Anda di halaman 1dari 12

TERMODINAMIKA

Anggota Kelompok :
Desy Tri Untari
Dewi Pratiwi
Yuni Sapitri

PENGERTIAN TERMODINAMIKA

Termodinamika (bahasa Yunani : thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan).

Jadi Termodinamika adalah adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang
proses perpindahan energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan.

SISTEM TERMODINAMIKA

Dalam termodinamika dikenal istilah sistem dan lingkungan. Sistem adalah benda atau
sekumpulan apa saja yang akan diteliti atau diamati dan menjadi pusat perhatian.
Sedangkan lingkungan adalah benda-benda yang berada diluar dari sistem tersebut.
Sistem bersama dengan lingkungannya disebut dengan semesta atau universal. Batas
adalah perantara dari sistem dan lingkungan. Contohnya adalah pada saat mengamati
sebuah bejana yang berisi gas, yang dimaksud dengan sistem dari peninjauan itu adalah
gas tersebut sedangkan lingkungannya adalah bejana itu sendiri.

JENIS JENIS SISTEM

Sistem Terbuka

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
(materi) dengan lingkungannya. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat
melintasi batas sistem yang bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume
dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume.

Untuk panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila
keluar dari sistem

Untuk usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila
diberikan (masuk) kedalam sistem.

Sistem Tertutup

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu
dimana massa ini tidak dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas
maupun usaha dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun
massa tidak dapat berubah selama proses berlangsung, namun volume dapat saja berubah
disebabkan adanya lapis batas yang dapat bergerak pada salah satu bagian dari lapis batas sistem
tersebut.

Sistem Terisolasi

Sistem yang mengakibatkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja dengan
lingkungannya. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit
penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan
energi yang keluar dari sistem.

HUKUM HUKUM TERMODINAMIKA

Hukum I Termodinamika (Hukum Kekekalan Energi)

Hukum ini menyatakan bahwa:


"Jumlah kalor pada suatu sistem sama dengan perubahan energi dalam sistem tersebut
ditambah usaha yang dilakukan oleh sistem.
Q = U + W

= kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sistem,

E = U2 U1 = perubahan energi dalam sistem,

= usaha yang dilakukan sistem

Proses Isotermik

Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan,
tidak terjadi perubahan energi dalam (U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang
dilakukan sistem
(Q = W)

Proses Isokhorik

Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada
dalam volume konstan (V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya.
Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = U

Proses Isobarik

Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas
berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp.
QV =U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai : W = Qp QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi
(kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).

Proses Adiabatik

Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha
yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik
sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai Dimana adalah
konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar
dari 1 ( > 1).

LANJUTAN
HUKUM HUKUM TERMODINAMIKA

Hukum II Termodinamika

Hukum ini menyatakan bahwa :


Kalor yang mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin,
kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas.

Hukum II termodinamika dalam pernyataan aliran kalor

Rudolf Clausius menyatakan hukum II termodinamika tentang aliran kalor, bahwa


kalor akan secara spontan mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya lebih rendah, dan tidak terjadi hal sebaliknya atau dengan kata lain
kalor tersebut tidak mengalir dari benda yang bersuhu rendah ke benda yang
bersuhu tinggi secara spontan.

Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor

Kelvin dan Plank menyatakan hukum II termodinamika tentang mesin kalor, bahwa
tidak mungkin membuat mesin yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah
reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa tidak mungkin membuat sebuah mesin yang efisiensinya 100%.

Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang entropi

Entropi merupakan suatu ukuran banyaknya kalor atau energi yang tidak dapat
diubah menjadi usaha. Entropi menyatakan ketidakteraturan suatu sistem.
Perubahan entropi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.
Perubahan entropi pada suatu sistem dirumuskan sebagai berikut.

Dengan :
= perubahan entropi (J/K)
Q

= kalor yang masuk/keluar (J)

= suhu mutlak (K)

hukum II termodinamika tentang entropi menyatakan bahwa dalam proses


ireversibel entropi alam semesta selalu bertambah atau mengalami kenaikan,
dan tidak berubah dalam proses reversibel.

LANJUTAN
Untuk mengalirkan kalor dari reservoir suhu rendah T2 ke reservoir suhu tinggi T1,
usaha luar yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Q2 + W = Q1
W = Q1 Q2
Apabila proses yang terjadi pada mesin pendingin tersebut adalah proses
reversible maka disebut pendingin Carnot (pendingin ideal) dimana berlaku :

Apabila mesin pendingin dinyatakan dengan koefisien daya guna (koefisien


performansi) bol Cp, maka dituliskan sebagai berikut :

LANJUTAN
HUKUM HUKUM TERMODINAMIKA

Hukum III Termodinamika

Hukum ini menyatakan bahwa :


pada suhu 0 K (-273 C) sistem ada dalam kondisi diam atau statis. Kondisi
suhu lingkungan kita, anggap saja suhu ruang (25 C -298 K) berada pada suhu
yang tidak memungkinkan sistem untuk diam. Munculah entropi.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai