Blok 28 Penyakit Akibat Kerja Yang Disebabkan Oleh Pajanan Kimia
Blok 28 Penyakit Akibat Kerja Yang Disebabkan Oleh Pajanan Kimia
Skenario 2
Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan sering pusing sejak 1 bulan terakhir. Selain itu pasien sulit
konsentrasi saat bekerja dan sulit untuk tidur.
Hipotesis
Laki-laki 30 tahun menderita Penyakit Akibat Kerja yang disebabkan oleh pajanan Kimia
Solvent.
Analisis masalah
Definisi dan
klasifikasi PAK
Lk 30 thn dgn
keluhan pusing, sulit
konsentrasi dan
tidur
penatalaksanaan
5 Agent
7 langkah diagnosis
okupasi
D.klinis
Fktr individ yg
berprn
Jumlah
pajanan
D.okupasi
KLASIFIKASI
Gol.kimia
Gol.biologi
Bising
Vibrasi
Pencahayaan
suhu
Infeksi
Peralatan kerja
nosokomial dan Lingkungan
akibat pekerjaan kerja
Postur badan
Stress akibat
kerja
Ada nab
Ada nab
Berkaitan
dengan
antropometri
Desain kerja
Tergntung daya
tahan host
Gas
Cairan
Debu
Padat
uap
Bakteri
Virus
jamur
Tergntung rute
masuknya
Virulensi kuman
Daya tahan
Jumlah pajanan
muskuloskeletal
Masalah sosial
Variasi
tergntung yang
kontaknya
Gol. ergonomi
Gol.psikologi
7 langkah diagnosis
okupasi
Diagnosis Klinis
IDENTITAS & KELUHAN
ANAMNESIS
RPS: Sejak kapan? Apakah sering mengalami hal seperti ini? Apakah yang menyebabkan gejala?
Sudah berobat atau minum obat? Apa jenis obat dan sudah berapa banyak?
Laki-laki
30 thn
Pekrjaan: karyawan pabrik bagian produksi
Keluhan: 1 bulan terkhir pusing, sulit konsentrasi dan tidur
Diagnosis Klinis
PF
PP
Elektromyograf
CT scan atau MRI
EMG
Pemeriksaan neuropsikologi
Pajanan
Solven memudahkan pemakaian seperti tinta, cat, vernis, dan penyegel (sealer). Mudah menguap maka sengaja
dilepaskan ke atmosfer setelah penggunaan. Terakumulasi di dalam material lemak pada dinding syaraf dan
menghambat transmisi impuls.
Depresan susunan saraf pusat.
Pelarut organik (BTX) merupakan bahan atau pelarut yang banyak digunakan pada lem
Benzene
Toluen
Xylen
Senyawa-senyawa yang kurang polar dan senyawa-senyawa yang mengandung klorin, alkohol, dan ikatan rangkap
memiliki sifat depresan yang lebih besar.
pelarut
aliran darah
pernafasan,jalur gastrointestinal,kulit.
Tempat
tepajan
Inhalasi
Gejala
Batuk
Pusing
Mengantuk
Sakit kepala
Mual dan muntah
Pencegahan
Penanganan
Ventilasi
Penggunaan exhaust
Pelindung pernafasan (gas
mask)
Udara segar
Istirahat
Rujuk ke rumah sakit
Kemerahan
Nyeri
Pelindung mata
Kulit
Mata
Tertelan
Kronik
Diagnosis okupasi
PAK karena intoksikasi solvent
Dari anamnesis keluhan dan riwayat pekerjaan, pajanan pelarut lem di
tempat kerja, gejala yang sesuai dengan intoksikasi solvent
Penatalaksanaan
MEDIKAMENTOSA
NONMEDIKAMENTOSA
Pencegahan
Perlu dikontrol pajanan terhadap solven di tempat kerja.
Kadar paparan di tempat kerja tidak boleh lebih dari nilai ambang batas.
Praktek higiene dapat mengurangi paparan,
Mengganti bahan yang digunakan dengan bahan lain jika bisa,
Kontrol bangunan yang baik seperti ventilasi yang baik,
Kontrol administratif seperti supervisor meyakinkan tempat penyimpanan solven tertutup
dengan baik saat tidak digunakan),
Edukasi terhadap pekerja,
Penggunaan alat pelindung diri.
Untuk tambahan pada pekerja datang ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala dini
intoksikasi solven
Kesimpulan
Pada Pasien tersebut yang mengalami pusing dan penurunan fokus setelah dilakukan
langkah diagnosis okupasi secara menyeluruh ditemukan bahwa pasien mengalami
intoksikasi solven kronik akibat pekerjaan. Pekerjaan pasien merupakan seorang perekat
sepatu yang sudah lama bekerja sehingga kemungkinan besar mendapatkan paparan
terhadap solven. Solven merupakan zat pelarut yang bersifat neurotoksik sehingga dapat
menumbilkan gejala gejala seperti yang dialami oleh pasien. Namun diperlukan data
pendukang berupa PP untuk mendukung diagnosis pasti okupasi.