Anda di halaman 1dari 157

BAB 5

INSTRUMEN KEUANGAN, KAS,


DAN PIUTANG

AGENDA
1. Instrumen Keuangan
Pengertian
Bentuk Instrumen Keuangan
Konsep Pengakuan dan Pengukuran
Penyajian dan Pengungkapan
2. Aset Keuangan
Bentuk
Reklasifikasi
Penurunan Nilai
Penghentian Pengakuan
3. Kas
Definisi
Pengendalian
Penyajian
Pengungkapan

INSTRUMEN KEUANGAN

PENGERTIAN DAN STANDAR AKUNTANSI TERKINI

Pengertia
Pengertia
n
n

Standar
Standar
Akuntansi
Akuntansi

suatu kontrak yang menambah


nilai aset atau kewajiban keuangan
PSAK 50 Instrumen Keuangan:
Penyajian (IAS 32 Financial
Instrument: Presentation)
PSAK 55 Intrumen Keuangan:
Pengkuan dan Penilaian (IAS 39
Financial Instrument: Recognition
and Valuation)
PSAK 60 Instrumen Keuangan:
Pengungkapan (IFRS 7 Financial
Instrument: Discosure3

Pencabutan Standar Akuntansi


Konvergensi PSAK dengan IFRS
PSAK 41 Akuntansi Waran;
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang;
PSAK 54 Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah;
PSAK 30 Akuntansi Perbankan;
PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek; dan
PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana
Standar akuntansi berdasarkan IFRS menggunakan
dasar penilaian dengan menggunakan nilai wajar
membawa dampak perubahan besar dalam penerapan
standar akuntansi dalam praktik
5

Pencabutan Standar Akuntansi


Sebelum konvergensi boleh menggunakan metode garis
lurus
Konvergensi dengan IFRS harus menggunakan metode
bunga. Perhitungan bunga harus didasarkan pada tingkat
bunga efektif bukan tingkat bunga nominal.

Bunga efektif bunga yang menyamakan antara nilai


wajar
aset
keuangan
dengan
nilai
kini
dari
pembayaran/penerimaan aset keuangan di masa depan.

Bentuk dan Jenis


Instrumen Keuangan
Aset
Keuangan

Liabilitas
Keuangan

Aset Keuangan
yang diukur
pada nilai wajar
melalui laporan
laba rugi

Liabilitas
Keuangan yang
diukur pada
nilai wajar
melalui laporan
laba rugi

Investas
dimiliki hingga
jatuh tempo
Pinjaman
diberikan dan
Piutang
Aset keuangan
tersedia untuk
dijual

Kewajiban
Lainnya

Instrumen
Ekuitas

Instrumen
Derivatif

Instrumen
Lindung Nilai

Instrumen
Ekuitas Biasa

Derivatif
Biasa

Atas Nilai
Wajar

Instrumen
Ekuitas
Majemuk

Derivatif
Melekat

Atas Arus Kas


Atas Investasi
Neto pada
Operasi Luar
Negeri

Instrumen
Ekuitas
Sinstesis

Instrumen Keuangan Berdasarkan Jenis


7

Instrumen Keuangan

Aset
Aset
Keuangan
Keuangan

Kas kas di dalam perusahaan uang tunai


maupun kas yang disimpan di dalam bank
Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset keuangan
lainnya dari entitas lain piutang, investasi
dalam obligasi, perjanjian pemberian pinjaman

untuk mempertukarkan aset keuangan


dengan entitas lain dengan kondisi
berpotensi untung
Kontrak yang akan diselesaikan dengan
penerbitan instrumen ekuitas entitas baik
yang berbentuk derivatif maupun non derivatif
8

Instrumen Keuangan

Liabilitas
Liabilitas
Keuangan
Keuangan

Liabilitas kontraktual:
untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada entitas lain
untuk
mempertukarkan
aset
keuangan atau kewajiban keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang
berpotensi
tidak
menguntungkan
entitas
kontrak yang akan atau mungkin
diselesaikan
dengan
menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
baik dalam bentuk derivatif atau non
derivatif
9

Konsep Pengakuan
Entitas mengakui aset atau liabilitas keuangan pada
laporan posisi keuangan jika dan hanya jika entitas
tsb menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada
kontrak instrumen tersebut

kontrak mengindikasikan adanya suatu aliran


manfaat ekonomi diterima atau diserahkan di masa
mendatang
dapat diukur dengan andal

10

11

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

definisi dan klasifikasi masing-masing instrumen keuangan


sangat penting untuk diperhatikan

klasifikasi yang berbeda memiliki perlakuan akuntansi


yang berbeda
direvieu pada setiap pelaporan untuk melihat ada
tidaknya indikasi penurunan nilai (impairment) PSAK
55

12

Pengukuran Instrumen Keuangan setelah


Pengakuan Awal
Klasifikasi

FVTPL

Penilaian

Nilai wajar

Biaya
Transaksi

Perubaha Bunga Penuruna Pembalik


n Nilai
dan
n Nilai
an
wajar
Dividen
Penuruna
n Nilai

Dibebankan Laba atau Laba By default By default


rugi
atau rugi

HTM

Biaya
Dikapitalisa
Diamortisasi
si

Laba
rugi

Laba rugi Laba rugi

Pinjaman
Diberikan
dan
Piutang

Biaya
Dikapitalisa
diamortisasi
si

Laba
rugi

Laba rugi

Laba
rugi

AFS: Utang

Nilai wajar

Dikapitalisa Pendapat
si
an
kompreh
ensif
lain*

Laba
Rugi

Laba
Rugi

Laba
Rugi

AFS:
Ekuitas

Nilai wajar

Dikapitalisa Pendapat
si
an
kompreh
ensif
lain*

Laba
Rugi

Laba
Rugi

Pendapat
an
kompreh
ensif lain

13

Penyajan dan Pengungkapan


Penyajian
Penyajian

Pengungkapan
Pengungkapan

PSAK 50 (R 2010) Instrumen Keuangan:


Penyajian
Menjelaskan
secara
umum
prinsip
penyajian instrumen keuangan sebagai
liablitas atau ekuitas dan saling hapus aset
keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK 60 Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
Mengatur pengungkapan dalam laporan
keuangan
yang
memungkinkan
pengguna mengevaluasi signifikansi
instrumen keuangan atas posisi dan
kinerja keuangan entitas serta jenis dan
14
besarnya risiko yang
timbul dan
bagaimana entitas mengelola risiko tsb

Aset Keuangan

15

FVPL

16

FVPL

Pengukuran
Pengakuan awal: nilai wajar dan biaya transaksi yang
dikeluarkan untuk memperoleh investasi ini dibebankan
sebagai beban periode tersebut
Setelah pengakuan awal: nilai wajar pada tanggal
pelaporan (tanpa harus dikurangi dengan biaya transaksi)

17

FVPL

Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajar pada tanggal


pelaporan

dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian yang belum


terealisasi Laporan Laba Rugi

Untung/rugi belum terealisasi bukan objek pajak


Dikategorikan sebagai perbedaan permanen sehingga
tidak perlu diakui konsekuensi pajak tangguhannya
18

Investasi Dipegang Hingga Jatuh Tempo


(held to maturities / HTM)
aset non keuangan non derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditentukan serta entitas mempunyai intensi dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo
Pengecualian menurut PSAK 55 tidak dapat dikategorikan

sebagai tiga bentuk aset keuangan yang lain, yaitu:


FVPL
pinjaman dan piutang
tersedia untuk dijual
19

Investasi Dipegang Hingga Jatuh Tempo


(held to maturities / HTM)
Saat pengakuan awal dinilai sebesar harga
perolehan dan biaya yang muncul dari investasi ini
dikapitalisasi dalam nilai investasi.
Nilai investasi awal pengakuan = harga perolehan +
biaya transaksi

Entitas menghitung tingkat suku bunga efektif untuk


investasi ini.

20

HTM Suku Bunga Efektif

suku bunga yang secara tetap mendiskontokan pendapatan


bunga atau beban bunga selama estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa selama umur dari instrumen keuangan
untuk memperoleh nilai tercatat bersih aset atau kewajiban
keuangan

Bunga efektif

Bunga efektif

>

Bunga yang
dibayarkan

Diskon

<

Bunga yang
dibayarkan

Premiun

21

Investasi Dipegang Hingga Jatuh Tempo


(held to maturities / HTM)
Setelah pengakuan awal aset akan diukur sebesar nilai
amortisasi yaitu nilai awal aset ditambah dengan amortisasi diskon
atau premium jika ada

Total bunga yang diakui = bunga yang diterima + amortisasi


diskon
Atau
Total bunga yang diakui = bunga yang diterima + amortisasi
premium

Bunga yang diakui sebagai beban tingkat suku bunga efektif


22

Pinjaman Diberikan atau Piutang (Loans


or Receivable / LR)
Pengertian
keuangan non derivatif dengan pembayaran yang telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi pasar aktif, kecuali
yang termasuk dalam tiga kategori aset keuangan yang lain
Pengukuran
Pengakuan awal diakui sebesar harga perolehan ditambah
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung
dengan perolehan piutang dan pinjaman
Setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan
setelah diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
23

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual


(Available for Sale / AFS)
Pengertian
aset keuangan non derivatif yang ditetapkan tersedia untuk dijual
atau tidak diklasifikasikan sebagai sebagai FVPL, HTM dan LR

Pengukuran
Saat pengakuan awal AFS diakui sebesar nilai wajar. Biaya
transaksi yang dapat diatribusukan secara langsung untuk
perolehan investasi AFS dikapitalisasi menambah nilai aset
keuangan tersedia untuk dijual.

24

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual


(Available for Sale / AFS)
Setelah
setelah
efektif

pengakuan
diamortisasi

awal diukur pada biaya perolehan


dengan menggunakan metode suku bunga

Selisih nilai wajar dengan nilai tercatat akan diakui sebagai


keuntungan dan kerugian diakui secara langsung dalam
ekuitas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif

AFS instrumen ekuitas jika tidak memiliki kuotasi harga pasar


aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal
diukur pada biaya perolehan
25

Reklasifikasi

26

Reklasifikasi
Jika terjadi perubahan intensi manajemen atau kemampuan
entitas sehingga manajemen mereklasfikasi atau menjual
investasi HTM AFS
Jika terjadi reklasifikasi atau penjualan HTM sebelum jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari signifikan maka sisa
investasi HTM harus direklasifikasi menjadi AFS (tainting
rule)
entitas tidak boleh memiliki investasi HTM jika dalam tahun
berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya telah
menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari signifikan (tainting rule)
27

Reklasifikasi
Pengecualian tainting rule

28

Reklasifikasi
Jika ukuran yang andal tersedia, padahal investasi
tersebut sebelumnya tidak diukur dengan nilai wajar,
diukur dengan menggunakan nilai wajar
Selisih perubahan nilai wajar diakui sesuai dengan
klasifikasi aset keuangan

29

Reklasifikasi
Jika nilai wajar tidak tersedia dengan andal
Atau
terjadi perubahan intens dan kemampuan entitas serta
periode tainting telah terlewati

lebih tepat untuk mengklasifikasikan aset keuangan pada


biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi
dibandingkan dengan menggunakan nilai wajar

30

Penurunan Nilai

31

Penurunan Nilai

32

Penurunan Nilai
Bukti Objektif

33

Penurunan Nilai
Kerugian yang diperkirakan timbul
peristiwa masa depan tidak diakui
Pegaruh penuruan
kelompok aset

nilai

individu

akibat

maupun

Jumlah kerugian penurunan diakui selisih


nilai tercatat dengan nilai diperoleh kembali
Nilai diperoleh kembali nilai kini estimasi arus
kas masa depan yang didiskonto dengan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut
34

Penurunan Nilai

35

36

Penilaian kelompok aset yang secara individu


tidak signifikan dan aset keuangan yang secara
individu signifikan tetapi tidak mengalami
penurunan nilai
aset keuangan yang signifikan ini secara individu
signifikan pengujian individual tidak mengalami
penurunan nilai dinilai dalam kelompok aset keuangan
yang memiliki kelompok yang sama karakteristik risiko
kreditnya.

Aset keuangan yang secara individu signifikan


dilakukan pengujian penurunan nilai secara
individu

Penurunan Nilai

Penurunan Nilai

37

Penurunan Nilai

38

Penurunan Nilai
aset keuangan
tersedia untuk
dijual

penurunan nilai diakui


langsung dalam ekuitas

bukti objektif
penurunan nilai

kerugian kumulatif yang


sebelumnya diakui secara
langsung dalam ekuitas
harus dikeluarkan dari
ekuitas

diakui pada
Laporan Laba
Rugi

investasi instrumen ekuitas tidak


boleh dipulihkan melalui Laporan
L/R
Investasi instrumen utang harus
39
dipulihkan Laporan
L/R

Penghentian Pengakuan
saat kontrak berakhir aset keuangan tidak lagi diakui
dalam laporan posisi keuangan
Namun
dapat mentransfer aset keuangan pada pihak lain
sebelum kontrak berakhir, jika dan hanya jika:
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir; atau
entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi
kriteria penghentian pengakuan
40

Penghentian Pengakuan
Saat terjadi transfer aset keuangan penghentian pengakuan
terjadi jika:
entitas telah mentransfer hak untuk menerima arus kas
serta secara substansi telah memindahkan semua
risiko dan reward kepada pihak lain
tidak memiliki pengendalian terhadap aset keuangan
tersebut

41

KAS

Definisi
aset keuangan untuk kegiatan
perusahaan dan bersifat paling likuid

operasional

uang kartal
uang tersimpan dalam rekening
bank
bentuk
instrumen
keuangan
seperti check dan giro

43

Definisi
kas untuk tujuan tertentu tidak bebas digunakan
untuk kegiatan operasional perusahaan dana
cadangan, bukan kas
untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo < 1
tahun dana cadangan aset lancar

dicadangkan untuk kegiatan khusus yang akan digunakan


> 1 tahun dana cadangan aset tidak lancar

44

Kas dalam Mata Uang Asing


Kas dalam mata uang asing tetap merupakan kas
Saat dilaporkan, kas dalam mata uang asing akan
dinyatakan dalam mata uang pelaporan dengan
menggunakan kurs spot yang berlaku pada tanggal
neraca
Kurs tengah penggunaan kas untuk pembayaran
dalam mata uang asing.
Kurs beli tujuan dikonversi menjadi kas dalam
mata uang pelaporan
45

Kas Ekuivalen atau Setara Kas

46

Compensating Balance

47

Bank Overdraft

48

Pengendalian Kas
Pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan
pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan,
pihak pengguna dan pihak pembayar
Penggunaan lemari besi untuk menyimpan kas atau diruang tertutup
dengan akses terbatas
Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang
berbeda
Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek
Penerimaan kas dilakukan melalui bank
Penggunaan sistem imprest kas kecil dan rekonsiliasi
49

Kas Kecil
Penggunaan
Penggunaan

keperluaan pengeluaran dalam jumlah


kecil
Imprest kas kecil

Sistem
Sistem

Kas kecil dimana dana dipertahankan tetap


Pengeluaran tidak dijurnal
Penggantian dibuat jurnal
Lebih baik dari sisi pengendalian

Fluctuating
Dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah
tertentu
Penggantian tidak didasarkan jumlah terpakai
tetapi seringkali ditetapkan sejumlah tertentu
Saldo kas kecil berubah-rubah
50

Ilustrasi Kas Kecil


Entitas
Entitas ABC
ABC menentukan
menentukan jumlah
jumlah kas
kas kecil
kecil sebesar
sebesar Rp
Rp
10.000.000.
10.000.000.
Kas
Kas kecil
kecil minimal
minimaldalam
dalam entitas
entitas Rp
Rp1.000.000.
1.000.000.
Pada
Pada 11 Desember
Desember 20X1
20X1 membentuk
membentuk kas
kas kecil
kecil sebesar
sebesar Rp
Rp
10.000.000.
10.000.000.
Jurnal:
Jurnal:
Kas
10.000.0000
Kas kecil
kecil
10.000.0000
Kas
10.000.0000
Kas di
diBank
Bank
10.000.0000

51

Ilustrasi Kas Kecil Lanjutan

Pengeluaran
PengeluaranKas
KasKecil:
Kecil:
a.
a. Membayar
Membayarkonsumsi
konsumsirapat
rapatpada
pada11Desember
Desember20X1
20X1sebesar
sebesar
Rp500.000
Rp500.000
b.
b. Membayar
Membayar biaya
biaya honor
honor tenaga
tenaga tidak
tidak tetap
tetap 10
10 Desember
Desember
20x1
20x1sebesar
sebesarRp2.500.000
Rp2.500.000
c.
c. Membayar
Membayar biaya
biaya transportasi
transportasi untuk
untuk pengiriman
pengiriman pada
pada 12
12
Desember
Desember20x1
20x1sebesar
sebesarRp3.000.000.
Rp3.000.000.
d.
d. Membayar
Membayar biaya
biaya pemeliharaan
pemeliharaan 15
15 Desember
Desember 20x1sebesar
20x1sebesar
Rp2.000.000.
Rp2.000.000.

52

Ilustrasi Kas Kecil Lanjutan


Pada
Pada 20
20 Desember
Desember dilakukan
dilakukan penggantian
penggantian uang
uang kas
kas kecil.
kecil.
Dana
Dana yang
yang tersisa
tersisa di
di entitas
entitas Rp
Rp 8.000.000,
8.000.000, dana
dana yang
yang tersisa
tersisa
sebesar
sebesar Rp
Rp2.000.000.
2.000.000.
Jurnal
Jurnalpenggantian
penggantian kas
kas kecil:
kecil:
Beban
Bebankonsumsi
konsumsi
Beban
Bebangaji
gaji
Beban
Bebantransportasi
transportasi
Beban
Bebanpemeliharaan
pemeliharaan
Kas
Kas di
diBank
Bank

500.000
500.000
2.500.000
2.500.000
3.000.000
3.000.000
2.000.000
2.000.000
8.000.000
8.000.000

53

Kas Kecil
Jika pada tanggal pelaporan, saldo kas kecil perusahaan
telah berkurang dan belum dilakukan penggantian

pada tanggal pelaporan dibuat jurnal untuk menyesuaikan


saldo kas kecil sehingga menunjukkan saldo yang
sebenarnya

awal periode perlu dibuat jurnal balik sehingga


memudahkan pencatatan periode berikutnya menjaga
konsitensi
54

Kas Kecil dalam Mata Uang Asing

55

Rekonsilisasi Bank

56

Rekonsiliasi Bank

pencatatan kas tidak mencerminkan saldo


yang sebenarnya

57

Rekonsiliasi Bank

Internet banking ini pengendalian lebih mudah dilakukan


dan proses rekonsiliasi kas dapat dilakukan setiap hari
Waktu Rekonsiliasi
tujuan pelaporan
keuangan

pada setiap akhir


periode pelaporan

tujuan
pengendalian
saldo kas

Bulanan, mingguan,
harian
58

Rekonsiliasi Bank

mutasi kas dalam catatan


entitas

mutasi kas dalam catatan


rekening bank

Bandingkan

Berbeda?

Teliti item lebih lanjut


59

Penyebab Perbedaan Saldo

60

Ilustrasi Rekonsiliasi Bank

Entitas A, dalam catatan atas kasnya menunjukkan saldo


20.502.000 pada 31 Januari 20X1, sedangkan menurut rekening
Koran bank menunjukkan saldo akhir sebesar 22.190.000 Berikut
item-item yang berbeda antara mutasi pencatatan di entitas dan
rekening Koran yang perlu mendapat perhatian:
1.Setoran sebesar 3.680.000 dilakukan pada 31 Januari, namun
belum muncul pada laporan bank
2.Cek yang ditulis pada bulan Januari, namun belum dicairkan
berjumlah 5.001.000
3.Bunga pinjaman sebesar 600.000 langsung didebit dari rekening
bank belum diketahui entitas.
4.Bank mengenakan beban administrasi sebesar 18.000 dan

belum dicatat oleh entitas

61

Ilustrasi Rekonsiliasi Bank Lanjutan

5. Cek dari pelanggan sebesar 220.000, tidak dapat diuangkan


karena dananya tidak cukup
6. Perusahaan melakukan kesalahan pencatatan, cek untuk
pembayaran hutang sebesar 131.000, namun dicatat sebesar
311.000
7. Bank salah mencairkan cek sebesar 175.000, dimana
seharusnya merupakan cek dari rekening Enitas lain bukan
Entitas A

62

Ilustrasi Rekonsiliasi Bank Lanjutan


Entitas A
Rekonsiliasi Bank ABC
tertanggal 31 Desember 20X1
Saldo per laporan bank
22.190.000
+/+
Deposit dalam transit
3.680.000
Kesalahan bank
175.000
3.855.000
-/- Cek masih beredar
(5.001.000)
21.044.000
Saldo per laporan entitas
20.502.000
+/+
bunga
600.000
kesalahan pencatatan cek
180.000
780.000
-/- biaya jasa bank
(18.000)
NSF cek
(220.000)
(238.000)
21.044.000
63

Ilustrasi Rekonsiliasi Bank Lanjutan


Jurnal penyesuaian yang diperlukan dari rekonsiliasi :
Kas

Rp600.000
Pendapatan bunga
Rp600.000
(mencatat bunga yang diterima dari bank)

Kas

Rp180.000
Hutang usaha
Rp180.000
(kesalahan pencatatan angka cek oleh perusahaan)

Beban administrasi bank


Rp18.000
Kas
Rp18.000
(pencatatan beban administrasi dari bank)
Piutang usaha
Rp220.000
Kas
Rp220.000
(Cek dari konsumen yang tidak dapat diuangkan)

64

Penyajian
Laporan Posisi Keuangan disajikan dalam kelompok aset
lancar di urutan paling atas
(1) Kas dan setara kas
(Cash
and
cash
equivalent)
(2) Kas
Giro
pada
Bank
Indonesia
Giro pada Bank lain
(3) Kas
Setara kas
(4) Kas
Kas di bank
Setara kas

contoh
penyajian
perusahaan terdaftar BEI

di

contoh
perusahaan
Indonesia

di
di

penyajian
bank

65

Contoh Penyajian Kas dalam Laporan


Keuangan

ASET Catatan
30 September 31 Desember
ASET LANCAR
2011
2010
Kas dan setara kas 2.d, 3
369,625,131,834 242,117,620,949
(LK Interim PT. Adhi Karya 30 September 2011)

66

Pengungkapan
Meliputi pengungkapan:
kebijakan akuntansi

menjelaskan
secara
umum komponen kas
bagaimana
mengklasifikasikan kas

&

informasi rincian kas


yang dimiliki
perusahaan
Setara Kas
Setara kas meliputi deposito jangka pendek
yang jangka waktunya sama dengan atau
kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penempatannya dan tidak dijaminkan.
(LK Interim PT. Adhi Karya (Tbk)
30 September 2011)

67

Pengungkapan
informasi rincian kas yang dimiliki perusahaan
Kas saldo kas dalam bentuk uang tunai di perusahaan
Bank saldo kas di rekening bank
Diklasifikasikan sesuai dengan mata uang dari rekening
bank
Bank dikelompokkan berdasarkan Bank yang memiliki
relasi dan tidak memiliki relasi. Definisi Pihak berelasi
mengikuti ketentuan dalam PSAK 7 : Pengungkapan
Pihak Berelasi
Rincian jumlah kas di masing-masing rekening bank
dengan jumlah material.
68

Pengungkapan
Penjelasan lain Penjelasan pihak berelasi
Deposito deposito saldo deposito yang memenuhi
kriteria sebagai kas atau setara kas dan tidak ada tujuan
penggunaan khusus.
Diklasifikasikan sesuai dengan mata uang rupiah dan
mata uang asing.
Bank dikelompokkan berdasarkan Bank yang memiliki
relasi dan tidak memiliki relasi
Rincian jumlah deposito di masing-masing bank
dengan jumlah material
Tingkat suku bunga rata-rata deposito dalam mata
uang rupiah dan mata uang asing.
69

PIUTANG DAN PINJAMAN


YANG DIBERIKAN

Definisi dan Jenis


Definisi: klaim suatu perusahaan pada pihak lain
didasarkan pada
perjanjian tertulis

wesel tagih (promissory notes)


atau notes receivable

faktur (invoice)
dari
transaksi
penjualan

Piutang Dagang atau Account


receivable atau trade receivable

piutang dari pihak


berelasi PSAK 7

piutang
dari
pihak ketiga
71

Piutang
Jatuh Tempo
> 1 tahun atau
siklus operasi

aset lancar
< 1 tahun atau
siklus operasi

aset
tidak
lancar

Klasifikasi menurut PSAK 55


pinjaman yang diberikan dan piutang (loans and receivable)
aset keuangan non
derivatif
yang
pembayarannya telah
ditentukan

tidak memiliki kuotasi


di pasar aktif
72

Wesel Tagih

73

Ilustrasi Wesel Tagih 1


PT. Sakura menerima wesel tagih dari PT. Lily untuk
melunasi piutang dagang yang telah jatuh tempo. Wesel
tagih tersebut memiliki nilai nominal Rp 30.000.000, bunga
12%, diterbitkan 1 Nov 2011 dengan jangka waktu 120
hari. Bunga dan pokok akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo.Wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 29
Februari 2012.
Bulan

Jumlah Hari

Akumulasi Jangka Waktu

Nopember

30 1

29

Desember

31

60

Januari

31

91

Februari

29

120

74

Ilustrasi Wesel Tagih 1 Lanjutan


Jurnal yang dibuat PT. Sakura
Wesel tagih
Rp30.000.000
Piutang dagang
Rp30.000.000
Jurnal penyesuaian untuk pengakuan bunga berjalan dari 1
Nopember sampai dengan 31 Desember.
Bunga dari 1 Nopember sampai dengan 31 Desember
Rp30.000.000 x 12% x 60/360 = Rp600.000

Piutang bunga
Rp600.000
Pendapatan bunga
Rp600.000
(jurnal penyesuaian ini dapat dibuat jurnal balik, namun
dalam kasus ini diasumsikan tidak dibuat jurnal balik)
75

Ilustrasi Wesel Tagih 1 Lanjutan


Jurnal pada saat pelunasan wesel tagih
Bunga dari 1 Januari sampai dengan 29 Februari 2012
30.000.000 x 12% x 60/360 = 600.000
Kas yang diterima adalah jumlah pokok wesel sebesar
30 juta ditambah bunga selama
120 hari jadi = 30.000.000 + 1.200.000 = 31.200.000
Kas
Rp31.200.000
Pendapatan bunga
Rp600.000
Piutang bunga
Rp600.000
Wesel tagih
Rp30.000.000
(asumsi tidak dibuat jurnal balik pada 1 Januari 2012
atas jurnal penyesuaian)
76

Wesel Tagih Tanpa Bunga


Jika jangka panjang penerbit akan mendapatkan jumlah dana
yang lebih kecil dari jumlah akan dibayarkan di masa depan
Jika untuk membayar penjualan nilai penjualan tidak dicatat
sebesar nilai nominal wesel tersebut namun dicatat sebesar nilai
kini dari pembayaran kas di masa depan
Jika pelunasan atas pendapatan ditangguhkan
dipisahkan komponen pendapatan dan bunga

77

harus

Pembayaran Wesel Tagih


Langsung dilunasi
Angsuran: nilai pokok ditambah dengan bunga
Contoh:
Wesel tagih dengan nilai pokok Rp 300 juta bunga
10% dibayar 3 kali
Pembayaran pokok 100juta tiap tahun ditambah
dengan bunga yang dihitung dari jumlah saldo piutang
tersisa
1: Rp 130 juta; 2: Rp 120 juta; 3: Rp 110 juta

78

Pembayaran Wesel Tagih


Pembayaran dapat dilakukan dalam jumlah yang sama
diperhitungkan terlebih dahulu pokok dan angsurannya
Saat pembayaran: jumlah yang dibayarkan akan
dialokasikan antara pembayaran bunga dan pembayaran
pokok
menghitung jumlah angsuranrumus nilai sekarang atas
pembayaran annuitas (present value annuitas)

79

Ilustrasi Wesel Tagih 2


PT. Matahari menerima wesel tagih dari PT. Edelwais untuk
melunasi penjualan mesin pabrik sebesar Rp 300 juta.
Harga pokok mesin pabrik tersebut mobil tersebut Rp250
juta. Wesel tagih tersebut berbunga 12%, diterbitkan
tanggal 31 Desember 2011 dengan jangka waktu 12 bulan.
Angsuransebanyak 3 kali di akhir tahun dengan jumlah
angsuran yang sama.
Jumlah angsuran:
Nilai pokok = nilai sekarang 300.000.000, PVA, n=3, i=12%
adalah 2.40183
Nilai
angsuran
adalah
300.000.000
:
2.40183
(PVA,n=3,i=12%) = 124,904,690
80

Ilustrasi Wesel Tagih 2 Lanjutan


Jurnal yang dibuat PT. Mathari pada saat penerimaan wesel
tagih dari PT. Edelwais 31 Desember 2011
Wesel tagih
Penjualan

Rp300.000.000
Rp300.000.000

Mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan nilai


persediaan
Harga pokok penjualan
Rp250.000.000
Persediaan
Rp250.000.000

81

Ilustrasi Wesel Tagih 2 Lanjutan


Jurnal pada saat pembayaran angsuran pertama pada
31 Desember 2012
Bunga = 300.000.000 x 12% = 36.000.000
Jumlah angsuran atas pokok = jumlah angsuran
dikurangi dengan bunga: 124.904.690 36.000.000 =
88.904.690
(perhitungan bunga dan pengurangan pokok dapat
dilihat pada skedul)

Kas
Rp124.904.690
Pendapatan bunga
Rp36.000.000
Wesel tagih
Rp88.904.690
82

Ilustrasi Wesel Tagih 2 Lanjutan


Skedul pembayaran wesel

T
h

Nilai
awal
wesel

Angsuran

Bunga

Pokok
pinjama
n

Nilai
akhir
wesel

300.000.0
1
00

124.904.6 36.000.00 88.904.69 211.095.3


90
0
0
10

211.095.3
2
10

124.904.6 25.331.43 99.573.25 111.522.0


90
7
3
57

111.522.0
3
57

124.904.6 13.382.63 111.522.0


90
3
57
83

Pengakuan Awal

diakui pada laporan posisi keuangan jika entitas tersebut


menjadi bagian dalam kontrak piutang tersebut
diakui sebesar nilai wajar (PSAK 55) nilai pertukaran
antara kedua belah pihak pada tanggal transaksi
saat perolehan mengukur piutang sebesar nilai sekarang
dari kas yang akan diterima di masa depan (present
value /dicounted of future cash flow)

84

Pengakuan Awal
Piutang jangka pendek jarang yang ada bunganya
Piutang jangka panjang mencatat piutang sebesar nilai
sekarang dari kas di masa mendatang suku bunga
pasar
Piutang tanpa bunga dihitung dengan menggunakan
tingkat suku bunga pasar pada saat pendapatan tersebut
diterima piutang yang dicatat memperhitungkan diskon
diamortisasi
85

Suku Bunga
Referensi: suku bunga pasar adalah suku bunga yang
Referensi: suku bunga pasar adalah suku bunga yang
berlaku untuk piutang serupa di pasar
berlaku untuk piutang serupa di pasar

risk free ditambah risk


risk free ditambah risk
premium
premium

jika
uang
tersebut
jika
uang
tersebut
diterima
perusahaan
diterima
perusahaan
dapat memperoleh return
dapat memperoleh return
sebesar
return
yang
sebesar
return
yang
diharapkan
diharapkan

incremental borrowing
incremental borrowing
cost
cost

jika
piutang
tersebut
jika
piutang
tersebut
dilunasi perusahaan tidak
dilunasi perusahaan tidak
perlu menambah utang
perlu menambah utang
untuk
modal
kerja
untuk
modal
kerja
perusahaan 86
perusahaan

Penggunaan Nilai Wajar

piutang yang
memiliki nilai wajar

jika perusahaan
tidak memilih
menggunakan nilai
wajar pada
pengakuan awal

menggunakan nilai wajar pada saat


pengukuran awal dan melakukan
pengukuran secara konsisten
dengan menggunakan nilai wajar

pengakuan selanjutnya tidak boleh


memilih menggunakan nilai wajar
Keuntungan dan kerugian yang
belum direalisasi akibat perubahan
nilai wajar piutang disajikan dalam
laporan laba rugi
87

Biaya Transaksi

Definisi: biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh


piutang.

menambah perolehan piutang dan mempengaruhi tingkat


suku bunga efektif yang akan dikenakan

88

Biaya Transaksi

biaya administrasi merupakan biaya yang dikeluarkan


secara langsung oleh pemberi kredit
pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai
nominal pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi
pinjaman adalah pokok pinjaman ditambah biaya
yang secara langsung dikeluarkan

89

Ilustrasi Biaya Transaksi


Pinjaman
Pinjamanyang
yangdiberikan:
diberikan: Rp400.000.000
Rp400.000.000
Tingkat
Tingkatbunga:
bunga: 10%
10%dibayarkan
dibayarkansetiap
setiap akhir
akhir tahun
tahun
Angsuran
Angsuran tahunan
tahunanpinjaman
pinjaman:: Rp100.000.000
Rp100.000.000
Biaya
Biaya langsung
langsung untuk
untuk memberikan
memberikan pinjaman:
pinjaman: Rp8.447.550
Rp8.447.550
dibayarkan
dibayarkansecara
secaratunai.
tunai.
Biaya
Biaya transaksi
transaksi akan
akan diperhitungkan
diperhitungkan dalam
dalam menambah
menambah nilai
nilai
perolehan
perolehan pinjaman
pinjaman
pemberi
pemberi pijaman
pijaman menghitung
menghitung kembali
kembali
suku
sukubunga
bungaefektif
efektif
9%
9%

90

Ilustrasi Biaya Transaksi Lanjutan


Jurnal
Jurnal pada
pada saat
saat pemberian
pemberian pinjaman
pinjaman
Pinjaman
Pinjaman yang
yang berikan
berikan Rp400.000.000
Rp400.000.000
Kas
Rp400.000.000
Kas
Rp400.000.000
Jurnal
Jurnal untuk
untuk mencatat
mencatat biaya
biaya yang
yang dikeluarkan
dikeluarkan untuk
untuk
pemberian
pemberian pinjaman
pinjaman ini,
ini, asumsikan
asumsikan biaya
biaya ini
ini
dibayarkan
dibayarkan secara
secara tunai.
tunai.
Pinjaman
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan Rp8.447.550
Rp8.447.550
Kas
Rp8.447.550
Kas
Rp8.447.550
Kedua
Kedua jurnal
jurnal tersebut
tersebut akan
akan membuat
membuat pinjaman
pinjaman
sebesar
sebesar Rp408.447.550
Rp408.447.550
91

Ilustrasi Biaya Transaksi Lanjutan


Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun pertama,
pertama,
pembayaran
pembayaran bunga
bunga dan
dan angsuran
angsuran pertama
pertama
Kas
Rp140.000.000
Kas
Rp140.000.000
Pinjaman
Rp103.239.721
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan
Rp103.239.721
Pendapatan
Rp36.760.280
Pendapatan bunga
bunga
Rp36.760.280
Rp36.760.280
Rp36.760.280 adalah
adalah pendapatan
pendapatan bunga
bunga yang
yang
dihitung
dihitung dari
dari bunga
bunga efektif
efektif 9%
9% dikalikan
dikalikan saldo
saldo
pinjaman
pinjaman Rp408.447.550.
Rp408.447.550. Kas
Kas sebesar
sebesar angsuran
angsuran
100.000.000
100.000.000 ditambah
ditambah dengan
dengan bunga
bunga yang
yang dihitung
dihitung
berdasarkan
berdasarkan nominal
nominal utang
utang dan
dan tingkat
tingkat suku
suku bunga
bunga
kontrak
kontrak Rp400.000.000
Rp400.000.000 xx 10%
10% =
= Rp40.000.000.
Rp40.000.000.
Pengurangan
Pengurangan pinjaman
pinjaman merupakan
merupakan selisih
selisih antara
antara kas
kas
yang
bunga
yang diterima
diterima dengan
dengan pendapatan
pendapatan 92
bunga yang
yang

Ilustrasi Biaya Transaksi Lanjutan


Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun kedua,
kedua,
pembayaran
pembayaran bunga
bunga dan
dan angsuran
angsuran kedua
kedua
Kas
Rp130.000.000
Kas
Rp130.000.000
Pinjaman
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan Rp102.239.295
Rp102.239.295
Pendapatan
Rp27.468.705
Pendapatan bunga
bunga
Rp27.468.705
Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun ketiga,
ketiga,
pembayaran
pembayaran bunga
bunga dan
dan pembayaran
pembayaran angsuran
angsuran
Kas
Rp120.000.000
Kas
Rp120.000.000
Pinjaman
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan Rp101.759.112
Rp101.759.112
Pendapatan
Rp18.240.888
Pendapatan bunga
bunga
Rp18.240.888
93

Ilustrasi Biaya Transaksi Lanjutan

Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun keempat,
keempat,
pembayaran
pembayaran bunga
bunga dan
dan pelunasan
pelunasan
Kas
Rp110.000.000
Kas
Rp110.000.000
Pinjaman
Rp100.917.422
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan
Rp100.917.422
Pendapatan
Rp9.082.578
Pendapatan bunga
bunga
Rp9.082.578

94

Ilustrasi Biaya Transaksi Lanjutan

Tahun

Nilai awal
pinjaman

Angsuran
bunga

Bunga

Pokok
pinjaman

Nilai akhir
Pinjaman

408.447.550 140.000.000 36.760.280 103.239.721 305.207.830

305.207.830 130.000.000 27.468.705 102.531.295 202.676.534

202.676.534 120.000.000 18.240.888 101.759.112 100.917.422

100.917.422 110.000.000

9.082.578 100.917.422
pembulatan

95

Diskon Penjualan

96

Ilustrasi Pencatatan Diskon Penjualan


Metode Bruto
Metode Neto
Pada saat terjadi penjualan Rp 5.000.000 dengan termin 2/10, n/30
Piutang Dagang5.000.000
Piutang Dagang4.900.000
Penjualan 5.000.000
Penjualan 4.900.000
Pembayaran Rp 4.900.000 pada periode diskon
Kas 4.900.000
Kas 4.900.000
Diskon Penjualan 100.000
Piutang Dagang4.900.000
Piutang Dagang 5.000.000
Pembayaran Rp 5.000.000 pada periode setelah diskon
Kas 5.000.000
Kas 5.000.000
Piutang Dagang5.000.000
Diskon Penjualan hangus 100.000
Piutang Dagang 4.900.000

97

Pengukuran Setelah Perolehan


loans and receivables diukur berdasarkan biaya perolehan
yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif
(PSAK 55 R 2011)

membutuhkan perhitungan amortisasi diskon dan


premium setiap tanggal pelaporan menyesuaikan nilai
tercatat piutang

98

Penurunan Nilai Konsep Umum


Piutang setiap pelaporan harus dievaluasi apakah terdapat bukti
objektif aset keuangan tersebut mengalami penurunan nilai

Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian


penurunan nilai
Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus
kas di masa depan

99

Penurunan Nilai Konsep Umum

100

Penurunan Nilai Konsep Umum

terdapat bukti objektif

kerugian diukur berdasarkan


selisih antara nilai tercatat piutang
dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan

Tingkat diskonto suku


bunga efektif yang berlaku
pada saat pengakuan awal
dari aset tersebut
Kerugian diakui dalam
laporan laba rugi

Nilai tercatat piutang


dikurangi:
langsung/pencadangan
101

Penurunan Nilai Konsep Umum

102

Penurunan Nilai Konsep Umum

103

Penurunan Nilai Penghitungan


piutang yang signifikan secara individu dihitung secara
individu
Jika peminjam pailit dan tidak ada yang menjamin
piutang diturunkan nilainya seluruhnya
semua piutang tersebut dihapuskan dan akan diakui
oleh perusahaan sebagai beban
Jika peminjam pailit dan ada jaminan atas piutang
Jumlah penurunan nilai seluruh nilai piutang tercatat
nilai jaminan yang dikuasai oleh perusahaan

104

Penurunan Nilai Penghitungan


Piutang yang masih dapat ditagih namun proses
pembayarannya terlambat dari perjanjian piutang yang
disepakati
Perusahaan mengestimasi waktu penerimaan kas dari
piutang tersebut kemudian menghitung nilai sekarang
piutang tersebut dengan menggunakan tingkat bunga
pasar.
Piutang berbunga menggunakan bunga efektif
pinjaman

105

Penurunan Nilai Penghitungan


Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit
Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit
tanda kegagalan: restrukturisasi
tanda kegagalan: restrukturisasi
Jika hasil restrukturisasi:
nilai kini arus
kas di masa
mendatang

<

pinjaman
tercatat

Penurunan
nilai

106

Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang


Individu
31 Desember 2010 PT Kenanga meminjam pada PT.
Kesturi
Pokok pinjaman: Rp 200.000.000 pada 30 Desember
2010
Jangka waktu: 2 tahun
suku bunga: 10%
Angsungan: satu kali setahun 2 kali dalam 2
tahun
Pada 30 Desember 2011 PT. Kenanga tidak
membayar angsuran dan bunganya. Diketahui
bahwa PT. Kenanga mengalami kesulitan keuangan
107
negosiasi ulang pinjaman tersebut.

Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang


Individu Lanjutan
Kasus 1
Dicapai kesepakatan dengan PT. Kesturi, pinjaman
akan mulai diangsur pada tahun 2012 namun tidak
ada penambahan bunga maupun perubahan pokok
atas skedul. PT. Kenanga mendapat grace period
selama satu tahun untuk tidak mengangsur dan
membayar bunga.
Skedul
Tahun
awal
PV lama
120.000.00 109.090.90
1
0
9
110.000.00
2
0
90.909.091
3
4
Rugi penurunan nilai 200.000.00

Perubahan
Skedul

120.000.000
110.000.000
108

PV baru

99.173.554
82.644.628
181.818.18

Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang


Individu Lanjutan
Kasus 2
kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan
diangsur mulai 2012, namun angsuran pertama akan
memperhitungkan bunga tertunggak selama dua
tahun yang dihiutng berdasarkan bunga majemuk.
Untuk angsuran kedua akan dilakukan pada tahun
berikutnya
Skedul
Perubahan
Tahun
awal
PV lama
Skedul
PV baru
120.000.00 109.090.90
1
0
9
110.000.00
117.355.37
2
0
90.909.091
142.000.000
2
3
110.000.000 82.644.628
4
Tidak terjadi penurunan109
nilai
200.000.00
200.000.00

Ilustrasi Penurunan Nilai Individu


Lanjutan
Kasus 3
Jika kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan
mulai diangsur pada tahun 2012 dan sisanya pada tahun
berikutnya. Namun perusahaan dikenakan penalti
kenaikan suku bunga menjadi 12%. Pembayaran angsuran
pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga
tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung
berdasarkan
rate
baru
secara
flat.
Bunga
=
(Rp200.000*0,12*2 = Rp48.000)
Tahu
n
1
2
3
4

Skedul
awal
PV lama
120.000.00 109.090.90
0
9
110.000.00
0
90.909.091

Perubaha
n Skedul

PV baru

148.000.00 111.194.59
0
1
136.000.00
<
0
92.889.830
110
200.000.00
204.084.42

tidak
terjadi
penurunan
nilai

Penurunan Nilai Penghitungan

111

Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang


Kelompok
PT. Mitra memiliki piutang dagang dari beberapa pelanggan
pada 31 Desember 2011 sebagai berikut
Nama Pelanggan

Nilai Piutang

PT. Dahlia

Rp30.000.000

PT. Kenanga

Rp26.000.000

PT. Aster

Rp25.000.000

PT. Anggrek

Rp15.000.000

PT. Kamboja

Rp 5.000.000

PT. Tulip

Rp3.000.000

Piutang lain tidak signifikan

Rp25.000.000

112

Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang


Kelompok Lanjutan
Seluruh piutang dagang tersebut tidak ada jaminannya. PT.
Tulip mengalami kesulitan keuangan, dan telah dinyatakan
pailit oleh pengadilan dan perusahaan akan dibubarkan.
Piutang kepada PT. Anggrek telah berumur 3 bulan.
Perjanjian piutang tersebut menyebutkan bahwa piutang
harus dilunasi dalam jangka waktu 1 bulan. Perusahaan
mengestimasi PT. Anggrek baru dapat melunasi piutangnya
pada 31 Desember 2012. Bunga untuk incremental
borrowing perusahaan sebesar 6%.
Berdasarkan pengalaman dan data historis tingkat piutang
tidak tertagih sebesar 2% dari nilai piutang.
113

Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang


Kelompok Lanjutan
Piutang PT. Tulip karena terdapat bukti obyektif
perusahaan pailit, maka arus kas yan diharapkan di
masa mendatang adalah 0, sehingga di-impairment
seluruhnya sebesar Rp3.000.000
Piutang PT. Anggrek, karena baru dibayar setahun
yang
akan
datang,
perusahaan
harus
memperhitungkan nilai sekarang dari arus kas di
masa mendatang.
Nilai sekarang arus kas dengan tingkat bunga 6%,
satu tahun
= 15.000.000 x 0.9434 = 14.150.943
Nilai piutang tercatat
= 15.000.000
114
Kerugian penurunan nilai
= 849.057

Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang


Kelompok Lanjutan
Piutang lain yang tidak signifikan ditambah dengan
piutang yang secara individu tidak mengalami
penurunan nilai :
Rp30.000.000 + Rp26.000.000 + Rp25.000.000 +
Rp5.000.000 + Rp25.000.000 = Rp111.000.000
Penurunan nilai kolektif: Rp111.000.000 x 2% =
Rp2.220.000
Total penurunan piutang sebesar 3.000.000 +
849.057 + 2.220.000 = Rp6.069.057
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah:
Beban penurunan nilai piutang Rp6.069.057
Cadangan penurunan nilai piutang
Rp6.069.057
115

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


dihitung berdasarkan data historis beberapa tahun
sebelumnya (3-5 tahun)

Metod
e method)
metode pembebanan rata-rata (average charge

&
metode roll rate

116

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


Average charge-off method

Mendasarkan jumlah penurunan nilai berdasarkan data


historis rata-rata tingkat kerugian pinjaman

Masing-masing tahun diperoleh data saldo piutang,


jumlah piutang yang dihapuskan serta jumlah piutang
yang telah dihapuskan namun dapat ditagih

Hitung jumlah pinjaman neto yang dihapuskan


pinjaman yang dihapuskan dikurangi pinjaman yang
telah dihapuskan namun dapat ditagih (recovery)

Rata-rata kerugian pinjaman tiap tahun pinjaman neto


yang dihapuskan dibagi rata-rata pinjaman untuk
masing-masing tahun selama 5 th
117

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


Average charge-off method

Pinjaman
yang
dihapuskan
Pinjaman
recovery
Pinjaman
net yang
dihapuskan

Pinjaman
Rata-rata
Pinjaman

2005

2006

2007

2008

2005

450.000.00 420.000.0 400.000.0 390.000.0 380.000.0


0
00
00
00
00
(80.000.000
)

(78.000.0
00)

(70.000.0
00)

(64.000.0
00)

(60.000.0
00)

370.000.00 342.000.0 330.000.0 326.000.0 320.000.0


0
00
00
00
00

36.500.000. 35.800.00 36.800.00 38.000.00 38.600.00


000
0.000
0.000
0.000
0.000
36.500.000. 36.150.00 36.300.00 37.400.00 38.300.00
000
0.000
0.000
0.000118
0.000

Rata
2
5
tahu
n

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


Average charge-off method

Total pinjaman
tahun 2011

Pinjaman yang
secara individu
mengalami
penurunan nilai

Rata-rata
Pinjaman yang data historis
dievaluasi
kerugian
secara kolektif
pinjaman

48.000.000.000

(8.000.000.000) 40.000.000.000

0,0092

119

Penurunan
nilai kolektif
366.000.000

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


Roll Rate Method
menghitung probability piutang pada periode sekarang akan
tetap menjadi piutang pada periode berikutnya
Misal:
Piutang yang belum jatu tempo pada bulan Jan 2010 sebesar
5.000.000, dari jumlah tersebut yang masih belum tertagih
pada Feb 2011 sebesar Rp1.000.000 sehingga roll rate rasio
sebesar 20% dihitung dalam jangka waktu 1 tahun,

untuk kemudian dihitung nilai rata-ratanya

120

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


Roll Rate Method
Bulan/
tahun
2 Jan
2011
2 Feb
2011
Roll rate

Current

1-30 hari

61-180 181-366
31-60 hari hari
hari

5.000.000

1.500.000

1.000.000 800.000

1.000.000

600.000 500.000

20%

40%

50%

> 365
hari

400.000
560.000 320.000

70%

80%

121

100%

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


Roll Rate Method
Bulan/tahun
2 Jan 2011
2 Feb 2011
2 Mar 2011
2 Apr 2011
2 Mei 2011
2 Jun 2011
2 Jul 2011
2 Agt 2011
2 Sep 2011
2 Oct 2011
2 Nop 2011
2 Dec 2011
Rata-rata roll
rate

Curre
nt

1-30
hari

20%
40%
25%
42%
22%
44%
25%
45%
26%
43%
28%
41%
26%
40%
25%
41%
18%
38%
19%
38%
18%
36%
18%
38%
22.50
% 40.50%

31-60
hari

61-180
hari

181-365
hari

> 365
hari

50%
54%
50%
52%
46%
48%
50%
52%
54%
52%
50%
48%

70%
68%
62%
70%
66%
64%
68%
72%
66%
68%
70%
66%

80%
78%
78%
78%
86%
84%
80%
82%
80%
76%
80%
78%

100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%

50.50%

67.50%

122 80.00%

100.00%

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


Roll Rate Method
Umur
Piutang
Current
1-30 hari
31-60 hari
61-180 hari
181-365 hari
> 365 hari

%
Penurunan
Nilai
Perhitungan
22.50%*40,50%*50.50%*65.50%*80.00
2.48% %*100%
11.04% 40.50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
27.27% 50.50%*65.50%*80.00%*100%
54.00% 65.50%*80.00%*100%
80.00% 80.00%*100%
100.00% 100.00%

Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan nilai
piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang dengan
mengalikan prosentase tidak tertagih pada periode tersebut dan
setelahnya digunakan untuk menentukan penurunan nilai

piutang secara kolektif

123

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Cadangan penurunan nilai awal periode


xxx
Beban penurunan nilai periode tsb
(hasil perhitungan)
xxx
Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif) (xxx)
Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih)
xxx
Cadangan penurunan nilai akhir periode
xxx

124

Penurunan Nilai Estimasi


Konsep penyisihan piutang dilakukan karena perusahaan
dalam laporan keuangan harus menyajikan piutang sebesar
jumlah yang dapat direalisasi

diperlukan estimasi jumlah yang tidak dapat ditagih di


masa depan

Estimasi didasarkan pada:


Tidak diperkenankan Nilai
Nilai Piutangoleh PSAK 55
Penjualan

125

Jurnal Penurunan Nilai

Metode
Direct Write-off
Method
piutang yang diturunkan
nilainya
langsung
dihapuskan tanpa dibuat
account
cadangan
penurunan nilai

pengendalian
kurang baik

yang

Allowance Method
menghapuskan
piutang yang benarbenar
tidak
dapat
ditagih
dengan
mengkredit
piutang
tersebut dan mendebit
akun
cadangan
penurunan nilai
lebih tepat digunakan
126

Ilustrasi Jurnal Penurunan Nilai


Direct Write-Off
PT. Sakura menggunakan metode penghapusan langsung
untuk mencatat penurunan nilai piutang.
Pada 1 Maret 2011, piutang dari seorang pelanggan
sebesar Rp 8.000.000 dihapuskan karena terdapat bukti
obyektif pelanggan tersebut tidak akan membayar
piutangnya. Pada tanggal 1 Agustus 2011, piutang yang
diidentifikasi signifikan yang sebelumnya diturunkan
nilainya dilunasi sebesar nilai tercatatnya Rp 36.000.000
Pada 1 Oktober 2011, menerima pelunasan piutang
sebesar Rp 4.000.000, dari piutang yang tahun
sebelumnya telah dihapuskan. Pada 31 Desember 2011
perusahaan menghitung ulang penurunan nilai piutang
diperoleh informasi piutang yang mengalami penurunan
127
nilai sebesar Rp 9.000.000

Ilustrasi Jurnal Penurunan Nilai


Direct Write-Off
1 Maret penghapusan piutang dari pelanggan
Beban penghapusan piutang Rp8.000.000
Piutang dagang
Rp8.000.000
1 Agustus pelunasan piutang
Kas
Rp36.000.000
Piutang dagang
Rp36.000.000
1 Oktober pelunasan piutang yang sebelumnya
dihapuskan
Kas
Rp4.000.000
Pendapatan
lain
(uncollectible
recovery)
Rp4.000.000
31 Desember jurnal penyesuaian penurunan nilai
untuk tahun 2011
Beban penghapusan piutang Rp9.000.000 128

Ilustrasi Jurnal Penurunan Nilai


Direct Write-Off
1 Maret penghapusan piutang dari pelanggan
Beban penghapusan piutang Rp8.000.000
Piutang dagang
Rp8.000.000
1 Agustus pelunasan piutang
Kas
Rp36.000.000
Piutang dagang
Rp36.000.000
1 Oktober pelunasan piutang yang sebelumnya
dihapuskan
Kas
Rp4.000.000
Pendapatan
lain
(uncollectible
recovery)
Rp4.000.000
31 Desember jurnal penyesuaian penurunan nilai
untuk tahun 2011
Beban penghapusan piutang Rp9.000.000 129

Ilustrasi
Allowance
pada 2 Januari 2011 memiliki

PT. Kenanga
Kenanga pada 2 Januari 2011 memiliki saldo
saldo cadangan
cadangan
PT.
penurunan nilai
nilai piutang
piutang sebesar
sebesar Rp
Rp 20.000.000.
20.000.000. Pada
Pada 1
1
penurunan
Maret 2011,
2011, piutang
piutang dari
dari seorang
seorang pelanggan
pelanggan sebesar
sebesar Rp
Rp
Maret
5.000.000 dihapuskan.
dihapuskan. Pada
Pada tanggal
tanggal 1
1 Agustus
Agustus 2011,
2011,
5.000.000
piutang yang
yang diidentifikasi
diidentifikasi signifikan
signifikan yang
yang sebelumnya
sebelumnya
piutang
diturunkan nilainya
nilainya dilunasi
dilunasi sebesar
sebesar nilai
nilai tercatatnya.
tercatatnya. Nilai
Nilai
diturunkan
piutang tercatat
tercatat sebesar
sebesar Rp
Rp 67.000.000
67.000.000 yang
yang terdiri
terdiri dari
dari
piutang
nilai piutang
piutang bruto
bruto Rp
Rp 70.000.000
70.000.000 dan
dan cadangan
cadangan penurunan
penurunan
nilai
piutang sebesar
sebesar Rp
Rp 3.000.000.
3.000.000. Pada
Pada 1
1 Oktober
Oktober 2011,
2011,
piutang
menerima pelunasan
pelunasan piutang
piutang sebesar
sebesar Rp
Rp 2.000.000,
2.000.000, dari
dari
menerima
piutang yang
yang sebelumnya
sebelumnya telah
telah dihapuskan.
dihapuskan. Pada
Pada 31
31
piutang
Desember 2011
2011 perusahaan
perusahaan menghitung
menghitung ulang
ulang penurunan
penurunan
Desember
nilai piutang
piutang diperoleh
diperoleh informasi:
informasi:
nilai
Penurunan nilai
nilai piutang
piutang untuk
untuk piutang
piutang yang
yang individual
individual
Penurunan
signifikan
signifikan
Rp 2.000.000
2.000.000
Rp
Penurunan nilai
nilai piutang
piutang untuk
untuk piutang
piutang kolektif
kolektif Rp
Rp
Penurunan
130
5.000.000.
5.000.000.

Ilustrasi Allowance Lanjutan


1 Maret
Maret penghapusan
penghapusan piutang
piutang dari
dari pelanggan
pelanggan
1
Cadangan penurunan
penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp5.000.000
Rp5.000.000
Cadangan
Piutang dagang
dagang
Rp5.000.000
Piutang
Rp5.000.000

1 Agustus
Agustus pelunasan
pelunasan piutang
piutang
1
Kas
Rp67.000.000
Kas
Rp67.000.000
Cadangan penurunan
penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp3.000.000
Rp3.000.000
Cadangan
Piutang dagang
dagang
Rp70.000.000
Piutang
Rp70.000.000

1 Oktober
Oktober pelunasan
pelunasan piutang
piutang yang
yang sebelumnya
sebelumnya
1
dihapuskan
dihapuskan
Piutang Dagang
Dagang
Rp2.000.000
Piutang
Rp2.000.000
Cadangan penurunan
penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp2.000.000
Rp2.000.000
Cadangan
Kas
Rp2.000.000
Kas
Rp2.000.000
Piutang dagang
dagang
Rp2.000.000
Piutang
Rp2.000.000
31 Desember
Desember Jurnal
Jurnal penyesuaian
penyesuaian penurunan
penurunan nilai
nilai untuk
untuk
31
tahun 2011
2011
tahun
Beban penurunan
penurunan nilai
nilai piutang
piutang
Rp7.000.000
Beban
Rp7.000.000
131
Cadangan penurunan
penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp7.000.000
Rp7.000.000
Cadangan

Ilustrasi Allowance Lanjutan


Rekonsiliasi cadangan
cadangan penurunan
penurunan nilai
nilai piutang
piutang
Rekonsiliasi
Saldo awal
awal periode
periode
Rp20.000.000
Saldo
Rp20.000.000
Penghapusan piutang
piutang (karena
(karena dihapus
dihapus dan
dan dilunasi)
dilunasi)
Penghapusan
(Rp8.000.000)
(Rp8.000.000)
Recovery piutang
piutang yang
yang dihapus
dihapus
Rp2.000.000
Recovery
Rp2.000.000
Tambahan penurunan
penurunan nilai
nilai periode
periode tersebut
tersebut Rp
Rp
Tambahan
7.000.000
7.000.000
Saldo akhir
akhir periode
periode
Rp23.000.000
Saldo
Rp23.000.000
Rekonsiliasi ini
ini merupakan
merupakan bagian
bagian dari
dari catatan
catatan atas
atas
Rekonsiliasi
laporan keuangan
keuangan yang
yang menjelaskan
menjelaskan rincian
rincian
laporan
cadangan penurunan.
penurunan.
cadangan
132

Penghentian Pengakuan
nilai piutang dan pinjaman tidak lagi dicatat dalam laporan
keuangan
entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:

Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset


keuangan tersebut berakhir atau;
Entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi
kriteria penghentian pengakuan. Transfer manfaat dan
risiko

133

Jaminan Piutang

134

Ilustrasi Transaksi Utang dengan Jaminan

PT. Teratai pada 1 Februari 2011, menarik utang dalam bentuk


wesel bayar (notes payable) dari perusahaan pembiayaan PT.
Dahlia Finance sebesar Rp 600.000.000. Untuk itu PT. Teratai
menjaminkan piutang dagang sebesar Rp 800.000.000 dari salah
satu pelanggannya PT. Pelangi. Atas utang yang ditarik, PT. Dahlia
Finance membebankan biaya administrasi sebesar 2% dari total
utang dan bunga sebesar 2% per bulan dari utang outstanding.

