Anda di halaman 1dari 23

Penyakit Akibat Kerja yang

Disebabkan oleh Pajanan Kimia


Solvent
LISA LINA PAKEL 102012307
ANDREY YONATHAN 102013026

Skenario 2
Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan sering pusing sejak 1 bulan terakhir. Selain itu pasien sulit
konsentrasi saat bekerja dan sulit untuk tidur.

Istilah Yang Tidak Diketahui


-

RUMUSAN MASALAH KASUS 2


Laki-laki 30 thn keluhan sering pusing disertai sulit konsentrasi dan tidur.

Hipotesis
Laki-laki 30 tahun menderita Penyakit Akibat Kerja yang disebabkan oleh pajanan Kimia
Solvent.

Analisis masalah
Definisi dan
klasifikasi PAK

Lk 30 thn dgn
keluhan pusing, sulit
konsentrasi dan
tidur

penatalaksanaan

5 Agent

7 langkah diagnosis
okupasi

D.klinis

Hub pajnn dan


penyakit
Pajanan

Fktr individ yg
berprn

Jumlah
pajanan

D.okupasi

Fktr lain diluar


pkrjaan

Occopational Disease (PAK)


DEFINISI

KLASIFIKASI

Penyakit akibat kerja


penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun
lingkungan kerja

Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan


Penyakit yang mengenai populasi kerja/penyakit diperberat pekerjaan
Penyakit bukan akibat kerja

5 Agent penyebab PAK


Gol.fisik

Gol.kimia

Gol.biologi

Bising
Vibrasi
Pencahayaan
suhu

Asam basa kuat


Pestisida
pelarut

Infeksi
Peralatan kerja
nosokomial dan Lingkungan
akibat pekerjaan kerja
Postur badan

Stress akibat
kerja

Ada nab

Ada nab

Tidak ada nab

Berkaitan
dengan
antropometri
Desain kerja

Tergntung daya
tahan host

Gas
Cairan
Debu
Padat
uap

Bakteri
Virus
jamur

Tergntung rute
masuknya

Virulensi kuman
Daya tahan
Jumlah pajanan

muskuloskeletal

Masalah sosial

Variasi
tergntung yang
kontaknya

Gol. ergonomi

Gol.psikologi

7 langkah diagnosis
okupasi

Diagnosis Klinis
IDENTITAS & KELUHAN

ANAMNESIS

RPS: Sejak kapan? Apakah sering mengalami hal seperti ini? Apakah yang menyebabkan gejala?
Sudah berobat atau minum obat? Apa jenis obat dan sudah berapa banyak?
Laki-laki
30 thn
Pekrjaan: karyawan pabrik bagian produksi
Keluhan: 1 bulan terkhir pusing, sulit konsentrasi dan tidur

RPD: tidak ada keluhan


RPK: tidak ada keluahn yang sama
Rsosial: merok? Hygine?
Rpekerjan: Bekerja di pabrik sepatu di bagian produksi bertugas merekatkan bagian bawah sepatu
dengan lem. Waktu kerja 8jam /hari. Lama bekerja 10tahun. Selama bekerja tidak menggunakan
APD yang sudah disediakan.

Diagnosis Klinis
PF

PP

Darah rutin normaltest


Ku,kesadaran,ttv
Pemeriksaan neurologi menyeluruh
Pemeriksaan motorik dan sensorik saraf pusat maupun perifer dilakukan.

Elektromyograf
CT scan atau MRI
EMG
Pemeriksaan neuropsikologi

Pajanan
Solven memudahkan pemakaian seperti tinta, cat, vernis, dan penyegel (sealer). Mudah menguap maka sengaja
dilepaskan ke atmosfer setelah penggunaan. Terakumulasi di dalam material lemak pada dinding syaraf dan
menghambat transmisi impuls.
Depresan susunan saraf pusat.
Pelarut organik (BTX) merupakan bahan atau pelarut yang banyak digunakan pada lem
Benzene
Toluen
Xylen

Senyawa-senyawa yang kurang polar dan senyawa-senyawa yang mengandung klorin, alkohol, dan ikatan rangkap
memiliki sifat depresan yang lebih besar.

Hubungan pajanan dengan penyakit

Lem atau perekat (glue/adhesive)


MEK(metil etil keton)

pelarut
aliran darah

pernafasan,jalur gastrointestinal,kulit.

Metyl Etil Ketone (MEK)


MEK merupakan bahan kimia iritan yang biasa digunakan sebagai pelarut
(solven) pada lem.
MEK merupakan bahan yang mudah terbakar dan mudah meledak sehingga
harus disimpan ditempat yang tahan api atau panas
MEK memiliki karateristik sebagai berikut
- Tidak berwarna dan memiliki bau khas
- mudah terbakar
- Mudah menguap (20oC)

Tempat
tepajan

Inhalasi

Gejala
Batuk
Pusing
Mengantuk
Sakit kepala
Mual dan muntah

Pencegahan

Penanganan

Ventilasi
Penggunaan exhaust
Pelindung pernafasan (gas
mask)

Udara segar
Istirahat
Rujuk ke rumah sakit

Sarung tangan pelindung

Lepaskan pakaian yang


terkena, dan bilas kulit yang
terkena dengan air mengalir

Kemerahan
Nyeri

Pelindung mata

Bilas dengan air mengalir lalu


pergi ke dokter

Tidak sadarkan diri

Jangan makan, minum,


maupun merokok saat
bekerja

Berkumur, lalu beri banayk


air untuk minum
Rujuk untuk menjalani
pemeriksaan

Kulit

Mata

Tertelan

Hubungan pajanan dengan penyakit


Akut

Kronik

Jangka waktu pendek dan kadar Jangka waktu panjang dan


tinggi
kadar rendah
kelelahan sakit kepala, vertigo,
disorientasi, kebingungan,
halusinasi, dan/atau kejang dan
akibat neurologis lain seperti
koma/kematian

Gejala mirip akut hilang timbul


Gangguan hematologi hingga
kanker

Bisa berubah menjadi akut jika


melewati nab
Mempengaruhi sistem saraf pusat (sering) dan sistem saraf
perifer (jarang)

Pajanan cukup besar?


Patofisiologi
Solven merupakan zat kimia yang neurotoksik. Solven dapat mengganggu secara neuroanatomi.Mielin, dengan kandungan
lemak sekitar 70% rentan terhadap efek zat yang lipofilik dan menjadi target toksik dari solven.
Bukti Epidemiologi
167 (28%) dari 588 zat kimia diindentifikasi oleh American Conference of Government Industrial Hygienes ditemukan
memiliki efek terhadap saraf. Sedikitnya 25% dari zat kimia tersebut merupakan solven.
Bukti Kualitatif
Lingkungan Kerja: pasien bekerja di pabrik pembuatan sepatu dibagian pengeleman, dimana didalam lem yang digunakan
mengandung berbagai macam pelarut misalnya benzene.
Pemakaian APD: Berdasarkan kasus diketahui bahwa pasien selama bekerja tidak menggunakan alat pelindung diri.
Jumlah pajanan: pasien sudah bekerja selama 8 jam perhari selama 10 tahun dibagian pengeleman. Untuk jumlah pajanan
diperlukan pengukuran langsung besarnya pajanan di tempat kerja pasien.

Faktor invidu yang berperan


Menyangkut satus kesehatan pasien, status mental pasien dan higinis
perorangan pasien.
Faktor pendidikan

Faktor lain diluar pekerjaan


Hobi, kebiasaan sehari-hari, pajanan di rumah, kerja sambilan yang lain bila ada,
apakah pekerjaan itu mebuatnya terpapar bahan yang dapat menimbulkan
keluhan seperti yang dia alami.
Pada kasus tidak dijelaskan

Diagnosis okupasi
PAK karena intoksikasi solvent
Dari anamnesis keluhan dan riwayat pekerjaan, pajanan pelarut lem di
tempat kerja, gejala yang sesuai dengan intoksikasi solvent

Penatalaksanaan
MEDIKAMENTOSA

NONMEDIKAMENTOSA

Penggunaan APD (half mask respiratory with organic vapor catridge)


MCU setelah terpajan
Terapi simtomatik
Bila tidak ditemukan penyakit spesifiknya

Melakukan pemeriksaan neurofisiologis dan neuropsikologis


Pola makan dan tidur baik
olahraga

half mask respiratory with


organic vapor catridge

Pencegahan
Perlu dikontrol pajanan terhadap solven di tempat kerja.
Kadar paparan di tempat kerja tidak boleh lebih dari nilai ambang batas.
Praktek higiene dapat mengurangi paparan,
Mengganti bahan yang digunakan dengan bahan lain jika bisa,
Kontrol bangunan yang baik seperti ventilasi yang baik,
Kontrol administratif seperti supervisor meyakinkan tempat penyimpanan solven tertutup
dengan baik saat tidak digunakan),
Edukasi terhadap pekerja,
Penggunaan alat pelindung diri.
Untuk tambahan pada pekerja datang ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala dini
intoksikasi solven

Kesimpulan
Pada Pasien tersebut yang mengalami pusing dan penurunan fokus setelah dilakukan
langkah diagnosis okupasi secara menyeluruh ditemukan bahwa pasien mengalami
intoksikasi solven kronik akibat pekerjaan. Pekerjaan pasien merupakan seorang perekat
sepatu yang sudah lama bekerja sehingga kemungkinan besar mendapatkan paparan
terhadap solven. Solven merupakan zat pelarut yang bersifat neurotoksik sehingga dapat
menumbilkan gejala gejala seperti yang dialami oleh pasien. Namun diperlukan data
pendukang berupa PP untuk mendukung diagnosis pasti okupasi.

Anda mungkin juga menyukai