Terapi Oksigen
Terapi Oksigen
OKSIGEN
Bagian Anestesiologi dan Reanimasi
RSUP dr. M. Djamil
PADANG
2011
Terapi Oksigen
adalah
Kontraindikasi Terapi
Oksigen
Suplementasi oksigen tidak direkomendasikan
pada:
- Pasien dg keterbatasan jalan napas yg berat dg
keluhan utama dispneu, tapi dengan PaO2
>60mmHg dan tdk mempunyai hipoksia kronis
- Pasien yg meneruskan merokok
kemungkinan prognosis buruk dan dpt
meningkatkan risiko kebakaran
- Pasien yg tidak dapat menerima terapi adekuat
Variable performance
Low capacity
masks shell
Nasal cannula
Nasal catheter
Kanula nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat
memberikan O2 kontinu dengan aliran 1 6
L/mnt dengan konsentrasi O2 sama dengan
kateter nasal.
- Keuntungan
Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju
pernafasan teratur, mudah memasukkan kanul
disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak,
berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan nyaman.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari
44%, suplai O2 berkurang bila klien bernafas lewat
mulut, mudah lepas karena kedalam kanul hanya 1
Sungkup muka
sederhana
Merupakan alat pemberian O2 kontinu atau selang
seling 5 8 L/mnt dengan konsentrasi O 2 40 60%.
- Keuntungan
Konsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kanula
nasal, system humidifikasi dapat ditingkatkan melalui
pemilihan sungkup berlobang besar, dapat digunakan
dalam pemberian terapi aerosol.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi O 2 kurang dari 40%,
dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.
TERIMA KASIH