135

Ilustrasi Transaksi Utang dengan


Jaminan Lanjutan
PT. Teratai
PT. Dahlia Finance
Penerimaan utang dengan jaminan piutang
Kas
588.000.000
Wesel tagih 600.000.000
Beban keuangan
12.000.000
Pendapatan keuangan 12.000.000
Wesel Bayar
600.000.000
Kas
588.000.000
1 Maret 2011 menerimaan pelunasan piutang dagang 40%, dikurangi
dengan retur penjualan sebesar 15.000.000 diskon penjualan 5.000.000
Kas
300.000.000
Diskon penjualan
5.000.000
Tidak ada jurnal
Retur penjualan 15.000.000
Piutang Dagang 320.000.000
2 Maret membayarkan kas yang diterima dari pelunasan piutang untuk
membayar wesel bayar. Atas pelunasan sebagian utang ini, perusahaan
dikenakan biaya bunga 2% per bulan
Wesel bayar
300.000.000
Kas
306.000.000
Beban bunga
6.000.000
Pendapatan
bunga
Kas
306.000.000
6.000.000
Kas
300.000.000
136

Ilustrasi Transaksi Utang dengan


Jaminan Lanjutan
2 Mei menerima pelunasan piutang dari jumlah yang tersisa dikurangi
piutang yang dihapuskan sebesar 20.000.000.
Kas
460.000.000
Cadangan piutang 20.000.000
Piutang Dagang 480.000.000
3 Mei membayar sisa utang kepada PT. Dahlia Finance ditambah dengan
bunga
Wesel bayar
300.000.000
Kas
312.000.000
Beban bunga
12.000.000
Pendapatan
bunga
Kas
312.000.000
12.000.000
Wesel bayar 300.000.000

137

Anjak Piutang (Factoring)

Disclosed factoring

bank atau lembaga


keuangan bukan bank
(multifinance)

membayar
biaya
jasa dan bunga
kepada
perusahaan anjak
piutang

138

Anjak Piutang (Factoring)

disclosed factoring

undisclosed
factoring

penyerahan
piutang
kepada
perusahaan anjak piutang dengan
sepengetahuan debitur
pembayaran piutang saat jatuh
tempo akan dialihkan kepada
pihak perusahaan anjak piutang

perusahaan anjak piutang tanpa


sepengatahuan debitur atau
notifikasi kepada pelanggan
Pembayaran oleh pelanggan
akan
dilakukan
pada
perusahaan
yang
memiliki
piutang
139

Transfer Piutang
Berdasarkan tanggung jawab setelah piutang tersebut
ditransfer:
transfer piutang dengan jaminan (with recourse)

Perusahaan menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan

transfer piutang tanpa jaminan (without recourse)

oPerusahaan tidak menjamin jika piutang tidak dibayar


pelanggan
oDiberlakukan sebagai penjualan piutang
140

Akuntansi Transfer Piutang

141

Ilustrasi Transfer Piutang Tanpa Jaminan


Ilustrasi transaksi transfer piutang tanpa jaminan
PT. Kantil pada 1 Maret 2011, mentransfer piutang dagangnya
dari PT. Mulia kepada perusahaan pembiayaan PT. Dahlia
Finance sebesar Rp 400.000.000. PT. Kantil tidak menjamin
jika PT. Mulia tidak dapat membayar piutang tersebut. Atas
transfer piutang ini, PT. Dahlia Finance membebankan fee
sebesar 5% dan mencadangkan 4% untuk penurunan nilai
piutang.
PT. Kantil
PT. Dahlia Finance
Kas
364.000.000
Piutang pada
Dahlia Finance* 16.000.000
Kerugian penjualan
piutang
20.000.000
Piutang
Dagang

Piutang Dagang 400.000.000


Utang pada PT. Kantil
16.000.000
Pendapatan
keuangan
20.000.000
142
Kas
364.000.000

Transfer dengan Jaminan


Perusahaan belum mengalihkan secara substansial
semua risiko dan manfaat atas piutang tersebut kepada
perusahaan anjak piutang
Tidak menghapusbukukan piutang tersebut, utang
akan diakui akibat perolehan uang dari perusahaan anjak
piutang serta mengakui beban bunga sebagai dampak
dari transaksi ini
Transaksi ini dianggap sebagai utang sehingga
konsekuensinya akan muncul beban bunga.

143

Ilustrasi Transfer dengan Jaminan


Ilustrasi transaksi transfer piutang dengan jaminan
PT. Sakura pada 1 Juni 2011, mentransfer piutang dagangnya dari
PT. Kiara kepada perusahaan pembiayaan PT. Dahlia Finance
sebesar Rp 500.000.000. PT. Sakura tidak menjamin jika PT. Kiara
tidak dapat membayar piutang tersebut. Atas transfer piutang ini,
PT. Dahlia Finance membebankan fee sebesar 2% dan
mencadangkan 5% untuk penurunan nilai piutang.
PT. Sakura
Kas
372.000.000
Piutang pada
Dahlia Finance
20.000.000
Beban bunga 8.000.000
Piutang
Dagang
400.000.000

PT. Dahlia Finance


Piutang Dagang 400.000.000
Utang
pada
PT.
Sakura
20.000.000
Pendapatan
keuangan
8.000.000
Kas
372.000.000
144

Penyajian Piutang

145

Contoh Penyajian Piutang

Sumber Laporan Posisi Keuangan PT. Bank BNI Tbk. triwulan 3 tahun 2011

146

Contoh Penyajian Piutang

147 2011
er Laporan Posisi Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk. triwulan 3 tahun

Pengungkapan
1. kebijakan
akuntansi
a) Metode
pengakuan awal
b) Metode
pengukuran
setelah
perolehan
c) Metode untuk
menghitung
penurunan nilai
d) Penjelasan
mengenai
penghapusan
piutang

2. rincian piutang
a) Jenis piutang yang dimiliki
b) Rincian piutang pelanggan yg
signifikan
c) Identifikasi piutang yang
diklasifikasikan sebagai aset
lancar dan aset tidak lancar
d) Penurunan nilai piutang dan
penjelasan
e) Piutang yang digunakan sebagai
jaminan
f) Informasi terkait dengan risiko
g) Nilai wajar
h) Semua konsentrasi risiko kredit

3. penjelasan lain yang material dan signifkan


148

Contoh Pengungkapan Kebijakan


Akuntansi
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Pada tahun 2011, Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi, piutang karyawan, dan
piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai Pinjaman yang diberikan dan piutang.
(vi) Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika
terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode
discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai
penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara
kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai
dengan diperoleh data historis yang memadai.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas
dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.
PT. Adhi Karya, Laporan Keuangan Interim 30 September 2011

149

150

Rincian Berdasarkan Umur

151

Penjelasan Piutang yang Digunakan


sebagai Jaminan

152

Penjelasan Rinci Debitur Tertentu

153

Penjelasan Manajemen Risiko atas


Instrumen Keuangan

154

Analisis Piutang

Sebelum melakukan analisis analis dapat melakukan


penyesuaian sebelum melakukan perhitungan rasio-rasio
keuangan terkait piutang
Harus mencermati kebijakan akuntansi yang dilakukan
dalam mengukur serta menilai piutang dan cadangan
penurunan nilai
Harus mempertimbangkan apakah penurunan nilai yang
dilakukan telah cukup

155

Analisis Piutang

Perputaran
piutang

Piutang
rata-rata
Penjualan

365

Piutang ratarata

Perputaran
Piutang

Semakin lama jangka waktu piutang mengindikasi perputarannya


rendah, sehingga modal kerja perusahaan banyak berhenti di
investasi piutang
Diskon yang diberikan juga terbukti efektif mempercepat penagihan.
156

TERIMA KASIH

157

Anda mungkin juga menyukai