Anda di halaman 1dari 20

MENGENDALIKAN KERUGIAN

Ir. RUSDY MALIN M.Eng


2008

Tercapainya target produksi tergantung pada


:
Kehandalan kondisi produksi yaitu :
1. Proses
2. Mutu kerja
3. Biaya kerja
4. Delivery
5. Keselamatan operasi
6. Moral kerja perusahaan (Budaya perusahaan)
Sering juga diuraikan dalam 5M, (Material,
Machine, Money, Man and Management).

Masing-masing kondisi produksi


mempunyai risiko gagal yang berpotensi
untuk rugi.
Adalah tanggung jawab setiap personel
untuk mengatasi kegagalan, termasuk :
- kecelakaan, penyakit, kerusakan,
pencemaran lingkungan, gangguan
keamanan dan pemborosan yang berarti :
tindakan safety first harus berbarengan
dengan tindakan safe production first.

Risiko Statik (Risiko bawaan) dipengaruhi


oleh faktor internal, kerugian yang timbul
karena kegagalan dalam pengelolaan
keselamatan, kesehatan kerja,
lingkungan, kebakaran, kerusakan,
gangguan keamanan, pemborosan
sumber daya.
Risiko Statik selalu menyertai siapapun,
dimanapun dan kapanpun.

Risiko Dinamik dipengaruhi oleh faktor


eksternal, kegagalan yang terjadi karena
adanya perubahan lingkungan,
peraturan, adanya pesaing, dan masalah
penanaman modal yang langsung
berpengaruh pada kemajuan operasional
produksi.
Dulu dianggap bersifat spekulatif, namun
sekarang harus bisa diprediksi dengan
manajemen risiko (Risk Management).

1.
2.
3.
4.
5.

Menghindar.
Mencegah
Meminimalisasi
Memindahkan
Berbagi.

1.
2.

3.

4.
5.

6.

Identifikasi risiko dan potensi kerugian.


Analisa risiko utk mengetahui
frekwensi rugi.
Kembangkan teknik menghadapi
risiko.
Laksanakan teknik yang dipilih.
Pantau dan evaluasi secara berkala
teknik tsb.
Buat SOP yang baku.

Manajemen kendali rugi adalah suatu


konsep dan teknik manajemen untuk
menemu-kenali dan menguji berbagai
data dan fakta untuk mengenal, menilai,
mengukur dan mengendalikan barbagai
risiko rugi/potensi bahaya yang terdapat
pada sesuatu sistem kegiatan kerja,
sehingga setiap risiko rugi/potensi
bahaya tidak lagi membahayakan
eksistensi dan citra perusahaan.

Untuk mendapatkan hasil yang


optimal, manajemen kendali
rugi harus didasarkan pada
rancangan sistem yang
mempunyai mekanisme kendali
intern dan menyangkut seluruh
aspek dan faktor kerja yang
ada.

Faktor yang perlu dipehatikan


1. Faktor manusia, kualitas dan
potensinya (kompetensi).
2. Bahan baku dan penunjang.
3. Proses dan Teknologi
4. SOP K3

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kajian manajemen kendali rugi harus


mencakup pendekatan terhadap
Penderitaan orang karena cidera.
Kerusakan harta benda.
Kebakaran dan ledakan
Gangguan keamanan
Rugi produksi
Rugi moral dan kepercayaan.
Rugi hubungan kerja

8. Pencemaran lingkungan
9. Absensi pegawai
10. Turn-over pegawai.
11. Gangguan kesehatan kerja
12. Kegagalan kerja sistem perdagangan dan
penanganan barang.
13. Premi asuransi.
14. Adanya perubahan pada sistem manajemen
dan proses produksi.
15. Adanya perubahan pada peraturan
pemerintah.

PRINSIP MANAJEMEN DALAM


PENGENDALIAN RUGI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip

resistensi terhadap perubahan.


karakteristik masa depan.
definisi
partisipasi
komunikasi
perhatian timbal balik
penghargaan
penyebab ganda
jumlah kecil yang kritis

PRINSIP MANAJEMEN DALAM


PENGENDALIAN RUGI
10. Prinsip pengendalian titik awal.
11. Prinsip prioritas operasional.
12. Prinsip hasil kerja manajemen.

ISMEC procedure dari ILCI


(International Lost Control
Institute )
-

I = Identification of work
S = Standard
M = Measurement
E = Evaluation.
C = Commendation and
Correction.

KESIMPULAN

1.

2.
3.

4.

5.

Manajemen Kendali Rugi harus mencakup :


Pengendalian seluruh bagian/aspek yang
mungkin dapat menimbulkan kerugian.
Evaluasi terhadap berbagai risiko.
Pengembangan rencana dan Program
Pengendalian Manajemen.
Pelaksanaan dan pengendalian setiap
rencana/ program kegiatan.
Pemantauan dan peningkatan seluruh proses
kegiatan yang memerlukan partisipasi aktif
dari semua fihak.

KESIMPULAN

Potensi kerusakan dan gangguan


keamanan harus diantisipasi.
Pola Manajemen Keselamatan Kerja
yang mengacu kepada Konsep Kendali
Rugi harus diselenggarakan dengan :
- cermat
- hati-hati
- terintegrasi.

STUDI KASUS 1

Suatu pembangunan gedung tinggi 30 lantai yang


berfungsi sebagai appartemen, segera akan dimulai, yang
berlokasi di Jakarta Timur.
Pemenang tender pelaksanaan adalah dari PT. X.
Manager-manager yang terlibat didalam proyek itu adalah
Manager Engineeering, Manager Keuangan, Kepala bagian
inventory, dan Manager Proyek.
Dalam hal ini risiko dinamik diabaikan.
Diminta untuk setiap manager membuat usulannya dalam
mensukseskan proyek tepat waktu, dengan
mengantisipasi risiko statik, sehingga pengendalian
kerugian dapat dilaksanakan secara optimum.
Gunakan 12 prinsip dalam pengendalian rugi
Sealamat bekerja

STUDI KASUS 2

Suatu pabrik yang limbahnya mengandung


B3 dalam mengantisipasi untuk kendali rugi
menggunakan prosedur ISMEC.
Tugas : secara bersama-sama bagaimana
mengaplikasikan prosedur tersebut ke pabrik
yang dimaksud.
Catatan : setiap orang membuat langkah
prosedur tersebut untuk dapat diaplikasikan.
Selamat bekerja.

Anda mungkin juga menyukai