhan
Beban pajak (L/R)

500
125
125

500
125
250

500
125
375

500
125
500

(2.000)
(500)
0

Beban pajak kini


Beban pajak tangguhan
Total beban pajak

625
125
750

625
125
750

625
125
750

625
125
750

1.250
(500)
750

AKUNTANSI

61

ILUSTRASI
Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 20X4
Beban pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan

125
125

Jurnal yang dibuat pada 20X5


Liabilitas pajak tangguhan
Beban pajak tangguhan

500
500

Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak


tangguhan terakumulasi sebesar 500.
Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi
dicatat, perbedaan menjadi tidak ada, sehingga
liabilitas pajak tangguhan nilainya 0
62

ILUSTRASI nilai sisa


Entitas A membeli mesin senilai 12.000 pada
2/1/X1. Mesin menurut akuntansi didepresiasikan
selama 5 tahun, dengan nilai sisa 2000.
Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000
beban operasi selain depresiasi 2.000.
Mesin tersebut tahun 20X6 masih digunakan dan
pada awal 20X7 dijual dengan harga 3000
Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta
jurnalnya dapat dilihat dalam slide berikut ini.
63

ILUSTRASI nilai sisa


Depresiasi menurut akuntansi (12.0002000)/5=2.000
AKUNTANSI
Pendapatan

20X1

20X2

20X3

20X4

20X5

20X6

20X7

7.000

7.000

7.000

7.000

7.000

7.000

7.000

Keuntungan mesin

1.000

Bbn Operasi

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

Bbn Penyusutan

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

Total Beban

4.000

4.000

4.000

4.000

Laba sblm pajak

3.000

3.000

3.000

750

750

2.250

2.250

Beban Pajak (akt)


Laba setelah pajak

64

2.000

2.000

4.000

2.000

2.000

3.000

3.000

5.000

6.000

750

750

750

1.250

1.500

2.250

2.250

2.250

3.750

4.500

ILUSTRASI nilai sisa


Depresiasi menurut pajak 10.000/4=2.500
PAJAK

Pendapatan
Keuntungan mesin
Bbn Operasi
Bbn Penyusutan
Total Beban
Penghasilan kena
pajak
Pajak terutang
Penghasilan stlh
pajak

20X1
7.000

2.000
3.000
5.000

20X2
7.000

2.000
3.000
5.000

20X3
7.000

2.000
3.000
5.000

20X4
7.000

2.000
3.000
5.000

20X5
7.000

2.000

2.000

20X6
7.000

2.000

2.000

20X7
7.000
3.000
2.000

2.000

2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000


500

500

500

500 1.250 1.250 2.000

1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000

65

ILUSTRASI nilai sisa


20X1
AKUNTANSI
Laba sblm pajak
Beban Pajak (akt)
PAJAK
Penghasilan kena pajak
Pajak terutang
Perbedaan
Perbedaan laba
Perbedaan pajak
Kewajiban pajak tangguhan
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
Total beban pajak
66

20X2

20X3

20X4

20X5

20X6

20X7

3.000
750

3.000
750

3.000
750

3.000
750

3.000
750

5.000
1.250

6.000
1.500

2.000
500

2.000
500

2.000
500

2.000
500

5.000
1.250

5.000
1.250

8.000
2.000

1.000
250
250

1.000
250
500

1.000
250
750

1.000 -2.000
250
-500
1.000
500

500
250
750

500
250
750

500
250
750

500
250
750

1.250
-500
750

0 -2.000
0
-500
500
0
1.250
0
1.250

2.000
-500
1.500

ILUSTRASI
Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 20X4
Beban pajak tangguhan
250
Liabilitas pajak tangguhan
250

Jurnal yang dibuat pada 20X5


Liabilitas pajak tangguhan
Beban pajak tangguhan

500
500

Jurnal yang dibuat pada 20X7


Liabilitas pajak tangguhan
Beban pajak tangguhan

500
500

Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan


terakumulasi sebesar 1000.
Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat,
perbedaan direaliasasi 500, sehingga liabilitas pajak
tangguhan nilainya 500
Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual
di tahun 2007. Pajak mengakui keuntungan 3.000
akuntansi 1.00067

ILUSTRASI kerugian fiskal

Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000


(diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama).
Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba
sebesar 5.000.
Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
20X1
(8.000)
(2.000)
(2.000)
(6.000)

Laba akuntansi
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
Total beban pajak
Laba setelah pajak

68

20X2
2.000
500
500
1.500

20X3
3.000
750
750
2.250

20X4
5.000
500
750
1.250
3.750

ILUSTRASI kerugian
fiskal
Tahu
n
20X1

Jurnal
Aset pajak tangguhan

2.000

Manfaat pajak tangguhan (beban


pajak)
20X2

Manfaat pajak tangguhan

2.000
500

Aset pajak tangguhan


20X3

Manfaat pajak tangguhan

500
750

Aset pajak tangguhan


20X4

Manfaat pajak tangguhan

750
750

Aset pajak tangguhan


Beban pajak kini

69

Utang pajak kini

750
500
500

Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian


PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

70

Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian


PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

71

Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian


PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

72

Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian


PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

73

Pajak Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian


PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK Tahun 2012

74

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai