Anda di halaman 1dari 23

PETUNJUK TEKNIS

PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL DAN
PENGIMBASAN
A. SEKOLAH MODEL
B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN
C. PELAKSANAAN DAN PENGIMBASAN
D. MONITORING DAN EVALUASI

DIAGRAM ALUR PENGEMBANGAN SEKOLAH


MODEL
SATUAN
DITJEN
DIKDASMEN
Modulmodul

Pedoma
n&
Juklak

Persiapan
TOT
fasilitator

Supervisi
Monitoring &
Evaluasi

Laporan
Pengembanga
n

Selesai

DINAS
PENDIDIKAN

LPMP
Mulai

PENDIDIKA
N

Sosialisasi &
koordinasi
Pengusulan
Calon

Pelatihan
Fasilitator
Penetapan
Sasaran dg
Pemda
Pelatihan
SPMI u/
Sekolah
Model
Pendampinga
n oleh
fasilitator

Pemda (pengawas
& bidang
dikdasmen) ikut
sebagai peserta

Pemda
(pengawas) ikut
sebagai observer

Sekolah
mendapa
t
blockgra
nt

Implementasi
SPMI

Monev
Laporan
monev
Diseminasi
Hasil

Pemda menjadi
sasaran
diseminasi

Laporan
Pengembangan

Pembagian Peran Antar Fungsi dalam LPMP


N
o

Seksi
Kegiatan

1
2
3

Sosialisasi dan Koordinasi


Pelatihan Fasilitator
Penetapan sekolah sasaran bersama
Pemerintah Daerah
4 Pelatihan SPMI untuk Sekolah Model
5 Pendampingan oleh Fasilitator
6 Monitoring dan Evaluasi
7 Laporan Monitoring dan Evaluasi
8 Diseminasi Hasil Pengembangan Sekolah
No Model
Kegiatan
.
1
2
3
4
5
6
7
8

Sosialisasi dan Koordinasi


Pelatihan Fasilitator
Penetapan sekolah sasaran bersama
Pemerintah Daerah
Pelatihan SPMI untuk Sekolah Model
Pendampingan oleh Fasilitator
Monitoring dan Evaluasi
Laporan Monitoring dan Evaluasi
Diseminasi Hasil Pengembangan Sekolah
Model

SI

PMS

FPMP

K
S
S

S
K
S

K
S
S
K
Bidang K
PMS
FPMP
K
S
K

S
K
S

K
K
K

K
K
S
S
S

K
K
S
S
S
K: Koordinator
S: Support

DIAGRAM ALIR PENGEMBANGAN MODEL


PENGIMBASAN
DINAS
DITJEN
DIKDASMEN

LPMP

PENDIDIKAN
(Tim TPMPD)

SEKOLAH
MODEL

SEKOLAH
IMBAS

Mulai
Modulmodul
Sosialisasi &
koordinasi
Pedoma
n&
Juklak

Monev

Selesai

SOP
Sekolah
Model

Penetapan
sekolah Imbas
bersama
dengan Pemda
Pendampinga
n

Monev
Dokume
n
laporan

Pengusulan
Calon

Laporan
Pengembanga
n

Implementasi
SPMI

Mengikuti
Pendampinga
n di Sekolah
Model
Implemetasi
SPMI

Pembagian Peran Antar Fungsi dalam LPMP


No
1
2
3
4
5
6

No
.
1
2
3
4
5
6

Kegiatan
Sosialisasi dan Koordinasi
Penetapan sekolah sasaran bersama
Pemerintah Daerah
Sosialisasi ke Pemda
Pendampingan oleh Fasilitator
Monitoring dan Evaluasi
Laporan Pengembangan

Kegiatan
Sosialisasi dan Koordinasi
Penetapan sekolah sasaran bersama
Pemerintah Daerah
Sosialisasi ke Pemda
Pendampingan oleh Fasilitator
Monitoring dan Evaluasi
Laporan Pengembangan

SI

Seksi
PMS
K
S

FPMP
S
S

S
K

S
K
S
S

Bidang
PM FPM
S
P
K
S
K
S
K

K
K

S
K
S
S

K: Koordinator
S: Support

JADUAL
N
o

Bulan
Kegiatan

Sosialisasi dan
koordinasi
Pengusulan calon
2
sekolah
3 Penetapan sekolah
Penyiapan dan
4 seleksi fasilitator
daerah
5 Pelatihan SPMI
6 Implementasi SPMI
7 Pendampingan SPMI
8 Pengimbasan
Monitoring dan
9
Evaluasi
10 Diseminasi
1

10 11 12

A. TENTANG SEKOLAH MODEL


Definisi:
ditetapkan dan dibina oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk
menjadi sekolah acuan bagi sekolah lain di sekitarnya dalam penerapan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri.
menerapkan seluruh siklus penjaminan mutu pendidikan secara sistemik, holistik,
dan berkelanjutan, sehingga budaya mutu tumbuh dan berkembang secara mandiri
memiliki tanggungjawab untuk mengimbaskan praktik baik penerapan penjaminan
mutu pendidikan kepada lima sekolah di sekitarnya
Kriteria:
Sekolah belum memenuhi SNP.
Seluruh komponen sekolah bersedia dan berkomitmen untuk mengikuti seluruh
rangkaian pelaksanaan pengembangan sekolah model.
Adanya dukungan dari pemerintah daerah.
Sasaran:
Sasaran sekolah model adalah:
sebanyak 16 sekolah per kabupaten/kota (untuk target 2016);
jumlah sekolah model pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK mengikuti
distribusi jumlah sekolah
Sasaran sekolah imbas adalah:
sebanyak 5 sekolah per 1 sekolah model;
sekolah sedapat mungkin berada pada gugus yang sama untuk jenjang SD
dan klaster yang sama untuk jenjang SMP, SMA dan SMK.

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


MODEL
Sosialisasi dan Koordinasi

TUJUAN
memberitahukan kepada pemerintah daerah terkait penerapan penjaminan
mutu pendidikan dengan mengembangkan sekolah model dan pola
pengimbasannya
LUARAN
Pernyataan dukungan dari pemerintah daerah.
Kesepakatan kerjasama antara pemerintah daerah dan LPMP untuk
menjalankan pengembangan sekolah model dan pengimbasan dalam rangka
penjaminan mutu pendidikan di daerahnya.
Komitmen penyediaan anggaran peningkatan mutu pendidikan oleh
pemerintah daerah.
Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan daerah yang independen
untuk membantu pemerintah daerah dalam menjamin mutu pendidikan pada
daerah masing-masing (provinsi/kabupaten/kota).
Rekomendasi fasilitator daerah untuk diperbantukan dalam menerapkan
sekolah model dan pengimbasannya.

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


MODEL
Sosialisasi dan Koordinasi

STRATEGI MEKANISME
1.Mengundang perwakilan pemerintah daerah (dinas pendidikan provinsi,
kabupaten dan kota) . Materi kegiatan sosialisasi dan koordinasi meliputi:
Pemahaman umum sistem penjaminan mutu pendidikan
Peran pemerintah daerah dalam penjaminan mutu pendidikan
Pemahaman dan pelaksanaan sistem penjaminan mutu di sekolah (SPMI)
Pengenalan konsep sekolah model dan pengimbasannya
Waktu : 2 hari
Metode : ceramah interaktif dalam bentuk rapat koordinasi.
2.Melalui media informasi dan teknologi : poster infografis pengembangan
sekolah model dan pola pengimbasannya pada website. Poster ini juga
dapat dicetak dan diberikan kepada pemerintah daerah untuk diperbanyak
dan disebarkan kepada sekolah.
3.Melakukan pendekatan personal dengan pejabat tertinggi pemerintah
daerah secara intens.

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


MODEL
Pengusulan Calon Sekolah Model dan Sekolah
Imbas
Pemerintah kabupaten/kota mengusulkan calon sekolah, dimana komposisi
antara jumlah SD dan SMP diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintah provinsi mengusulkan calon sekolah, dimana komposisi antara
jumlah SMA dan SMK diserahkan kepada pemerintah provinsi.
Sekolah-sekolah imbas memiliki akses (terutama transportasi) untuk
berkomunikasi, kerjasama dan koordinasi dengan sekolah model mereka.
Sekolah-sekolah imbas pada jenjang SD, SMP dan SMA dapat ditentukan
berdasarkan jarak terdekat, sedangkan pada jenjang SMK dapat
Kriteriapaket kejuruan yang dimiliki.Kriteria
dipertimbangkan pula berdasarkan
Indikator

Akreditasi
Kurikulum
Lokasi
Jumlah rombel
Komitmen
sekolah

Sekolah Model
SD
SMP
SMA
SMK
A / B dan belum memenuhi SNP
Mulai/sudah menerapkan
kurikulum nasional
16 sekolah per kabupaten/kota
(tidak boleh berada dalam
gugus/kluster yang sama)
Min. 12
Min. 9 rombel
rombel

Wajib

Sekolah Imbas
SD
SMP
SMA
SMK
B dan belum memenuhi SNP
Mulai/sudah menerapkan
kurikulum nasional
(diutamakan)
dalam gugus/kluster yg sama
dengan sekolah model
-

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


MODEL
Penetapan Sekolah Model dan Pengimbasan
Pengusulan ditindaklanjuti oleh LPMP dengan dibantu oleh tim dari pemerintah daerah.
Proses tindaklanjut oleh LPMP berupa verifikasi dan validasi: kunjungan sekolah, pencocokan dokumen
sekolah dengan data pokok pendidikan, survey petugas LPMP ke sekolah untuk mengukur kondisi awal
sekolah, Focus Group Discussion dengan seluruh komponen dari calon sekolah untuk mengetahui
komitmen dan kesungguhan mereka.
Hasil verifikasi dan validasi LPMP dilaporkan kepada pemerintah daerah.
Pemerintah daerah dapat mengusulkan daftar baru jika terdapat sekolah yang tidak dapat memenuhi
proses verifikasi dan validasi yang kemudian akan ditindaklanjuti kembali oleh LPMP.
Pemerintah daerah dapat mengusulkan sekolah model di luar kuota yang diberikan oleh LPMP dengan
kesepakatan bahwa sekolah di luar kuota akan didukung dan dibiayai oleh pemerintah daerah sendiri
dan dibina oleh fasilitator daerah.
LPMP memfasilitasi dengan melatih fasilitator daerah yang diusulkan pemerintah daerah sehingga
pemerintah daerah dapat melaksanakan sekolah model secara mandiri.

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


MODEL
Penyiapan dan Seleksi Fasilitator Daerah
Kriteria Calon:
Indikator
Pendidikan
Usia
Bidang ilmu

Kriteria

Minimal S2
Minimal 35 tahun
Ilmu kependidikan
Manajemen/ekonomi/teknik /statistik
Pengalaman kerja di Minimal 5 tahun
bidang
Diutamakan widyaiswara/tenaga fungsional
pendidikan/penjamin
lainnya di LPMP/dosen/pengawas/mantan
an mutu
kepala sekolah berprestasi
Keterampilan
Pemahaman SNP
minimal
Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
Menguasai TIK
Menguasai pembelajaran integratif

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL
Proses Seleksi & Penetapan
Fasilitator Daerah

Berkas diajukan kepada


Dirjen Dikdasmen oleh
LPMP/Pemda

Pengajua
n Berkas

Seleksi
Adm
1. Evaluasi dilakukan
oleh LPMP
2. Hasil evaluasi
disampaikan
kepada Kepala
LPMP untuk
mendapat
pengesahan dan
ditembuskan
kepada Dirjen
Dikdasmen

Proses Seleksi dilakukan untuk menjamin


fasilitator yang akan berperan dalam
pelaksanaan pelatihan memiliki kapasitas
yang kompetensi yang terstandar

LPMP
Pemerintah Daerah

Pengumum
an Calon
Fasilitator
1. LPMP membuat surat
pengesahan calon
fasda dengan
tembusan ke Ditjen
Dikdasmen
2. LPMP mengumumkan
secara tertulis kepada
calon fasilitator
daerah
3. LPMP mengundang
Calon Fada untuk
mengikuti pelatihan

Pelatihan
Fasilitator
Daerah
1. Pelatihan
dilaksanakan
oleh LPMP
2. Pelatihan
yang diikuti
oleh calon
fasilitator
daerah tidak
otomatis
meluluskan
calon
fasilitator
sebagai
fasilitator
daerah

Selek
si
FasDa
1. Hasil tes dalam
pelatihan
dievaluasi oleh
FasNas di LPMP
2. Tim FasNas
melaporkan
Daftar FasDa
kepada Kepala
LPMP untuk
ditetapkan

Pengumum
an
Fasilitator
Daerah
1. Kepala LPMP
melaporkan daftar
fasda kepada
Dirjen Dikdasmen
2. Kepala LPMP
mengumumkan
daftar Fasda

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


MODEL
Pelatihan Fasilitator Daerah
TUJUAN:
memberikan keterampilan memfasilitasi kepada calon
fasilitator daerah sehingga mampu melaksanakan fasilitasi
pada pelatihan penjaminan mutu untuk sekolah.
INDIKATOR KEBERHASILAN:
peserta memahami dan dapat menjelaskan SPMI.
peserta memahami mekanisme pelaksanaan siklus dalam
SPMI.
peserta dapat berperan sebagai fasilitator dalam rangkaian
kegiatan pengembangan sekolah model.

