Pengkajian
Identitas Pasien
Keluhan utama
Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit
Dahulu mengalami infeksi jalan napas
bagian atas, otitis media, mastoiditis,
tindakan bedah saraf, riwayat trauma kepala
dan adanya pengaruh immunologis pada
masa sebelumnya.
Riwayat sakit TB
Pengkajian pemakaian obat obat yang sering
digunakan pasien, seperti pemakaian obat
kortikostiroid, pemakaian jenis jenis
antibiotic dan reaksinya (untuk menilai
resistensi pemakaian antibiotic).
Riwayat kesehatan sekarang
Faktor riwayat penyakit sangat penting
diketahui karena untuk mengetahui jenis
kuman penyebab. sakit kepala dan demam
adalah gejala awal yang sering. Sakit kepala
berhubungan dengan meningitis yang selalu
berat dan sebagai akibat iritasi meningen.
Demam umumnya ada dan tetap tinggi
selama perjalanan penyakit.
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Umumnya terjadi penurunan
kesadaran, nadi 100-140
x/mnt, suhu 37-39C,
pernafasan 20-40 x/mnt
teratur
Tanda Rangsang Meningeal
(kaku kuduk )
Kaku kuduk disebabkan oleh
mengejangnya otot-otot
ekstensor tekuk. Bila hebat,
terjadi opistotonus yaitu tekuk
kaku dalam sikap kepala
tertengdah dan pungguang
dalam sikap hiperekstensi.
(Mansjoer, Arif, 2000; 437-439)
Cara pemeriksaan :
pasien berbaring
terlentang salah satu
tungkai diangkat
dalam sikap lutut lurus
di sendi lutut, dan
fleksi di sendi
panggul. Positif bila
tungkai kontralateral
timbul gerakan
reflektorik fleksi di
sendi lutut dan
panggul.
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan Pungsi Lumbal
Lumbal fungsi
dilakukan untuk menganalisa
jumlah sel dan protein cairan
cerebrospinal, dengan syarat
tidak ditemukan adanya
peningkatan tekanan
intrakranial.
Pada Meningitis Serosa terdapat
tekanan yang bervariasi, cairan
jernih, sel darah putih
meningkat, glukosa dan protein
normal, kultur (-).
Pada Meningitis Purulenta
terdapat tekanan meningkat,
cairan keruh, jumlah sel darah
putih dan protein meningkat,
glukosa menurun, kultur (+)
beberapa jenis bakteri.
Pemeriksaan darah
Dilakukan pemeriksaan
kadar hemoglobin, jumlah
leukosit, Laju Endap Darah
(LED), kadar glukosa, kadar
ureum, elektrolit dan kultur.
Pada Meningitis Serosa
didapatkan peningkatan
leukosit saja. Disamping itu,
ada Meningitis Tuberkulosa
didapatkan juga peningkatan
LED.
Pada Meningitis Purulenta
didapatkan peningkatan
leukosit
Pemeriksaan Radiologis
Meningitis Serosa
dilakukan foto dada,
foto kepala, bila
mungkin dilakukan CT
Scan.
Meningitis Purulenta
dilakukan foto kepala
(periksa mastoid, sinus
paranasal, gigi geligi)
dan foto dada.
DAFTAR PUSTAKA
Wong, Donna L.2004. Pedoman Klinis Keperawatan
Pediatrik. Jakarta : EGC
Ngastiyah. 2005.Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
Munttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika