Anda di halaman 1dari 28

IMUNISASI

Adalah suatu cara untuk


menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila ia terpapar
penyakit tersebut ia tidak akan sakit/
hanya sakit ringan.

Landasan hukum
1. UU no 23 thn 2002 tentang perlindungan
anak :
setiap anak berhak memperoleh pelayanan
kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan
kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial

2. UU no 36 thn 2009 tentang kesehatan


Psl 130 : pemerintah wajib memberikan
imunisasi lengkap pada setiap bayi dan anak
Psl 132 : setiap anak berhak memperoleh
imunisasi dasar sesuai dng ketentuan yg
berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yg
dapat dihindari melalui imunisasi

3. KEPMENKES No.1611/MENKES/SK/XI/2005
Pedoman penyelenggaraan program imunisasi

4. KEPMENKES No.626/MENKES/SK/XII/2005
Pedoman pemantauan dan penanggulangan
kejadian pasca imunisasi

Beberapa istilah dlm program imunisasi :


# Imunisasi dasar
pemberian imunisasi awal untuk mencapai
kadar kekebalan di atas ambang
perlindungan
# Imunisasi lanjutan
pemberian imunisasi ulangan untuk
mempertahankan kekebalan atau
memperpanjang masa perlindungan

# Imunisasi khusus
imunisasi yg diberikan kepada penyakit tertentu
untuk suatu kondisi/ keadaan
# Universal Child Immunization ( UCI )
suatu keadaan tercapainya imunisasi dasar
secara lengkap pada semua bayi

# PD3 I
Penyakit yg dapat dicegah dengan
Imunisasi
# KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi )
Semua kejadian sakit dan kematian yg
terjadi dalam masa 1 bulan setelah
imunisasi

Vaksin
Adalah suatu produk biologi yg terbuat dari
kuman, komponen kuman, atau racun kuman yg
telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna
untuk merangsang timbulnya kekebalan tubuh
secara aktif terhadap penyakit tertentu pada
seseorang

Penggolongan vaksin
1. Berdasarkan asal antigen :
A. Bibit penyakit yg dilemahkan :
a. virus
: OPV, campak, yellow fever
b. Bakteri
: BCG
B. Bibit penyakit yg dimatikan :
a. Virus
: IPV, rabies
b. Bakteri
: Pertusis
c. protein
: DT
d. polisakarida : Meningococal
e. rekayasa genetik : Hepatitis B

2. Berdasarkan sensitivitas terhadap suhu :


A. Sensitif beku ( rusak pd suhu dibawah 0 C ) :
- Hepatitis B
- DPT
- DPT HB
- DT
- TT
B. Sensitif panas ( rusak thdp paparan panas
berlebihan ) : - BCG
- Polio
- Campak

Skema pendistribusian vaksin


Produsen vaksin
Cold box
Propinsi ( cold room )
Cold box
Kab/kota ( lemari es )
Cold box/termos es
PKM (lemari es )

Pemberian imunisasi dasar


1.

Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerine )


adalah vaksin beku kering yg mengandung
mycobacterium bovis yg sudah dilemahkan
Indikasi : pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit tuberkulosis
Kontra indikasi :
- ada penyakit kulit berat/kronis
- penderita tbc

# Kemasan dalam ampul, beku kering

# 1 ampul vaksin BCG dilarutkan dng 4 ml pelarut


# dosis 0,05 ml sebanyak 1 kali
# disuntikkan secara Intra cutan di daerah lengan
kanan atas ( insertio muskulus deltoideus )
# vaksin yg sudah dilarutkan hrs digunakan sblm
lewat 3 jam
# vaksin disimpan pada suhu 2 8 C
# hindari sinar matahari langsung

# Reaksi yg timbul :

indurasi kemerahan
pecah
luka

pustula
tanda parut

# efek samping :
- pembesaran kelenjar di leher/ ketiak
- Abses

2. Vaksin DPT ( Difteri Pertusis Tetanus )


Adalah vaksin yg terdiri dari toxoid difteri dan
tetanus yg dimurnikan serta bakteri pertusis yg
telah diinaktivasi dan terabsorbsi kedalam 3 mg/
ml alumunium fosfat.
# komposisi nya 4 IU pertusis, 30 IU difteri dan 60
tetanus
# Indikasi : pemberian kekebalan secara simultan
terhadap difteri, tetanus dan pertusis

# Kontra indikasi :

- gejala abnormal otak


- bayi yg mengalami gejala parah pd dosis
pertama
# Kemasan dalam vial berbentuk cair berisi 10
dosis
# kocok dulu sblm digunakan dan kondisikan
hingga mencapai suhu kamar
# diberikan secara intramuskuler dng dosis 0,5 ml
sebanyak 3 kali dng interval minimal 4 minggu

# Vaksin disimpan pada suhu 2 8 C


# hindari sinar matahari langsung
# Vaksin yg telah dipakai jika di posyandu tdk
boleh digunakan lagi tetapi jika di pelayanan
statis boleh digunakan selama 4 minggu dng
syarat : - belum kedaluwarsa
- tdk pernah terendam air
- sterilitasnya terjaga
- penyimpanannya sesuai
- VVM masih A/B

# Efek samping :
- lemas
- demam
- kemerahan pd tempat suntikan
- demam tinggi
- iritabilitas
- meracau
- abses tempat suntikan

3. Vaksin polio oral


Adalah vaksin polio trivelant yg terdiri dari
suspensi virus poliomylitis tipe 1,2 dan 3 yg
sudah dilemahkan,dibuat dlm biakan jaringan
ginjal kera dan distabilkan dng sukrosa
# indikasi : pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit poliomyelitis
# kontra indikasi : penderita immune deficiency

# kemasan vial berbentuk cair berisi 10 dosis


# 1 dosis 2 tetes ( 0,1ml ) peroral, 4 kali pemberian
interval minimal 4 minggu
# tiap membuka vial baru gunakan dropper baru
# vaksin disimpan dalam suhu 2 8 C
# hindari sinar matahari langsung

4. Vaksin Hepatitis B
Adalah vaksin virusrecombinan yg telah diinakti
vasi dan bersifat non-infecious, berasal dari
HBsAg yg dihasilkan dalam sel ragi
menggunakan teknologi DNA rekombinan.
# indikasi : pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit hepatitis B
# kontra indikasi : infeksi berat dan kejang

# kemasan vial dan PID ( prefill Injection Device )


# bentuk cair
# sblm digunakan kocok vial dulu dan kondisikan
sampai suhu kamar,hindari sinar matahari lgsng
# dosis 0,5 ml/ 1 buah PID secara IM pada
anterolateral paha
# diberikan 3 kali, pemberian pertama usia 0 7 hr
selanjutnya interval minimal 4 minggu
# disimpan dalam suhu 2 8 C,PID boleh pd
suhu ruang selama VVM (Vaccine Vial Monitor )
masih baik
# efek samping : reaksi lokal

5. Vaksin campak
Merupakan vaksin virus hidup yg dilemahkan
dan berbentuk kering
# indikasi : pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit campak
# kontra indikasi : penderita immune deficiency
# kemasan vial berisi 10 dosis
# dosis 0,5 ml secara Subkutan pd lengan kiri atas
diberikan 1 kali pd usia 9 11 bln
# vaksin dilarutkan dng 5 ml pelarut, bisa
digunakan maksimum 8 jam setelah dilarutkan

# penyimpanan pd suhu 2 8 C
# hindari sinar matahari langsung
# efek samping :
- demam ringan
- kemerahan

6.Vaksin DPT - HB
Vaksin mengandung toxoid difteri dan toxsoid tetanus yg
dimurnikan dan pertusisi yg diinaktifasi serta vaksin
hepatitis B
Indikasi : pemberian kekebalan aktif pd penyakit
difteri,pertusis,tetanus dan hepatitis B
Dosis 0,5 ml secara IM

Tempat pelayanan imunisasi :


Dalam gedung : puskesmas, RS, tempat
praktek dr/bidan
Luar gedung : posyandu, sekolah

LIL : LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP

HBO : 1 Kali
BCG : 1 Kali
Polio : 4 Kali
DPT/HB: 3 Kali
Cmpak : 1 Kali

BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah )


DT
: kelas 1
TT
: kelas 2 dan 3
Campak: kelas 1
Pada bulan agustus dan oktober

Anda mungkin juga menyukai