Anda di halaman 1dari 30

KEBUTUHAN CAIRAN

DAN ELEKTROLIT
By
Made Juliani,
S.ST.,S.Kep.Ns

KONSEP DASAR CAIRAN DAN


ELEKTROLIT

TOTAL CAIRAN
TUBUH 50-60
% DARI BERAT
BADAN
Pada bayi 75 %
BB

Komposisi cairan
Cairan Intraseluler (CIS)
CIS adalah cairan yg terdapat dalam sel
tubuh dan menyusun sekitar 70 % dari
total cairan tubuh (total Bodi Water). CIS
menyusun sekitar 40 % berat tubuh atau
2/3 dari TBW

Cairan Ekstraseluler (CES)

CES merupakan cairan tg terdapat di luar


sel dan menyusun sekitar 30 % TBW. CES
meliputi cairan intravaskuler, cairan
interstitial, dan cairan transeluler

FUNGSI CAIRAN

Mempertahank
an panas
tubuh dan
pengaturan
temperatur
tubuh

Transpor
nutrien ke sel

Transpor hasil
sisa
metabolisme

Transpor
hormon

Pelumas antar
organ

Mempertahank
an tekanan
hidrostatik
dalam sistem
kardiovaskuler

Keseimbangan cairan
Keseimbangan cairan ditentukan oleh
intake atau masukan cairan dan
pengeluaran cairan. Pemasukan cairan
berasal dari minuman dan makanan.
Kebutuhan cairan setiap hari antara
1800-2500 ml/hr. sekitar 1200 berasal
dari minuman, 1000 ml dari makanan.
Pengeluaran cairan melalui ginjal
dalam bentuk urine 1200-1500 ml/hr,
feces 100 ml, paru-paru 300-500 dan
kulit 600-800 ml.

keadaan pembedahan, trauma jaringan,


kelainan ginjal dan jantung, gangguan
hormon akan mengganggu
keseimbangan cairan
menimbulkan peningkatan metabolisme
sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot,
retensi sodium dan air. Proses ini
meningkatkan produksi ADH dan
menurunkan produksi urine
Saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh
akan memecah cadangan energi, proses
ini menimbulkan pergerakan cairan dari
interstitiial ke intraseluler

Sakit
Stress
Diet
Usia

Berkaitan dgn luas permukaan tubuh,


metabolisme yg diperlukan dan berat
badan

Temperatur
lingkungan

panas yg berlebihan menyebabkan


berkeringat. SSO dpt kehilangan NaCl
melalui keringat sebanyak 15-30 g/hr

Faktor-faktor yang mempengaruhi


keseimbangan cairan dan elektrolit

Cara perpindahan cairan


Difusi
Transp
or aktif
Osmos
is

DIFUSI

Merupakan proses
pergerakan cairan dari
konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah sampai
terjadi keseimbangan.
Cairan dan elektrolit
didifusikan menembus
membran sel. Kecepatan
difusi dipengaruhi oleh
ukuran molekul,
konsentrasi larutan, dan
temperatur

OSMOSIS
Merupakan
bergeraknya pelarut
bersih seperti air
melalui membran
semipermeabel dari
larutan yang
berkonsentrasi lebih
rendah ke konsentrasi
yang lebih tinggi yang
sifatnya menarik

TRANSPOR AKTIF
Partikel bergerak
dari konsentrasi
rendah ke tinggi
karena adanya
daya aktif dari
tubuh seperti
pompa jantung

PENGATURAN KESEIMBANGAN
CAIRAN

Rasa
dahaga

ADH

Aldoster
on

Prostagl
andin

Glukokor
tikoid

RASA DAHAGA
Mekanisme rasa dahaga
Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin,
yang pada akhirnya menimbulkan produksi
angiotensin II yang dapat merangsang hipotalamus
untuk melepaskan substrat neural yang bertanggung
jawab thd sensasi haus
Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan
tekanan osmotik dan mengaktivasi jaringan saraf yang
dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga

Anti Diuretik Hormon


(ADH)
ADH dibentuk di hipotalamus dan
disimpan dalam neurohipofisis dari
hipofisis posterior. Stimuli utama
untuk sekresi ADH adalah
peningkatan osmolaritas dan
penurunan cairan ekstrasel.
Hormon ini meningkatkan
reabsorpsi air pada duktus
koligentes, dengan demikian dapat
menghemat air

ALDOSTERON
Hormon ini disekresi oleh kelenjar
adrenal yang bekerja pada tubulus
ginjal untuk meningkatkan
absorpsi natrium. Pelepasan
aldosteron dirangsang oleh
perubahan konsentrasi kalium,
natrium serum, dan sistem
angiotensin renin serta sangat
efektif dalam mengendalikan
hiperkalemia

PROSTAGLANDIN
Prostaglandin adalah asam lemak
alami yang terdapat dalam banyak
jaringan dan berfungsi dalam
merespon radang, pengendalian
tekanan darah, kontraksi uterus,
dan mobilitas gastrointestinal.
Dalam ginjal prostaglandin
berperan mengatur sirkulasi ginjal,
respons natrium, dan efek ginjal
pada ADH

GLUKOKORTIKOID
Meningkatkan resorpsi
natrium dan air, sehingga
volume darah naik dan
terjadi retensi natrium.
Perubahan kadar
glukokortikoid
menyebabkan perubahan
pada keseimbangan
volume darah

CARA PENGELUARAN
CAIRAN
Ginjal
Kulit
Paru-paru
Gastrointestinal

GINJAL
Merupakan pengatur utama
keseimbangan cairan yang menerima 170
liter darah untuk disaring setiap hari
Produksi urine untuk semua usia 1
ml/kg/jam
Pada orang dewasa produksi urine sekitar
1,5 lt/hr
Jumlah urine yang
dipengaruhi oleh

diproduksi oleh ginjal


ADH dan aldosteron

KULIT
Hilangnya cairan melalui kulit
diatur oleh saraf simpatis
yang merangsang aktivitas
kelenjar keringat
Rangsangan kelenjar keringat
dapat dihasilkan dari
aktivitas otot, temperatur
lingkungan yang meningkat,
dan demam
Disebut juga Insesible Water
Loss (IWL) sekitar 15-20
ml/24 jam

Paru-paru
Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hr

Meningkatnya cairan yang hilang


sebagai respons thd perubahan
kecepatan dan kedalaman napas
akibat pergerakan atau demam

gastrointestinal
Dalam kondisi normal cairan yang
hilang dari gastrointestinal setiap hari
sekitar 100-200 ml
Perhitungan IWL secara keseluruhan
adalah 10-15 cc/kg BB/24 jam dengan
kenaikan 10 % dari IWL pada setiap
kenaikan suhu 1 derajat celsius

PENGATURAN
ELEKTROLIT
Natrium
Magnesiu
m

Kalium

Kalsium

Klorida

Bikarbon
at

Fosfat

MASALAH KESEIMBANGAN
CAIRAN

Hipovolemik
Hipervolemi

HIPOVOLEMIK
Kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler(CES), dan dapat terjadi krn kehilangan
melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan shg
menimbulkan syok hipovolemik
Gejala : pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah,
rasa haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri,
penurunan tekanan darah, HR meningkat, suhu
meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering dan
kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan
berat badan akut, mata cekung, pengosongan vena
jugularis. Pada bayi dan anak-anak adanya penurunan
jumlah air mata

HIPERVOLEMI
Adanya penambahan/kelebihan volume
CES dapat terjadi pada saat :
Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium
dan air
Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan
ekskresi natrium dan air
Kelebihan pemberian cairan
Gejala
: sesak
napas,
peningkatan
Perpindahan
cairan
interstitial
ke plasma dan

penurunan tekanan darah, nadi kuat,


ascites, edema, adanya ronchi, kulit
lembap, distensi vena leher, dan irama
gallop

Ketidakseimbangan
asam basa
Asidosis respiratorik
Alkalosis respiratorik
Asidosis metabolik
Alkalosis metabolik

PERBANDINGAN ANTARA
BIKARBONAT, PH, DAN PaCO2
GANGGUAN
ASAM BASA
As. Metabolik
Alk Metabolik
As Respiratorik
Alk.
Respiratorik

HCO3 Plasma

pH Plasma

Pa Co2
Plasma

JENIS CAIRAN
ELEKTROLIT
Adalah cairan saline atau
cairan yang memilliki sifat
bertegangan tetap. Cairan
saline terdiri atas cairan
isotonik, hipotonik dan
hipertonik.

Gangguan /masalah kebutuhan


elektrolit
Hiponatremi
a

Hipernatre
mia

Hipokalemia

Hiperkalemi
a

Hipokalsemi
a

Hiperkalse
mia

Hipomagne
sia

Hipermagne
sia

Tindakan untuk mengatasi


masalah /ggn pemenuhan
kebthn cairan & elektrolit

Pemberian cairan
melalui infus

Tranfusi darah

merupakan tindakan
memasukkan cairan
melalui intravena
yang dilakukan pada
pasien dengan
bantuan perangkat
infus. Tindakan ini
dilakukan untuk
memenuhi
kebutuhan cairan
dan elektrolit serta
sebagai tindakan

Merupakan tindakan
memasukkan darah
melalui vena dengan
menggunakan
seperangkat alat
tranfusi pada pasien
yang membutuhkan
darah. Tujuannya
untuk memenuhi
kebutuhan darah dan
memperbaiki perfusi
jaringan

Anda mungkin juga menyukai