Anda di halaman 1dari 34

DIARE & KONSTIPASI

Kelompok 2
Praktikum Swamedikasi
D3 Farmasi 2015

DIARE

Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja.


Menurut WHO pada tahun 1984, mendefinisikan diare adalah
buang air besar (BAB) 3 kali atau lebih dalam sehari
semalam (24 jam) yang mungkin dapat disertai dengan
muntah atau tinja yang berdarah (muntaber)
Diare paling sering menyerang anak-anak, terutama usia
antara 6 bulan sampai 2 tahun dan pada umumnya terjadi
pada bayi dibawah 6 bulan yang minum susu sapi atau susu
formula. Buang air besar yang sering dengan tinja normal
atau bayi yang hanya minum ASI kadangkala tinjanya
lembek tidak disebut diare.

KLASIFIKASI
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2000 :
Diare akut
Diare yang berlangsung <14 hari (umumnya <7 hari). Akibat diare akut adalah dehidrasi,
sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare.
Disentri
Diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan
dengan cepat, kemungkinan terjadinya komplikasi pada mukosa.
Diare persisten
Diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus menerus. Akibat diare persisten adalah
penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.
Diare dengan masalah lain
Anak yang menderita diare (diare akut dan diare persisten), mungkin juga disertai dengan penyakit
lain, seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya.

Berdasarkan pada ada tidaknya infeksi ; gastroenteritis (diare dan muntah)


menjadi 2 golongan menurut Rendle Short (1961) :
Diare infeksi spesifik
Tifus abdomen dan paratifus, disentri basil (Shigella), enterokolitisstafilokok.
Diare non-spesifik
Diare dietetic.
Berdasarkan organ yang terkena infeksi :
Diare infeksi enteal
Diare karena infeksi di usus ( bakteri, virus, parasit)
Diare infeksi pareteral
Diare karena infeksi di luar usus (otitis media, infeksi saluran pernafasan, infeksi
saluran urine dan lainnya)

ETIOLOGI
Menurut Widoyono (2008) penyebab diare dapat dikelompokan menjadi :
Virus
Rotavirus (40-60%), Adenovirus.
Bakteri
Escherichia coli (20-30%), Shigella sp. (1-2%), Vibrio cholera, dan lain-lain.
Parasit
Entamoeba histolytica (<1%), Giardia lamblia, Cryptosporidium( 4-11%).
Keracunan makanan
Malabsorpsi : Karbohidrat, lemak, dan protein.
Alergi : makanan, susu sapi.
Imunodefisiensi : AIDS
Beberapa faktor lain juga dapat menjadi penyebab diare muncul, seperti faktor lingkungan
gizi, kependudukan, dan pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku masyarakat.

GEJALA DAN TANDA


1. Gejala Umum
Mengeluarkan kotoran lembek dan sering merupakan gejala khas
diare
Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut
Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare
Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kulit menurun,
apatis bahkan gelisah
2. Gejala Spesifik
Vibrio cholera : diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan berbau amis.
Disenteriform : tinja berlendir dan berdarah

Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan :


Dehidrasi (kekurangan cairan)
Tergantung dari persentase cairan tubuh yang hilang, dehidrasi dapat terjadi ringan, sedang, atau berat.
Gangguan Sirkulasi
Pada diare akut, kehilangan cairan dapat terjadi dalam waktu yang singkat. Bila kehilangan cairan lebih dari
10 % berat badan, pasien dapat mengalami syok atau presyok yang disebabkan oleh berkurangnya volume
darah (hipovolemia).
Gangguan Asam-Basa (asidosis)
Hal ini terjadi akibat kehilangan cairan elektrolit (bikarbonat) dari dalam tubuh. Sebagai kopensasinya tubuh
akan bernafas cepat untuk membantu meningkatkan pH arteri.
Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
Hipoglikemia sering terjadi pada anak yang sebelumnya mengalami malnutrisi (kurang gizi). Hipoglikemia
dapat mengakibatkan koma. Penyebab yang pasti belum diketahui,kemungkinan karena cairan ekstra seluler
menjadi hipotonik dan air masuk kedalam cairan intraseluler sehingga terjadi odema otak yang
mengakibatkan koma.
Gangguan Gizi
Gangguan ini terjadi karena asupan makanan yang kurang dan output yang berlebihan. Hal ini akan
bertambah berat bila pemberian makanan dihentikan serta sebelumnya penderita sudah mengalami

DIAGNOSIS
Pertama-tama, dipastikan dulu apakah diarenya timbul tiba-tiba dan
untuk sementara waktu atau menetap.
Dilihat juga apakah:
Penyebabnya adalah perubahan makanan
Terdapat gejala lain seperti demam, nyeri dan ruam kulit
Ada orang lain yang juga memiliki gejala yang sama.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan contoh
tinja. Pemeriksaan tinja meliputi bentuknya (cair atau padat), baunya,
ditemukannya lemak, darah atau zat-zat yang tidak dapat dicerna, dan
jumlahnya dalam 24 jam.

Bila diare menetap, dilakukan pemeriksaan mikroskopik tinja untuk:


Mencari sel-sel, lendir, lemak dan bahan lainnya
Menemukan darah dan bahan tertentu yang menyebabkan diare osmotik
Mencari organisme infeksius, termasuk bakteri tertentu, amuba dan
Giardia.
Bila secara sembunyi-sembunyi mengkonsumsi pencahar, maka pencahar
yang diminum bisa ditemukan dalam contoh tinja.
Untuk memeriksa lapisan rektum dan anus dapat dilakukan
sigmoidoiskopi. Kadang-kadang perlu dilakukan biopsi (pengambilan
contoh lapisan rektum untuk pemeriksaan mikroskop).

PENGOBATAN DIARE
Oralit + Zinc
Pemberian oralit dan tablet zinc sudah menyelamatkan lebih dari 50 juta
jiwa anak dalam 25 tahun terakhir.
Bahan Oralit :
o Segelas (200 ml) seukuran belimbing air matang
o 2 sendok teh gula pasir
o 1/2 sendok teh garam dapur
Ketiga bahan dicampur menjadi satu dan aduk untuk melarutkan garam
dan gula, kemudian berikan pada pasien diare, jika Anda yang menderita
silahkan diminum langsung.

Ketentuan atau aturan atau dosis dalam meminum obat adalah sebagai
berikut:
Usia kurang dari 1 tahun diberikan obat setelah 3 jam diketahui
mengalami diare sebanyak 1 1/2 gelas, dilanjutkan pemberian setelah
BAB sebanyak 1/2 gelas.
Usia antara 1 - 4 tahun diberikan obat setelah 3 jam diketahui diare
sebanyak 3 gelas, diberikan kembali setelah BAB dengan takaran 1 gelas.
Usia antara 5 - 12 tahun diberikan 6 gelas obat setelah 3 jam diketahui
diare, kemudian 1 1/2 gelas setelah BAB.
Pada orang dewasa, butuh 12 gelas obat diare setelah 3 jam diketahui,
dan 5 gelas pemberian obat sehabis BAB.

Tradisional
Daun Kayu Putih
Bahan:
1. 6 - 10 gram daun kayu putih kering
2. 2 gelas air tawar
Pengolahan:
3. Didihkan 2 gelas air, kemudian masukkan daun kayu putih kering.
4. Tunggu hingga air tersisa 1 gelas, minum 1 hari 1 gelas rutin sampai
diare sembuh.

Bubuk Kulit Kayu Manis


Bahan:
1. 1 1/2 gram bubuk kulit kayu manis
2. Air panas secukupnya
Pembuatan:
3. Seduh bubuk kulit kayu manis di dalam air panas, kemudian saring
airnya.
4. Tunggu dingin, minum sehari 2 kali masing-masing 1 gelas.

Rimpang Empu Kunyit


Bahan:
1. 1/2 jari tangan rimpang empu kunyit segar
2. 1 sendok teh kapur sirih
3. 1 gelas air
Penggunaan:
4. Potong-potong tipis rimpang empu kunyit, sehabis itu rebus bersama 1 gelas
air sampai tersisa 1/2 gelas.
5. Tuangkan1 sendok teh air kapur sirih ke dalam rebusan tadi, aduk hingga
tercampur.
6. Ketika dingin, saring airnya dan minum sehari 3 kali masing-masing 1/2 gelas.

Akar Jeruk Nipis


Bahan:
1. 2 - 4 potong akar jeruk nipis
2. 6 gelas air
Penggunaan:
3. Cuci akar jeruk nipis bila ada kotoran yang menempel.
4. Rebus bahan dalam 6 gelas air sampai menyisakan 4 gelas.
5. Tunggu dingin, minum airnya tiap sore hari.

Akar Bayam Duri


Bahan:
1. 30 gram akar bayam duri segar
2. 15 gram gula enau
3. 1 gelas air
Pembuatan:
4. Cuci akar bayam duri hingga bersih, lanjutkan dengan proses
perebusan dengan1 gelas air bersama gula enau.
5. Angkat ketika air di dalam panci tersisa 1/2 gelas.
6. Biarkan dingin, barulah minum airnya sebelum makan rutin selama 3
hari masing-masng 1/2 gelas per hari.

Kimia
Suplemen zinc
o 10 mg untuk anak di bawah enam bulan sekali sehari
o 20 mg untuk anak di atas enam bulan sekali sehari
Selama 10 hari untuk mencegah diare selama tiga bulan ke depan.
Oralit
Jika di rumah hanya ada oralit, maka bubuk oralit dewasa diencerkan 2
kali lipatnya. Jadi, yang seharusnya 250 cc dapat diencerkan menjadi 500
cc. Cairan khusus anak ini tidak perlu diencerkan lagi tapi langsung
diminum dari botol dan dapat diperoleh di apotek. Setelah segel botol
dibuka, maka dalam 24 jam cairan tersebut harus dihabiskan.

Probiotik
Probiotik adalahsuplemenmakananmikrobahidupyang umum
digunakandalam pengobatandan pencegahandiare akut.
Kemungkinan mekanismeaksi
termasuksintesiszatantimikroba,persaingan denganpatogenuntuk
nutrisi,modifikasiracun,dan stimulasirespon imunnonspesifikterhadap
patogen.
Duatinjauan sistematisbesartelah menemukanprobiotik
(LactobacillusGG)untuk menjadi efektifdalam mengurangidurasi
diarepada anak-anakyang mengalamigastroenteritisakut.
Daftar obat probiotik Lacto B, L Bio, Pro Bi, BioGI

Obat Muntah
Pemberian obat muntah seringkali diberikan pada penderita diare. Pada
umumnya penderita infeksi diare disertai muntah yang hebat khususnya
pada hari pertama sakit.
Loperamide (Hanya dengan resep dokter)
Merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambat
motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan
longitudinal usus.
Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek
konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor
tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen (luka
di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang
sekali terjadi.

PENGGOLONGAN OBAT
Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri
penyebab diare seperti antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon.
Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi,
mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk
terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan
ketergantungan.
Loperamide
Merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambat
motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal
usus.

Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap
Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan
Pseudomonas aeruginosa.
Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
Obat diare ini diindikasikan untuk diare akut, diare yang disebabkan oleh E. coli &
Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak
maupun dewasa.
Dioctahedral smectite
Suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti
dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus.
Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang
diakibatkan oleh bakteri.
Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari
normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.

Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang


dapat menghentikan diare dengan beberapa cara:
Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk
resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin
(difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna)
Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak
(tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat
menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri
atau yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di sini
adalah juga musilago zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan
luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin dan
garam-garam bismuth serta alumunium.

Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot


yang seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain
papaverin dan oksifenonium.

KONSTIPASI

Konstipasi adalah gangguan pencernaan yang terjadi dimana dampaknya


mengalami kesulitan buang air besar secara teratur atau dalam hal ini bisa
tidak sama sekali buang air besar. Kondisi ini dapat terjadi ketika feses atau
tinja mengering dan keras sehingga akan sulit dikeluarkan dan
menimbulkan perasaan sakit ketika buang air besar.
Dewasa : Konstipasi dapat terjadi apabila si penderita tidak mengalami
buang air besar atau kesulitan buang air besar selama 3 hari beturut-turut
atau kurang dari 3 kali dalam satu minggu.
Anak-anak : Kondisi ini dapat dikatakan konstipasi apabila mereka tidak
mengalami buang air besar selama 5 hari atau lebih.

KLASIFIKASI
Konstipasi Primer
Konstipasi primer adalah pemeriksaan terhadap pasien jika tidak ditemukan kelainan
organ dalam tubuh. Konstipasi jenis ini terbagi dalam tiga kelompok, yaitu:
o Konstipasi dengan waktu transit normal
Ini adalah tipe yang paling sering ditemukan. Konstipasi ini sebabkan oleh feses yang
keras dengan gejala perut kembung dan rasa tak nyaman pada perut. Biasanya Anda
merasakan pergerakan dalam perut dan terasa mulas, tapi kotoran sulit keluar.
o Konstipasi dengan waktu transit lambat
Biasanya tipe ini sering ditemui pada wanita muda. Penderita akan merasakan rasa
tak nyaman pada perut, kembung, tapi tidak ada muncul keinginan untuk BAB.
o Disfungsi Anorektal (gangguan pada otot-otot dasar panggul)
Tipe ini sering ditemui pada kalangan lanjut usia.

Konstipasi Sekunder
Konstipasi sekunder terjadi jika disebabkan penyakit yang terjadi pada
organ tubuh tertentu, biasanya ini terjadi pada penderita kanker usus,
diabetes, dan parkinson.
Bisa juga terjadi karena Anda mengabaikan rangsangan untuk defekasi.

PENYEBAB
Penyebab konstipasi pada seseorang bisa lebih dari satu faktor.
Misalnya:
o Kurang minum,
o Kurang konsumsi serat,
o Perubahan pola makan,
o Kebiasaan mengabaikan keinginan untuk buang air besar,
o Efek samping obat-obatan,
o Gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
Pada anak-anak:
o Pola makan yang buruk
o Rasa cemas saat menggunakan toilet
o Masalah saat latihan menggunakan toilet bisa menjadi penyebab konstipasi

GEJALA UMUM
Perut terasa begah seperti kekenyangan, penuh dan terasa kaku.
Tubuh menjadi tidak segar, merasa lesu, cepat lelah dan terasa berat hingga menimbulkan rasa malas untuk
mengerjakan sesuatu.
Jantung sering berdebar-debar yang dapat memunculkan emosi yang dapat mengakibatkan sakit kepala atau semam.
Timbul rasa mulas dan sakit pada bagian perut yang terkdang pada sebagian orang dapat menyebabkan sesak napas
dan keringat yang bercucuran.
Warna feses yang menjadi gelap, lebih keras dan lebih panas dari biasanya. Namun feses yang dikeluarkan lebih sedikit
dari biasanya.
Ketika feses hendak dikeluarkan, terkadang sampai harus mengeluarkan keringat dingin, terkadang juga harus sampai
mengejan atau ngedan hingga menekan perut agar feses lebih cepat keluar. Namun cara ini dapat mengakibatkan
terjadinya ambeien atau wasir.
Terdengar suara dalam perut seperti kriuk-kriuk.
Terkadang anus terasa penuh, seperti ada penekanan hingga menimbulkan rasa sakit pada perut yang dapat
mengakibatkan terjadinya gejala penyakit wasir atau ambeien.
Sering buang angin atau kentut yang menimbulkan bau gas tidak enak dari biasanya.
Waktu buang air besar yang semakin sering terjadi mungkin biasanya hanya 1 kali dalam sehari, namun karena adanya
gejala sembelit membuat sering buang air besar menjadi 3 kali sehari.

DIAGNOSIS
Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya
nafsu makan.
Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen.
Rontgen perut.
Pemeriksaan manometri anorektal. Proses ini menunjukkan tingkat kinerja
otot dan saraf di sekitar rektum.
Tes darah guna memeriksa kadar hormon dalam tubuh, terutama hormon
tiroid.

PENGOBATAN
Kimia
Agen hiperosmolar (osmotik) : Membantu agar cairan pada rongga usus tercukupi
contohnya susu magnesium, magnesium sitrat, laktulosa, polietilen glikol.
Agen prokinetik : Meningkatkan kekuatan pergerakan usus, contohnya misoprostol,
colchicine, dan tegaserod.
Agen Pembentuk Serat : Suplemen penambah serat pada feses agar tidak keras dan
sulit dikeluarkan, jenisnya diantaranya adalah psyllium, kalsium , metilselulosa,
polycarbophil dan guar gum.
Stimulan : Berfungsi untuk meningkatkan pergerakan usus atau yang dikenal juga
dengan istilah obat pencehar. Obat jenis ini misalnya senna, bisacodyl (contohnya
dulcolax) dan minyak jarak. Perlu diketahui penggunaan obat-obatan ini tidak cocok
untuk dikonsumsi pada jangka panjang. Untuk itu sebaiknya segera hubungi dokter bila
setelah mencoba salah satu obat ini anda tak kunjung sembuh.
Emolien : Berfungsi untuk melunakan feses yang keras. Akan tetapi jenis obat ini
kurang efektif bila dibandingkan dengan obat lainnya. Adapun jenis obat ini diantaranya
adalah emolien docusate atau minyak mineral.

Tradisional
Jika sudah terlanjur mengalami konstipasi, beberapa resep tradisional ini bisa membantu Anda
mengobati sembelit.
1. Wortel
Ubi yang dikenal sebagai makanan untuk kesehatan mata ini, ternyata juga mampu mengobati
sembelit. Caranya ambil dua batang wortel, kemudian diparut dan tambahkan 2 sendok makan air
dan peras. Tambahkan sedikit garam, aduk hingga rata dan minum air perasan wortel tersebut 2
kali sehari.
2. Daun Pandan Wangi
Daun pandan yang biasa digunakan sebagai pewangi masakan, bisa juga dijadikan obat alternatif
untuk mengatasi konstipasi. Caranya, daun pandan ditumbuk hingga halus, kemudian tambahkan
setengah gelas air. Peras dan ambil airnya, kemudian tambahkan sedikit garam dan gula aren.
Minum ramuan ini setelah makan malam.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai