PBL Morbus Hansen
PBL Morbus Hansen
Rumusan masalah:
Seorang laki-laki 40 th. Dengan keluhan bercak
putih sejak 1 bulan lalu.
Mind map
Anamnesi
s
Prognosis
Pf
RM
Penatalaks
anaan
Dd
Pp
Wd
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Kesadaran umum : compos mentis, apatis,
delirium, somnolen, stupor, coma
TTV : tekanan darah, denyut nadi, pernafasan,
dan suhu tubuh
Inspeksi : adanya makula/bercak
Palpasi : menggunakan jarum, kapas dan tabung
reaksi (suhu)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan kerokan kulit : Ziehl Neelshen
Kepadatan bakteri dengan score 0-6+
Pemeriksaan histopatologik
Dapat di jumpai sel virchow-tempat berkembang biak
Pemeriksaan serologi
Memeriksa antibodi yang pasien yg di duga terinfeksi
MLPA, ELISA dan ML dipstick
Test lepromin (tidak spesifik)
Working diagnosis
Penyakit
Gejala klinis
Etiologi
Mycobacterium
leprae
Vitiligo
Adanya makula
hipopigmentasi
Berbatas tegas
Grey hair di daerah yang
terkena
Autoimun/
gangguan pada
melanosit
Tinea versicolor
Adanya makula
hipopigmentasi
Berbatas tegas/tidak
Gatal ketika berkeringat
Malassezia furfur
Diferential Diagnosis
Epidemiologi
Prevalensi tinggi pada negara berkembang
Endemis.pada iklim Tropis dan subtropis asia,
afrika, dan amerika latin
IndonesiaIrian, Sulawesi, Maluku, NTT, Kalbar,
Sumatra, Jawa dan Bali
Usia : 25-35 th.
Sosial ekonomi, higiene dan lingkungan yang
buruk
Etiologi
Patogenesis
Gejala klinis
Dibagi menjadi beberapa tipe menurut RidleyJopling, yaitu:
1.TT : Tuberkuloid polar (stabil)
2.Ti : Tuberkuloid indefinite
PB
3.BT : Borderline lepromatous
4.BB : Mid Borderline
labil
5.BL : Borderline lepromatous
6.Li : Lepromatous indefinite
MB
7.LL : Lepromatosa polar (stabil
Gejala klinis
Perbedaan TT dan LL
Perbedaan
TT
LL
Jumlah lesi
1 atau beberapa
Banyak
Efloresensi
Makula/plakat
Papel,nodul,infiltrat
Disstribusi
Asimetris
Simetris
Permukaan lesi
Lebih kasar
Tepi lesi
Batas jelas
Tidak jelas
Anestesi
Kontraktur
Sering
Gejala klinis
Menurut WHO, klasifikasi tipe lepra dibagi menjadi
2:
multibasilar (LL, BL dan BB) dengan indeks
bakteri > 2+
pausibasilar (I, TT dan BT) dengan indeks bakteri
< 2+
Pada bagian wajah : lion face
Mata : kebutaan
Kerusakan saraf perifer pada ekstremitas
kontraktur dan amputasi/mutilasi
Penatalaksanaan
Obat
Dosis
Efek samping
DDS / Dapson
Rifampisin
10mg/kgbb
Diberikan setiap hari
/setiap bulan
Klofazimin
Prognosis
Baik setelah terapi obat
Dapat terjadi reaksi downgrading (imunitas
menurunLL) atau upgrading (imunitas
meningkatTT) pada tipe BT,BB,BL
Dapat terjadi reaksi ENL (eritema nodosum
leprosum)humoral
antigen lepas >
reaksi komplemen
Sulit pada manajemen neurologis seperti
kontraktur
Harus dilakukan terapi untuk meningkatkan
kembali kepercayaan diri pasien
Kesimpulan
Lepra atau kusta merupakan salah satu penyakit
yang menakutkan. Bukan hanya dikarenakan
dapat menyebabkan cacat fisik, tetapi juga dapat
menyebabkan gangguan psikis pada pasien
akibat cacat tersebut. Dengan demikian kusta
harus segera dideteksi agar dapat segera diobati
untuk mengurangi resiko cacat tersebut.