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL

Mekanisme

Persiapan
1. Pengembangan
mekanisme atau
strategi pelatihan
Penetapan
waktu, jadwal
dan tempat
pelatihan
Jumlah peserta
Peralatan
Biaya
2. Penyiapan materi
dan bahan pelatihan
3. Penyiapan fasilitator
nasional atau
narasumber
pelatihan
4. Penetapan daftar
peserta berdasarkan

Pelatihan Fasilitator Daer

Pelaksanaan
1. Persiapan pelaksanaan
2. Pelatihan fasilitator
daerah
3. Pelatihan yang diikuti
oleh calon fasilitator
daerah tidak otomatis
meluluskan calon
fasilitator sebagai
fasilitator daerah.

Paska Pelatihan
1. Penetapan
fasilitator
2. Pengumuman
daftar fasilitator
3. Menyusun
laporan
pelaksanaan
kegiatan

Waktu

5 hari

Batch

1 region/kelompok

Jumlah
Peserta

15 peserta/kelas

Mekanisme

25% paparan + 75% diskusi/praktik

Evaluasi

Pra test Post test

Peralatan

Projector, flip chart, laptop, dll

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH


Pelatihan Fasilitator Daera
MODEL

Susunan Acara
Hari
Sesi
Hari 1 Sesi 1
Sesi 2
Hari 2 Sesi 3
Sesi 4
Hari 3 Sesi 5
Sesi 6

Hari 4 Sesi 7

Sesi 8

Materi
Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan
Mekanisme Pengembangan
SPMI
Pemetaan Mutu
Perencanaan Pemenuhan Mutu
Implementasi Pemenuhan Mutu
Penguatan bagaimana
menjalankan pengelolaan
sekolah yang ideal serta
bagaimana cara meningkatkan
kualitas pengelolaan sekolah
Implementasi Pemenuhan Mutu
Penguatan tentang bagaimana
mengimplementasikan
pembelajaran sekolah yang
ideal serta bagaimana cara
meningkatkan kualitas
pembelajaran
Monitoring dan evaluasi

Metode
Paparan dan Diskusi
Paparan dan Diskusi
Paparan dan Diskusi
Paparan dan Praktek
Paparan dan Praktek
Paparan dan Praktek

Paparan dan Praktek

Paparan dan Praktek

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA


PENGIMBASAN
Pelatihan SPMI Untuk Sekolah Model
Waktu

4 hari dengan total durasi waktu 32 jam

Lokasi

Ruang pertemuan dengan ketentuan berikut.


Memiliki kapasitas untuk 45 orang
Tata ruang berupa meja melingkar untuk setiap sekolah.
Mudah diakses oleh peserta pelatihan

Batch

1 region/kelompok

Jumlah
Peserta

5 6 sekolah/kelas, setiap sekolah @ 6 orang, yang terdiri dari


1.Kepala sekolah
2.Guru kelas atau mata pelajaran, dimana:
Setiap tingkat kelas pada jenjang SD diwakili oleh satu orang.
Setiap mata pelajaran pada SMP diwakili oleh satu orang.
Setiap mata pelajaran wajib A, B dan peminatan pada jenjang SMA
diwakilkan, jumlah guru diatur sedemikian rupa sehingga ketentuan
tersebut dapat terpenuhi.
Setiap mata pelajaran wajib A, B dan paket kejuruan pada jenjang
SMK di setiap sekolah diwakilkan, jumlah guru diatur sedemikian
rupa sehingga ketentuan tersebut dapat dipenuhi.
3.Tenaga kependidikan
4.Perwakilan komite sekolah
5.Pengawas sekolah

Evaluasi

Pra test Post test

Peralatan

flipchart, kertas plano dan meta plan, spidol, modul pelatihan

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA


PENGIMBASAN
Kebijakan

Implementasi SPMI

Pemerintah
(Kurikulum, SNP,
lainnya)
Visi-Misi,
Kebijakan sekolah

Dokumen Evaluasi
Diri Sekolah

Laporan hasil
evaluasi:
Pemenuhan 8 SNP
Implementasi dari
rencana aksi

Dokumen
perencanaan,
pengembangan
sekolah dan
rencana aksi

Output:
Capaian Kualitas
sekolah sesuai 8 SNP

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA


PENGIMBASAN
Pendampingan
Tahap 1 : Pengembangan Manajemen
Sesi 1
a) Sosialisasi SPMI dari Kepala Sekolah dan
Pengawas kepada pemangku kepentingan
sekolah
b) Pelaksanaan evaluasi diri sekolah untuk
memetakan kondisi mutu sekolah
c) Penyusunan perencanaan program peningkatan
mutu sekolah hingga mendapatkan pemangku
kepentinngan di luar sekolah yang akan
dilibatkan dan pembagian peran masing-masing.
d) Bedah, penyusunan dan perbaikan dokumen
sekolah seperti RKS, RKAS, RPS, Dokumen 1
e) Pembentukan unit penjaminan mutu sekolah.
f) Penyusunan instrumen monitoring dan evaluasi
kebijakan, pelaksanaan dan keterlibatan
pemangku kepentingan dalam program
peningkatan mutu
Sesi 2
a) Evaluasi dokumen sekolah (tindak lanjut sesi 1)
dan penyempurnaan Dokumen 1
b) Penyempurnaan sistem monitoring dan
instrumennya
c) Pembahasan pengelolaan keuangan
d) Pembahasan pengelolaan sarana-prasarana

Waktu
: Minggu I Bulan ke-6
Peserta:
Komite Sekolah
Tokoh Masyarakat
Pengawas Sekolah
Kepala Sekolah
Guru
Perwakilan sekolah imbas

Waktu
: Minggu I Bulan ke-6
(sebelum tahun ajaran
baru)

Waktu: Minggu III Bulan ke-6


Peserta:
Pengawas Sekolah
Kepala Sekolah
Guru
Perwakilan sekolah imbas

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA


PENGIMBASAN
Pendampingan
Tahap 2: Pengembangan Pembelajaran
a) Pengembangan pembelajaran
Peserta:
Pengembangan rencana pembelajaran
Pengawas Sekolah
dan ekstra kurikuler berdasarkan SWOT, Kepala Sekolah
isu lokal, nasional dan global (sosial,
Guru
ekonomi dan lingkungan)
Perwakilan sekolah imbas

Pengembangan strategi pembelajaran


praktik proses pembelajaran
Waktu
: Mulai minggu II Bulan 7
(dua minggu sebelum hari pertama
Mekanisme monitoring proses
pembelajaran
pembelajaran efektif dimulai)
b) Pengembangan kompetensi guru

Sekolah dapat mengundang fasilitator secara mandiri untuk mendapatkan pendampingan


secara berkala dan intensif

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA


PENGIMBASAN
Pengimbasan

Perwakilan sekolah imbas diundang


untuk ikut mendapatkan
pendampingan di sekolah model
Perwakilan sekolah imbas
mengikuti seluruh kegiatan
pendampingan yang berlangsung di
sekolah model.

Pengaturan jadwal dapat


disesuaikan dan dikoordinasikan
secara internal antara fasilitator,
sekolah model dan sekolah imbas

Anggota tim penjaminan mutu


sekolah model diharapkan mampu
memfasilitasi sekolah imbas dalam
mengimplementasikan SPMI seperti
yang diterapkan pada sekolah
model.

D. MONITORING DAN EVALUASI


TUJUAN:
dilakukan 2 kali yaitu satu bulan dan tiga bulan setelah pelaksanaan pelatihan.
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sekolah sesuai dengan maksud,
tujuan dengan hasil yang akan dicapai.

Tahap 1:
a) Monitoring dan evaluasi implementasi
pengelolaan manajemen sekolah
model berdasarkan perencanaan.
b) Monitoring dan evaluasi peningkatan
kualitas pembelajaran sekolah model

Peserta:
Pengawas Sekolah
Kepala Sekolah
Guru
Komite Sekolah
Perwakilan Orangtua/
Masyarakat
Tahap 2:

a) Monitoring dan evaluasi kemandirian Peserta:


sekolah model dalam menjalankan
Pengawas Sekolah
siklus SPMI
Kepala Sekolah
b) Monitoring dan evaluasi mekanisme Guru
pelaksanaan sekolah model.

c) Monitoring dan evaluasi dari kinerja


sekolah model terhadap sekolah
imbas

D. MONITORING DAN EVALUASI


Setiap semester pelaksanaan sekolah model, LPMP melakukan kegiatan diseminasi hasil pelaksanaan sekolah model dan pengimbasannya.
Kerangka acuan kegiatan kegiatan diseminasi adalah sebagai berikut:
Waktu

: Akhir semester

Peserta
:
a. Sekolah model, seluruh komponen sekolah hadir untuk mendiseminasikan hasil pencapaian sekolah model.
b. Sekolah imbas, undangan ditujukan kepada pengawas sekolah, kepala sekolah dan perwakilan guru.
c. Sekolah lain, untuk mempromosikan dan menyebarluaskan bagaimana praktik penjaminan mutu internal di sekolah.
d. Dinas pendidikan, untuk menunjukkan bagaimana hasil pelaksanaan model dan memotivasi pemerintah daerah agar menduplikasi program sekolah model secara massif dan mandiri.
e. Pemangku kepentingan lainnya untuk menjaring kerjasama dan dukungan kepada sekolah dalam pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai